• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Kesehatan Bank Panin Syariah Pasca Go Public

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Singkat Bank Panin Syariah

C. Kondisi Kesehatan Bank Panin Syariah Pasca Go Public

Bank Panin Syariah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Januari 2014. Bank Panin Syariah menjadi bank syariah pertama yang melakukan initial public offering (IPO) di Indonesia. Selain itu, Bank Panin Syariah juga menjadi perseroan pertama yang mencatatkan diri di bursa pada tahun 2014.

Saham yang ditawarkan Bank Panin Syariah dalam penawaran umum yaitu 4.750.000.000 lembar saham. Bank Panin Syariah mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocationatau “ESA”) dengan mengalokasikan 475.000.000 lembar saham atau 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum. Jumlah seluruh saham yang dicatatkan pada BEI adalah 9.643.000.000 lembar saham atau 99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Hal ini sesuai dengan PP No.29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, dimana 1% dari seluruh saham perusahaan tidak dicatatkan dan dimiliki oleh PT Bank Panin Tbk.

Dana hasil dari penawaran umum sebesar Rp. 475 miliar kemudian dikurangi biaya-biaya emisi efek, 80% digunakan sebagai modal kerja perseroan guna memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dalam rangka mendukung ekspansi pembiayaan dan sekitar 20% untuk pengembangan jaringan termasuk didalamnya infrastruktur perseroan.

Kondisi kesehatan keuangan Bank Panin Syariah setelah go public mengalami perubahan dalam permodalan, aset maupun profitabilitas. Untuk melihat beberapa perubahan antara pra go public dan pasca go public, dapat dilihat berikut ini.

1. Capital

Hal yang pertama dan secara pasti mengalami perubahan akibat kebijakan go public adalah berpindahnya sebagian saham Bank Panin Syariah. Tercatat diakhir tahun 2013, hampir 100% saham dimiliki oleh PT Bank Panin Tbk dan hanya 0,000964% saham saja yang dimiliki pihak lain. Namun setelah go public, kepemilikan PT Bank Panin tbk atas Bank Panin Syariah hanya tersisa sebesar 52,11% meski tetap menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP). Adapun sejumlah 24,71% saham lainnya dimiliki oleh Dubai Islamic Bank serta sisanya sebesar 23,17% dimiliki oleh masyarakat yang tersebar ke berbagai pihak namun jumlah kepemilikan tiap masing-masing pemegangnya kurang dari 5%.

Tabel 4.5

Pemegang Saham Pra Go Public dan Pasca Go Public No Nama Pemegang Saham 2013 2014 Jumlah Saham Presentase (%) Jumlah Saham Presentase (%) 1 PT Bank Panin Tbk 4,999,951,790 99.99904 5,119,951,790 52.112879 2 Ahmad Hidayat 48,210 0.000964 - -

3 Dubai Islamic Bank - - 2,427,750,000 24.710592

4 Masyarakat - - 2,277,032,310 23.176529

Total Saham 5,000,000,000 100 9,824,734,100 100

Sumber: Laporan Tahunan dan Prospektus Bank Panin Syariah (data diolah)

Dari sisi permodalan, total ekuitas Bank Panin Syariah di tahun 2014 meningkat sangat signifikan dari Rp. 525 miliar menjadi Rp. 1,07 triliun atau sebesar 104%. Dan CAR yang tercatat di akhir tahun 2014 adalah 25,69%. Kecukupan modal tersebut menjadi landasan kuat untuk pengembangan usaha melalui peningkatan penyaluran pembiayaan di masa depan.

59

Sumber: Laporan Tahunan (data diolah) Sumber: Laporan Tahunan (data diolah)

2. Earning

Di akhir tahun 2014 Bank Panin Syariah mencatat laba bersih senilai Rp. 70,9 miliar. Peningkatan ini sangat signifikan dibandingkan dengan yang dicatat di akhir tahun 2013 senilai Rp. 21,3 miliar. Jika dipersentasekan maka kenaikan laba bersih mencapai 232%. Pencapaian tersebut didukung kinerja manajemen bank yang baik tercermin melalui peningkatan penyaluran pembiayaan dengan kualitas yang terjaga pada tingkat yang sehat. Selain itu, pencapaian tersebut juga ditunjang dengan semakin efisiennya Bank Panin Syariah dalam beroperasi disepanjang tahun 2014. Tercatat rasio efisiensi (BOPO) dari tahun sebelumnya, tahun 2013 yang mencapai 81,31% menjadi 68,47% diakhir tahun 2014.

2013 2014

525,995

1,072,795 Gambar 4.8

Grafik Perbandingan Total ekuitas (Rp juta)

2013 2014 20.83%

25.69% Gambar 4.9

Grafik Perbandingan CAR (%)

Sumber: Laporan Tahunan (data diolah) Sumber: Laporan Tahunan (data diolah)

Dalam kaitannya dengan profitabiltas, pencapaian yang diraih Bank Panin Syariah di tahun 2014 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Hal ini ditunjukann oleh rasio ROA yang di tahun 2013 bahkan tidak mencapai standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu 1,25% dan Bank Panin Syariah hanya menyentuh angka 1,03%. Tahun 2014 terjadi peningkatan ROA menjadi 1,99% yang berarti telah melampaui standar yang ditetapkan Bank Indonesia.

Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Syariah (data diolah)

2013 2014

21,332

70,939 Gambar 4.10

Grafik Perbandingan Laba Bersih (Rp juta)

2013 2014

1.03%

1.99% Gambar 4.12

Grafik Perbandingan ROA (%)

2013 2014 81.31% 68.47% Gambar 4.11 Grafik Perbandingan BOPO (%)

61

3. Risk Profile dan GCG

Penilaian kesehatan bank syariah yang berbasis risiko (RBBR) membuat penilaian yang dilakukan terhadap Bank Panin Syariah tidak lengkap jika tidak memperitmbangkan faktor risk profil dan GCG. Seperti bank-bank lainnya, Bank Panin Syariah juga melaporkan hasil self assessmentnya terhadap faktor risiko dan GCG. Adapun hasilnya adalah berikut ini.

Tabel 4.6

Peringkat Komposit Profil Risiko dan GCG Tahun Peringkat Komposit Profil

Resiko

GCG Nilai Predikat 2013 Low to Moderate 1.35 Sangat Baik

2014 Low to Moderate 1.4 Sangat Baik

Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Syariah (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa Peringkat Komposit Profil Resiko dari Bank Panin Syariah memiliki nilai Low to moderate. Artinya pada tahun 2013 dan 2014 kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah dan kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut dapat diatasi dengan mendapat perhatian dari manajemen dan tidak mengabaikannya.

Penilaian terhadap faktor GCG (Good Corporate Governance) pada Bank Panin Syariah juga menunjukan bahwa manajemen bank telah melakukan penerapan GCG dengan sangat baik di tahun 2013 dan 2014. Artinya secara umum apabila terdapat kelemahan dalam penerapan GCG, maka kelemahan tersebut tidak berarti signifikan dan dapat segera diselesaikan oleh manajemen bank.

Selain faktor-faktor diatas, Bank Panin Syariah juga mencatatkan total aset yang mencapai Rp. 6,2 triliun di akhir tahun 2014. Pertumbuhan yang terjadi sangat signifikan yakni menyentuh angka Rp. 2,15 triliun atau setara dengan 53,08% dibandingkan dengan total aset di akhir tahun 2013 senilai Rp. 4,05 triliun.

Sumber: Laporan Tahunan Bank Panin Syariah (data diolah)

Dari berbagai uraian diatas, sekilas terlihat peningkatan kinerja dari Bank Panin Syariah periode 2013 – 2014. Periode tersebut merupakan masa peralihan Bank Panin Syariah dari Perusahaan Tertutup (private) menjadi Perusahaan Terbuka (go public). Namun perlu analisis lebih lanjut untuk menjawab apakah kebijakan go public yang diambil oleh manajemen Bank Panin Syariah memiliki pengaruh terhadap kesehatan keuangannya.

Sebelum dilakukan analisis lanjutan terkait dengan pengaruh kebijakan go public, maka terlebih dahulu disajikan rasio-rasio yakni ROA,NOM dan CAR yang digunakan dalam penelitian ini dalam analisis deskriptif. Adapun ikhtisar keuangan

2013 2014

4,052,701

6,207,678 Gambar 4.13

Grafik Perbandingan Total Aset (Rp juta)

63

triwulan Bank Panin Syariah yang digunakan adalah periode tahun 2013 hingga 2014 dan dapat dilihat pada Lampiran 2.

1. Return On Assets (ROA)

Berdasarkan laporan keuangan triwulan Bank Panin Syariah Periode 2013 – 2014, rasio ROA di tahun 2013 atau pra go public memiliki kecendrungan yang tinggi diawal tahun, namun terus mengalami penurunan di akhir tahun. Tercatat pada bulan maret 2013 berada diangka 2,72% namun turun hingga ke angka 1,03% pada bulan desember 2014. Sementara pada tahun 2014 kondisi yang terjadi berbanding terbalik. Di tahun 2014 ini memiliki kecendrungan yang rendah diawal tahun dan terus meningkat hingga akhir tahun. Tercatat pada maret 2014, rasio ROA berada di angka 1,45% kemudian terus meningkat hingga 1,99% di bulan desember 2014.

Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah (data diolah) 2.72 2.34 2.18 1.03 1.45 1.64 1.82 1.99

Maret Juni September Desember

Gambar 4.14

Grafik Perbandingan ROA Bank Panin Syariah Periode 2013 - 2014 (%)

2. Net Operating Margin (NOM)

Rasio NOM Bank Panin Syariah pada periode tahun 2013 memiliki kecendrungan yang sama dengan rasio ROA di tahun 2013 yakni tinggi di awal tahun dan terus turun hingga akhir tahun. Pada maret 2013 NOM berada diangka 6,46% dan turun menjadi 4,26% pada desember 2013. Kondisi yang sama dengan rasio ROA tahun 2014 juga terjadi pada rasio NOM yakni rendah diawal tahun dan terus meningkat hingga akhir tahun. Pada maret 2014 NOM berada diangka 4,1% dan terus meningkat hingga diangka 5,88% pada desember 2014.

Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah (data diolah)

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan laporan keuangan triwulan Bank Panin Syariah Periode 2013 – 2014, rasio CAR di tahun 2013 atau pra go public memiliki fluktuasi yang cenderung turun. Pada bulan maret 2013 CAR berada diangka 27,09% dan pada bulan desember 2013 turun hingga menyentuh angka 20,83%. Di tahun 2014

6.46 6.15 4.97 4.26 4.1 5.5 5.59 5.88

Maret Juni September Desember

Gambar 4.15

Grafik Perbandingan NOM Bank Panin Syariah Periode 2013 - 2014 (%)

NOM Pra Go Public NOM Pasca Go Public

65

kecendrungan yang sama juga terjadi yakni meski terjadi fluktuasi, penurunan tetap terjadi. Pada bulan maret 2014 CAR berada diangka 31,15% dan turun hingga ke angka 25,69% pada bulan desember 2014.

Sumber: Laporan Triwulan Bank Panin Syariah (data diolah)

Dengan melihat data deskriptif dari rasio-rasio yang diuji dalam penelitian ini, dapat dilihat bahwa secara kasat mata terjadi pengingkat kinerja yang ditunjukan oleh ROA, NOM dan CAR. Peningkatan ROA dan NOM menunjukan bahwa Bank Panin Syariah mengalami peningkatan dari sisi rentabilitas. Kemudian, penurunan pada CAR menunjukan bahwa Bank Panin Syariah menjadi lebih efektif dalam penggunaan modal yang dimiliki dan angka ini tetap berada diatas standar minimum yang ditetapkan.

Setelah melihat secara deskriptif rasio ROA, NOM dan CAR maka untuk selanjutnya dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui perbedaan kondisi antara pra dan pasca go public.

27.09

23.11

19.75 20.83

31.15

25.52 26.16 25.69

Maret Juni September Desember

Gambar 4.16

Grafik Perbandingan CAR Bank Panin Syariah Periode 2013 - 2014 (%)

D. Analisis Uji Beda Paired-sample t test

Dokumen terkait