di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Nurul Rezekiah Putri
110904102
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:
Nama : Nurul Rezekiah Putri
NIM : 110904102
Departemen : Ilmu Komunikasi
Judul : Ask.Fm dan Keterbukaan Diri
(Studi Kasus Penggunan Jejaring Sosial Ask.Fm dan
Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3
Medan)
Medan, 24 Maret 2015
Dosen Pembimbing Ketua Departemen
Dr. Nurbani, M.Si____
Dekan FISIP USU
Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 196108021987012001 NIP. 196208281987012001
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan
benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran
(plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang
berlaku.
Nama : Nurul Rezekiah Putri
NIM : 110904102
Tanda Tangan :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya berupa kesehatan yang diberikan selama ini membuat
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Ask.Fm dan Keterbukaan Diri
(Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di
Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)”.
Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) di Universitas
Sumatera Utara Medan. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.
Peneliti mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua
orang tua yang selalu membantu dan menyemangati, serta menjadi inspirasi
tauladan selama ini. Kepada Ayahanda Alm. Suhardi dan Ibunda Sugiarti
yang selalu memberikan dukungan berupa kasih sayangnya, dukungan, doa
dan materi yang tidak pernah bisa terbalaskan.
Dalam penulisan penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang
turut membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk
itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kepada yang terhormat Prof Dr. Badarudin M,Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
2. Kepada dosen pembimbing saya Ibu Nurbani, M.Si yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga dengan bantuan, arahan
dan nasehatnya peneliti menjadi lebih mengerti.
3. Kepada Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP USU.
4. Kepada Ibu Dra. Dayana M,Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP USU dan kak maya yang membantu penulis dalam
5. Terimakasih saya ucapkan untuk saudara kandung saya, kakak dan adik saya
Risa Purwanti dan Nadilla Khairunissa, serta abang saya Hengki dan seluruh
keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan saya.
6. Kepada teman-teman satu dosen pembimbing Davit, Nadya dan Ira yang
telah mambantu, memberi dukungan dan semangat kepada peneliti.
7. Kepada teman-teman kesepuluhan Deby, Ira, Mira, Ririen, Ayas, Tamara,
Adin, Tania, Tetty dan Hendika serta teman-teman stambuk 2011 yang telah
memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti.
8. Kepada sahabat-sahabat saya Marisa, Hashifah, Hafni dan Dita yang selalu
memberikan semangat kepada peneliti.
9. Kepada para informan saya Anni, Silvia, Chrissyela, Maysarah, dan Dhea
yang sudah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dan
membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sesuatu karya yang
dapat memberikan dampak postif bagi Civitas Akademika khususnya Ilmu
Komunikasi.
Medan, 24 Maret 2015
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Rezekiah Putri
NIM : 110904102
Departemen : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Sumatera Utara
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-ekslusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Ask.Fm dan Keterbukaan Diri
(Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan
Pada Tanggal : 24 Maret 2015 Yang Menyatakan
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Ask.Fm dan Keterbukaan diri (Studi Kasus Penggunaan Jejaring Sosial Ask.Fm dan Keterbukaan Diri di Kalangan Siswa SMA Negeri 3 Medan)”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui alasan menggunakan jejaring sosial Ask.Fm dan keterbukaan diri melalui jejaring sosial Ask.Fm. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, yaitu metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang dapat digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi, atau peristiwa secara sistematis
Objek penelitian ini tentang keterbukaan diri siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa-siswa SMA Negeri 3 Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu hasil wawancara mendalam dan observasi serta penelitian kepustakaan melalui literatur dan sumber bacaan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa alasan siswa menggunakan jejaring sosial Ask.Fm adalah untuk mencari tahu informasi mengenai orang lain melalui pertanyaan yang diajukan dengan memberikan maupun menyembunyikan identitas. Keterbukaan diri melalui jejaring sosial Ask.Fm dilakukan karena ingin memberi tahu informasi yang benar tentang dirinya. Keterbukaan diri yang dilakukan siswa SMA Negeri 3 Medan mengenai informasi diri, kegiatan sehari-hari, pengalaman, pertemanan dan percintaan.
ABSTRACT
This thesis titled "Ask.Fm and Self Disclosure (Case Study Using Social Networking Ask.Fm and Self Disclosure among Students of SMA Negeri 3 Medan)". The purpose of this study to determine the reason for using and self-disclosure through social networking Ask.Fm. The method used in this research is a case study method, the research method that uses a variety of data sources that can be used to identify, describe, and explain comprehensively the various aspects of individual, group, program, organization, or event systematically
The object of this study on self-disclosure students through social networking Ask.Fm, while the subject of this study were students of SMA Negeri 3 Medan. Data collection techniques used in this research is a field that is in-depth interviews and observations and research literature through reading literature and sources. Data analysis techniques used, namely, data reduction, data presentation and conclusion.
This study revealed that the reason students use social networking Ask.Fm is to seek out about information others by give a question with identity or anonim. Self-disclosure through social networking Ask.Fm because they want to let you know the correct information about themselves. Self-disclosure of the student SMAN 3 Medan of the information themselves, daily activities, experiences, friendship and romance.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………. i
LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ………. iii
LEMBAR PENGESAHAN ………. iv
KATA PENGANTAR ………. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …… vii
ABSTRAK ……… viii
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif / Paradigma Penelitian ………...……….. 7
2.2 Kajian Pustaka .……… 8
2.2.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi ……….……….... 9
2.2.2 New Media ………...………. 11
2.2.3 Internet Sebagai Media Komunikasi ……… 14
2.2.4 Jejaring Sosial …...………. 15
2.2.4.1 Ask.Fm ……… 16
2.2.5 Komunikasi Antarpribadi .………... 19
2.2.6 Self Disclosure ……… 24
2.3 Model Teoritis ……..………...………... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ……… 30
3.2 Subjek Penelitian ……..……….. 31
3.3 Objek Penelitian ……….………... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data ….……….. 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...………. 35
4.1.1 Lokasi Penelitian …...………. 35
4.1.2 Proses Pelaksanaan Penelitian ……...……… 40
4.2 Pembahasan .……….. 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan …..……….… 96
5.2 Saran ….……….. 97
Daftar Referensi ..………. 99
Lampiran ………... 102
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar Johari Window ……….. 25
Gambar Model Teoritis ...……….….. 29
Tabel Alasan Siswa Menggunakan Jejaring Sosial Ask.Fm ...………... 50
Tabel Keterbukaan Diri Siswa melalui Jejaring Sosial Ask.Fm ……..….. 82
DAFTAR LAMPIRAN
- PEDOMAN WAWANCARA
- HASIL WAWANCARA
- BIODATA PENELITI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Masalah
Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat dan
dapat dinikmati oleh berbagai macam lapisan masyarakat di berbagai dunia.
Salah satunya adalah internet yang sekarang ini banyak digunakan semua
orang, dari anak kecil, remaja, sampai orang dewasa. Penggunaan internet di
saat ini sangat berkembang pesat. Internet memberikan kemudahan untuk
kita dalam mencari informasi apa saja yang kita butuhkan, misalnya
mengenai pengetahuan, hiburan, kesehatan, dan lain-lain. Selain itu, internet
dapat juga sebagai tempat untuk berinteraksi sosial atau membangun relasi
dengan setiap orang dari berbagai belahan dunia.
Zaman yang sekarang ini, sudah menjadikan Internet sebagai
kebutuhan wajib dan sehari-hari, dimana semua kalangan paham akan
internet bahkan mengkonsumi internet secara tetap. Sekarang ini internet
sangat mudah diakses dengan menggunakan komputer, laptop dan yang
paling memudahkan kita mengakses internet adalah dengan menggunakan
smartphone yang sekarang ini banyak digunakan. Hampir di setiap kalangan internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting. Internet digunakan
dalam kehidupan sehari-hari untuk kebutuhan mencari informasi hingga
kebutuhan mem-posting tentang dirinya melalui jejaring sosial yang semakin
berkembang.
Perkembangan teknologi dengan munculnya jejaring sosial
menyebabkan banyak masyarakat yang tidak lepas dari jejaring sosial yang
kini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern. Mulai dari anak
dengan usia sekolah dasar sampai orang dewasa pasti memiliki akun jejaring
sarana masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Inilah kelebihan jejaring
sosial, kita dapat berinteraksi walaupun terpisah jarak dan waktu yang cukup
jauh, karena itulah masyarakat menjadikan jejaring sosial sebagai kebutuhan
khusus.
Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor
J.A. Barnes di tahun 1954. Jejaring sosial yang sekarang ini menjadi salah
satu kebutuhan masyarakat diawali dengan munculnya Friendster pada tahun
2002, situs jejaring sosial yang sangat populer selama beberapa tahun hingga
akhirnya terlindas oleh kemunculan Facebook. Tahun 2003 bermunculan
foto),Youtube (berbagi video),dan Myspace (banyak digunakan untuk
jejaring social musik). Pada ta
posisi jejaring sosial pada saat itu.Facebook yang telah diluncurkan pada
tahun 2004 sampai saat ini telah memiliki 750 juta pengguna. Tahun 2009,
muncul jejaring sosial Twitter yang saat ini juga merupakan sala
jejaring sosial populer. Pengguna Twitter dibatasi dalam berkicau maksimal
140 karakter. Tahun 2010 munculnya Path dan Instagram. Pengguna path
dapat menginformasikan sesuatu melalui gambar, foto serta video. Instagram
adalah situs jejaring sosial ini dengan tujuan untuk berbagi foto dengan
pengguna lain.
Belum selesai dengan adanya jejaring sosial friendster, facebook,
twitter, path dan instagram, kini muncul inovasi baru di dunia jejaring sosial
jejaring sosial pertama yang bertujuan untuk tanya jawab yang
memungkinkan kita dapat menjelajahi kepribadian orang lain dengan
meminta mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan cerdas, menarik
dan menyenangkan tentang diri mereka sendiri. Jejaring sosial ini dapat
terhubung dengan jejaring sosial Facebook atau Twitter sehingga kita dapat
menggunakan beberapa jejaring sosial dengan mengakses satu jejaring sosial
saja yaitu Ask.Fm. Ask.Fm digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia
setiap hari, bertanya dan menjawab jutaan pertanyaan setiap bulan dalam
lebih dari 40 bahasa.
.
Jejaring sosial Ask.Fm merupakan salah satu saluran dimana sekarang
banyak orang yang lebih nyaman untuk membuka dirinya melalui dunia
maya. Peneliti tertarik meneliti mengenai jejaring sosial Ask.Fm karena
jejaring sosial ini merupakan satu-satunya jejaring sosial yang bertujuan
sebagai media tanya jawab. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya, jejaring
sosial ini tidak memiliki fitur untuk menulis status atau meng-upload foto.
Ask.Fm hanya memiliki fitur untuk bertanya dan menjawab.
Melalui jejaring sosial ini kita bebas bertanya kepada seseorang
bahkan dengan menyembunyikan identitas asli kita atau yang dikenal dengan
anonim dan pengguna jejaring sosial ini dapat memilih pertanyaan mana yang
ingin dijawabnya yang membuatnya nyaman sesuai dengan keterbukaan
dirinya. Jadi kita dapat melihat keterbukaan diri seseorang melalui pertanyaan
dan jawaban yang ditulis oleh pengguna Ask.Fm. Dan dengan fitur anonim
kita dapat melihat keterbukaan seseorang tentang dirinya terhadap orang lain
yang tidak diketahuinya.
Sepertiyangkitaketahuibahwamasyarakatsekarang bersifat lebih
terbuka denganblogpribadiataupunstatusdisebuahsitusjejaring sosial
dengan berbicara langsung dengan lingkungan sekitarnya. Fenomena ini
sudah sering terjadi bahkan pada orang yang bersifat introvert sekalipun. Salah satu tipe komunikasi dimana informasi mengenai diri kita (self) yang biasanya disembunyikan dari orang lain, kini kita informasikan kepada orang
lain (Rakhmat, 2005: 108). Pengungkapan diri yang biasanya hanya
dilakukan kepada orang terdekat kini dapat dilakukan melalui jejaring sosial
tanpa ada rasa ketidaknyamanan sehingga apa yang kita ungkapkan dapat
diketahui oleh banyak orang.
Para pengguna jejaring sosial lebih merasa nyaman dengan
menceritakan hal-hal yang dialaminya bahkan hingga hal-hal yang bersifat
pribadi di akun jejaring sosial miliknya dengan harapan orang lain membaca
dan memberi masukan. Ini merupakan salah satu dari dampak munculnya
teknologi internet, yakni seperti yang dikatakan oleh Bungin (2008: 160),
teknologi yang memiliki dua dampak yang berbeda. Dampak negatifnya pola
hidup menjadi individualistis, dan munculnya paham eksistensialisme yaitu
menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Para pengguna jejaring
sosial lebih bisa memperhatikan kehidupan sosial di dunia maya
dibandingkan komunikasi antarpribadi di dunia nyata.
Remaja saat ini merupakan kalangan yang banyak menggunakan
jejaring untuk menunjukkan representasi dirinya agar tidak ketinggalan
perkembangan teknologi. Pengguna global Ask.fm mencapai 180 juta. Saat
ini kalangan remaja khususnya siswa-siswa SMA merupakan pengguna
terbanyak jejaring sosial Ask.Fm.
Peneliti lebih tertarik untuk meneliti pada siswa SMA karena siswa SMA lebih sering menceritakan tentang dirinya di jejaring
sosial termasuk Ask.Fm. Siswa SMA menggunakan jejaring sosial ini
menanyakan pertanyaan yang biasa hingga pertanyaan yang paling bersifat
pribadi. Melalui Ask.Fm juga digunakan untuk mencari tahu tentang
seseorang melalui jawaban-jawaban yang diberikannya melalui akun
pribadinya.
Penelitian ini ingin lebih meneliti bagaimana penggunaan Ask.Fm
dan keterbukaan diri siswa. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 3
Medan, karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah unggulan di kota
Medan. Sekolah ini unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama dalam bidang sains dan teknologi. SMA Negeri 3 Medan
berhasil mendapatkan prestasi Juara I Lomba di Bidang IT Tahun 2011, ini
membuktikan bahwa sekolah ini sangat memperhatikan perkembangan
teknologi yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, sekolah ini juga memiliki
siswa-siswa yang selalu mengikuti perkembangan jejaring sosial termasuk
Ask.Fm dibuktikan berdasarkan hasil observasi peneliti dari satu kelas
dengan jumlah murid 40 terdapat 12 siswa yang menggunakan Ask.Fm.
Peneliti mengganggap dari jumlah satu kelas yang cukup banyak
menggunakan Ask.Fm dapat menggambarkan bahwa siswa di sekolah ini
banyak yang menggunakan jejaring sosial Ask.Fm.
1.2 Fokus Masalah
Berdasarkan uraian konteks masalah di atas, maka fokus masalah
dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana penggunaan sosial media Ask.Fm
dan keterbukaan diri di kalangan siswa?”
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui alasan siswa menggunakan jejaring sosial Ask.Fm.
2. Untuk mengetahui keterbukaan diri siswa dalam jejaring sosial Ask.Fm.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
bagi perkembangan Ilmu Komunikasi FISIP USU. Penelitian ini dapat
menjadi bahan bacaan dan referensi bagi penelitian serupa di hari dan
masa yang akan datang.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi
penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan
memperluas pengetahuan.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang
berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perspektif / Paradigma Penelitian
Ilmu bukanlah suatu yang tunggal melainkan plural. Menurut Thomas
Kunt, ilmuwan selalu bekerja di bawah suatu paying paradigma yang
memuat asumsi ontologisme, metodologis, dan struktur nilai (Adian, 2002:
25). Definisi paradigma yang ditawarkan oleh Kunt sendiri memiliki tiga
rumusan yaitu:
1. Kerangka konseptual untuk mengklarifikasi dan menerangkan
objek-objek fisikal akun.
2. Patokan untuk menspesifikasi metode yang tepat, teknik-teknik,
dan instrument dalam meneliti objek-objek dalam wilayah yang
relevan.
3. Kesepakatan tentang tujuan-tujuan kognitif yang abash.
Paradigma menjadi kerangka konseptual dalam mempersepsi semua,
artinya tidak ada observasi yang netral. Semua pengalaman perseptual kita
selalu dibentuk oleh kerangka konseptual yang kita gunakan. Misalnya,
Aristoteles melihat gerak benda jatuh sebagai garis lurus sedangkan Newton
mempersepsinya sebagai gerak pendulum. Hal itu menurut Kuhn disebabkan
oleh perbedaan paradigma yang dianut keduanya. Aristoteles dan Newton
mengadopsi asumsi ontologism yang berbeda tentang semesta.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan
konstruktivis. Pendekatan ini termasuk dalam post-positivisme interpretif,
tetapi memiliki kekhususan. Konstruktivis sebagaimana interpretif, menolak
objektivitas. Objektivitas sebagaimana dianut oleh positivis mengakui
bahwa yang ada adalah pemaknaan kita tentang di luar diri yang kita
konstruk, empirical constructed facts (Adian, 2002: 27).
Ilmu dan kebenaran itu dibangun, sifatnya pluralistic dan plastis.
Disebut pluralistik karena realitas dapat diekspresikan dengan beragam
simbol dan beragam sistem bahasa. Disebut plastis karena realitasitu tersebar
dan terbentuk sesuai dengan tindakan perilaku manusia yang berkepentingan.
Para konstruktivis menawarkan fungsi instrumental dan fungsi praktis dalam
mengkonstruk pengetahuan. Para konstruktivis adalah anti esensialis, dann
mereka berasumsi bahwa self evidence apapun itu merupakan produk praktik diskursus yang sangat kompleks.
Konstruksi personal diatur atau diorganisasi ke dalam skema
interpretative yang akan mengidentifikasi suatu objek dan menempatkan
objek itu ke dalam suatu kategori. Dengan skema interpretative ini, kita juga
dapat merasakan suatu peristiwa dengan menempatkannya ke dalam suatu
kategori yang lebih besar. Skema interpretative ini berkembang seiring
dengan tingkat kedewasaan seseorang, bersifat lebih kompleks dan spesifik.
2.2 Kajian Pustaka
Setiap penelitian memerluka kejelasan titik tolak atau landasan
berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu
disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang
menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi,
2001:39). Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep),
definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang
gejala dengan menjabarkan relasi di antara variable, untuk menjelaskan dan
Adapun kerangka teori yang relevan dalam penelitian ini adalah
Perkembangan Teknologi Komunikasi, New Media, Internet Sebagai Media
Komunikasi, Jejaring Sosial, Ask.Fm, Komunikasi Antarpribadi dan Self Disclosure.
2.2.1 Perkembangan Teknologi Komunikasi
Saat ini penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak
kemudahan bagi manusia, misalnya dalam melakukan informasi transaksi
maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan
standard hidup manusia. Teknologi antara lain dapat diartikan sebagai
penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. Teknologi Komunikasi
adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk
menciptakan kebersamaan dalam makna(commonessinmeaning).Dengan demikian, teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi,
Rogers, 1986 (Lubis, 2005: 42).
Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas
kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan
sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan. Teknologi
memiliki dua aspek, yakni hardware dan software, Rogers (1986) dalam
(Nugroho, 2010: 3), menjelaskan teknologi diartikan sebagai perlengkapan
hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu
mengumpulkan, memproses dan tukar-menukar informasi dengan indvidu
lainnya.
Menurut Rogers (Bungin, 2008: 111), mengatakan bahwa dalam
hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal ada empat era komunikasi,
Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media
computer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa
perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.
Selain Rogers yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam
beberapa era; tulis, cetak, media telekomunikasi dan media komunikasi
interaktif, maka Haag dkk dalam (Bungin, 2008: 113) membagi teknologi
komunikasi informasi menjadi 6 kelompok yaitu:
1. Teknologi masukan (input technology)
2. Teknologi keluaran (output technology)
3. Teknologi perangkat lunak (software technology)
4. Teknologi penyimpanan (storage technology)
5. Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)
6. Mesin pemrosesan (processing machine) atau lebih dikenal dengan
istilah CPU
Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banya
orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”.
Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang
ada sekarang adalah videotape recorder, video cassette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi koputer pribadi di rumah, internet
dan World Wide Web, serta CD Room.
Pada intinya, teknologi komunikasi merupakan suatu sarana yang
dikembangkan dalam proses menuju komunikasi yang efektif seiring dengan
semakin berkembangnya peradaban kehidupan manusia. Nasution (1990: 6),
menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki
teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling berhubungan
satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan,
komunikasi mutakhir. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan
terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya
telepon,radio,komputer,dan televise menjadi satu dan menandai teknologi
yang di sebut dengan internet (Bungin, 2006: 113).
2.2.2 New Media
2.2.2.1 Pengertian New Media
Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan
olehPierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori
yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru,
terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang
membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka.
Pierre Levy memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang
memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru
dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan
pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat
New media atau media baru merupakan media menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif
dan dapat berfungsi secara private maupun public (Mondry, 2008: 13).
Media baru merupakan digitalisasi sebuah konsep pemahaman dari
perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang
bersifat manual menjadi otomatisdan dari semua yang bersifat rumit menjadi
ringkas. Kemunculan media baru memberikan dampak yang besar terhadap
kehidupan manusia. Media baru secara langsung dapat mengubah pola
Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat penting terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media), karena tidak saja menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi sosial media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini nantinya berhubungan dengan persoalan-persoalan difusi inovasi dan adopsi yang dilakukan masyarakat, dan bagaimana pula media baru mendukung ppergerakan pembangunna masyarakat sebagai subjek perubahan di masyarakat itu sendiri. (Bungin, 2009: 374).
Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan
kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan,
memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 2013: 110). Internet merupakan
sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi,
cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi
merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan
beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah
organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam
operasi internet (McQuail, 2009: 28-29).
Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1969 oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui sebuah proyek yang disebut
dengan ARPANET (Adanced Research Project Agency Network). Awalnya internet hanya digunakan untuk kepentingn militer AS dalam mencegah
masalah komunikasi antar kelompok dalam jarak jauh dengan menggunakan
jaringan telepon. Saat itu telah banyak dibuat jaringan computer yang disebar
dan dihubungkan pada daerah-daerah vital. Tahun 1990 merupakan tahun
browser yang dapat menjelajah antara satu computer dengan komputer
lainnya, hingga akhirnya membentuk jaringan. Program tersebut diberi nama
WWW atau World Wide Web (Febrian, 2005: 22).
Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web
2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja.
Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun
kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka alam semesta bagi pengguna media.
Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk
mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda dengan konsumsi
media penyiaran, aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjadi
produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna media
untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar
menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau
internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi
berharga untuk membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa
pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah
cara mengembangkan ide pada ruang publik (Littlejohn, 2009: 686).
Internet merupakan salah satu teknologi komunikasi baru juga
memiliki kemampuan untuk membantu kita memilih dan mengatur informasi
yang kita inginkan dengan lebih efisien. Internet tidak hanya memperkecil
jarak dalam menyampaikan pesan, teknologi komputer dan interet juga telah
berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bisa
memfasilitasi transmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia
Salah satu bagian darinew media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari
organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial).
Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang
memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van Dijk, 2006: 20).
2.2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan New Media
New media memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat
untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan internet
lancar dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya
dengan cepat serta harus ada juga koneksi internet agar kita dapat menerima
pesan tersebut.
Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru.
Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi
komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi
penggunaan koneksi kabel, namun tetap bias memfasilitasi taransmisi
informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004: 114).
Menurut Bagdakian, duplikasi dan penyebaran matri dari Internet ini bisa
mencapai jangkauan yang sangat luas. Satu orang khalayak bisa mengunduh
kemudian menyebarkannya pada orang-orang dalam jaringan pertemanan
atau jaringan kerjanya. Kemudian pihak yang mendapatkan sebaran itu bisa
menyebarkannya lagi pada orang-orang dalam jaringannya, dan seterusnya.
Pertumbuhan dramatis internet telah mempersiapka gagasan
“mediamorfosis” oleh Roger Fidler yang berarti sebagai perubahan bentuk
media komunikasi yang biasanya disebabkan oleh interkasi kompleks dari
kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis dan
inovasi-inovasi dan teknolog (Severin dan Tankard, 2007: 459).
Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak
dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet
disebut sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan internet yang
multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkatergorikannya
sebagai media antarpribadi. Kedua pendapat itu sama benarnya, tapi juga
sama kelirunya. Kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya
mengingkari hakikat internet yang multimedia, artinya pada tataran tertentu
ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah
elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antarpribadi,
ketika seseorang mengirim surat elektornik ke seorang teman. Jadi karena
sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antarpribadi, tergantung
dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004:
106).
Professor Gabriel Weimann, guru besar Ilmu Komunikasi pada
Universitas Haifa, Israel mengemukakan abhawa para ilmuwa perlu mencari
secara serius adanya kecenderungan yang kini terjadi di media internet yang
dinamakan narrowcasting, yang berbanding terbalik dengan broadcasting, yang artikan sebagai penyebaran informasi untuk kalangan terbatas, bukan
ditujukan untuk public sebagimana peran yang dilakukan dunia pernyiaran
konvensioal (broadcasting) (Majalah Dictum, hal 2, Desember 2007).
Kecenderungan ini memungkinkan munculnya kalangan-kalangan
chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik adalah contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling
berkomunikasi (SeverindanTankard,2007:447).
2.2.4. Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor
J.A. Barnes di tahun 1954.
dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau
organisasi) yang diikat dengan satu ata
visi, ide, teman, keturunan, dll.
Sejak
adanya internet banyak upay
komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial diawali oleh
Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan
teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan
tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar
pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh
Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang
dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa
situs UK regional di antara 1999 dan 2001.
Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi
sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli
2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli
Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs
2.2.4.1. Ask.Fm
Seperti ingin mengulang kesuksesan Facebook, Twitter, dan Youtube,
kini Ask.fm perlahan mulai mencapai kesuksesannya. Ask.fm adalah situs
jejaring sosial di mana pengguna dapat mengundang pertanyaan dari
pengguna lain di situs atau dari pengguna anonim . Situs ini diluncurkan
pada tanggal 16 Juni 2010 oleh tim Profesor Apostolos Gerasoulis. Ask.Fm
didirikan di Latvia pada ta
Beberapa istilah yang terdapat pada fitur-fitur Ask.Fm yaitu:
a. Likers Get
Likers get adalah istilah paling populer di Ask.Fm. Hal itu dikarenakan si
pemberi like akan mendapatkan imbalan dari like yang sudah diberikannya.
Untuk Misalnya, si A mendapatkan pertanyaan dari anonim “Likers get?” lalu kita menjawab “Get 25 like + follow”, maka setiap pengguna yang memberikan like pada pertanyaan tersebut akan mendapatkan 25 like dan
juga follow.
b. PBCS : Perfect, Beauty, Cute/Cool, Sexy
Perfect, Beauty, Cute/Cool, Sexy atau yang disingkat PBCS sering dijadikan imbalan dari “Likers get?”. Si penerima like akan memberikan penilaian kepada pemberi like dengan cara melihat foto yang ada.
c. Rate Ava
Rate ava juga sering dijadikan sebagai imbalan “Likers get?”. Penerima like akan memberikan nilai dari 1-10 atau 1-100 dari foto si pemberi like. d. BF : Best feature
e. FI : First Impression
Fi atau first impression adalah penilaian yang diberikan seseorang kepada orang lain pada pandangan/penglihatan pertama.
f. HH :Honest Hour
HH atau Honest Hour adalah kejujuran yang diberikan seseorang kepada orang lain.
g. Thought atau describe
Fitur untuk kita meminta seseorang mendeskripsikan tentang dirinya.
h. PAP (Post a Picture)
Fitur dimana kita bisa meminta seseorang untuk meng-upload foto dirinya sesuai dengan permintaan si penanya
i. Likers Get Photo Challenge
Dalam fitur ini si penanya memberikan tantangan kepada orang yang ditanya
untuk mengupload foto sesuai dengan tantangan yang diberikan. Contoh
photo challange 4 grid: 1.melet, 2.senyum, 3.duck face, 4.datar.
&
Selain untuk representasi diri dalam mengikuti perkembangan
jejaring sosial, menggunakan jejaring sosial Ask.fm juga memiliki beberapa
manfaat yaitu:
1. Kecerdasan berpikir terungkap dalam kemampuan anda menyusun
pertanyaan dan menjawab pertanyaan teman-teman anda sendiri. Semua
pertanyaan harus saling berbeda satu sama yang lain. Demikianpun semua
jawaban berbeda satu sama yang lain.
2. Mengungkapkan diri maksudnya; bahwa untuk dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan mampu menyusunnya secara bagus. Makaanda
kenyataan dan segala aspek kehidupan anda kepada teman-teman anda dan
anda sendiri secara tertulis
3. Keterampilan berbahasa seperti teruji dalam jejaring sosial ini. Sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Jerman secara
benar dan baku agardapat memacu anda untuk semakin paham dalam
penguasaan kata, kalimat dan wacana dalam tata bahasa dan
struktur-struktur.
2.2.5 Komunikasi Antarpribadi
2.2.5.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito adalah
proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di
antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi
antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang yang sedang berbicara atau
dua orang dalam suatu pertemuan (Effendy. 2003: 61).
Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses sosial dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Komunikasi
antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka, sehingga pesan
disampaikan sacara langsung dan umpan balik yang diterima juga secara
langsung. Oleh karena itu komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi
yang paling efektif dalam mengubah perilaku seseorang.
Untuk memahami definisi komunikasi antarpribadi ada tiga perspektif (Fajar,
2009: 77), yaitu:
- Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari
- Perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari
proses pengembangannya.
- Perspektif relasional, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari
hubungannya.
Halloran (1980) (Liliweri, 1991: 48) mengemukakan bahwa manusia
sebenarnya berkomunikasi dengan orang lain karena beberapa faktor yaitu,
(1) perbedaan antarpribadi, (2) manusia meskipun merupakan makhluk yang
utuh namun tetap mempunai kekurangan, (3) adanya perbedaan motivasi
antarmanusia, (4) kebutuhan akan harga diri yang harus mendapat pengakuan
dari orang lain.
Menurut Everett M. Rogers (Liliweri, 1991: 13) mengungkapkan ada
beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yaitu:
a. Arus pesan cenderung dua arah
b. Konteks komunikasinya tatap muka
c. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
d. Kemampuann mengatasi tingkat selektivitas yang tinggi
e. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatif lambat
f. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap
Jenis-jenis komunikasi antarpribadi menurut sifatnya ada dua jenis, yaitu:
a. Komunikasi Diadik
Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara
dua orang yakni seorang komunikator dengan seorang komunikan. Oleh
karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi
berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya
b. Komunikasi Triadik
Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri
dari tiga orang., yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Apabila dibandingkan dengan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi
diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada
seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai perhatian komunikan
sepenuhnya, jug aumpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat
berpegaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi (Effendy, 2003: 62).
Komunikasi antarpribadi dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan komunikasi antarpribadi yaitu
komunikasi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri
kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita kepada orang lain, maka kita
akan mendapat persepktif baru dan lebih memahami tentang diri kita. Selain
itu beberapa tujuan komunikasi antarpribadi lainnya menurut Fajar (2009:
78), yaitu:
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain
Salah satu cara untuk mengenal diri kita sendiri adalah melalui komunikasi
antarpribadi. Komunikasi ini memberikan kesempatan bagi kita untuk
memperbincangkan diri kita sendiri. Melalui komunikasi antarpribadi kita
juga belajar tentang bagaimana dan sejauhmana kita harus membuka diri
kepada orang lain. Selain itu, komunikasi antarpribadi juga akan membuat
kita mngetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain.
2. Mengetahui dunia luar
Komunikasi antarpribadi memungkinkan kita untuk memahami lingkungan
kita secara baik yakni tentang objek dan kejadian-kejadian orang lain.
Banyak informasi yang kita miliki sekarang berasal dari interaksi
3. Menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna
Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, orang ingin menciptakan dan
memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu, kita
menggunakan banyak waktu berkomunikasi antarpribadi yang bertujuan
untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial yang bermakna dengan
orang lain.
4. Mengubah sikap dan perilaku
Dalam komunikasi antarpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan
perilaku orang lain. Singkatnya, kita banyak menggunakan waktu untuk
mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi.
5. Bermain dan mencari hiburan
Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Sering
kali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang
demikian perlu dilakukan, karena bisa memberikan suasana yang lepas.
6. Membantu
Komunikasi antarpribadi mempunyai fungsi untuk membantu, contohnya ada
beberapa profesi yang dilakukan untuk membantu orang lain melalui
komunikasi antarpribadi.
2.2.5.2 Sifat-Sifat dan Ciri-Ciri Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi dari mereka yang saling mengenal lebih
bermutu dari mereka yang belum mengenal karena setiap pihak mengetahui
secara baik tentang hidup pihak lain, pikiran, pengetahuan dan perasaannya
maupun menanggapi tingkah lakunya. Sehingga jika hendak menciptakan
keakraban, dengan kata lain tidak semua interaksi yang dilakukan antara dua
orang dapat digolongkan ke dalam komunikasi antarpribadi.
Ada tujuh sifat yang menunjukan bahwa suatu komunikasi antar dua
orang merupakan sikap komunikasi antarpribadi, sifat-sifat komunikasi
antarpribadi itu sendiri adalah: (1) melibatkan di dalamnya perilaku verbal
dan nonverbal; (2) melibatkan pernyataan ataupun ungkapan yang spontan,
scripted, dan contrived; (3) tidak statis namun dinamis; (4) melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi (pernyataan satu dan
harus berkaitan dengan sebelumnya); (5) dipandu oleh tata aturan yang
bersifat intrinsik dan ekstrinsik; (6) komunikasi antarpribadi merupakan satu
kegiatan dan tindakan; (7) melibatkan didalamnya bidang persuasif (Liliweri,
1991: 31).
Ada beberapa ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang dikemukakan
oleh beberapa ahli, diantaranya DeVito dalam (Liliweri, 1991: 13)
menurutnya ada ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang umum sebagai
berikut:
1. Keterbukaan (Openess)
Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan
bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka ada rasa malu. Keduanya
saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing.
2. Empati (Empathy)
Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami
mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apa-apa saja yang
dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan
seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain.
Apabila komunikator atau komunikan mempunyai kemampuan untuk
melakukan empati satu sama lain, kemungkinan besar akan terjadi
3. Dukungan (Supportiveness)
Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan
dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu
seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta
meriah tujuan yang diharapkan.
4. Rasa Positif (Positiveness)
Apabila pembicaraan anatara komunikator dan komunikan mendapat
tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akan
lebih mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang
berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga yang dapat mengganggu
jalinan komunikasi.
5. Kesamaan (Equality)
Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi semakin kuat
apabila memiliki kesamaan tertentu antara komunikator dan komunikan
dalam hal pandangan, sikap, kesamaan ideologi dan lain sebagainya.
2.2.5.3 Komponen Komunikasi Antarpribadi dan Proses Komunikasi
Antarpribadi
Menurut Effendy (2003: 7), mengutip pada paradigma Laswell. Ada
lima komponen penting yang menyebabkan suatu komunikasi dapat berjalan
dengan baik, yaitu:
• Who : komunikator : pihak penyampaian pesan
• Says What : pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang
• In which channel : media : saluran penyampaian pesan
• To whom : komunikan : pihak penerima pesan
• With what effect : efek: dampak yang timbul sebagai pengaruh dari pesan
Apabila digambarkan secara sederhana kelima komponen yang telah
komunikan dalam proses komunikasi antarpribadi dapat berganti peran,
artinya suatu ketika komunikator dapat berganti peran, demikian juga
sebaliknya dengan komunikasi (Effendy, 2003: 12).
2.2.6 Self Disclosure
Informasi tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat
yang sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan
tentang diri kita. Ketika berkomunikasi tidak selamanya kita dapat membuka
diri secara leluasa. Pengungkapan diri biasa melalui lapisan-lapisan dari
lapisan luar hingga ke lapisan paling dalam atau yang bersifat pribadi tentang
diri kita. Hubungan antarpribaadi yang sehat ditandai keseimbangan
pengungkapan diri yang tepat yaitu saling memberikan data biografis,
gagasan-gagasan pribadi, dan perasaan-perasaan yag tidak diketahui bagi
orang lain, umpan balik berupa verbal dan respon-respon fisik kepada orang
atau pesan-pesan mereka dalam suatu hubungan (Budyatna, 2011: 40).
Teori self disclosure dikenal dengan adanya Johari Window, yaitu gabungan nama dari dua orang pengagasnya Joseph Luft dan Harry Ingham.
Johari Window merupakan alat untuk menelaah mengenai luas dan
hubungannya antara pengungkapan diri dan umpan balik di dalam suatu
hubungan (Budyatna, 2011: 40). Untuk hal seperti itu dapat dikelompokkan
Gambar 2.1
Johari Window
Diketahui oleh Tidak Diketahui oleh
diri sendiri diri sendiri
Diketahui oleh
orang lain
Tidak Diketahui
oleh orang lain
Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan
secara skematis seperti terlihat pada skema di atas.
- Bidang I, yakni bidang terbuka menunjukkan bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan
dan juga orang lain, yang berarti terdapat keterbukaan, dan keterbukaan
tersebut tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain.
- Bidang II, yakni bidang buta menggambarkan bahwa kegiatan seseorang
diketahui orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang ia
lakukan.
- Bidang III, yakni bidang tersembunyi yakni kegiatan yang dilakukan
seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tetapi tidak dapat diketahui oleh
orang lain. Ini berarti bahwa orang seperti ini bersikap tertutup.
- Bidang IV, yakni menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak
Keadaan yang dikehendaki sebenarnya dalam suatu komunikasi
antarpribadi ialah bidang I, dimana antara komunikator dengan komunikan
saling mengetahui makna pesan yang sama. Meskipun demikian kenyataan
hubungan antarpribadi tidak seideal yan diharapkan itu, ini disebabkan
karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa sering setiap
mempunyai peluang untuk menyembunyian atau mengungkapkan masalah
yang dihadapinya (Efendy, 2003: 307).
2.2.6.1 Dimensi Self Disclosure
Self disclosure memiliki berbagai dimensi menurut Joseph A. Devito (1997: 40) menyebutkan ada 5 dimensi self disclosure, yaitu:
1. Ukuran / jumlah self disclosure
Hal ini berkaitan dengan seberapa banyak jumlah informasi diri kita yang
diungkapkan. Jumlah tersebut dapat kita lihat berdasarkan frekuensi kita
menyampaikan pesan-pesan self disclosure atau bisa juga dengan menggunakan ukuran waktu, yakni berapa lama kita menyampaikan
pesan-pesan yang mengandung self disclosure pada saat kegiatan komunikasi kita
dengan orang lain.
2. Valensi self disclosure
Hal ini berkaitan dengan kualitas self disclosure kita, positif atau negatif. Kualitas positif dan negatif dari self disclosure (menyenangkan atau tidak menyenangkan). Ini akan menimbulkan dampak yang berbeda baik bagi
komunikator maupun komunikan.
3. Kecermatan dan kejujuran
Kecermatan dalam self disclosure yang kita lakukan sangat ditentukan oleh kemampuan kia mengetahui atau mengenal diri kita sendiri. Apabila kita
penting yang akan mempengaruhi self disclosure kita. Oleh karena itu, kita mengemukakan apa yang kita ketahui maka kita memiliki pilihan, seperti
menyatakan secara jujur, melebih-lebihkan atau berbohong.
4. Maksud dan tujuan
Ketika melakukan sef disclosure, salah satu hal yang kita pertimbangkan adalah maksud atau tujuannya. Tidak mungkin orang melakukan
pengungkapan diri tanpa maksud dan tujuan tertentu. Oleh karena menyadari
adanya maksud dan tujuan self disclosure itu maka kita pun melakukan kontrol atas self disclosure yang kita lakukan. Orang yang melebih-lebihkan atau berbohong dalam melakukan self-disclosure pada satu sisi bisa di
pandang sebagai salah satu bentuk kontrol supaya self disclosure-nya mencapai maksud atau tujuan yang diinginkannya.
5. Keakraban
Keakraban merupakan salah satu hal yang erat kaitannya dengan komunikasi
self disclosure. Apa yang diungkapkan itu bisa saja hal-hal yang bersifat
pribadi atau hal-hal yang bersifat umum. Sejauh mana kedalaman dalam self disclosure itu akan ditentukan oleh derajat keakraban kita dengan lawan komunikasi kita. Semakin akrab kita makan semakin dalam self disclosure yang dilakukan. Ketika kita berkomunikasi dengan orang yang baru kita
kenal maka kita akan berbicara tentang sisi terluar dari diri kita, namun
ketika hubungan tersebut semakin akrab maka kita akan mengungkapkan
tentang hal pribadi dari diri kita.
Faktor-faktor yang mempengaruhi self disclosure adalah:
a. Besar Kelompok
Keterbukaan diri lebih banyak terjadi pada kelompok kecil daripada
kelompok besar. Diadik (kelompok yang terdiri atas dua orang) merupakan
b. Perasaan Menyukai
Membuka diri pada orang lain akan mudah terjadi jika kita menyukai atau
mempercayai orang tersebut.
c. Efek Diadik
Seseorang melakukan keterbukaan diri apabila orang yang bersamanya juga
melakukan hal yang sama.
d. Kompetensi
Orang yang kompeten biasanya lebih percaya diri dan lebih banyak
mempunyai hal yang positif tentang diri mereka untuk diungkapkan
dibandingkan dengan orang-orang yang tidak kompeten.
e. Kepribadian
Orang-orang yang extrovert dan mudah bergaul akan lebih mudah melakukan keterbukaan diri dibandingkan dengan yang introvert. Mereka akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain bahkan dengan orang
yang baru dikenal.
f. Jenis Kelamin
Umumnya wanita lebih mudah membuka diri dibandingkan dengan pria.
Wanita lebih banyak mengungkapkan diri dengan orang yang disukainya
sedangkan pria lebih banyak mengungkapan diri dengan orang yang
dipercayainya.
g. Usia
Orang akan mudah melakukan keterbukaan diri dengan orang yang memiliki
- Komunikasi Antarpribadi
- Self Dislosure
2.3Model Teoritik
Gambar 2.2 Model Teoritik
Interaksi Sosial
Siswa SMA Negeri 3
Keterbukaan Diri
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu
mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan metodologi ialah suatu
pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode.
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian
kualitatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
fenomena dengan dalamnya melalui pengumpulan data
sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2009: 56).
Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yag menghasilkan
data, yang salah satunya berbentuk deskriptif kualitatif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamatinya bertujuan untuk
mengumpulkan informasi secara rinci. Pendekatan kualitatif ini diarahkan
pada latar dan individu secara menyeluruh. Dalam penelitian ini, peneliti
memperhatikan secara langsung bagaimana keterbukaan siswa melalui
jejaring sosial Ask.Fm di SMA Negeri 3 Medan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Studi
kasus adalah metode penelitian yang menggunakan berbagai sumber data
(sebanyak mungkin data) yang biasa digunakan untuk meneliti, menguraikan
dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok,
suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis (Kriyantono, 2006:
66).
Penelitian studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi lingkungan
unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat. Penelitian kasus
penelitian itu memberi gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial
tertentu. Subjek yang diteliti relative terbatas, tetapi variable-variabel dan
fokus yang diteliti sangat luas dimensinya.
Pada tipe penelitian ini, seseorang atau suatu kelompok yang diteliti,
permasalahannya ditelaah secara komprehensif, mendetail, dan mendalam;
berbagai variabel telah ditelaah dan ditelusuri, termasuk juga kemungkinan
hubungan antar variabel yang ada. Studi kasus hanya berlaku untuk kasus
tertentu serta tidak bertujuan untuk digeneralisasikan atau menguji hipotesis
tertentu (Bungin, 2008: 104).
3.2Subjek Penelitian
Hasil penelitian kualitatif lebih bersifat kontekstual dan kausistik
yang berlaku pada waktu dan tempat tertentu sewaktu penelitian dilakukan,
karena itu pada penelitian kualitiatif tidak dikenal istilah sampel melainkan
informan. Subjek penelitian adalah informan atau orang-orang yang dipilih
untuk diwawancara sesuai dengan tujuan riset. Subjek penelitian ini adalah
siswa SMA Negeri 3 Medan.
Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini dengan meggunakan
teknik purposive. Purposive adalah sebuah teknik yang menyeleksi atas dasar kriteria-kriteria tertntu yang dibuat berdasarkan tujuan riset (Kriyantono,
2006: 158).
Karakteristik yang digunakan dalam pemilihan informan sebagai
berikut:
- Siswa SMA Negeri 3 Medan kelas X sampai kelas XII.
- Pengguna aktif jejaring sosial Ask.Fm.
- Menggunakan jejaring sosial Ask.Fm dengan jangka waktu minimal 3
3.3Objek Penelitian
Objek penelitian merujuk pada masalah yang sedang diamati. Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah keterbukaan diri siswa melalui jejaring
sosial Ask.Fm.
3.4Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik-teknik atau cara-cara yang
dapat digunakan dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang mengajukan pertanyaan terhadap
narasumber dengan tujuan tertentu. Hasil wawancara menjadi data untuk
dianalisis sebagai penjelasan penelitian. Wawancara yang dilakukan dengan
melakukan wawancara mendalam dan bertatap muka secara langsung dengan
informan agar data lebih akurat dan lengkap. Pada wawancara ini, peneliti
tidak mempunyai kontrol terhadap informan, artinya informan bebas
memberkan jawaban. Karenanya peneliti berupaya agar wawancara
berlangsung secara informal seperti orang yang sedang mengobrol sehingga
informan bersedia memberikan jawaban dan tidak perlu ada yang
ditutup-tutupi.
b. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung dengan tujuan
mengetahui kegiatan yang dilakukan objek yang diobservasi. Jenis observasi
yang dilakukan adalah observasi non partisipan, yaitu peneliti hanya
mengamati tanpa ikut terjun dalam kegiatan objek yang diteliti, baik
kehadirannya diketahui atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan
keterbukaan informan dan melihat hal yang diungkapkan oleh informan
melalui jejaring sosial Ask.Fm sesuai dengan hasil wawancara.
2. Data Sekunder
a. Studi Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dan
sumber lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam hal ini, studi
kepustakaan adalah melalui buku-buku, surat kabar, jurnal, internet dan
sebagainya yang dianggap relevan dan mendukung penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ini menggunakan analisis kualitatif yakni
transformasi data ke dalam bentuk yang mudah dipahami dan
diinterpretasikan; proses penyusunan, mengurutkan dan menipulasi data
untuk menyajikan informasi deskripsi. Proses analisa data dilakukan pada
waktu bersamaan dengan proses pengumpulan data berlangsung secara
terus-menerus. Analisa data dilakukan dengan teknik :
1. Reduksi Data
Tahap ini dilakukan proses penyeleksian, pemfokusan, penyederhanaan,
pengabstraksian data dari hasil wawancara. Proses ini berlangsung sepanjang
penelitian dilakukan dengan membuat singkatan, kategorisasi, memusatkan
tema, menentukan batas-batas permasalahan dan menulis memo. Proses
reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian ditulis. Reduksi
data merupakan bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek,
membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur sedemikian
rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.
2. Penyajian Data
Sajian data dalah suatu susunan informasi yang memungkinkan kesimpulan
memahami, dan analisis data secara mendalam terhadap data yang telah
direduksi.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap akhir yaitu penarikan kesimpulan yang dimaknai sebagai penarikan
arti dari data yang dikumpulkan di lapangan, direduksi dan disajikan. Dari
awal pengumpulan data, peneliti harus memahami apa arti dari berbagai hal
yang ditemui dengan mulai melakukan pencatatan pola-pola,
pernyataan-pernyataan, alur sebab akibat dan berbagai proposisi. Hal itu akan
diverifikasi dengan temuan-temuan data selanjutnya dan akhirnya sampai
pada penarikan kesimpulan akhir.
Kegiatan analisis data dalam penelitian ini, akan dimulai dengan
menelaah semua data yang terkumpul dengan baik data primer maupun data
sekunder berupa wawancara, pengamatan, serta catatan lapangan. Hasil data
yang diperoleh berdasarkan teknik analisis data yang telah dijelaskan
sebelumnya, akan disususun membentuk laporan secara sistematis.
Sesuai dengan metodologi penelitian ini, maka hasil penelitian akan
dijabarkan dalam bentuk deskripsi yang didukung dengan teori yang
bersumber dari buku, jurnal ilmiah dan lainnya, kemudian peneliti akan
menganalisisnya untuk mengetahui alasan menggunakan jejaring sosial
Ask.Fm dan keterbukaan siswa melalui jejaring sosial Ask.Fm di SMA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Lokasi Penelitian
4.1.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Medan
SMA Negeri 3 Medan didirikan pada tahun 1954 dan dikepalai oleh
Bapak Iskandar Simanjuntak dari tahun 1954 s/d 1957. Awal berdirinya,
lokasi SMA Negeri 3 Medan berada di Jalan Seram, kemudian pindah ke
Simpang Limun tahun 1957 s/d 1961, dikepalai oleh Bapak Ardion Sutan
Kaliraja Siregar. Pada tahun 1961, lokasi SMA Negeri 3 Medan dipindahkan
ke Jalan Pelajar dan dikepalai oleh Bapak Hadian Abdillah dari tahun 1961
s/d 1963. Kemudian dari tahun 1963 s/d 1965 lokasi SMA Negeri 3 Medan
dipindahkan kembali ke Simpang Limun dan dikepalai oleh Bapak Putu Mas.
Lokasi SMA Negeri 3 Medan kembali lagi ke Jalan Seram mulai dari
tahun 1965 s/d 1976 dan Kepala Sekolahnya berturut-turut dipimpin oleh
Bapak Lajim Bangun (1965 s/d 1967), Bapak Drs. Kadar Efendy (1967 s/d
1976), Bapak M. Daim Tanjung (1976-1977), Bapak Abdul Rahim Batubara
(1977-1984), Bapak Marolop Siahaan (1984-1985), Bapak Drs. Tasrir Ismail
(1985-1987), Bapak Drs. H. M. Syarif (1987-1989), Ibu Hj. Khairiyah
(1989-1995), Bapak Ruslan Hasan (1995-1997), Bapak Zamardin Abbas
(1997-1998), Bapak Drs. Burhanuddin Lubis (1998-2005), Ibu Dra. Hj. Rebekka
Girsang (2005-2006), dan Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd
(2006-Sekarang).
Pesatnya pembangunan kota Medan dan pertimbangan terhadap
perkembangan SMA Negeri 3 Medan pada masa yang akan datang,
dirasakan kurang strategis, sehingga pada tahun 1978 lokasi SMA Negeri 3
Medan dipindahkan ke Jalan Budi Kemasyarakatan No. 3 Kelurahan Pulo
Brayan Kota Kecamatan Medan Barat. Awal pindahnya SMA Negeri 3
Medan di Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat dipimpin
oleh Bapak Abdul Rahim Batubara sampai dengan tahun 1984.
Sampai saat ini SMA Negeri 3 Medan masih tetap eksis berada di
Jalan Budi Kemasyarakatan No. 3 Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan
Medan Barat Kota Medan. Perjalanan panjang yang telah dilalui SMA
Negeri 3 Medan dari awal berdirnya hingga sekarang membuat SMA Negeri
3 Medan benar-benar mampu menjadi sekolah yang matang, sesuai dengan
usia dan pengalaman yang telah dilaluinya sehingga mampu melahirkan
siswa-siswa yang kelak dikemudian hari menjadi orang-orang penting,
sukses dan berguna ditengah-tengah masyarakat, negara, bangsa, dan agama.
Semua kesuksesan tersebut tidak lepas dari hasil jerih payah segenap
guru-guru SMA Negeri 3 Medan yang ikhlas memberikan ilmunya dan mendidik
siswa-siswanya sampai sekarang.
4.1.1.2Tujuan SMA Negeri 3 Medan
1. Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa, menguasai IPTEK,
mampu bersaing di era global, dan dapat dapat mempertahankan budaya
bangsa.
2. Tercapainya pemenuhan 8 SNP
kemampuan dan kondisi sekolah
3. Terwujudnya pengembangan kreativitas peserta didik baik dalam
bida
4. peningkatan keterampilan menggunakan media
5. Tercapainya peningkatan kemampuan guru dalam pemahaman dan
implementasi SNP
6.
7. Tercapainya peningkatan kedisiplinan dan ketertiban peserta didik
dalam mewujudkan program kesiapsiagaan
8. Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas
fasilitas/sarana/prasarana di lingkunga
9.
tinggi yang terakreditasi.
10. Tercapainya internalisasi budaya tatakrama dalam kehidupan warga
sekolah
11. Tercapainya peningkatan kerjasama dengan orangtua, masyarakat
sekitar, dan institusi lain.
12. Tercapainya peningkatan kegiatan 10 K (Ketaqwaan, Kerindangan,
Keindahan, Keamanan, Ketertiban, Kekeluargaan, Kebersihan,
Keterbukaan, Keteladanan dan Kenyamanan).
4.1.1.3Sasaran SMA Negeri 3 Medan
Sasaran 1 Peningkatan pemahaman dan keterampilan seluruh
warga sekol
dalam proses pendidikan di sekolah
Sasaran 2 Peningkatan perolehan hasil belajar peserta didik, baik
untuk KKM mata pelajaran maupun perolehan nilai
Ujian Nasional sehingga mencapai minimal 75%
Sasaran 3 Peningkatan disiplin seluruh warga sekolah (guru, tata
usaha, dan karyawan lainnya, serta peserta didik)