Pembangunan Intermediate
B. Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM 1 Umum
B.4. Kondisi Eksisting SPAM Non PDAM A.7 Perpipaan Non PDAM
Masyarakat di wilayah Kota Bontang untuk memenuhi kebutuhan air bersih, selain terpenuhi dari sistem perpipaan PDAM, juga disuplai dari system perpipaan yang dikelola oleh swasta/pribadi dan Instansi/perusahaan. Beberapa perusahaan besar (PT. Pupuk Kaltim, Tbk dan PT. Badak NGL Co) memiliki instalasi pengolah air bersih untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penghuni komplek. Kompleks Arhanud juga memiliki instalasi pengolah air yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan penghuni Kompleks Arhanud.
Selain instalasi pengolah air yang dikelola Instansi/perusahaan terdapat sistem air bersih perpipaan yang dikelola oleh swasta/pribadi. Sebagian besar perusahaan swasta ini berdiri sekitar tahun 1900-an, ketika pelayanan air bersih untuk kota Bontang belum tercukupi oleh PDAM. Saat itu untuk melayani air bersih di wilayah Bontang dipenuhi oleh PDAM Kutai Kertanegara melaui PDAM Unit Bontang. Saat ini, seiring dengan peningkatan cakupan pelayanan air bersih oleh PDAM Kota Bontang, cakupan pelayanan air bersih dari perusahaan swasta semakin berkurang.
Belum tersedia data yang memadai mengenai sistem air bersih yang dikelola swasta di wilayah Kota Bontang. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang terdapat 4 (delapan) sistem air bersih perpipaan Non PDAM.
VI-146
Tabel 6.59
Pengelola Penyediaan SPAM Non-PDAM
No. Nama Perusahaan Jumlah Deep Well
1. CV. Air Bersih Manuntung 3
2. Hotel Abadi 2
3. PT. Badak NGL Co 7
4. PT. Pupuk Kaltim, Tbk 10
Sumber : BLH Kota Bontang
Air bersih dari instalasi pengolah air tersebut disalurkan ke pengguna dengan menyambung ke rumah pelanggan (melalui sambungan rumah/SR). Jumlah pengguna air bersih dari sistem ini kurang lebih sebesar 25,6% dari total penduduk kota Bontang. Berdasar data jumlah cakupan pelayanan pada tahun-tahun sebelumnya, cakupan pelayanan dari sistem ini terus mengalami penuruan seiring dengan semakin besarnya kapasitas layanan PDAM. Selain dengan melalui perpipaan, sebagian pengelola air bersih mensuplai kebutuhan masyarakat melalui mobil tangki.
Sumber Air Baku
Secara umum, sumber air baku SPAM Non PDAM yang digunakan berasal dari air bawah tanah (sumur bor). Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2-26, sedangkan peta lokasi lokasi sumur bor PT Badak disajikan pada Tabel 6.59.
Tabel 6.60
Data Sumber Air Baku WTP Non PDAM
No Pengelola Sumur Bor
Jumlah Kapasitas
1. PT. Pupuk Kaltim 10 unit
- Q1 = 30,61 L/dt - Q2 = 16,66 L/dt - Q3 = 16,66 L/dt - Q4 = 30,55 L/dt - Q5 = 20 L/dt - Q6 = 33,33 L/dt - Q7 = 16,66 L/dt - Q8 = 30,5 L/dt - Q9 = 15 L/dt - Q10 = 15 L/dt 2. PT. Badak NGL 8 unit
(7 aktif, 1 tidak aktif)
- Q1 = 55 L/dt - Q2 = 55 L/dt - Q3 = 55 L/dt - Q4 = 55 L/dt - Q5 = 55 L/dt - Q6 = 68,3 L/dt - Q7 = 68,3 L/dt 3. Manuntung (H. Yoyo) 5 unit
(3 aktif, 2 stand by)
- Q1 = 4,5 L/dt
- Q2 = 4,5 L/dt
- Q3 = 4,5 L/dt 4. Hotel Abadi 2 unit - Q1= 3 L/dt
- Q2 = 3 L/dt
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA KOTA BONTANG
VI-147
Gambar 6.22
VI-148
Sistem Pengolahan
Seperti halnya pengolahan air bersih pada PDAM, pada umumnya SPAM Non PDAM melakukan pengolahan air baku sebelum mendistribusikan ke konsumen. Air baku yang dipakai berasal dari sumber air bawah tanah (sumur bor) dengan kandungan Fe yang tinggi. Untuk mengurangi kadar Fe dari air baku dilakukan pengolahan dengan proses aerasi. Air yang telah diaerasi selanjutnya diendapkan (sedimentasi), kemudian disaring (filtrasi).
Gambar 6.23
WTP Manuntung dan Unit Polisher PT. Badak Tabel 6.61
Data Sistem Pengolahan WTP Non PDAM
No Pengelola Jenis Pengolahan Keterangan
1 PT. Pupuk Kaltim - Aerasi - Kaogulasi + Flokulasi - Sedimentasi - Filtrasi - Desinfeksi
Kualitas air hasil olahan memenuhi standart
2 PT. Badak NGL
- Aerasi (Blower) - Injeksi Lime (Ca(OH)2)
- Injeksi Calsium Hypochorite (Ca(ClO)2)
- Filtrasi
Kualitas air hasil olahan memenuhi standart 3 Manuntung (H. Yoyo) - Aerasi - Sedimentasi - Filter - Reservoir
Kualitas air hasil olahan memenuhi standart 4 Hotel Abadi - Aerasi - Sedimentasi - Filter - Reservoir -
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA KOTA BONTANG
VI-149
Sambungan Pelayanan
Untuk mendistribusikan air yang diolah ke wilayah pelayanan, perusahaan Non PDAM menyalurkan dengan sistem perpipaan dan menyambung langsung ke rumah-rumah pelanggan. Jika melihat jumlah sambungan pelanggan, perusahaan paling besar adalah PT Pupuk Kaltim dengan jumlah sambungan mencapai 2.975 unit. Air bersih dari PT. Pupuk Kaltim selain untuk memenuhi keperluan di lingkup perusahaan PT. Pupuk Kaltim yang meliputi perkantoran, pabrik dan perumahan karyawan, juga melayani masyrakat yang bermukim di sekitar lokasi PT. Pupuk Kaltim, antara lain masyarakat di Kelurahan Guntung dan Loktuan. Sebagian air juga dipergunakan untuk melayani air bersih masyarakat di wilayah Sidrap (wilayah Kabupaten Kutai Timur).
Hotel Abadi melayani pelanggan paling sedikit (130 SR). Namun Hotel Abadi selain melayani kebutuhan rumah tangga juga mensuplai kebutuhan air bersih pelabuhan. Berdasar jumlah sambungan dari masing-masing perusahan, total jumlah penduduk yang terlayani dari sistem perpipaan Non PDAM mencapai 16,56% dari total penduduk di Kota Bontang.
Tarif air yang diberlakukan di masing-masing perusahaan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Data selengkapnya jumlah pelayanan dari Air Bersih Non PDAM dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 6.62
Data Pendistribusian Air dari Non PDAM
No Nama WTP
Non PDAM
Jumlah
Sambungan Wilayah Distribusi Tarif Air
1 PT. Pupuk Kaltim 2.975
Kompleks Perusahaan dan Perumahan
PT. Pupuk Kaltim Ke masyarakat di wilayah Kelurahan Loktuan, Guntung dan Sidrap (Kutai Timur)
Bervariasi antara Rp 0 – 4.500/m3
2 PT. Badak NGL 1.992
Kompleks Perusahaan dan Perumahan
PT. Badak NGL
Konsumen tidak dikenakan tarif air 3 Manuntung (H. Yoyo) - 2000 SR - 18 Masjid - 5 Gereja - Berbas Tengah - Berbas Pantai - Tanjung Laut - Rp. 3.500/m3 - > 20 m3 = Rp. 4.500/m3 4 Hotel Abadi - 130 KK
- Hotel Abadi Kel. Lhoktuan Rp. 4.000/m
3
Kualitas Air
Air yang telah diolah didisribusikan ke pelanggan, dengan melalui sambungan ke rumah-rumah penduduk. Untuk memantau kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dari perusahaan-perusahaan pengolahan air ini Dinas Kesehatan Kota Bontang melakukan pemeriksaan kualitas air bersih di jaringan perpipaan. Rekapitulasi hasil pemeriksaan kualitas air Non PDAM yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bontang sebagaimana yang nampak pada tabel berikut ini :
VI-150
Tabel 6.63
Rekapitulasi Hasil Uji Labotarorium Air Non PDAM
No Parameter Jumlah
Sampel
Memenuhi Syarat Tdk Memenuhi Syarat Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1 Biologis 9 6 66.7% 3 33.3%
2 Kimia 11 7 63.6% 4 36.3%
Jumlah 20 12 65.0% 7 35.0%
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bontang, Profil Kota Sehat Bontang, 2009
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bontang sebagaimana yang nampak pada tabel dia atas terlihat bahwa sebanyak 35% air dari perusahaan Non PDAM yang disitribusikan, 35% kualitas kurang memenuhi syarat. A.8. Non Perpipaan
Pada masa lalu SPAM non perpipaan yang ada di Bontang adalah pemanfaatan air tanah dangkal dengan menggunakan sumur gali. Masyarakat menggunakan air dari sumur gali dengan menggunakan timba. Di masa itu tidak ditemui penggunaan pompa baik dengan pompa listrik maupun dengan pompa tangan untuk pemanfaatan air dari sumur-sumur yang ada. Namun seiring dengan perkembangan waktu dan masyarakat semakin paham akan kesehatan lingkungan, penggunaan sumur gali semakin berkurang. Masyarakat juga membatasi diri menggunakan air sumur untuk keperluan diluar konsumsi tubuh. Saat ini sebagian masyarakat lebih memilih untuk menggunakan air olahan dari Depot Air Minum (DAM) yang keberadaannya semakin banyak di Kota Bontang.
Secara umum, potensi air tanah dangkal terdapat diseluruh wilayah Kota Bontang. Hal ini dapat dilihat dari kondisi dimana sumur dangkal dapat ditemui di ketiga wilayah Kecamatan di Bontang. Berdasarkan data BLH Kota Bontang (2013), menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang menggunakan sumur dangkal untuk memenuhi kebutuhan air bersih semakin berkurang dari tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya kurang lebih 7,4% dari total penduduk yang berarti cukup jauh berkurang dari tahun 2009 yang mencapai 16,5%. Kuantitas air sumur dangkal di tiap daerah tidak dapat diketahui secara pasti karena tergantung pada kondisi geohidrologi (potensi air tanah) di tiap-tiap kelurahan/wilayah. Air dari sumur banyak digunakan oleh masyarakat karena mudah didapat dan tersedia sepanjang musim, serta tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya.
RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA KOTA BONTANG
VI-151
Gambar 6.24 Sumur Gali Jl. Seruling –
Tanjung Limau
Keberadaan Air Sumur Dangkal
Tidak didapatkan data pasti mengenai kuantitas air dari sumur dangkal yang ada. Hal ini dikarenakan kuantitas air dari air tanah dangkal sangat bervariasi dari satu lokasi dengan lokasi lainnya. Belum dilakukan pendataan mengenai kuantitas air tanah dangkal yang dimanfaatkan penduduk untuk memenuhi air bersih melalui sumur gali.
Dari hasil pengamatan serta wawancara dengan beberapa pemilik sumur gali, menyatakan bahwa air dari sumur gali dapat diperoleh penduduk secara mudah sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim penghujan. Air dari sumur dangkal dapat diperoleh pada kedalaman yang bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, bervariasi antara 2 – 9 meter.
Dari segi fisik bangunan, kondisi sumur gali yang ada di Bontang sebagaian telah memenuhi syarat, dan sebagian lainnya belum memenuhi syarat. Sumur gali yang memenuhi syarat, telah dilengkapi dengan saluran penyalur air limbah (SPAL), dinding sumur kedap air, lantai sumur diplester sehingga lantai kedap air.
Tabel 6.64
Jumlah Sumur Gali dan Jumlah Pengguna
No Kecamatan Pengguna SGL (%) Pengguna SGL (jiwa) Jumlah SGL (unit)
MS TMS MS TMS MS TMS
1 Bontang Selatan 15.17 6.66 8,655 3,800 1,731 760
2 Bontang Utara 3.85 0 2,101 - 420 -
3 Bontang Barat 10 18.75 2,326 4,360 465 872
JUMLAH 13,081 8,160 2,616 1,632
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bontang dan Hasil Analisa
Ket : SGL : Sumur gali MS : Memenuhi syarat TMS : Tidak memenuhi syarat
Kualitas Air Sumur Dangkal
Sebagai salah satu sumber air baku air minum, sumur dangkal yang dimanfaatkan oleh masyarakat harus memenuhi standart baku mutu air bersih yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
VI-152
Dari hasil pengamatan dilapangan dengan pengamatan secara visual, diketahui bahwa air dari sumur dangkal secara estetis kurang layak untuk dimanfaatkan. Hal ini terlihat dari kondisi air yang berwarna agak keruh kecoklatan serta berbau amis. Karena kondisi ini, maka sebagian besar masyarakat menggunakan air dari sumur gali hanya untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus. Sedang untuk kebutuhan konsumsi (masak dan minum) masyarakat mengandalkan air dari sistem perpipaan baik dari PDAM maupun Non PDAM serta dari mobil tanki.
Sejauh ini telah dilakukan pengamatan secara berkala oleh Dinas Kesehatan dan juga Badan Lingkungan Hidup Kota Bontang terhadap kualitas air dari sumur. Hasil uji kualitas sumur gali seperti yang nampak pada tabel berikut ini :
Tabel 6.65
Hasil Uji Kualitas Air Dari Sumur Dangkal
No Parameter Jumlah Sampel Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Jumlah Presentase Jumlah Presentase
1. Biologis 40 2 5% 38 95%
2. Kimia 40 10 25% 30 75%
Sumber : SLHD BLH Kota Bontang
Dari data pada tabel di atas terlihat kondisi sumur gali di Kota Bontang hampir seluruhnya tidak layak konsumsi. Sebagaimana telah disinggung di sub bab sebelumnya, sebagian masyarakat Kota Bontang memilih untuk mengkonsumsi air olahan yang dijual oleh Depot Air Minum (DAM). Sebagai upaya melindungi masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Bontang secara berkala melakukan pengujian terhadap kualitas air DAM. Secara umum kondisi air minum yang berasal dari DAM cukup baik. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.66
Sampel Depot Air Minum (DAM) Yang Memenuhi (2013 dan 2014)
No Depot Air Minum (DAM) Jumlah Sarana Jumlah Sampel Diperiksa (Bakteriologi) Jumlah Sampel Diperiksa (Kimia) MS % MS TMS % TMS 1 Triwulan I 125 114 18 100 88 14 12 2 Triwulan II 136 124 21 114 92 10 8 3 Triwulan III 142 132 14 122 92 10 8 4 Triwulan IV 146 116 40 105 91 11 9
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bontang
C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM