• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Kerangka Teori

2.1.2 Komunikasi Massa

Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat dijelaskan dari dua cara pandang, yakni bagaimana orang memproduksi pesan dan menyebarkan melalui media di satu pihak, dan bagaimana orang mencari dan menggunakan pesan tersebut. Secara sederhana, komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses komunikasi meelalui media massa. Media massa sangat dominan perannya dalam komunikasi massa.

Komunikasi massa berperan besar dalam mempengaruhi opini publik melalui konten-konten yang disebarkan menggunakan media massa. Selain itu komunikasi massa juga dapat membentuk opini-opini baru baik itu bersifat negatif, netral maupun positif. Setiap opini pasti berbeda-beda karena adanya perbedaan frame of reference (kerangka acuan) atau field of experience (pengalaman lapangan). Ketika makna atau pengertian pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan adalah sama, maka komunikasi yang berlangsung dapat dikatakan sebagai komunikasi yang efektif. Pada dasarnya kesamaan pengertian atau makna merupakan tujuan dari komunikasi itu sendiri.

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri. Ciri yang paling khas adalah antara sumber pesan dan penerima pesan dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

Bittner (dalam Rakhmat, 2009: 188) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Berbagai elemen yang turut serta dalam penggunaan media massa untuk mendapatkan informasi haruslah lebih bijak memilih untuk mengkonsumsi informasi yang diperoleh media massa, menjadi induvidu atau juga masyarakat yang kritis adalah salah satu upaya untuk bisa lebih bijak dalam mengkonsumsi informasi yang diperoleh dari media massa.

Komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright (dalam Liliweri, 1991: 36) merupakan bentuk komnikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulan efek tertentu. Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang memiliki sirkulasi yang sangat luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan secara umum, dan film yang dipertunjukan gedung-gedung di bioskop (Effendy, 2004: 79).

Terdapat berbagai defenisi yang diutarakan oleh para ahli komunikasi dalam mengartikan komunikasi massa. Definisi media massa mencakup beberapa poin penting di dalamnya menurut Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), antara lain:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan perlatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan menyebar.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.

3. Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang.

4. Sebagai sumber, komunikasi massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (pentapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarakn dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda (dalam Nurudin, 2004: 8).

Komunikasi massa mampu menyebarkan pesan secara publik secara hampir bersamaan bahkan hanya dalam satu kali penyampaian informasi. Komunikasi massa disampaikan secara terbuka kepada masyarakat heterogen yang jangkauannya relatif lebih besar dibantu dengan adanya saluran komunikasi yaitu media massa. Komunikasi massa berperan sebagai cara yang efektif untuk menyampaikan informasi antara pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang ingin diberikan informasi. Baik komunikasi bagi perorangan atau individu, komunikasi kelompok, maupun fungsi utamanya sebagai komunikasi bagi masyarakat luas. Tersampainya sebuah informasi kepada komunikan akan menghasilkan efek atau umpan balik. Salah satu umpan balik dari suatu pemberitaan yaitu opini publik yang tercipta di masyarakat. Melalui keenam poin yang dipaparkan sudah merangkum hal penting yang ada di komunikasi massa. Komunikasi massa pada dasarnya memiliki keenam poin ini hingga disebut komunikasi yang ideal.

Komunikasi memiliki karakteristik tersendiri begitu juga dengan komunikasi massa. Karakteristik merupakan kualitas tertentu atau ciri yang khas dari sesuatu hal. Melalui definisi tersebut dapat diketahui karakteristik komunikasi massa.

Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi lainnya, seperti komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok. Menurut Ardianto (2007: 7-12) karakteristik tersebut antara lain:

1. Komunikator terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya.

Komunikatornya menyusun pesan dalam bentuk artikel, apakah atas keinginannya atau atas permintaan media massa yang bersangkutan.

Selanjutnya pesan tersebut diperiksa oleh penanggung jawab rubrik diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa laik tidaknya pesan itu untuk dimuat dengan pertimbangan utama tidak menyalahi kebijakan dari lembaga media massa itu. Ketika sudah layak, pesan dibuat setting-nya, lalu diperiksa oleh korektor, disusun oleh lay-out man agar komposisinya bagus, dibuat plate, kemudian masuk mesin cetak. Tahap akhir setelah dicetak merupakan tugas bagian distribusi untuk mendistribusikan surat kabar yang berisi pesan itu kepada pembacanya. Melihat dari proses penyampaian pesan, begitu banyak pihak yang terkait untuk menampilkan sebuah pesan. Pihak-pihak berkaitan ini tergabung dalam sebuah lembaga yang menaunginya.

Penaungan oleh lembaga akan membuat kerja pihak-pihak terkait tadi lebih sistematis dan terarah.

2. Pesan bersifat umum

Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu.

Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.

3. Komunikannya anonim dan heterogen

Komunikator dalam komunikasi massa tidak mengenal komunikan (anonim) karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

4. Media massa menimbulkan keserempakan

Jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Keserempakan dalam media massa itu ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. Dalam komunikasi antarpesona, yang menentukan efektivitas komunikasi bukanlah struktur, tetapi aspek hubungan manusia: bukan

“apanya” tetapi pada “bagaimana”. Sedangkan komunikasi massa menekankan pada ”apanya”.

6. Komunikasi massa bersifat satu arah

Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.

Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun di antara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersona.

7. Stimuasi alat indra “terbatas”

Ciri komunikasi yang satu ini dapat dianggap salah satu kelemahannya.

Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembacanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.

8. Umpan balik/feeback tertunda (delayed)

Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik sebagai respons mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpersonal.

2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi, kendati dalam setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut DeVito (dalam Ardianto, 2007: 7) adalah: meyakinkan (to persuade), menganugerahkan status, membius (narcotization), menciptakan rasa kebersatuan, privatisasi dan hubungan parasosial.

a. Fungsi meyakinkan (to persuade)

Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Persuasi disini bisa datang dalam bentuk:

- Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang - Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;

- Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan - Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.

b. Fungsi menganugerahkan status

Penganugerahan status terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-individu tertentu sehingga prestise (gengsi) mereka meningkat. Lebih lanjut dikatakan bahwa komunikasi massa mempunyai fungsi mengakhlakkan kalau komunikasi itu memperkuat kontrol sosial atas anggota-anggota masyarakat yang membawa penyimpangan perilaku ke dalam pandangan masyarakat.

Misalnya televisi, mempublikasikan informasi mengenai pelanggaran norma norma. Fakta-fakta seperti itu sudah seharusnya diketahui oleh anggota-anggota masyarakat. Tetapi keterbukaan melalui komunikasi massa menciptakan kondisi sosial di mana orang banyak menolak pelanggaran-pelanggaran itu dan mendukung standar moralitas yang sudah umum. Dalam proses ini media massa, melalui berita-berita yang dikomunikasikan kepada massa dapat mengubah dan memperbaiki norma-norma yang sudah dilanggar.

c. Fungsi membius (Narcotization)

Salah satu fungsi komunikasi massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcotization). Ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil. Sebagai akibatnya, pemirsa atau penerima terbius ke dalam keadaan pasif, seakan-akan berada dalam pengaruh narkotika.

Misalnya, televisi telah menayangkan tentang kematian Putri Diana. Media membuat tayangan sedemikan rupa sehingga pemirsa seolah-olah terbius oleh tayangan tersebut.

d. Fungsi menciptakan rasa kebersatuan.

Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok. Sebagai contoh, seseorang yang sedang sendirian, kesepiaan di rumah yang besar, duduk di ruang keluarga sambil minum teh dan menonton televisi. Acara yang ditayangkan televisi membuat orang tersebut merasa menjadi anggota keluarga, karena merasa terhibur dan menyatu dengan acara tersebut.

e. Fungsi privatisasi.

Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunianya sendiri. Beberapa ahli berpendapat bahwa berlimpahnya informasi yang diberikan kepada kita telah membuat kita merasa kekurangan. Dalam banyak hal, ini dilakukan dalam bentuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah sepele, contohnya baju atau kosmetik apa yang harus dibeli, restoran mana yang akan dikunjungi untuk makan malam atau film apa yang akan ditonton dan di bioskop mana dan sebagainya.

Dokumen terkait