• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI NON VERBAL YANG EFEKTIF

INFORMASI YANG BAIK DAN BENAR

2.3 KOMUNIKASI NON VERBAL YANG EFEKTIF

Walaupun simbol-simbol dan isyarat-isyarat lebih susah dipahami pada saat berkomunikasi dengan orang lain, penggunaan komunikasi non verbal (non verbal communication) mempunyai peranan yang sangat penting. Penggunaan komunikasi verbal bisa menjadi tidak efektif hanya karena tidak menyertakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan terkait berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.

Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi suara. Sebagai contoh diantaranya sebagai berikut:

Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.

- Gerakan tubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Sikap tubuh (gesture) biasanya menujukkan situasi komunikasi yang sedang berlangsung, apakah serius, santai, hangat, teliti, bergurau, dsb. Sebagai contoh: sikap guru yang berdiri tegak, pandangan ke depan, dan sorot mat yang tajam saat mengajar, menunjukkan suasana yang serius dan perlu perhatian penuh dari anak-anak muridnya.

Berbeda dengan sikap tubuh, maka gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan.

- Vokalik

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.

- Kronemik

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality). Seringnya pemilihan waktu dapat dihubungkan dengan tingkat kepentingan (urgency) suatu kondisi atau pesan yang disampaikan.

Beberapa teknik untuk memperkuat komunikasi non verbal yang kita lakukan adalah:

- Repetition (Pengulangan)

Pengulangan suatu gerakan, isyarat, atau hal non verbal lainnya, dapat memusatkan orang lain dalam memahami apa yang akan kita sampaikan. Dengan pengulangan, maka orang lain akan

terpapar dengan rangsang indera yang sama, sehingga memberi kesempatan orang lain untuk membuka ingatan dan menyesuaikan pemahaman atas apa yang dia ingat dengan apa yang kita sampaikan.

Sebagai contoh, seorang pengendara akan jauh lebih waspada dan memahami kedipan lampu sen kiri sebagai tanda bahwa kendaraan di depannya akan berhenti, daripada jika lampu sen tersebut tidak berkedip. Sama halnya dengan petugas stasiun kereta yang meniup peluit panjang berkali-kali, sehingga para penumpang kereta bergegas untuk memasuki gerbong dikarenakan kereta akan segera berangkat.

- Contradiction (Berlawanan)

Terkadang agar orang lain lebih memusatkan pemahaman mengenai sesuatu hal yang akan kita sampaikan, maka kita menunjukkan atau memberi contoh menggunakan hal yang kontradiktif (berlawanan) dengan asumsi umum mengenai hal tersebut. Orang menjadi lebih memusatkan pada hal yang memang ditujukan kepadanya dan membenci/ menjauhi contoh kontradiktif yang kita sampaikan.

Sebagai contoh untuk membuat orang lain berhenti merokok akan sangat susah jika kita hanya melarang dengan kata- kata. Coba kita berikan contoh, foto-foto, dan data berbagai penyakit dan kerugian akibat merokok. Hal ini berlawanan dengan asumsi umum para perokok bahwa merokok itu sangat menyenangkan dan tidak merugikan orang lain.

- Substitution (Pengganti)

Menunjukkan model/ pengganti yang sesuai dari sesuatu yang akan kita sampaikan, tentunya mempermudah orang lain memahami hal tersebut dibandingkan dengan mengkhayalkan mengenai hal yang kita sampaikan. Ini dikarenakan seseorang dipusatkan pada bentuk visual atau bentuk lain yang dengan mudah diinderai olehnya, sehingga mempercepat proses membuka ingatan dan pemahaman seseorang mengenai sesuatu yang disampaikan kepadanya.

Tentunya penggunaan model/ pengganti dikarenakan sesuatu hal tersebut yang secara asli sangat sukar atau tidak mungkin dihadirkan/ ditunjukkan secara langsung pada penerima

pesan pada saat itu. Tentunya model/ pengganti tersebut harus disesuaikan dengan pola pikir dan penalaran penerima pesan. Hal ini untuk menghindari terjadinya mispersepsi atau bahkan munculnya miskomunikasi.

Sebagai contoh yang benar adalah penggunaan pantom dengan ukuran orang asli pada latihan resusitasi jantung paru. Atau penggunaan tiruan bayi untuk melatih calon ibu tentang posisi menyusui yang benar. Nah, sekarang apa yang terjadi, jika seseorang menjelaskan penggunaan kondom pada orang-orang awam di desa, dengan menggunakan jari sebagai pengganti alat kelamin pria?

- Complementing (Tambahan)

Suatu informasi yang sifatnya non verbal kadang-kadang memerlukan tambahan, baik berupa fakta, contoh, ataupun hal lain terkait informasi tersebut, untuk memperjelas dan mempermudah orang lain untuk memahami isi dari informasi yang disampaikan.

Sebagai contoh adalah penggunaan peluit oleh polisi lalu lintas sambil melakukan gerakan-gerakan isyarat saat mengatur lalu lintas. Atau penambahan gerakan bibir dari seseorang saat berkomunikasi dengan orang tuna rungu menggunakan isyarat tangan.

- Accenting (Penekanan)

Pemberian penekanan-penekanan tertentu pada suatu informasi, terutama yang bersifat non verbal, akan membuat perhatian dan pikiran penerima pesan terpusat pada hal penting dalam memahami suatu informasi. Penekanan (accenting) tersebut seharusnya pada hal penting yang merupakan ciri menarik atau karakter dari pesan yang akan disampaikan, sehingga mempermudah orang lain memahami isi pesan tersebut. Teknik ini banyak digunakan pada propaganda dan iklan, dimana orang-orang digiring pada penekanan informasi tertentu sehingga mereka tertarik untuk membeli dan menggunakan produk yang diiklankan.

Dari foto di atas, menurut anda foto apakah itu? Tentunya anda akan tertarik pada apa yang ada dibalik kata SENSOR. Betulkan? Akhirnya kesimpulan anda mengenai foto tersebut lebih ke arah wanita yang berjalan di tepi pantai. Namun coba bandingkan apabila foto tersebut seperti di bawah ini.

Tentunya keindahan pantai tidak hanya tertuju pada wanita yang sedang berjalan di pantai. Ada ombak yang menantang untuk diselancari, pasir putih yang bersih, buih-buih air laut yang indah, dan lain sebagainya. Dari perbandingan kedua foto tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa fungsi tulisan SENSOR pada foto pertama adalah sebagai aksen/ penekan agar orang yang

memandang foto tersebut terpusat dan terkesan pada wanita yang sedang berjalan di pantai itu saja.

Dengan teknik accenting, maka orang digiring pada suatu hal yang dalam keadaan nyata tidak akan menarik atau terabaikan.

KESIMPULAN

Setelah mempelajari pokok bahasan ini, maka anda diharapkan dapat menerapkan berbagai prinsip dalam memberikan informasi dengan baik dan benar sebagai berikut:

- Informasi bisa tersampaikan dengan baik apabila dipahami dan mendapat reaksi yang positif dari lawan bicara kita.

- Beberapa hal yang mempengaruhi tersampaikannya pesan pada lawan bicara adalah kejelasan informasi yang diberikan, ketepatan penggunaan kata/ isyarat/ waktu, konteks/ tema saat disampaikan, alur penyampaian informasi, dan budaya/ bahasa yang sesuai.

- Efektivitas komunikasi verbal sebagian besar ditentukan oleh hal-hal yang sifatnya non verbal.

- Berbagai teknik dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi non verbal, yaitu repetition, contradiction, substitution, complementing, dan accenting.

POKOK BAHASAN

PENDENGAR YANG BAIK

Dokumen terkait