• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Komponen Kota Baru

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

D. Analisis Faktor – Faktor Yang Mendukung Pengembangan

8. Analisis Kebutuhan Komponen Kota Baru

Analisis kebutuhan sarana dan prasarana kota digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan minimum pada kawasan perencanaan kota baru. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar para penduduk yang menempati Kota Baru Passo. Analisis ini dilakukan dengan berdasar kepada SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Dalam penentuaan standar pelayanan minimum ini dilakukan terhadap sarana perdagangan dan jasa, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, serta ruang terbuka hijau dan umum. Dalam analisis ini jumlah penduduk Kota Baru Passo direncanakan memiliki jumlah penduduk ± 45,000 jiwa sedangkan jumlah perkembangan penduduk untuk 20 tahun kedepan di Kecamatan Teluk Ambon Baguala sebanyak 164.319 jiwa sehingga dalam perencanaan dengan skala lebih luas dibutuhkan penambahan terhadap jumlah sarana maupun prasarana kota.

a. Analisis Penyedian Sarana Kota Baru 1) Sarana Perdagangan Dan Jasa

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengacu pada SNI sarana perdagangan dan jasa pada kawasan pengembangan Kota Baru Passo memiliki kebutuhan 1 unit

164 pasar lingkungan/pusat perbelanjaan, dengan ketersedian lahan yang dibutuhkan seluas 10.000 m². Kawasan ini juga membutuhkan 8 unit sarana pertokoan dengan luas lahan 14.000 m². Kebutuhan fasilitas perdagangan dan jasa pada Kawasan Kota Baru Passo dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.34 Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Jasa Kawasan Kota Baru Passo

No Jenis Sarana Standar Penduduk

Jiwa

Kebutuhan Fasilitas (Penduduk 45.000 jiwa)

Luas Lahan Minimum

(m2)

Total Luas Lahan

I II III IV V VI

1 Toko/Warung 250 180 100 18.000

2 Pertokoan 6.000 8 3.000 24.000

3

Pusat

Perbelanjaan /Pasar Lingkungan

30000 2 10.000 20.000

Sumber: Hasil Analisis 2018

2) Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting serta memiliki peran dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia. Dalam pengembangan kawasan Kota Baru Passo, dibutuhkan ketersedian sarana pendidikan yang meliputi seluruh jenjang sekolah yakni SLTA, SLTP, SD dan TK, dengan rata – rata jumlah fasilitas lebih dari 10 unit dengan rata – rata luas lahan minimum dari setiap faslitas pendidikan adalah 20.000 m2 sebagaiamana pada tabel analisis dibawah.

165 Tabel 4.35 Analisis Kebutuhan Sarana Pendidikan

Kawasan Kota Baru Passo No Jenis

Sarana

Standar Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas (Penduduk 45.000 jiwa)

Luas Lahan Minimum

(m2)

Total Luas Lahan

I II III IV V VI

1 TK 1.250 36 500 18.000

2 SD 1.600 28 2.000 24.000

3 SMP 4.800 9 9.000 20.000

4 SMA 4.800 9 12.500 115.000

5 Taman Baca 2.500 18 150 2.700

Sumber: Hasil Analisis 2018

3) Sarana Kesehatan

Fasilitas kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajad kesehatan masyarakat. Kota Baru Passo memiliki kebutuhan fasilitas kesehatan yang terdiri dari apotek, posyandu, puskesmas, rumah bersalin, tempat praktek dokter, dll sesuai SNI yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.36 Analisis Kebutuhan Sarana Kesehatan Kawasan Kota Baru Passo

No Jenis Sarana

Standar Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas (Penduduk 45.000 jiwa)

Luas Lahan Minimum

(m2)

Total Luas Lahan

I II III IV V VI

1 Posyandu 1.250 36 60 2.160

2 Klinik

Bersalin 30.000 2 3.000 6.000

3 Puskesmas 30.000 2 300 6.000

4 Apotek 30.000 2 250 6.000

5 Balai

Pengobatan 2.500 18 300 5.400

Sumber: Hasil Analisis 2018

166 4) Sarana Peribadatan

Penyedian sarana peribadatan pada kawasan Kota Baru Passo meliputi masjid, musholla bagi umat islam dan fasilitas peribadatan agama lain yang disesuaikan dengan kebiasaan mereka dalam menjalankan ibadah masing – masing.

Adapun analisis kebutuhan sarana peribadatan telah diuraikan pada dengan jelas pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.37 Analisis Kebutuhan Sarana Peribadatan Kawasan Kota Baru Passo

No Jenis Sarana

Standar Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas (Penduduk 45.000 jiwa)

Luas Lahan Minimum

(m2)

Total Luas Lahan

I II III IV V VI

1 Masjid

Warga 2.500 18 600 10.800

2 Musholla/

Langgar 250 180

100 (Bila Bangunan

Sendiri)

18.000

3

Sarana Ibadah Agama Lain

Tergantung sistem kekerabatan

/ hirarki lembaga

Tergantung sistem kekerabatan /

hirarki lembaga

- -

Sumber: Hasil Analisis 2018

5) Sarana Kebudayaan dan Rekreasi

Sarana kebudayaan dan rekreasi dibangun untuk mendukung kegiatan masyarakat dari segi sosial yang berkaitan dengan tata kehidupan bermasyarakat. Gedung ini memiliki fungsi untuk mewadahi semua kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan kesenian, merupakan balai pertemuan dan lain sebagainya.

167 Tabel 4.38 Analisis Kebutuhan Sarana Kebudayaan

dan Rekreasi Kawasan Kota Baru Passo No Jenis

Sarana

Standar Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas (Penduduk 45.000 jiwa)

Luas Lahan Minimum

(m2)

Total Luas Lahan

I II III IV V VI

1 Balai

Pertemuan 2.500 18 500 9.000

2 Balai

serbaguna 30.000 2 3.000 6.000

Sumber: Hasil Analisis 2018

6) Analisis Kebutuhan RTH

Dalam pengembangan Kota Baru Passo dibutuhkan ruang terbuka hijau yang didalamnya terdapat fasilitas taman, lapangan olahraga, taman bermain, serta GOR untuk mendukung minat/bakat/hobi masyarakat yang menetap di kawasan ini yang disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.39 Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kawasan

Kota Baru Passo No Jenis

Sarana

Standar Penduduk

(Jiwa)

Kebutuhan Fasilitas (Penduduk

45.000 jiwa)

Luas Lahan Minimum

(m2)

Total Luas Lahan

I II III IV V VI

1 Taman Kecil 1.250 36 250 9.000

2 Taman Bermain

2.500 18 1.250 22.500

3 Lapangan Olahrag

15.000 3 9.000 27.000

4 GOR 45.000 1 24.000 24.000

Sumber: Hasil Analisis 2018

b. Analisis Kebutuhan Utilitas Kota Baru

168 1) Utilitas Jalan

Pembangunan perumahan pada kawasan Kota Baru Passo perlu ditunjang dengan ketersedian utilitas dalam mendukung aktifitas masyarakat serta saling menghubungkan antar tempat suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Dalam analisis kebutuhan jaringan jalan ini diprioritaskan pada lingkungan jalan perumahan sebagaimana berikut.

Tabel 4.40 Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Perumahan Kawasan

Kota Baru No Hirarki

Jalan

Perkerasan (m)

Bahu Jalan (m)

Pendistrian (m)

Trotoar (m)

I II III IV V VI

1 Lokal

Sekunder I

3.0 – 7.0 (mobil –

motor)

1.5 – 2.0 (darurat

parkir)

1.5 (pejalan kaki, vegetasi, penyandang

cacat roda)

0.5

2 Lokal

Sekunder II

3.0 – 6.0 (mobil –

motor)

1.0 – 1.5 (darurat

parkir)

1.5 (pejalan kaki, vegetasi, penyandang

cacat roda)

0.5

3 Lokal

Sekunder III

3.0 (mobil – motor)

0.5 (darurat

parkir)

1.2 (pejalan kaki, vegetasi, penyandang

cacat roda)

0.5

4 Lingkungan I

1.5 – 2.0 (pejalan kaki,

penjual dorong)

0.5 (darurat

parkir)

- 0.5

5 Lingkungan II

1.2 (pejalan kaki, penjual

dorong)

0.5 (darurat

parkir)

- 0.5

Sumber: Hasil Analisis 2018

169 2) Utilitas Draianse

Kebutuhan jaringan drainase pada kawasan Kota Baru Passo diperlukan untuk mendukung keberadaan permukiman dan bangunan lainnya yang berfungsi sebagai penampung limpasan air yang jatuh pada saat terjadinya hujan serta untuk menampung dan membuang air limbah yang berasal dari aktivitas rumah tangga dan aktivitas industri. Pembuatan jaringan drainase pada kawasan ini memiliki sistem gabungan yang lazim dipakai di Indonesia dimana pada kawasan permukiman dan kawasan non permukiman dibangun sistem drainase terbuka untuk pengairan air hujan yang terdiri dari drainase terseir, sekunder dan drainase induk.

Sedangkan sistem drainase tertutup pada kawasan-kawasan ini dibuat khusus untuk pengairan air limbah dengan kriteria pengumpulan, pengaliran sampai pada proses pembuangan akhir dan pengolahan yang terdiri dari sistem sanitasi terpusat, sistem sanitasi setempat dan kriteria bangunan penunjang. Keuntungan dari kedua sistem ini, drainase terbuka mudah dibuat dan dibersihkan serta mempunyai biaya oprasional yang murah sedangkan pada drainase tertutup dapat dihemat pemanfaatan

170 lahannya dengan keperluan lain misalnya kaki lima (pendistrian) dan tempat parkir kendaraan.

3) Utilitas Air Bersih

Ketersedian sumber daya air yang terdapat di kawasan Kota Baru Passo diperhitungkan mampu mencukupi kebutuhan penduduk. Hal ini dikarenakan daerah tangkapan air hujan yang terbentuk oleh batuan lanau, batuan lempeng, batuan pasir dan konglomerat yang memiliki porositas dan permeablitias yang besar dan didukung oleh curah hujan yang cukup besar. Cekungan air tanah “mata air halong” yang dijadikan sebagai sumber air bersih menghasilkan imbuhan air tanah yang tertekan pada lapisan aquifernya mencapai ± 125.531,000 m3 per tahunnya. Terdapat pula sungai wai-tonahitu dengan Panjang 6,00 Km dan bendungan – bendungan kecil disekitar kawasan yang dijadikan sebagai sumber perolehan air bersih. Perhitungan kebutuhan air bersih pada Kota Baru Passo dilakukan dengan mengacu kepada cekungan air tanah “mata air halong” untuk memenuhi kebutuhan Kecamatan Teluk Ambon Baguala secara umum dan Kota Baru Passo secara khusus dengan Jumlah

171 penduduk ± 45.000 jiwa yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.41

Kebutuhan Air Bersih Kota Baru Passo

No Uraian Kebutuhan Air Bersih

I II III

1

Domestik Perbandingan Jumlah Penduduk

a. Jumlah Penduduk 45.000 200.000

b. Kebutuhan Air (Lt/Org/Hari) 150 150 Sub Total Kebutuhan Air

Bersih Domestik (Lt/Hari) 6.750.000 30.000,000

2

Non Domestik 30 % Dari Kebutuhan Domestik Sub Total Kebutuhan Air Bersih

Non Domestik (Lt/Hari) 2.025,000 9.000,000 Sub Total Kebutuhan Air

Bersih (Domestik + Non Domestik)

8.775,000 39.000,000 3 Jumlah Air Bersih (Lt/Hari)

8.775,000 39.000,000 Jalur Hijau (5% Dari Sub Total

Kebutuhan Air Bersih) 438.750 1.950,000 Losses (20% Dari Sub Total

Kebutuhan Air Bersih) 1.755,000 7.800,000 Sarana Pariwisata Dan Lain-Lain

(10% Dari Sub Total Kebutuhan) 877.500 3.900,000 4 Total Kebutuhan Air Bersih

(Lt/Hari) 1.846,250 52.650,000

5 Total Kebutuhan Air Bersih

(m3/Hari) 1.846,25 52.650

6 Ketersediaan Air dari CAT

“mata air halong” (m3/hari) 103.680 103.680

Sumber: Hasil Analisis, 2018

Dari hasil analisis pada tabel diatas di ketahui bahwa kebutuhan air bersih pada Kota Baru Passo dengan jumlah penduduk 45.000 jiwa membutuhkan 0.02 l/s setiap harinya atau 1.846,25 m3/hari sedangkan ketersedian air pada CAT

172

“mata air halong” menghasilkan 103.680 m3/hari atau 1200 l/s artinya kebutuhan air bersih penduduk dapat dipenuhi oleh ketersedian air pada sumber mata air ini bahkan jika dilihat lebih lanjut ketersedian air bersih pada CAT “mata air halong” mampu memenuhi kebutuhan penduduk Kecamatan Teluk Ambon Baguala untuk 20 tahun kedepan.

4) Utilitas Persampahan

Jaringan persampahan pada kawasan Kota Baru Passo memerlukan satu unit bak sampah besar serta gerobak sampah keliling untuk mengangkut sampah – sampah yang terdapat di perumahan – perumahan penduduk. Distribusi prasarana persampahan dimulai dari lingkup terkecil hingga lingkup terbesar sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 4.42 Kebutuhan Prasarana Persampahan Kawasan Kota Baru Passo

No Standar Jiwa

Jenis peralatan

Kapasitas Umur teknis

Status Jumlah Kebutuhan

(unit)

Keterangan

I II III IV V VI VII VIII

1 Rumah (5 jiwa)

Tong Sampah

10/40 lt - Pribadi - Di Depan Rumah 2 2.500 1 Unit

Bak Samaph

Kecil

1.000 lt 5 tahun

TPS 18 Jarak bebas TPS dengan lingkungan

hunian minimal 30

m 3 30.000 Gerobak

Sampah

700 lt 5 tahun

TPS 2

Bak sampah

Besar

12.000 lt TPS 2

Hasil Analisis 2018

173 Proses pengangkutan sampah pada Kota Baru Passo dilakukan setiap 3 kali dalam seminggu dengan menggunakan gerobak pengangkutan pada lingkup – lingkup kecil seperti rumah – rumah penduduk dan bak sampah kecil yang terletak di setiap aktivitas perumahan dan aktivitas lainnya sedangkan mobil pengangkutan digunakan untuk mengangkut sampah pada bak sampah besar atau TPS yang kemudian disalurkan ke TPA.

5) Hydrant Dan Sarana Pemadam Kebakaran

Keberdaan hydrant disuatu lingkungan sangat besar artinya, khususnya bila dilihat dalam segi keselamatan.

Apabila terjadi kebakaran maka keberadaan hydrant ini sangat diperlukan sebagai sumber air bagi pemadam kebakaran. Pada kawasan Kota Baru pemasangan hydrant diletakan pada jarak 60 – 180 cm dari tepi jalan dimana dalam satu kilometer pipa distribusi terdapat 4 – 5 buah hydrant. Selain penempatannya pada tepi jalan hydrant juga diletakan satu meter dari bangunan permanen.

Penempatan hydrant diprioritaskan dipersimpangan jalan sehingga jarak jangkaunnya lebih luas.

6) Utilitas Telepon

174 Dewasa ini perkembangan teknologi telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat dan mempunyai peran penting di berbagai sektor dalam mendukung aktivitas manusia.

Misalnya dalam hal pertukaran informasi yang terjadi melalui alat elektronik karena didukung oleh ketersedian jaringan telepon. Sebagaimana pada Kota Baru Passo kebutuhan jaringan telepon perlu di perhatikan dengan menyediakan fasilitas sambungan telepon dan jaringan telepon dengan mengacu pada SNI khususnya pada kawasan – kawasan permukiman.

7) Utilitas Listrik

Kebutuhan jaringan listrik pada kawasan Kota Baru Passo dihitung dengan menggunakan standar ketentuan listrik untuk lingkungan perumahan sebagiamana pada tebel berikut.

Tabel 4.43 Ketentuan Kebutuhan Listrik Kawasan Kota Baru Passo

No Jenis rumah

Ukuran Petak Rata – Rata

(m2)

Luas Bangunan Rata – Rata

(m2)

Kebutuhan (Watt)

Jumlah Rumah Yang Dilayani

Gardu (unit)

I II III IV V

1 Kecil 100 70 900 1.400

2 Sedang 200 240 1.300 420

3 Besar 400 600 2.200 100

Sumber: Hasil Analisis 2018

175 Dari ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa satu unit gardu listrik dengan kapasitas maksimum 630 KVA = 630.000 watt serta mempunyai radius pelayanan 200 m2 yang disediakan pada lingkungan permukiman dan bebas dari kegiatan umum dapat melayani 1.920 unit rumah atau lebih banyak tergantung pada jumlah unit hunian yang akan mengisi suatu blok siap bangun. Sama hal nya degan Kota Baru Passo dimana pembangunan gardu listrik dan besarnya pasokan disesuaikan dengan jumlah hunian yang akan dibangun. Sedangkan pada bangunan – bangunan perkantoran/jasa/pertokoan disyaratkan untuk setiap luas lantai bangunan seluas 1.000m2 atau 50.000 m2 menyediakan satu gardu khusus karena memiliki kebutuhan pasokan yang lebih besar.

Dokumen terkait