• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: PEMBAHASAN

A. Kondisi Emosi Warga Binaan Perempuan Lembaga Pemasyarakatan

Kondisi emosi merupakan suatu keadaan seseorang baik disebabkan dari dalam maupun dari luar dirinya yang memberinya dorongan untuk melakukan sesuatu. Goleman mengungkapkan bahwa terdapat delapan jenis emosi primer yaitu amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, dan malu yang masing-masing emosi tersebut memiliki banyak varian emosi lainnya.1 Adapun kondisi emosi yang dirasakan oleh warga binaan terdiri dari sedih, cemas, marah, nyaman, senang dan bahagia. Penjelasan mendetail mengenai kondisi emosi warga binaan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Ngawi sebagai berikut:

1. Emosi Sedih

Menurut Soewaryo yang dikutip dalam penelitian yang dilakukan oleh Fadhila Rahmawati dan Agus Romdhon Saputra di Lapas Kelas II B Ponorogo, bahwa individu yang masuk ke dalam rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan akan merasa kesepian.2 Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Ngawi, emosi sedih merupakan emosi yang paling dominan dirasakan oleh warga binaan perempuan. Emosi sedih termasuk emosi negatif. Emosi sedih merupakan emosi yang dirasakan ketika individu merasa kehilangan sesuatu atau merasakan sesuatu yang menyentuh perasaannya.3

Faktor yang menyebabkan munculnya emosi sedih pada warga binaan perempuan di Lapas Ngawi adalah kondisi dan sikap. Darwis

1 Darwis Hude, Emosi: Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Alquran, 32.

2 Fadhilah Rahmawati dan Agus Romdhon Saputra, “Pelatihan dan Pendampingan Menulis Ekspresif Untuk Menurunkan Stress Bagi Warga Binaan Wanita Rumah Tahanan Kelas II B Ponorogo,” 2.

3 Febrianus Sabda Amal dan Artifa Sorraya, “Klasifikasi Emosi Negatif Tokoh Utama Dalam Novel Antara Kita Karya Wahyudi Pratama, Kajian Psikologi Sastra,” 3.

80

Hude dalam bukunya mengungkapkan bahwa situasi dan kondisi merupakan penyebab atau objek keterbangkitan emosi.4 Faktor kondisi yang dirasakan oleh warga binaan perempuan adalah fakta dimana mereka harus hidup jauh dari keluarga. Hal ini dirasakan oleh seluruh warga binaan perempuan yang mana mereka sangat merindukan keluarga di rumah. Sedangkan untuk faktor sikap dialami oleh mbak Aprilia yaitu sikap gep atau pembullyan oleh warga binaan senior.

Untuk mengatasi emosi sedih yang dirasakan, warga binaan perempuan dapat memanfaatkan fasilitas panggilan video gratis yang disediakan oleh pihak Lapas untuk menghubungi keluarga dan mereka terbiasa untuk melakukan katarsis emosi ringan seperti menyanyi dengan mengikuti kegiatan pembinaan kesenian Karawitan, mendengarkan lagu, membaca buku, menulis, bercerita dengan teman, berteriak dan beribadah.5

2. Emosi Cemas

Cemas merupakan varian dari emosi takut. Menurut Fahrulina, narapidana atau warga binaan juga akan menghadapi masalah psikologis ketika menghadapi masa-masa menjelang bebas. Masalah psikologis tersebut berupa tidak percaya diri ketika keluar dari Lembaga Pemasyarakatan atau rumah tahanan dan cemas dalam menghadapi masa depan.6 Menurut Sarwono, cemas merupakan perasaan gelisah dan tidak nyaman karena tidak adanya kejelasan baik objek maupun alasannya7

Faktor penyebab munculnya emosi cemas pada warga binaan adalah fantasi.8 Warga binaan yang mengalami emosi cemas ini adalah mbak

4 Darwis Hude, Emosi: Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Alquran, 32.

5 Kevin Adrian, Memahami Katarsis, Pelepasan Emosi yang Baik Untuk Kesehatan Mental.

Alodokter, 2021. https://www.alodokter.com/memahami-katarsis-pelepasan-emosi-yang-baik-untuk-kesehatan-mental, diakses pada 19 November 2022.

6 Ditha Wahyu Ningtiyas, “Validasi Modul Expressive Writing Therapy (Terapi Menulis Ekspresif) Untuk Warga Binaan,” 4.

7 Febrianus Sabda Amal dan Artifa Sorraya, “Klasifikasi Emosi Negatif Tokoh Utama Dalam Novel Antara Kita Karya Wahyudi Pratama, Kajian Psikologi Sastra,” 212.

8 Darwis Hude, ibid., 34.

81

Gempi dan mbak Maya. Mereka memfantasikan stigma buruk masyarakat terhadap warga binaan yang kemudian mereka khawatirkan stigma buruk tersebut akan berdampak buruk pada anak mereka melalui perkataan dari masyarakat maupun teman-temannya.

3. Emosi Marah

Marah termasuk emosi negatif yang tidak ingin dirasakan oleh manusia. Emosi marah merupakan emosi yang timbul diakibatkan oleh suatu alasan yang mengganggu ketenangan atau perasaan.9 Emosi marah ini dirasakan oleh warga binaan perempuan di lapas Ngawi disebabkan oleh faktor, kondisi, sikap dan makhluk biologis. Faktor kondisi dirasakan oleh mbak Ara dimana terdapat masalah di luar yang tidak bisa diselesaikan karena terbatasnya ruang gerak mbak Ara dan mbak Gempi yang merasa jenuh menjalani masa hukuman. Sedangkan faktor sikap dirasakan oleh mbak Maya karena terkadang ada warga binaan yang susah untuk diminta melaksanakan tugas piket dan mbak Ica yang sering mengalami perbedaan pendapat dengan warga binaan lain.

Dalam Alquran juga diungkapkan bahwa terdapat beragam reaksi yang timbul ketika marah. Mulai dari diam, menarik diri, hingga mencederai atau menghabisi nyawa seseorang. Tindakan yang diambil oleh warga binaan perempuan ketika marah adalah menarik diri dan diam. Dalam mengendalikan emosi marahnya, warga binaan perempuan di Lapas Ngawi terbiasa melakukan katarsis ringan untuk melepas emosi marah mereka seperti diam, beristighfar, beribadah, berteriak, dan membaca buku.10

4. Emosi Nyaman

Nyaman merupakan varian dari emosi cinta. Emosi nyaman timbul karena adanya kedekatan dalam suatu hubungan. Faktor yang

9 Febrianus Sabda Amal dan Artifa Sorraya, “Klasifikasi Emosi Negatif Tokoh Utama Dalam Novel Antara Kita Karya Wahyudi Pratama, Kajian Psikologi Sastra,” 213.

10 Kevin Adrian, Memahami Katarsis, Pelepasan Emosi yang Baik Untuk Kesehatan Mental.

Alodokter, 2021. https://www.alodokter.com/memahami-katarsis-pelepasan-emosi-yang-baik-untuk-kesehatan-mental, diakses pada 19 November 2022.

82

menyebabkan timbulnya emosi nyaman warga binaan perempuan di Lapas Ngawi adalah kondisi dan sikap.11 Faktor kondisi yang dimaksud adalah kondisi di Lapas yang baik sehingga dapat memunculkan emosi nyaman pada warga binaan. Pihak Lapas menyediakan beragam fasilitas dan program pembinaan yang dapat membantu warga binaan dalam meredakan rasa stresnya. Seperti yang diungkapkan oleh Soewaryo, bahwa ketika berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan, stress menjadi sebuah emosi yang paling besar dirasakan oleh individu.12 Untuk mengatasi hal tersebut, pihak Lapas membuat kondisi di dalam Lapas senyaman mungkin dengan menyediakan beragam fasilitas seperti panggilan video gratis, kantin dan koperasi, program pembinaan mulai dari kesenian Karawitan, pembinaan spiritual, pembinaan bakat, dan pembinaan olah raga.

Faktor sikap yang menimbulkan emosi nyaman pada warga binaan adalah sikap dari setiap warga binaan yang baik, ramah dan juga saling support. Setiap warga binaan dapat menjaga komunikasi dengan baik dan intens dikarenakan tidak memegang ponsel atau smartphone sehingga dapat lebih menghargai waktu yang mana dengan komunikasi intens tersebut timbullah rasa keakraban yang menimbulkan emosi nyaman pada warga binaan perempuan. Selain itu, sikap petugas Lapas yang sangat mengayomi dan menghargai warga binaan menjadi sebab warga binaan perempuan merasa nyaman berada di Lapas Ngawi.

5. Emosi Senang dan Bahagia

Senang merupakan varian dari emosi kenikmatan. Emosi senang dan bahagia yang dirasakan oleh warga binaan perempuan di Lapas Ngawi merupakan emosi luapan dari emosi nyaman yang mereka rasakan. Hal ini dikarenakan emosi nyaman yang dirasakan warga binaan perempuan

11 Darwis Hude, Emosi: Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia Di Dalam Alquran, 32.

12 Fadhilah Rahmawati dan Agus Romdhon Saputra, “Pelatihan dan Pendampingan Menulis Ekspresif Untuk Menurunkan Stress Bagi Warga Binaan Wanita Rumah Tahanan Kelas II B Ponorogo,” 2.

83

memberikan kesempatan pada individu untuk memberi dan menerima kebahagiaan. Emosi senang dan bahagia akan muncul dengan adanya interaksi sosial dan kedekatan dalam pembentukan hubungan.13 Dalam hal ini, faktor penyebab munculnya emosi senang dan bahagia sama seperti faktor penyabab munculnya emosi nyaman yaitu kondisi di Lapas yang sangat baik dan sikap warga binaan yang ramah dan saling support, juga petugas Lapas yang sangat mengayomi dan menghargai warga binaan. untuk menjaga emosi positif ini, warga binaan sangat antusias mengikuti setiap program dari petugas dan juga bercertia dengan teman sesama warga binaan.

Emosi senang dan bahagia ini tidak dirasakan seutuhnya oleh warga binaan perempuan. Terdapat beberapa warga binaan yaitu mbak Maya dan mbak Ica, dimana emosi nyaman dan bahagia yang mereka rasakan merupakan bentuk manajemen Anggur Masam, yaitu sebuah metode pengendalian emosi rasionalisasi dimana individu melakukan pengalihan persepsi dari tujuan yang tidak tercapai atau menerima kenyataan yang ada.14

B. Manfaat Expressive Writing Pada Warga Binaan Perempuan Lembaga

Dokumen terkait