• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Alenangka Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Keluarga Pekerja Migran Indonesia di Desa Alenangka Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai

a. Faktor penyebab menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia

Secara umum Migrasi dipengaruhi oleh daya dorong (Push factor) Desa dan daya tarik (Pull Factor) Kota.Daya dorong Desa menyebabkan seseorang datang ke Kota, dikarenakan Desa yang ditempati tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk memberikan jaminan dalam kehidupannya.Secara umum hal tersebut tidak terlepas dari persoalan kemiskinan dan pengangguran yang terjadi dalam wilayah tersebut. Adapun daya tarik kota dianggap mampu untuk menyediakan fasilitas dan sumber penghidupan bagi penduduk, baik penduduk yang berada dalam kota tersebut ataupun wilayah yang ada disekitarnya.

Jika dikaitkan dengan teori, maka akan bersesuain dengan Teori Migrasi Everest S. Lee (1966) dalam teori ini berpendapat bahwa mobilitas penduduk yang terjadi secara permanen (migrasi) ataupun non permanen (sirkuler) memiliki kesamaan yang sama, suatu mobilitas akan cenderung lebih baik jika seseorang merasa dengan melakukan sebuah perpindahan maka akan merasa lebih baik dari sebelumnya dan lebih menguntungkan dirinya. Teori faktor pendorong dan penarik dapat diartikan bahwa terjadinya suatu migrasi selalu berkaitan dengan tempat tinggal, asal daerah tujuannya ataupun tantangan serta faktor pribadi.

Selain itu, faktor yang mendorong masyarakat untuk menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia, seperti yang terjadi pada masyarakat yang berada di

Desa Alenangka, sebagian besar adalah faktor ekonomi, adanya keinginan untuk mendapatkan taraf perekonomian yang lebih baik dalam kehidupan keluargalah yang menjadi alasan utamanya.

Terdapat beberapa faktor lain penyebab masyarakat yang memilih untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia antara lain :

a) Kurangnya Lapangan Pekerjaan

Masalah angkatan kerja yang terjadi di Indonesia masih menjadi tugas besar bagi pemerintah, walaupun berbagai macam lapangan pekerjaan terbuka setiap waktu diseluruh Indonesia, tetapi pencari kerja jauh lebih banyak dibandingkan kuota yang tersedia. Meningkatnya angkatan kerja yang mencari pekerjaan dibandingkan dengan lapangan kerja menyebabkan banyak masyarakat yang harus mencari peruntungan di Negara lain.

Seperti yang terjadi pada MasyarakatDesa Alenangka dimana sebagian besar penduduknya adalah masyarakat agraris, hasil pertanian menjadi penghasilan utama yang diandalakan oleh masyarakat Desa. Namun, tidak semua masyarakat memiliki lahan untuk digarap sehingga banyak masyarakat yang hanya bergantung kepada masyarakat yang memiliki lahan, selain menjadi petani berbagai macam pekerjaan lain harus digeluti salah satunya menjadi peternak sapi milik orang lain, pekerjaan yang dimiliki tidak menetap sehingga penghasilan yang diterima tidak menentu sedangkan kebutuhan yang harus dipenuhi begitubanyak, hal tersebut menjadi penyebab masyarakat Desa memilih untuk menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia, dan terselip harapan besar bahwa hasil

64

yang diperolehnya dapat menjadi infestasi bagi kelangsungan hidup keluarganya terutama kehidupan anak-anaknya.

b) Tingkat pendidikan yang rendah

Tingkat pendidikan menjadi kebutuhan yang paling utama, karena dari situlah seseorang akan diukur potensi yang dimilikinya, terutama dalam memasuki dunia kerja, Durkheim berargument bahwa pendidikan berfungsi untuk memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaanya dimasa mendatang. Fungsi ini merupakan bagian penting dalam masyarakat industri yang semakin kompleks dan menspesialisasikan pembagian kerja.

Dalam hal ini pendidikan sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat kedepanya.seperti yang terlihat pada masyarakat Desa Alenangka tingkat pendidikan yang dimiliki sebagian masyarakat masih rendah, sehingga menyebabkan keterampilan, wawasan dan produktivitas yang dimiliki masyarakat tergolong rendah sehingga potensi lapangan pekerjaan untuk mereka sangatlah sedikit, hal tersebut mengakibatkan banyak masyarakat yang harus menjadi pengangguran, dengan memilih menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia menjadi salah satu solusi yang mereka tempuh untuk memperoleh pekerjaan tanpa harus melihat status atau latar belakang pendidikan yang mereka miliki, walaupun berbagai macam resiko harus dihadapi.

c) Dorongan Keluarga

Salah satu hal yang menjadi motivasi seseorang menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia atas dasar ajakan serta dukungan dari keluarga, hal tersebut dilatar belakangi karena keluarga yang lebih dulu menjadi Pekerja Migran

Indonesia berhasil meningkatkan taraf kehidupannya membuat anggota keluarga yang lainnya termotivasi dan ingin mengikuti jejak yang sama.

b. Pergeseran Peran dan Fungsi dalam Keluarga

Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi hal ini terjadi karena keluarga merupakan kelompok primer yang selalu tatap muka dengan anggotanya. selain itu, fungsi keluarga sangatlah dibutuhkan untuk membentuk kepribadian seorang anak,Seperti yang kita ketahui bahwa,Peranan ayah didalam keluarga diharapkan mempunyai sifat-sifat kepemimpinan yang kuat, sebagai seorang pemimpin didalam keluarga maka seorang ayah harus mengerti serta memahami kepentingan-kepentingan dari keluarga yang dipimpinya, dalam proses sosiaisasi seorang ayah harus dapat menanamkan hal-hal yang kelak dikemudian hari dapat menjadi modal utama untuk dapat berdiri sendiri. Misalnya dalam menurunkan nilai atau norma yang memegang teguh prinsip tanggung jawab terhadap hal-hal yang dilakukan.

Sedangkan seorang ibu memiliki peranan yang sangat besar dalam proses sosialisasi anak, seorang ibu harus cepat dalam mengambil keputusan yang diperlukan terhadap sianak.Namun dengan memilih menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia maka secara otomatis pergeseran peran dan fungsi didalam keluarga tak dapat terhindarkan.orang tua yang harusnya menjadi leader dalam keluarga tidak menjalankan fungsinya dengan baik. peran dan fungsi yang awalnya dipegang oleh ayah ataupun ibu kini beralih kepada orang tua wali yang diberikan kepercayaan untuk menjaga anak selama orang tuanya pergi.

66

a) fungsi sosialisasi atau pendidikan

fungsi ini bertujuan untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personalitynya. Anak-anak lahir tanpaadanya bekal sosial, agar anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasikan oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dengan kata lain anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan norma-norma yang tidak layak dalam masyarakat. Oleh karena itu, keluarga merupakan perantara diantara masyarakat luas dengan individu.Dan perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khusunya seorang ibu.

Pernyataan informan terkait fungsi yang diberikan kepada anak dengan menanamkan nilai moralitas, penanaman nilai moralitas dianggap sangatlah penting untuk ditanamkan karena setelah lingkungan keluarga maka anak akan mulai bersosialisasi dan berinteraksi dengan dunia luar dan moraliats sangat dibutuhkn dalam hal itu, seseorang akan di padang baik sesuai dengan moralitas yang dimilikinya.

b) Fungsi Agama

fungsi agama didalam keluarga yaitu dengan menanamkan nila-nilai baik yang bersifat universal yang akan dibutuhkan kapanpun dan dimana pun, orang tua sangat berperan penting dalam memberikan contoh yang baik kepada anak terkait dengan penanaman nilai agama, fungsi agama dalam keluarga sangatlah penting terutama ketika memberikan pendidikan agama kepada anak. karena,

agama merupakan pedoman hidup bagi setiap ummat manusia untuk menuntun kejalan yang terbaik.

Orang tua wali tidak pernah lupa dalam menanaman nilai agama kepada anak Pekerja Migran Indonesia misalnya mengajarkan sejak dini seperti Sholat, Puasa, bersedekah dan menanamkan nilai-nilai kebaikan terhadap sesame dan masih banyak lagi dengan begitu seorang anak akan berpegang teguh terhadap agama yang dianutnya, karena pembentukan karakter dan akhlak seorang anak harus dikuatkan dari sisi keagamaanya.

c) Fungsi Afeksi

salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Disisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup (Horton dan Hunt,1987:227).

Fungsi afeksi yang diberikan kepada anak Pekerja Migran Indonesia tetap diberikan karena pemberian rasa kasih sayang kepada anak sangatlah penting, hal tersebut diharapkan agar anak nantinya menjadi individu yang peka terhadap lingkungannya dengan memiliki rasa kasih sayang hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya konflik.

Walaupun peran dan fungsi dalam keluarga berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan tetapi anak akan tetap merasakan perbedaan karena peran dan

68

fungsi yang diberikan tidak dijalankan secara langsung oleh orang tua kandung melainkan digantikan oleh orang tua wali sehingga tidak menutup kemungkinan perubahan perilaku yang ada dalam diri anak kemungkinan besar akan terjadi.

c. Terhambatnya komunikasi dalam keluarga

Pola komunikasi didalam keluarga memiliki tingkatan yang sangat penting dalam menunjang keharmonisan didalam rumah tangga, dengan menjadi seorang Pekerja Migran Indonesia maka pola komunikasi yang dibangun sangat bergantung dengan bagaimana komitmen yang dimiliki sejak awal, melalui pola komunikasi pula anak akan belajar untuk menanggapi orang lain,didalam sosiologi komunikasi membahas mengenai tinjauan sosiologisterhadap komunikasi baik sebagai aktivitas sosial, interaksi sosial antar individudengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompokmaupun efek sosial dari komunikasi didalam masyarakat.

Namun, hal yang sangat terpenting didalam sosiologi komunikasi yaitu prosesinteraksi sosial dan kontak sosial yang terjadi antara sesama manusia. Dimanakontak sosial memiliki cara-cara atau hubungan yang dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukansistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabilaada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yangtelah ada.

Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa dalam pola komunikasi proses interaksi sosial dan kontak sosial sangatlah dibutuhkan dan akan terlihat ketika

individu dalam keadaan saling bertemu dan akan goyah jika terjadi perubahan dalam pola kehidupan.

pola komunikasi yang terjalin dialam keluarga Pekerja Migran Indonesia sangatlah beragam, namun pola komunikasi didalam keluarga yang berada di Desa Alenangka mengalami hambatan.

Seperti yang dijelaskan oleh beberapa informan pola komunkasi yang terjalin terlihat dalam keadaan yang tidak baik-baik saja hal ini terbukti dengan pola komunikasi yang dibangun oleh orang tua dari anak Pekerja Migran Indonesia yang berkomunikasi dengan anak dan keluarganya dalam rentang waktu yang cukup lama, hal ini dipicu karena orang tua yang sibuk bekerja, dan faktor jaringan juga menjadi salah satu penyebabnya

Terhambatnya pola komunikasi maka akan menyebabkan dampak dalam keharmonisan rumah tangga seperti menyebabkan terjadinya perceraian (Broken Home) jika keluarga tidak dapat menjaga keutuhannya, maka keluarga yang bersangkutan akan mengalami Broken Home, didalam keluarga yang Broken Home akan terjadi percekcokan antara orang tua dan muncul sikap saling bermusuhan serta diikuti dengan tindakan-tindakan yang agresif, sehingga memunculkan kegagalan dalam keluarga.

Keluarga Pekerja Migran Indonesia yang memiliki pola komunikasi yang bermasalah maka menyebabkan keretakan didalam kehidupan keluarga, sehingga perceraian tidak dapat terhindarkan lagi, oleh karena itu peran orang tua wali sangat dibutuhkan dalam membentuk pola komunikasi anak, misalnya dalam memberikan pemahaman mengenai situasi apa yang sedang terjadi didalam

70

keluarga mereka sehingga anak tidak ikut merasakan kekecewaan yang mendalam.

d. Peningkatan Perekonomian

Menurut Rothman yang dikutip oleh Isbandi, bahwa proses pemberdayaan masyarakat melalui intervensi komunitas dapat dilakukan melalui model intervensi, seperti pengembangan masyarakat lokal dan perencanaan (kebijakan) sosial, serta aksi sosial. Intervensi komunitas memiliki peranan penting dalam pengembangan sosial dan pemberdayaan sosial serta pemberdayaan terhadap kelompok masyarakat.Maka, intervensi komunitas dapat diartikan sebagai perubahan terencana yang mencakup tiga bentuk intervensi yaitu pengembangan masyarakat lokal, perencanaan (kebijakan) sosial, dan aksi sosial.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan model intervensi, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagai bentuk perubahan terencana.dengan bekerja menjadi seorang pekerjaan sebagai Pekerja Migran Indonesia maka Dampak yang ditimbulkan adalah dengan adanya peningkatan perekonomian keluarga. hal tersebut dapat terlihat dengan meningkatnya pendapatan keluarga serta pemenuhan kebutuhan menjadi lebih terjamin. Selain terpenuhinya kebutuhan dalam kehidupan keluarga, terjaminnya kebutuhan pendidikan anak yang mereka tinggalkanpun mulai terlihat, dan para Pekerja Migran Indonesia juga telah memiliki investasi tersendiri seperti membeli tanah, sawah, hewan ternak serta telah membangun rumah yang akan mereka tempati nantinya ketika mereka kelak kembali ke kampung halaman.

2. Perilaku Sosial Anak Pekerja Migran Indonesia di Desa Alenangka