• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.III. 2 Komunikasi Formal (Veriabel Bebas)

Tabel 4.4

Komunikasi kepala sekolah dengan guru Frequency Percent Valid sangat baik 29 31.5

Baik 54 58.7

tidak baik 9 9.8

Total 92 100.0

Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 92 orang responden berpendapat komunikasi yang terjalin antara kepala sekolah dengan guru baik, hal itu

ditunjukkan dengan sebanyak 54 orang responden berpendapat baik (58,7%), sementara 29 orang responden berpendapat sangat baik (31,5%) dan 9 orang responden berpendapat tidak baik (9,8%).

Dari hasil diatas dapat ditunjukkan bahwa, komunikasi yang selama ini sudah terjalin antara kepala sekolah dan para guru sudah berjalan dengan baik. Walaupun juga terlihat pendapat yang menyatakan tidak baik, namun ada pula responden yang berpendapat sangat baik. Menurut beberapa responden, hal itu bisa saja dipengaruhi oleh faktor situasi dan kondisi baik fisik maupun psikis dari para responden.

Tabel 4.5

Efek/pengaruh dari komunikasi formal kepala sekolah kepada guru Frequency Percent

Valid sangat terpengaruh 22 23.9

Terpengaruh 62 67.4

tidak terpengaruh 8 8.7

Total 92 100.0

Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru mampu memberikan efek terhadap sekolah. Hal itu dilihat dari 62 orang responden (67,4%) berpendapat terpengaruh oleh komunikasi formal, 22 orang responden berpendapat sangat terpengaruh, dan 8 orang responden (8,7%) berpendapat tidak terpengaruh.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar kegiatan yang terjadi pada sekolah dipengaruhi oleh komunikasi formal yang dilakukan oleh kepala sekolah

kepada guru. Menurut responden, contoh nyatanya adalah pemeberian tugas dari kepala sekolah kepada guru.

Tabel 4.6

Pengaruh komunikasi formal kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Frequency Percent

Valid sangat berpengaruh 22 23.9

Berpengaruh 49 53.3

tidak berpengaruh 21 22.8

Total 92 100.0

Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa komunikasi formal yang dilakukan kepala sekolah mampu mempengaruhi kinerja guru. Hal itu dilihat dari jumlah responde yang menyatakan berpengaruh terdapat 49 orang responden (53,3%), 22 orang responden (23,9%) berpendapat sangat berpengaruh dan 21 orang responden (22,8%) berpendapat tidak berpengaruh.

Menurut para responden, dengan adanya komunikasi formal yang diterapkan kepala sekolah kepada guru semakin memperjelas pemberian tugas. Dengan demikian kinerja para guru semakin jelas pula dan terarah sesuai dengan tujuan.

Tabel 4.7

Penggunaan komunikasi formal yang digunakan kepala sekolah kepada guru Frequency Percent

Valid sangat berpengaruh 28 30.4

Berpengaruh 54 58.7

tidak berpengaruh 10 10.9

Total 92 100.0

Dari tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa 54 orang responde (58,7%) merasa komunikasi formal berpengaruh pada kedekatan kepala sekolah dan guru-guru, 28 orang responden (30,4%) berpendapat sangat berpengaruh dan 10 orang responden (10,9%) berpendapat tidak berpengaruh.

Menurut para responden, semakin sering terjadi komunikasi formal antara kepala sekolah dengan guru maka akan semakin sering mereka bertatap muka. Hal itu lah yang akan lebih mendekatkan kedua berlah pihak.

Tabel 4.8

Komunikasi Formal guru kepada kepala sekolah

Frequency Percent Valid sangat baik 12 13.0

Baik 64 69.6

tidak baik 16 17.4

Total 92 100.0

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang dilakukan oleh guru kepada kepala sekolah terjalin dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan adanya 64 orang responden (69,6%) berpendapat baik, 12 orang responden (13,0%) berpendapat sangat baik dan 16 orang responden (17,4%) berpendapat tidak baik.

Menurut para responden, dalam komunikasi formal yang dilakukan guru kepada kepala sekolah sudah berjalan baik. Hal itu dibuktikan dengan dengan adanya pengertian kedua belah pihak, namun walaupun demikian ada beberapa responden yang menyatakan tidak baik. Hal itu disebabkan adanya kesalahpahaman dari komunikasi yang terjadi.

Tabel 4.9

Komunikasi Formal kepada kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru

Valid sangat berpengaruh 14 15.2

Berpengaruh 57 62.0

tidak berpengaruh 21 22.8

Total 92 100.0

Dari tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang dilakukan oleh guru kepada kepala sekolah berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Hal itu ditunjukkan dengan 57 orang responden (62,0%) berpendapat berpengaruh, 14 orang responden (15,2%) sangat berpengaruh dan 21 orang responden (22,8%) tidak berpengaruh.

Menurut para responden, dengan adanya komunikasi formal yang dilakukan kepala sekolah kepada guru semakin memperjelas pemberian tugas. Dengan kejelasan pemberian tugas, maka guru semakin mampu mejalankan kerja sesuai dengan tugasnya. Hal inilah yang dikatakan sebagai pendukung peningkatan kinerja guru.

Tabel 4.10

Komunikasi Formal kepada kepala sekolah dalam memberi efek/terhadap sekolah

Frequency Percent Valid sangat berpengaruh 19 20.7

tidak berpengaruh 16 17.4

Total 92 100.0

Dari tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang dilakukan oleh guru kepada kepala sekolah mampu memberi efek/pengaruh terhadap sekolah. Hal itu dilihat dari 57 orang responden (62,0%) menyatakan berpengaruh, 19 orang responden (20,7%) sangat berpengaruh, dan 16 orang responden (17,4%) tidak berpengaruh.

Menurut para responden, apabila komunikasi formal yang terjadi berjalan dengan baik maka hal itu bisa memberikan efek yang baik pula. Segala komunikasi formal yang terjadi mampu memberikan efek/pengaruh terhadap sekolah.

Tabel 4.11

Komunikasi Formal kepala sekolah kepada guru-guru untuk kedekatan dengan guru-guru

Frequency Percent Valid sangat berpengaruh 17 18.5

Berpengaruh 60 65.2

tidak berpengaruh 15 16.3

Dari tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang digunakan kepala sekolah kepada guru-guru berpengaruh dalam kedekatan antara kepala sekolah dengan guru-guru. Hal itu ditunjukkan dengan adanya 60 orang responden (65,2%) menyatakan berpengaruh, 17 orang responden (18,5%) menyatakan sangat berpengaruh, dan 15 orang responden (16,3%) tidak berpengaruh.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa komunikasi formal dapat mendekatkan kepala sekolah dengan guru-guru. Menurut para responden komunikasi formal yang dilakukan mampu memudahkan kepala sekolah dan guru-guru untuk bertukar pikiran sehingga menjadi lebih dekat dan akrab.

Tabel 4.12

Komunikasi formal antara sesama guru untuk membantu memecahkan masalah dalam sekolah

Frequency Percent Valid sangat membantu 20 21.7

Membantu 64 69.6

tidak membantu 8 8.7

Total 92 100.0

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa komunikasi fromal yang terjadi antara sesama guru dapat membantu memecahkan masalah dalam sekolah. Hal itu ditunjukkan dengan 64 orang responden (69,6%) menyatakan membantu, 20 orang

responden (21,7%) menyatakan sangat membantu, dan 8 orang responden (8,7%) menyatakan tidak membantu.

Menurut para responden, dengan adanya komunikasi formal yang terjadi antara sesama guru, maka akan makin mendekatkan diri dan mampu memcahkan masalah yang sedang dihadapi di sekolah.

Tabel 4.13

Komunikasi formal sesama guru untuk menjalin hubungan dengan baik

Frequency Percent Valid sangat dapat 19 20.7

Dapat 60 65.2

tidak dapat 13 14.1

Total 92 100.0

Dari tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang digunakan sesama guru dapat menjalin hubungan dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan 60 orang responden (65,2%) menyatakan dapat menjalin hubungan dengan baik, 19 orang responden (20,7%) menyatakan sangat dapat, dan 13 orang responden (14,1%) menyatakan tidak dapat.

Menurut para responden semakin sering mereka melakukan komunikasi formal dengan sesama guru, maka akan semakin mendekatkan mereka. Kedekatan tersebut mampu menjalin hubungan lebih baik.

Tabel 4.14

Komunikasi formal sesama guru dalam meningkatkan kinerja guru Frequency Percent

Valid sangat berpengaruh 23 25.0

Berpengaruh 62 67.4

Frequency Percent Valid sangat berpengaruh 23 25.0

Berpengaruh 62 67.4

tidak berpengaruh 7 7.6

Total 92 100.0

Dari tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa komunikasi formal yang dilakukan oleh sesama guru lebih mampu meningkatkan kinerja guru. Hal itu ditunjukkan dengan 62 orang responden (67,4%) menyatakan berpengaruh, 23 orang responden (25,0%) menyatakan sangat berpengaruh, dan 7 orang responden menyatakan tidak berpengaruh (7,6%).

Menurut para responden komunikasi formal yang dilakukan oleh sesama guru lebih mampu berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Hal itu dikarenakan membuat mereka lebih bisa bertukar pikiran dalam menyelesaikan tugas masing-masing.

Tabel 4.15

Penggunaan komunikasi formal mempengaruhi kedekatan sesama guru Frequency Percent

Valid sangat berpengaruh 21 22.8

Berpengaruh 57 62.0

tidak berpengaruh 14 15.2

Total 92 100.0

Dari tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa penggunaan komunikasi formal mampu mempengaruhi kedekatan sesama guru. Hal itu dilihat dari 57 orang responden (62,0%) menyatakan berpengaruh, 21 orang responden (22,8%) menyatakan sangat berpengaruh, dan 14 orang responden (15,2%) menyatakan tidak

berpengaruh. Menurut para responden, penggunaan komunikasi formal mampu mempengaruhi kedekatak sesama guru karena semakin membuat mereka saling bertemu.

Dokumen terkait