• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM

4.1. Kondisi Geografis

Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar 616.45 ha dengan areal sawah sebesar 371.032 ha dan areal darat sebesar 245.013 ha. Desa ini berbatasan sebelah utara dengan Desa Babakan Kecamatan Ciseeng. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pabuaran Kecamatan Kemang, dan berbatasan sebelah barat dengan Desa Cibeteng Udik Kecamatan Ciseeng.

Sepanjang perjalanan ke Desa Tegal banyak dijumpai lahan atau kebun dengan luas total sebesar 137.15 ha. Umumnya masyarakat menggunakan sepeda motor untuk beraktifitas dan menjangkau satu lokasi dengan lokasi yang lain, hal ini disebabkan tidak ada alat transportasi umum yang masuk ke daerah ini, selain kendaraan bermotor. Desa Tegal dapat dijangkau dari arah jalan Parung atau melalui jalan alternatif dari arah Ciampea, dimana disepanjang jalan menuju Desa Tegal banyak terdapat Kelapa Sawit. Waktu tempuh untuk mencapai Desa Tegal sekitar 60 menit dari pusat Kota Bogor.

Banyak lahan yang berada di Desa Tegal dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai macam aktivitas, mulai dari pertanian, perumahan, pendidikan, bahkan sarana perkantoran. Dominasi lahan di Desa Tegal banyak dimanfaatkan sebagai lahan permukiman dan pekarangan dengan luas 317.52 ha atau sekitar 51.51%, kemudian perkebunan/ladang sebesar 137.15 ha atau 22.25% dan sawah/ kolam empang 101.41 ha atau 16.45%. Kondisi lahan Desa Tegal yang banyak digunakan sebagai lahan permukiman/pekarangan mendukung desa ini untuk banyak ditempati sehingga mengakibatkan memiliki banyak penduduk. Di daerah ini juga terdapat beberapa perumahan yang berdiri berdampingan dengan permukiman warga bahkan untuk menuju desa ini juga melalui kawasan Perumahan Kahuripan Parung. Data tersebut menunjukan bahwa wilayah Desa Tegal banyak dipergunakan untuk permukiman dan pekarangan sehingga

memungkinkan desa ini memiliki banyak penduduk dengan total 3566 kepala keluarga (KK).

Tabel 3. Jumlah dan Persentase Luas Wilayah menurut Penggunaan Lahan di Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

*Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011 4.2.Kondisi Ekonomi

Jumlah RTSM terbesar di Kecamatan Kemang terpusat di di Desa Tegal, yaitu sebesar 611 RTSM dibawah bimbingan dua pendamping, yaitu Ibu Evi dan Bapak Erik. Hal ini menunjukan bahwa di Desa Tegal secara ekonomi relatif berada di bawah garis kemiskinan berdasarkan Garis Kemiskinan Non Makanan dari BPS yang ditunjang oleh Data Jumlah Rumah Tangga Layak PPLS 2008 Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dimana menunjukan bahwa terdapat 1133 rumah tangga miskin di Desa Tegal, jauh megungguli desa lainya seperti Desa Kemang dan Desa Jampang. Keadaan ekonomi yang minim mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai macam cara guna memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya dengan menjadi pembantu rumah tangga di sekitar wilayah perumahan Desa Tegal, Perumahan Kahuripan.

No Peruntukan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Sawah dan kolam empang 101.41 16.45 2 Perkebunan/ ladang 137.15 22.25 3 Jalan umum 16.4 2.66 4 Pemakaman umum 6.2 1.01 5 Permukiman dan pekarangan 317.52 51.51 6 Pengembangan perumahan 30 4.87 7 Perkantoran 1.7 0.27 8 Lapangan olahraga 2.5 0.42 9 Sarana pendidikan 1.37 0.21 10 Sarana ibadah 1.2 0.19 11 Lainnya 1 0.16 Jumlah 616.45 100

Tabel 4. Jumlah dan Persentase Kondisi Ekonomi menurut Pekerjaan Penduduk Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

No Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani 1202 40.39 2 Budidaya ikan 15 0.51 3 Peternak ayam 2 0.07 4 Pedagang 879 29.54 5 PNS 53 1.79 6 TNI/POLRI 9 0.30 7 Pensiunan 24 0.80 8 Pegawai swasta 262 8.80 9 Wiraswasta 5 0.17 10 Buruh lepas 260 8.73 11 Pengrajin 15 0.50 12 Supir 8 0.27 13 Tukang ojeg 214 7.20 14 Bidan 4 0.13 15 Penjahit 12 0.40 16 Lainnya 12 0.40 Jumlah 2976 100

*Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011

Tabel 4 menunjukan bahwa kebanyakan masyarakat Desa Tegal bermatapencaharian sebagai petani dengan jumlah 1202 orang, disusul oleh pedagang sebanyak 879 orang, pegawai swasta 262 orang, buruh lepas 260 orang, dan tukang ojeg 214 orang. Mayoritas masyarakat yang berpenghasilan dari bertani mengindikasikan bahwa usaha mereka bergantung dengan musim, cuaca, dan kondisi tak terduga lainnya sehingga secara pemenuhan kebutuhan finansial untuk keluarga belum bisa dipastikan. Di sisi lain, banyak diantara mereka yang berprofesi sebagai tukang ojeg, karena secara wilayah desa ini relatif jauh antara masing-masing kampung sehingga memerlukan bantuan kendaraan ojeg.

Jika diklasifikasikan berdasarkan kelas keluarga pra sejahtera hingga keluarga sejahtera 3, maka dapat digambarkan terdapat 860 keluarga pra sejahtera, 1125 keluarga sejahtera 1, 760 keluarga sejahtera 2, dan 821 keluarga sejahtera 3. Data ini menunjukan umumnya Kepala Keluarga (KK) di Desa Tegal berada pada level keluarga sejahtera 1. Hal ini menjelaskan bahwa masyarakat Desa Tegl hidup dibawah garis kemiskinan sehingga sulit dalam mencukupi kebutuhan pendidikan dan kesehatan seperti terlihat dalam bagan berikut:

Gambar 4. Kondisi Ekonomi menurut Klasifikasi Rumah Tangga Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

*Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011 4.3 Kondisi Sosial

Kondisi sosial masyarakat Desa Tegal, dapat dilihat melalui karakteristik usia, jenis kelamin serta agama yang dianut. Walaupun masyarakat Desa Tegal mayoritas beragam islam, namun di beberapa kampung banyak ditemukan warga keturunan Cina yang beragama hindu atau konghucu. Hal ini disebabkan karena daerah ini memang pada banyak ditempati pendatang Cina yang kemudian menikah dengan penduduk asli dan menetap disana.

Gambar 5. Distribusi Penduduk menurut Agama yang dianut Penduduk Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

*Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011

Kehidupan masyarakat Desa Tegal yang beranekaragam tidak membuat mereka berkonflik satu sama lain dengan latar belakang agama, semua hidup berdampingan dan berinteraksi satu sama lain. Bahkan untuk bantuan Program Keluarga Harapan juga diberikan kepada keluarga keturunan Cina tersebut,

tentunya dengan beberapa persyaratan yang dipenuhi. Berdasarkan segi usia, didominasi usia anak yaitu 5-9 tahun sebanyak 1355 orang

Tabel 5. Distribusi Penduduk menurut Usia dan Jenis Kelamin di Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

No Usia (tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0-4 618 651 1269 2 5-9 691 664 1355 3 10-14 607 539 1146 4 15-19 616 552 1168 5 20-24 514 561 1075 6 25-29 488 483 971 7 30- 34 568 585 1153 8 35-39 461 507 968 9 40-49 667 490 1157 10 50-54 301 358 659 11 55-59 340 366 706 12 60-64 269 232 501 13 65-69 250 295 545 14 >70 206 213 419 Jumlah 6596 6496 13098

*Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa umumnya usia penduduk Desa Tegal banyak ditempati oleh usia dibawah 20 tahun, dengan urutan pertama ditempati usia 5-9 tahun sebanyak 1335 orang, kedua 0-4 tahun sebanyak 1269 orang, dan 15-19 tahun sebanyak 1168 orang sehingga menunjukan bahwa penduduk Desa Tegal menempati piramida penduduk muda. Kondisi ini pula yang kemudian mendorong perlu adanya usaha untuk memberikan tingkat kesejahteraan yang baik, khususnya pada usia anak melalui kesehatan dan pendidikan. Di sisi lain, mayoritas penduduk Desa Tegal adalah laki-laki

Sebagai desa penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), salah satu kewajiban yang perlu ditunaikan adalah terkait masalah kesehatan dan pendidikan. Disebabkan penduduk Desa Tegal didominasi usia 5-9 tahun sebanyak 1335 orang dan 0-4 tahun sebanyak 1269, maka terkait masalah kesehatan perlu diadakan dan optimalisasi peran posyandu, puskemas, dan sarana kesehatan lainnya yang mampu menunjang pelayanan kesehatan.

Gambar 6. Kondisi Fasilitas menurut Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

*Sumber : Kantor Desa Tegal Tahun 2011

Gambar di atas menunjukan bahwa untuk ukuran sebuah desa, Desa Tegal memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, minimal adanya posyandu sebanyak 13, puskesmas walapun memang untuk fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, seperti rumah sakit dan dokter masih rendah. Fasilitas sarana kesehatan yang ada di Desa Tegal sejauh ini menang belum ada optimalisasi dari masyarakat, misalnya dengan rutin memeriksakan anak ke posyandu, sehingga disinilah PKH mencoba memberikan stimulasi kepada RTSM untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan lebih baik. Disamping kewajiban penerima PKH dalam hal kesehatan, mereka juga memiliki kewajiban terkait sekolah anak mereka, minimal memenuhi anjurang pemerintah sekolah wajib 9 tahun (SD-SMP).

Gambar 7. Kondisi Fasilitas menurut Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Tegal Kecamatan Kemang, Tahun 2011

Gambar diatas menggambarkan bahwa umumnya masyarakat Desa Tegal hanya lulusan SD atau sederajat dan disusul oleh tidak tamat SD. Rendahnya tingkat pendidikan maka akan behubungan dengan produktifitas dan kapasitas kualitas sumberdaya manusia. Tingkat pendidikan juga ditunjang oleh fasilitas atau saran yang ada. Di Desa Tegal hanya terdapat 6 SD/MI berstatus negeri dan 5 berstatus swasta, sementara untuk SMP dan SMA hanya ada 2 yang berstatus swasta. Masyarakat menuturkan bahwa walaupun ada sekolah swasta di daerah mereka namun mereka sulit mengakses pendidikan karena biaya yang mahal.

BAB V