• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Simamora (2002:204) Sistem Informasi Akuntansi merupakan himpunan sumber daya, seperti orang-orang dan perlengkapan yang dirancang untuk mentranformasikan data keuangan dan data lainnya dedalam informasi, sedangkan menurut Weygandt (2007:395) Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses transaksi-transaksi data dan menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu. Sistem Informasi Akuntansi (Widjajanto, 2004:4) adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi, tenaga pelaksana dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentranformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan komponen atau sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan mengumpulkan dan mengolah data transaksi guna menghasilkan informasi akuntansi keuangan maupun non keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2.1.4.1 Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi

Sejak perkembangan teknologi komputer yang dapat mengolah data dengan cepat, tepat dan tidak mengenal lelah, berkembang pula informasi yang dihasilkan dari akuntansi dan berkembang pula pemakai-pemakai informasi tersebut. Komputer merupakan alat bantu yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan. Peranan komputer sekarang terasa sangat besar bila benar-benar dapat memanfaatkannya dan sistem informasi sekarang selalu dikaitkan dengan penggunaan komputer.

Disisilain sistem informasi tidak hanya terlibat dalam aspek finansial saja, melainkan aspek manajemen juga lebih ditekankan. Sistem Informasi Akuntansi sekarang melibatkan tidak hanya sistem akuntansi keuangan (financial accounting) tetapi juga sistem akuntansi manajerial (managerial accountung). Jadi sebenarnya Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem akuntansi dengan pengembangan informasi lebih luas dengan lebih menekankan informasi kepada manajemen tanpa mengurangi informasi kepada pihak luar (Jogiyanto, 2005:53).

2.2.1.4.2 Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Melalui informasi yang dihasilkannya Sistem Informasi Akuntansi mempunyai tiga tujuan utama (Wilkinson, 2000) seperti yang dikutip dalam Jogiyanto (2005:227) adalah :

1. Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari. (to support the

2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. (to support

decisions making by internal decision makers).

3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung jawaban. (to fulfill obligations relating to stewardship).

Menurut Husein (2004:13) dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi maka manfaat yang bisa diperoleh adalah :

1. Efisiensi meningkat dalam proses fisiknya. 2. Keakuratan dan kekinian (currency) data. 3. Kualitas produk dan jasa yang meningkat.

4. Kualitas perencanaan dan pengawasan yang meningkat. 2.2.1.4.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2004:3) suatu Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan oleh organisasi, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktifitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan dan akurat serta andal.

2.2.1.4.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2004:3) Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktifitas-aktifitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

2.2.1.4.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sistem Informasi Akuntansi Menurut Baridwan (1994:7) terdapat beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam menyusun Sistem Informasi Akuntansi. Faktor-faktor itu merupakan hal diluar sistem akuntansi, tetapi menentukan keberhasilan dari suatu sistem. Faktor-faktor antara lain :

1. Perilaku manusia dalam organisasi adalh hal disebabkan karena sistem informasi tidak dapat berjalan tanpa manusia, perilaku manusia meliputi faktor-faktor psikologis karyawan baik yang melaksanakan proses data maupun pihak yang menerima keluaran dari proses.

2. Metode kuantitatif yang digunakan adalah seperti analisis regresi dan metode statistik lainnya merupakan alat bantu bagi manajemen dalam rangka melaksanakan tugasnya dan mengambil keputusan. 3. Penggunaan komputer adalah ditujukan sebagai alat bantu untuk

mempermudah pemrosesan atau memanipulasi data.

2.2.1.4.6 Kesalahan yang Terjadi dalam Sistem Informasi Akuntansi

Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam SIA biasanya terjadi oleh dua sebab, yaitu kesalahan yang tidak disengaja dan kesalahan yang disengaja. Kesalahan tidak disengaja umumnya terjadi pada proses aplikasi pengolahan data, seperti misalnya salah memasukan kode, salah nilainya dan lain sebagainya. Yang paling kritis adalah kesalahan yang sifatnya disengaja yang merupakan kecurangan dalam bentuk pencurian atau penyelewengan terhadap harta kekayaan milik perusahaan (Jogiyanto, 2000:385).

2.2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Dewasa ini sebagian besar organisasi menyelenggarakan pekerjaan akuntansi mereka dengan komputer elektronik daripada dengan metode akuntansi manual. Sistem akuntansi berbasis komputer (computer-based accounting system) merupakan sekelompok perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang bermanfaat (Bodnar, 2000:4).

Menurut Simamora (2002:222) keunggulan dan kelemahan sistem akuntansi terkomputerisasi, yaitu :

1. Keunggulan sistem akuntansi terkomputerisasi adalah :

a. Kecepatan yang lebih tinggi biasanya beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi, kecepatan yang dimaksud adalah operasi yang berlangsung di CPU (Central Processing Unit). b. Transaksi dicatat secara simultan, biasanya sistem akuntansi

terkomputerisasi untuk menyederhanakan proses penyimpanan data-data.

c. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi biasanya lebih akurat dan tidak akan melakukan kesalahan yang lazim terjadi seperti kesalahan matematis, kesalahan pembukuan dan kesalahan pencatatan jurnal.

2. Kelemahan sistem akuntansi terkomputerisasi adalah :

a. Kegagalan piranti keras dan lunak biasanya semua mesin mengandung kemungkinan terhenti atau macet. Begitu pula dengan komputer, akibatnya dapat sangat merugikan.

b. Penipuan (fraud) dapat menyebabkan sistem komputer sulit dideteksi dan kadang kala lebih mudah dilakukan.

c. Sabotase, dikarenakan informasi lazimnya disimpan secara terpusat pada hardisk, data rentan untuk disabotase.

d. Besarnya biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan dalam membangun sistem terkomputerisasi sangat besar.

Dokumen terkait