• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. URAIAN TEORITIS

II.2. Komunikasi Penyuluhan

II.2.1. Pengertian komunikasi penyuluhan

Pada hakikatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami,meminati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, dalah suatu proses komunikator yang baik untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik. Seperti mana suatu komunikasi

baru berhasil bila kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan, suatu perencanaan yang matang, dan bukan dilakukan secara asal-asalan saja. Persiapan dan perencanaan inilah yang hendak dipenuhi dengan menyusun lebih dahulu suatu disain komunikasi penyuluhan.

Penyuluhan merupakan proses komunikasi. Sebab, pengertian komunikasi itu sendiri adalah sebuah proses dimana seorang individu (komunikator) menyampaikan lambang-lambang tertentu, biasanya berbentuk verbal untuk mempengaruhi tingkah laku komunikan. Akhirnya, penyuluhan boleh ditujukan untuk kegiatan mempengaruhi orang lain.Tetapi dengan pengenalan yang sangat singkat ini saja sebuah lembaga, kelompok atau pun individu tidak dapat begitu saja dengan mudah untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Banyak faktor yang mesti diperhatikan dan itu sangat dibutuhkan. Seperti perancang mode misalnya, modal pengetahuan dan keterampilan mengukur, memotong dan menjahit tidaklah cukup untuk menciptakan sebuah pakaian yang mahal. Sebab, hanya dengan kemampuan membuat kecocokan ukuran dan potongan serta rapih caranya menjahit si perancang masih belum dapat diperhitungkan. Tapi apa yang harus dipunyai seorang perancang mode agar karyanya dapat tersohor dan mampu mempengaruhi gaya mode dunia? Salah satu modal yang harus ia miliki adalah kemampuannya mengetahui siapa dan apa kebutuhan khalayaknya. Penghitungan waktu, suasana dan perubahan musim juga merupakan faktor yang harus ia kuasai.Demikian juga dengan penyuluhan, karena merupakan sebuah proses komunikasi maka kegiatan itu harus memperhatikan banyak hal agar dapat sukses dan mencapai sasaran.

Hal utama yang sangat diperhatikan adalah sama dengan si perancang mode, yakni mengenal siapa dan mengetahui apa kebutuhan khalayak. Seperti juga tentara di medan perang, kalau mereka tidak mengenal medan dan tidak mengetahui siapa dan

bagaimana musuhnya si tentara hanya akan memperoleh gelar pahlawan anumerta tetapi tidak akan memperoleh kemenangan. Pun, setelah mengetahui siapa dan apa kebutuhan khalayak sebuah kegiatan penyuluhan tidak serta merta akan langsung langgeng dalam pelaksanaannya. Banyak aksesoris yang harus dilengkapi untuk mendekati khalayak itu.

Aksesoris tersebut diperlukan agar proses melakukan perubahan pengetahuan dan kesadaran dapat tercapai. Tetapi ini relatif, karena semua itu tergantung kepada keterampilan yang melakukan. Seorang penyuluh harus terampil mengolah media pendukung. Media komunikasi yang mutlak digunakan dalam kegiatan penyuluhan adalah; komunikasi massa (cetak dan elektronik, komunikasi kelompok dan komunikasi antar pribadi.

Semua media itu memiliki keunggulan dan kelemahan.Beberapa atau bahkan banyak orang yang bergiat pada masalah-masalah konservasi sumber daya alam masih memandang kegiatan penyuluhan sebagai sesuatu yang tidak populer. Banyak juga LSM-LSM yang bergerak di bidang konservasi di atas kertas masih mengutamakan hasil capaiannya pada berapa juta hektar kawasan hutan yang harus dikelola untuk kawasan pelestarian alam atau berapa juta spesies yang harus diselamatkan. Tetapi jutaan hektar hutan yang harus dikelola dan jutaan spesies yang harus diselamatkan itu tidak pernah dikomunikasikan kepada masyarakat. Sama seperti HPH yang hanya menjadi milik para pemodal, konservasi pun akhirnya hanya menjadi milik lembaga- lembaga dan orang-orang tertentu saja. Masyarakat adalah penonton yang resah dan objek yang empuk. www.conservation.or.id

Melihat bentuk dan tujuannya, maka penyuluhan merupakan wujud konkrit dari apa yang sekarang dikenal dengan sebutan komunikasi pembangunan. Suatu bidang yang berkembang pesat sejak penghujung decade 60-an.Dalam arti luas,

komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik) antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan; terutamaantara masyarakat dengan pemerintah, sejak dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap hasil pencapaian pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang disampaikan tersebut.

Dalam melakukan penyuluhan, factor penyampaian (baca : pengkomunikasian) hal-hal yang disuluhkan adalah amat penting. Karena itu penyuluhan menuntut dipersiapkannya lebih dahulu suatu disain, yang secara terperinci dan spesifik menggambarkan hal-hal pokok berikut ini :

8. Masalah yang dihadapi 9. Siapa yang akan disuluh

10.Apa tujuan (objectives) yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan 11.Pendekatan yang dicapai

12.Pengenbangan pesan

13.Metoda atau saluran yang digunakan

14.Sistem evaluasi “telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana keseluruhan kegiatan dimaksud (Nasution, 1990: 10).

II.2.2. Tujuan Komunikasi Penyuluhan

Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyuluhan harus mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

a. Perubahan tingkat pengetahuan

b. Perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan c. Perubahan sikap

d. Perubahan motif tindakan 2. Tujuan Jangka Panjang

a. Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha denga cara-cara yang lebih baik.

b. Better business, berusaha yang lebih menguntungkan.

c. Better living, menghemat dan tidak berfoya-foya setelah tujuan utama telah tercapai.

II.2.3. Fungsi Komunikasi Penyuluhan

Karena itu maka penyuluhan pertama-pertama harus berfungsi memberikan jalan kepada para objek penyuluhan untuk mendapatkan kebutuha-kebutuhannya itu.

1. Fungsi penyuluh dengan demikian menimbulkan dan merangsang kesadaran para petani agar dengan kemauan sendiri dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhannya itu.

2. Menjembatani gap antara praktek yang harus atau biasa dijalankan oleh para objek yang disuluh dengan pengetahuan teknologi utau umum yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan sehari-hari.

3. Sebagai penyampai, pengusaha dan penyesuai program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh objek yang disuluh.

4. Sebagai pemberian pendidikan dan bimbingan yang kontinyu. Yang artinya penyuluhan tidak akan berhrnti karena yang dikehendakinya keadaan yang berkembang, lebih baik dan lebih maju sesuai dengan perkembangan zaman.

(Kartasapoetra, 1987 : 7-13).

II.2.4. Perencanaan Komunikasi Penyuluhan

Perencanaan komunikasi dalam rangka melakukan kegiaytan penyuluhan amat diperlukan karena pada dasarnya yang menjadi kepentingan dari kegiatan ini adalah “sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan dari kegiata penyuluhan, dan tujuan komunikasi dari penyuluhan itu tentu merupakan suatu kesatuan dengan tujuan penyuluhan tersebut. Tanpa suatu perencanaan, dapat dibayangkan bagaimana jadinya pekerjaan kita itu nantinya.

a. Dukungan Komunikasi (Communication Support) Untuk Penyuluhan

Dukungan komunikasi (communication support) adalah penggunaan yang terkoordinir dari berbagai metoda komunikasi untuk keperluan pemusatan perhatian kepada, dan menawarkan suatu pemecahan terhadap, suatu probelm tertentu. Apa pun masalah atau subyek yang akan disuluhkan, satu hal yang pasti adalah senantiasa diperlikan keterampilan berkomunikasi untuk dapat menyuluhkan dengan baik. Megapa demikian? Karena keterampilan berkomunikasi ini merupakan bekal dasar untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Keterampilan ini antara lain menyangkut bagaimana mengutarakan sesuatu dengan jelas, dapat dimengerti oleh orang lain yang mendengarkan kita.

Dalam bidang komunkasi, suatu rencana komunikasi bahkan merupakan suatu perkakas komunikasi yang penting untuk dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan yang dimaksud. Menurut Middleton dan Lin, 1975 ada beberapa prinsip penting dalam menyusun rencana komunikasi, yaitu :

2. Rencana yang disusun hendaklah fleksibel.

3. Rencana yang disusun harus mengandung “what to do” dan “how to do it.” b. Perlunya Disain Komunikasi Penyuluhan

Meskipun mungkin saja kita merasa telah lelah “siap” untuk menyuluh, namun kerap kali masih timbul keragu-raguan dalam hati, tentang “apakah penyuluhan yang akan kita lakukan itu nantinya berhasil atau tidak?”. Pertanyaan yang berikutnya adalah : “dapatkah khalayak yang disuluh memahami apa-apa yang disuluhkan itu”, “sungguh-sungguhkah mereka tertarik mendengarkan penyuluhan tersebut, ataukah hanya pura-pura mengikuti, padahal dalam hatinya tidak berminat sama sekali?’. Dan masih banyak lagi pertanyan lanjutan ynag menyangkut keinginan penyuluh agar kegiatan yang dilakukannya tidaklah sia-sia, melainkan mencapai hasil seperti yang direncanakan.

c. Penyusunan rencana komunikasi penyuluhan

Sejumlah tahap yang harus ditempuh dalam menyususn rencana komunikasi untuk kegiatan penyuluhan adalah :

1. Menganalisis problem atau masalah yang dihadapi 2. Merumuskan tujuan (objectives) komunikasi 3. Memilih media

4. Menentukan pendekatan yang digunakan 5. Memproduksi media

(Nasution, 1990 : 54-58).

II.2.5. Metode Komunikasi Penyuluhan

Gagasan-gagasan yang sudah diutarakan di atas sebelumnya memebantu agen penyuluhan untuk berfikir secara sistematis mengenai tugasnya.Dalam hal ini akan

dibicarakan beberapa metode yang bisa digunakan agen penyuluhan untuk membantu petani membentuk pendapat dan mengambil keputusan. Pilihan agen penyuluhan terhadap metode sato metode tergantung pada tujuan khusus dan situasi kerjanya. Penyuluh juga harus memutuskan cara menggunakan metode ini. Gagasan yang disampaikan dalam hal ini membantu mereka dalam mengambil keputusan.

Metode penyuluhan media massa, kelompok, individu atau tahap-tahap pada gilirannya akan dibicarakan Media cetak dan elektronika seperti surat kabar, radio, dan televisi membantu penyuluh mencapai sejumlah besar objek yang akan disuluh secara serentak. Walaupun demikian, hanya sedikit kesempatan bagi objek yang akan disuluh untuk saling berinteraksi atau memeberikan umpan balik kepada penyuluh.Metode kelompok mencapai lebih sedikit objek yang akan disuluh, tetapi memberi banyak kesempatan untuk berinteraksi dan memperoleh umpan balik.

I. Media Massa

Jika memebicarakan penggunan media massa dalam penyuluhan, yang patut dipertimbangkan adalah peranannya dalam program penyuluhan, dan penggunaannya secara efektif. Yang penting adalah efek yang diharapkan, dan cara menggunakannya untuk menjamin agar arti pesan menjadi sejelas mungkn. Pilihan terhadap media massa yang digunakan, dan perbedaan antara media massa dan komunikasi antar pribadi juga akan dibahas secara singkat.

a. Pengaruh Media

Surat kabar, majalah , radio , dan televisi merupakan media yang paling murah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Walaupun demikian, perlu diamati pengaruhnya sebelum dipituskan penggunaanya dalam penyuluhan. Hal ini disebabkan karena pengirim dan penerima pesan cenderung menggunakan proses-

proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan pengirim mengalami distorsi. Proses-proses tersebut meliputi :

1. Publikasi selektif 2. Perhatian selektif 3. Persepsi selektif 4. Daya inget selektif 5. Penerimaan selektif 6. Diskusi slektif b. Cara Penyampaian

Publikasi teknis yang diterbitkan oleh dinas-dinas penyuluhan seharusnya disampaikan dalam bentuk yang mudah dimengerti (conprehensive). Penelitian di Jerman menunjukkan ada empat faktor dalam perwujudan “mudah dimengerti.” Diyakini bahwa penelitian selanjutnya akan membuktikan keempat faktor ini dapat diterapkan juga pada bahasa-bahasa lainnya. Keempat faktor itu adalah sebagai berikut :

1. Pergunakan bahasa yang sederhana

2. Susun dan rangkaikan perbedaan pendapat dengan jelas 3. Nyatakan hal-hal pokok dengan singkat

4. Jadikan tulisan menarik untuk dibaca c. Perbedaan berbagai media massa

Pilihan media yang akan digunakan merupakan isu penting bagi penyuluh, walaupun kurang penting dibandingkan dengan cara penggunaan media tersebut. Hal terakhir ini, yang telah dibicarakan di atas sebelumnya, memiliki dampak lebih besar terhadap efek program penyuluhan. Sejauh ini ditemukan tiga pola perkembangan yang cepat pada teknik komunikasi massa.

1. Penambahan skala 2. Pengurangan skala 3. Sentuhan pribadi

II. Metode Kelompok

Metode penyuluhan kelompok lebih menguntungkan dari media massa, karena umpan balik yang lebih baik yang memungkinkan pengurangan salah pengertian yang bisa berkembang antara penyuluh dan objek yang akan disuluh. Interaksi ini memberi kesempatan untuk bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap prilaku dan norma para anggota kelompok. Metode kelompok satu sama lain berbeda di dalam kesempatan memperoleh umpan balik dan berinteraksi. Adapun jenis-jenis metode kelompok, yaitu :

1. Ceramah atau Pidato 2. Demostrasi

3. Diskusi kelompok

III. Penyuluhan Individu

Diskusi bersama yang kadang-kadang juga disebut dialog adalah metode yang paling penting bagi penyuluhan individu, dan pembicaraan selanjutnya terbatas pada pokok ini. Garis besar fungsi dialog di dalam penyuluhan akan dikemukakan, termasuk kelebihan dan kekurangan dan syarat-syarat penggunannya. Kemudian situasi diskusi juga dibicarakan, termasuk garis besar model diskusi yang digunakan dalam berbagai situasi. Yang terakhir adalah mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan antara agen penyluhan dan objek yang akan disuluh (Hawkins, 1996 : 149-178).

II.2.6. Unsur-Unsur Komunikasi Penyuluhan

Apakah yang dimaksud drngan unsur-unsur penyuluhan tersebut....? Unsur- unsur penyuluhan yaitu semua unsur (faktor yang terlibat, turut serta atau diikutsertakan kedalam kegiatan penyuluhan , antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya tidak dapat dipisahkan karena semuanya tunjang-menunjang dalam satu aktifitas. Unsur-unsur tersebut :

a. Penyuluh (Sumber) b. Sasaran Penyuluhan c. Metode Penyuluhan d. Media Penyuluhan e. Materi Penyuluhan f. Waktu Penyuluhan g. Tempat Penyuluhan (Kartasapoetra, 1987 : 44).

Dokumen terkait