• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Pustaka

2.2.5 Komunikasi Antarpribadi

2.2.5 Komunikasi Antarpribadi

2.2.5.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang sedang berbicara atau dua orang dalam suatu pertemuan (Effendy. 2003: 61).

Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka, sehingga pesan disampaikan sacara langsung dan umpan balik yang diterima juga secara langsung. Oleh karena itu komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang paling efektif dalam mengubah perilaku seseorang.

Untuk memahami definisi komunikasi antarpribadi ada tiga perspektif (Fajar, 2009: 77), yaitu:

- Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari komponen-komponennya.

- Perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari proses pengembangannya.

- Perspektif relasional, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari hubungannya.

Halloran (1980) (Liliweri, 1991: 48) mengemukakan bahwa manusia sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena beberapa faktor yaitu, (1) perbedaan antarpribadi, (2) manusia meskipun merupakan makhluk yang utuh namun tetap mempunai kekurangan, (3) adanya perbedaan motivasi antarmanusia, (4) kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan dari orang lain.

Menurut Everett M. Rogers (Liliweri, 1991: 13) mengungkapkan ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yaitu:

a. Arus pesan cenderung dua arah

b. Konteks komunikasinya tatap muka

c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi

d. Kemampuann mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi

e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat

f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap

Jenis-jenis komunikasi antarpribadi menurut sifatnya ada dua jenis, yaitu:

a. Komunikasi Diadik

Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni seorang komunikator dengan seorang komunikan. Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan tersebut. (Effendy, 2003: 62).

b. Komunikasi Triadik

Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang., yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai perhatian komunikan sepenuhnya, jug aumpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpegaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi (Effendy, 2003: 62).

Komunikasi antarpribadi dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan komunikasi antarpribadi yaitu komunikasi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita kepada orang lain, maka kita akan mendapat persepktif baru dan lebih memahami tentang diri kita. Selain itu beberapa tujuan komunikasi antarpribadi lainnya menurut Fajar (2009: 78), yaitu:

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi antarpribadi. Komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Melalui komunikasi antarpribadi kita juga belajar tentang bagaimana dan sejauhmana kita harus membuka diri kepada orang lain. Selain itu, komunikasi antarpribadi juga akan membuat kita mngetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain.

2. Mengetahui dunia luar

Komunikasi antarpribadi memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang objek dan kejadian-kejadian orang lain. Banyak informasi yang kita miliki sekarang berasal dari interaksi antarpribadi.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu, kita menggunakan banyak waktu berkomunikasi antarpribadi yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial yang bermakna dengan orang lain.

4. Mengubah sikap dan perilaku

Dalam komunikasi antarpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Singkatnya, kita banyak menggunakan waktu untuk mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

5. Bermain dan mencari hiburan

Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Sering kali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang demikian perlu dilakukan, karena bisa memberikan suasana yang lepas.

6. Membantu

Komunikasi antarpribadi mempunyai fungsi untuk membantu, contohnya ada beberapa profesi yang dilakukan untuk membantu orang lain melalui komunikasi antarpribadi.

2.2.5.2 Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi dari mereka yang saling mengenal lebih bermutu dari mereka yang belum mengenal karena setiap pihak mengetahui secara baik tentang hidup pihak lain, pikiran, pengetahuan dan perasaannya maupun menanggapi tingkah lakunya. Sehingga jika hendak menciptakan komunikasi antarpribadi yang lebih bermutu maka didahului dengan

keakraban, dengan kata lain tidak semua interaksi yang dilakukan antara dua orang dapat digolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi.

Ada tujuh sifat yang menunjukan bahwa suatu komunikasi antar dua orang merupakan sikap komunikasi antarpribadi, sifat-sifat komunikasi antarpribadi itu sendiri adalah: (1) melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal; (2) melibatkan pernyataan ataupun ungkapan yang spontan, scripted, dan contrived; (3) tidak statis namun dinamis; (4) melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan satu dan harus berkaitan dengan sebelumnya); (5) dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik; (6) komunikasi antarpribadi merupakan satu kegiatan dan tindakan; (7) melibatkan didalamnya bidang persuasif (Liliweri, 1991: 31).

Ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya DeVito dalam (Liliweri, 1991: 13) menurutnya ada ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang umum sebagai berikut:

1. Keterbukaan (Openess)

Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka ada rasa malu. Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing.

2. Empati (Empathy)

Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apa-apa saja yang dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Apabila komunikator atau komunikan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain, kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.

3. Dukungan (Supportiveness)

Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meriah tujuan yang diharapkan.

4. Rasa Positif (Positiveness)

Apabila pembicaraan anatara komunikator dan komunikan mendapat tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan lebih mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga yang dapat mengganggu jalinan komunikasi.

5. Kesamaan (Equality)

Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi semakin kuat apabila memiliki kesamaan tertentu antara komunikator dan komunikan dalam hal pandangan, sikap, kesamaan ideologi dan lain sebagainya.

2.2.5.3 Komponen Komunikasi Antarpribadi dan Proses Komunikasi Antarpribadi

Menurut Effendy (2003: 7), mengutip pada paradigma Laswell. Ada lima komponen penting yang menyebabkan suatu komunikasi dapat berjalan dengan baik, yaitu:

Who : komunikator : pihak penyampaian pesan

Says What : pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang

In which channel : media : saluran penyampaian pesan

To whom : komunikan : pihak penerima pesan

With what effect : efek: dampak yang timbul sebagai pengaruh dari pesan

Apabila digambarkan secara sederhana kelima komponen yang telah diuraikan di atas melalui proses sebagai berikut: Komunikator dan

komunikan dalam proses komunikasi antarpribadi dapat berganti peran, artinya suatu ketika komunikator dapat berganti peran, demikian juga sebaliknya dengan komunikasi (Effendy, 2003: 12).

Dokumen terkait