• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS

2.3 Kinerja Guru

2.3.1. Pengertian Kinerja Guru

dinilai dari hasil kerjanya. Kinerja dalam hal ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan suatu pekedaan sehingga terlihat prestasi pekerjaannya dalam usaha penerapan ide dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam suatu organisasi lembaga pendidikan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap guru dalam bidangnya merupakan sesuatu yang sangat diharapkan. Dengan adanya keterampilan dan kemampuan ini akan dapat mempengaruhi pula kinerja dalam lembaga pendidikan.

Tenaga pendidikan, dalam hal ini sate diantaranya adalah guru mempunyai kewajiban bukan hanya mengajar tetapi juga melatih, serta memberikan pelayanan yang bersifat teknik dalam bidang pendidikan. W. Robert Houston, memberikan pengertian kompetensi adalah sebagai suatu tugas yang memadai, atau pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.

Suatu profesi yang bersifat profesional maka akan dituntut profesionalisme yang paling menonjol dari keprofesionalan suatu jabatan atau pekerjaan adalah kompetensi, keterampilan dan kemampuan seseorang untuk menjalankan segala tugas yang diemban profesinya. Guru sebagai bagian dari profesi maka dituntut kemampuan, keterampilan dan kompetensi keguruannya. Tetapi sebelum kita beranjak jauh mengenai kompetensi atau kemampuan guru dalam menjalankan tugas profesinya, terlebih dahulu mengenai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh setup guru, mengingat suatu profesi, jabatan, atau pekerjaan seseorang pastilah nanti akan dipintakan pertanggungjawabannya, baik itu kepada masyarakat.

Mochtar Buchori, menurut suku Jawa, guru adalah singkatan dari ungkapan “digugu Ian ditir”, artinya guru adalah orang yang harus selalu dapat ditaati dan diikuti. Maksudnya digugu adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh guru harus dipercaya dan diyakini

kebenarannya oleh seorang murid, kemudian guru juga harus ditiru, kedua, guru teladan bagi murid-muridnya. Guru dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap berhasil tidaknya pendidikan.

2.3.2 Kinerja Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Adapun kemampuan yang harus ditampilkan oleh seorang guru sebagai pendukung kinerjanya adalah sebagai berikut:

a. Kinerja Guru dalam Mendesain Program Pengajaran

Salah satu dari tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru professional adalah menyusun perencanaan pengajaran atau dengan kata lain disebut juga dengan mendesain program pengajaran.

Menurut Syarifuddin Nurdin dan Basyiruddin Usman, perencanaan pengajaran meliputi: 1) Perencanaan tujuan pengajaran

2) Pemilihan materi 3) Strategi optimum 4) Alat dan sumber 5) Kegiatan belajar siswa 6) Evaluasi

Fungsi perencanaan antara lain:

a) Menentukan arah kegiatan pengajaran atau pembelajaran b) Memberi isi dan makna tujuan

c) Menentukan cara bagaimana mencapai tujuan yang ditetapkan

d) Mengukur seberapa jauh tujuan itu telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan belum tercapai.

Moh. Uzer Usman, proses belajar mengajar adalah “Suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”. Aspek-aspek yang termasuk pada kompetensi professional yang ditampilkan oleh pengajar dalam PBM adalah

1) Menggunakan Metode, Alat, dan Bahan Pembelajaran

Penggunaan metode pengajaran yang efektif berdasarkan tujuan khusus yang hendak dicapai. Demikian pula kesesuaiannya dengan bahan pelajaran. Alat pengajaran menurut Sudirman adalah .segala alat yang dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pengajaran. Alat pengajaran sering pula diartikan oleh sebagian orang dengan istilah sarana belajar. Alat pengajaran dapat mempengaruhi tingkah laku siswa, sebab termasuk bagian dari sumber pengajaran.

Dalam hal ini fungsi media proses belajar mengajar tidak hanya sebagai alat yang digunakan oleh guru, tetapi juga mampu mengkomunikasikan pesan kepada siswa. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pendidikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan untuk memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Sebagai fasilitator hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan prses belajar mengajar, baik yang berupa narasumber, buku, teks, majalah, ataupun surat kabar.

2) Mendorong Serta Mengoptimalkan Keterlibatan Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar

Guru memiliki peran yang penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan

membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Menurut Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Aspek kompetensi yang mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar terdiri dari aktivitas:

a) Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pengajaran. b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berprestasi.

c) Memelihara keterlibatan siswa dalam pengajaran. d) Menguatkan upaya siswa untuk memelihara keterlibatan.

Untuk memenuhi hal tersebut diatas, guru dituntut untuk mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar, karena memang siswalah subjek utama dalam belajar. Mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu kompetensi yang penting dimiliki oleh seorang pengajar. Pengajar diharapkan dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membuat siswa aktif.

Dengan demikian, aktivitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif. Akan tetapi pada kenyataannya di sekolah-sekolah sering kali guru yang aktif.

c. Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar penilaian atau evaluasi bahasa inggrisnya evaluation yang berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Bila penilaian itu digunakan dalam kegiatan instruksional selama proses belajar mengajar berlangsung.

Berapa aktivitas yang perlu dilakukan oleh pengajar dalam menilai pencapaian siswa dalam proses belajar mengajar adalah

1) Penilaian pada permulaan proses belajar mengajar, dimaksudkan agar guru mampu mengetahui kesiapan siswa terhadap bahan pelajaran yang akan diajarkan, yang hasilnya akan dipakai untuk memantapkan strategi belajar.

2) Penilaian proses belajar mengajar akan mendapatkan balikan terhadap tujuan yang hendak dicapai.

3) Penilaian pada akhir proses belajar mengajar untuk mengetahui capaian siswa terhadap tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian jelaslah bahwa penilaian yang dilakukan melalui tahap permulaan proses belajar mengajar, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir proses belajar mengajar.

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

III.1 Profil SMA Negeri 5 Medan

SMA Negeri 5 Medan berada di Jalan Pelajar No. 17 Medan. Sekolah ini didirikan pada tahun 1963. seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya memiliki ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar siswa-siswanya serta dukungan laboratorium untuk pelaksanaan praktikum. Untuk pelaksanaan kegiatan olah raga sekolah ini sudah dilengkapi dengan lapangan basket, lapangan volley dan lapangna futsal, serta lapangan untuk lompat jauh. Untuk mendukung kegiatan siswa dalam belajar terdapat perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa dan laboratorium IPA serta fasilitas lainnya untuk menunjang kegiatan belajar siswa dengan tidak inengesainpingkan moral dan wadah siswa dengan adanya tempat ibadah seperti mushola dan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat dan kebangkitan rohani yang diharapkan mampu meningkatkan akhlak dan moral siswa.

3.3 Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi

3.3.1 Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator.

supervisor serta pemimpin / Leader inovator. 3.3.2 Wakil Kepala Sekolah

1. Menyusun kurikailuni.

2. Mengatur segala program kesiswaan.

3. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana.

4. Mengatur dan niengenibanakan litibungan dengan niasyarakat.

5. Mengatur dan memotivasi penyelengaraan program pendidikan.

6. Mengatur mutasi siswa.

7. Menyusun program kegiatan ekstrak-kurikuler.

8. Mengatur penyusunan bahan pengajaran dan pengembangan kurikulum.

3.3.3 Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.

2. Pengolalian keuangan sekolah.

3. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

4. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara umum.

3.3.4 Komite Sekolah

Membantu sekolah dalam hal:

1. Peningkatan kegiatan sekolah.

2. Peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai.

3.3.5 Bidang Sarana dan Prasarana

1. Pembangunan sarana dan prasarana.

2. Pengawasan dalam hal saran dan prasarana yang ada.

3 . 3 . 6 B i d a n g K u r i k u l u m

Membantu Kepala Sekolah dalam hal:

1. Pelaksanaan kurikulum. 2. Pemberian tugas guru.

3. Mengawas jadwal pelaksanaan KBM. 4. Administrasi kurikulum dan penelitian. 5. dengan Kepala Sekolah.

3.3.7 Bidang Kesiswaan Membantu Kepala Sekolah dalam bidang:

1. Pembinaan disiplin sekolah. 2. Koordinator pembinan siswa.

3. Koordinator pelaksan kegiatan intra / ekstrakulikuler. 4. Koordinator kegiatan sekolah.

3.3.8 Bidang Humas (Hubungan Masyarakat)

Membantu Kepala Sekolah dalam hal:Hubungan sekolah masyarakat , dan pemerintah

1. Hubungan sekolah dengan perguruan tinggi

2. Penelusuran tamatan

3. Penelitian

3.3.9 Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

3.3.10 Wali Kelas

Membantu kepala sekolah dalam kegiatan:

1. Pengelolaan kelas.

2. Penyelenggaraan administrasi kelas.

3. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

4. Penyusunan statistik bulanan siswa.

5. Penyusunan nilai siswa.I

3.3.11 Guru Pembimbing dan Konseling (BP / BK) Bertugas membantu Kepala Sekolah dalam penyusunan dan pelaksanaan pembimbingan dan konseling di sekolah.

3.3.12 Visi, Misi, dan Motto Sekolah

3.3.13 Visi.Sekolah

Mempersiapkan lulusan sebagai calon peinimpin yang memiliki wawasan iman dan tagwa (IMTAK) serta IPTEK yang handal. berbudi pekerti luhur, daya juang kuat, integritas tinggi, berwawsan lingkungan mandiri serta mempunyai kemampuan intelektual (IQ), kemampuan emosional (EQ) dan kemampuan Spiritual (SQ) yang tinggi serta kepribadian utuh dan kokoh.

3.3.14 Misi Sekolah

2. Menyiapkan para lulusan terampil dan mampu berkomunikasi bahasa inggris dan mengoperasikan komputer secara maksimal.

3. Mewujudkan sekolah yang efektif yang memiliki profil kuat, mandiri, kreatif, krisis dan inofatif.

4. Menyiapkan lulusan yang potensial, sehingga mampu meraih kursi di perguruan tinggi negeri yang favorit sesuai dengan apa yang didambakan oleh setiap siswa.

5. Mempersiapkan lulusan yang memiliki skil (keterampilan) bagi yang ingin terjun ke dunia kerja. 3.3.15 Motto Sekolah R : Rapi E : Elok F : Familiar O : Orangnya R : Ramah M : Menyenangkan A : Aman S : Serasi I : Indah A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, mengunakan metode korelasional, yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi faktor lain (Rakhmat, 2007 : 27).

Metode ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan, apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknnya hubungan tersebut. Dalam penelitian ini, metode korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara komunikasi formal dan kinerja guru.

3.4.1 Populasi dan Sampel

3.4.2 Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan mengunakan degan cara tertentu ( Nawawi, 1995 : 141).

Menurut Arikunto (2006 : 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik dimbil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan total sampling dengan mengambil sebanyak sampel orang atau keseluruhan populasi menjadi sampel.oleh karena itu penelitian mengambil sampel sebanyak 30 orang atau keseluruhan populadi menjadi sampel

3.4 .3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dilakukan dengan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang mendukung penelitian melaui buku-buku, jurnal, surat kabar, internet sesuai dengan masalah yang dibahas.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang tertulis yang harus dijawab secara tertulis oleh responden.

2. Wawancara, yaitu mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula oleh responden.

3.4.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995 : 23). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analis yaitu:

1. Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal yamg merupakan suatu analis yang di lakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yng dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tungal merupakan langkah awal dalam menganalisis kolom-kolom yng merupakan sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995 : 226).

2. Analis Tabel Silang

Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang diperlukan untuk menganalisis dan untuk mengetahui apakah variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah hubungan variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995 : 273).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian dan statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan di antara kedua variabel yang

di korelasikan maka peneliti mengunakan rumus korelasi Spearman. Rumus koefisien korelasinya adalah

Keterangan:

Rho : koefisen korelasi rank order

Angka 1 dan 6 : angka 1 dan 6 yaitu bilangan konstan

d : perbedaan antara pasangan jenjang

: sigma atau jumlah

N : jumbah individu dalam sampel

Spearman rho koefisien adalah metode untuk menganalisa data untuk melihat hubungan

antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Jika rho < 0, maka hipotesis ditolak

Jika rho >0, maka hipotesis diterima.

Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi untuk n >10, maka digunakan rumus ttest pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut:

t : hasil test signifikan

r : nilai koefisiensi korelasi

n : jumlah sampel

dengan kriteria sebagai berikut:

Ttest ≥ Ttabel : hubungan signifikan Ttest ≤ Ttabel : hubungan tidak signifikan

Selanjutnya untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisiensi korelasi sebagai berikut:

<0.20 : hubungan rendah sekali

0,20-0,40 : hubungan rendah tapi pasti

0.40-0,70 : hubungan yang cukup berarti

0,70-0,90 : hubungan yang tinggi, kuat

SISWA Guru-Guru Pelajar Ketua MPG 18 Orang Koordinator Bp/Bk Drs Rusiana Ria M.Pd Koordinator /Pespustakaan Drs Anita Koordinator Laboratorium Koodinator Lab Komputer Koordinator Pengelola Laboratorium/Perpustakan, Drs. Edy Satianto,M.Si Staff URS Humas Drs Zaidar S.Pd Wasek URS Humas Staff URS Kesiswaan : 1. Drs. Moh. Subki 2. Asmadi, S.Pd, Msi 3. Daniel S.Pd d Wasek URS Kesiswaan Staff Kurikum 1. Drs. Lindung Pakpahan 2. Drs.M.siman gunsong, M.Si 3. Drs. Pch H t j l Wasek URS Sarana/Prasarana Drs Leo Janse Wakil Kepalah Sekolah URS kurikulum Drs. Edy Komite Sekolah

H.Edy Hanari SH.M HUM

Kepala Sekolah Lindawati S.Pd MPd

Kepala Tata Usaha Drs . Lamser Hasibuan

Staff URS Sarana/ Prasarana: 1. Drs Sabar Silaen ,Msi 2. Farawiati, S.Pd, M.Si Wali Kelas 28 Orang

BAB IV

Dokumen terkait