• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Kabupaten Kubu Raya

2.5. Kondisi Ekonomi

2.5.1. Kondisi Ekonomi Kalimantan Barat

Perekonomian Kalimantan Barat pada triwulan IV 2019 tumbuh 4,66% (yoy), melambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,08% (yoy). Dari sisi permintaan, melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2019 ini didorong oleh melambatnya konsumsi rumah tangga. Dari sisi penawaran, melambatnya pertumbuhan pada lapangan usaha (LU) pertanian dan industri pengolahan sebagai salah satu LU utama mendorong perlambatan ekonomi. Memasuki triwulan I 2020, perekonomian Kalimantan Barat diprakirakan tumbuh terbatas, antara lain sebagai dampak dari meningkatnya konsumsi rumah tangga seiring dengan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan masih meningkatnya harga komoditas ekspor, ditengah isu Covid-19. Pada sisi penawaran, peningkatan kinerja diperkirakan akan terjadi di antaranya pada LU perdagangan seiring dengan meningkatnya permintaan. Persentase realisasi pendapatan APBD Provinsi

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 31 Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2019 tercatat sebesar 100,67% atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV 2018 yang mencapai 107,72%.

Sementara itu, persentase realisasi belanja APBD Provinsi Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2019 tercatat sebesar 91,05%, juga lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2018 yang mencapai 97,52%. Turunnya penyerapan APBD pada triwulan IV 2019 ini disebabkan oleh realisasi belanja yang lebih rendah pada hampir semua pos belanja. Sementara itu, persentase realisasi belanja APBN di Kalimantan Barat hingga triwulan IV 2019 tercatat sebesar 93,26% atau meningkat dibandingkan triwulan IV 2018 yang mencapai 93,03%. Inflasi Kalimantan Barat pada triwulan IV 2019 tercatat sebesar 2,37% (yoy) atau menurun dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 3,09% (yoy). Menurunnya inflasi pada triwulan IV 2019 didorong oleh penurunan tekanan harga pada kelompok barang transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Berdasarkan komoditasnya, penurunan inflasi triwulan IV 2019 terutama disebabkan tingkat tarif angkutan udara yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu sebagai dampak dari kebijakan harga pada maskapai berbiaya rendah. Pada triwulan I 2020, inflasi diprakirakan akan kembali meningkat. Meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan HBKN di awal triwulan serta tekanan harga yang masih terjadi utamanya pada kelompok makanan, minuman dan tembakau berpotensi memicu tingkat inflasi yang lebih tinggi hingga akhir triwulan I 2020. Pada akhir triwulan IV 2019, DPK perbankan Kalimantan Barat tumbuh 8,59% (yoy) dengan total nominal sebesar Rp 60,01 triliun, lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan DPK pada akhir triwulan III 2019 yang mencapai 8,80% (yoy) dengan total nominal sebesar Rp 59,43 triliun. Kredit berdasarkan lokasi di Kalimantan Barat pada akhir triwulan IV 2019 tumbuh 7,91% (yoy) dengan posisi baki debet sebesar Rp 80,92 triliun, tumbuh tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit pada akhir triwulan III 2019 yang sebesar 4,48% (yoy).

Kualitas kredit tetap stabil pada level yang rendah, tercermin dari rasio NPL yang stabil pada tingkat 1,40% pada akhir triwulan IV 2019, sedikit lebih baik dibandingkan akhir triwulan III 2019 sebesar 1,44%. Sepanjang triwulan IV 2019,

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 32 transaksi kliring di Kalimantan Barat secara nominal tumbuh sebesar 8,47% (yoy) membaik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III 2019 yang mengalami kontraksi sebesar 1,42% (yoy). Di sisi lain, transaksi RTGS secara nominal masih terkontraksi hingga 23,40% (yoy), meskipun membaik dibandingkan dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 31,35% (yoy) yang terjadi pada triwulan III 2019. KpwBI Provinsi Kalimantan Barat mengalami net outflow sebesar Rp 2,84 triliun di triwulan IV 2019, dengan jumlah uang yang keluar (outflow) mencapai Rp 4,73 triliun. Kondisi ketenagakerjaan Kalimantan Barat pada Agustus 2019 relatif menurun. Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalimantan Barat pada Agustus 2019 sebesar 4,45% atau meningkat dibandingkan dengan Agustus 2018 sebesar 4,26%. Berdasarkan data September 2019, tingkat kemiskinan di Kalimantan Barat menurun. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) di akhir triwulan IV 2019 tercatat 95,58, meningkat dibandingkan dengan akhir triwulan III 2019 yang sebesar 94,41.

Tabel 5. Pertumbuhan PDRB pada Sisi Permintaan Atas Dasar Harga Konstan 2010

Komponen Pertumbuhan (%, YoY)

2017 2018 2019

Konsumsi Rumah Tangga 4,3 4,74 4,96

Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga 8,64 10,51 8,86

Konsumsi Pemerintah 5,69 2,95 5,02

Pembentukan Modal tetap Bruto 2,33 2,82 1,39

Ekspor Luar negeri 54,93 3,66 10,12

Impor Luar Negeri 52,14 28,64 5,85

Total 5,17 5,07 5,00

Sumber : Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Agustus 2020

Pada sisi Permintaan tahun 2019 semua komponen mengalami pertumbuhan yang cukup baik, namun jka dibandingkan 2018, komponen yang mengalami petumbuhan lebih tinggi yaitu pada komponen Konsumsi Rumah Tangga, Konsumsi Pemerintah dan Ekspor Luar Negeri, sedangkan lainnya mengalami penurunan namun tetap tumbuh di tahun 2019.

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 33 Tabel 6. Pertumbuhan PDRB pada Sisi Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2017-2019

Komponen Pertumbuhan (%, YoY)

2017 2018 2019

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6,53 6,68 5,85

Pertambangan dan Penggalian 1,78 7,95 6,09

Industri Pengolahan 2,76 2,66 7,49

Listrik, Gas dan Es 4,51 3,58 5,7

Air, Sampah dan Limbah 4,61 4,63 4,75

Konstruksi 6,68 1,94 0,73

Perdagangan Besar dan Eceran 3,91 4,59 5,54 Transportasi dan Pergudangan 5,01 7,47 3,67 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,92 6,99 6,52

Informasi dan Komunikasi 15,98 6,91 6,36

Jasa Keuangan dan Asuransi 7,28 8,15 -2,73

Real Estate 2,8 4,11 2,99

Jasa Perusahaan 1,27 4,06 4,93

Administrasi Pemerintahan 4,77 5,73 5,86

Jasa Pendidikan 1,44 3,41 3,92

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,89 6,73 7,09

Jasa Lainnya 6,25 5,43 8,26

Total 5,17 5,07 5,00

Sumber : Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Agustus 2020

Pertumbuhan PDRB dari sisi Lapangan Usaha di tahun 2019 mengalami pertumbuhan kecuali pada komponen Jasa Keuangan dan Asuransi yang mengalami penurunan sebesar -2,73% dibandingkan tahun 2018. Sedangkan untuk komponen lainnya jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebagian besar mengalami kenaikan kenaikan pertumbuhan, di antaranya pada komponen Industri Pengolahan, Listrik, Gas dan Es, Air Sampah dan Limbah, Perdagangan Besar dan Eceran, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintahaan, Jasa Pendidikan, Jasa kegiatan Sosial dan jasa Lainnya

Pada tahun 2018, PDRB provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp. 194.032 miliar, dengan PDRB per kapita sebesar Rp. 38,79 juta atau meningkat sebesar 7,8%

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 34 dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp. 35,98 juta. Berdasarkan komponen pembentuknya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Barat dari sisi permintaan masih didominasi oleh komponen domestik, utamanya konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Komponen konsumsi rumah tangga dan pemerintah masing-masing memiliki pangsa sebesar 53,15% dan 10,22% atau sejumlah 63,37% terhadap total PDRB Kalimantan Barat triwulan I 2019.

Adapun komponen lain yang cukup tinggi pangsanya adalah investasi, sebesar 28,67%. Lapangan usaha pertanian masih mendominasi pangsa terhadap PDRB dengan pangsa sebesar 26,44%, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 15,76%, selanjutnya perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta konstruksi masing-masing sebesar 14,42% dan 9,95%.

Tabel 7. Persentase Kontribusi terhadap Jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019

Kabupaten/Kota Persentase (%)* Kabupaten Sambas 9,69 Kabupaten Bengkayang 4,11 Kabupaten Landak 4,98 Kabupaten Mempawah 3,91 Kabupaten Sanggau 9,08 Kabupaten Ketapang 12,96 Kabupaten Sintang 6,94

Kabupaten Kapuas Hulu 4,84

Kabupaten Sekadau 3,04

Kabupaten Melawi 2,44

Kabupaten Kayong Utara 1,95

Kabupaten Kubu Raya 13,71

Kota Pontianak 18,34

Kota Singkawang 4,83

Catatan : *Angka sangat sementara Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 35 Gambar 15: Grafik Kontribusi Kabupaten/Kota terhadap Jumlah Produk Domestik Bruto Regional (PDRB) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa Kabupaten Kubu Raya memberikan kontribusi terbesar kedua setelah Kota Pontianak terhadap jumlah PDRB provinsi Kalimantan Barat dengan persentase sebesar 13,71%.

Tabel 8. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2019

Kabupaten/Kota

Nilai (miliar rupiah) Harga Berlaku* Harga Konstan 2010* Kabupaten Sambas 20.583,46 13.673,21 Kabupaten Bengkayang 8.728,55 5.725,63 Kabupaten Landak 10.583,43 7.042,25 Kabupaten Mempawah 8.304,6 5.246,19 Kabupaten Sanggau 19.270,7 13.244,93

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 36

Kabupaten/Kota

Nilai (miliar rupiah) Harga Berlaku* Harga Konstan 2010* Kabupaten Ketapang 27.508,52 18.049,45 Kabupaten Sintang 14.725,88 9.624,62

Kabupaten Kapuas Hulu 10.285,65 6.438,81

Kabupaten Sekadau 6.449,41 4.297,59

Kabupaten Melawi 5.186,51 3.408,25

Kabupaten Kayong Utara 4.143,52 2.440,00 Kabupaten Kubu Raya 29.116,13 18.357,92

Kota Pontianak 38.932,49 25.160,03

Kota Singkawang 10.255,96 6.839,80

Kalimantan Barat 212.318,43 137.121,18

Catatan : * Angka sangat sementara Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Barat

Gambar 16: Grafik PDRB atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019

Berdasarkan di atas dapat dilihat bahwa PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan yang merupakan salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah/wilayah, menunjukkan bahwa Kabupaten Kubu Raya menempati urutan kedua setelah Kota Pontianak untuk daerah dengan tingkat kemakmuran penduduk

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA 37 tertinggi di Kalimantan Barat.