• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Obyek Wisata di Kabupaten Karo Pasca

BAB IV PEYAJIAN DATA

4.3 Kondisi Obyek Wisata di Kabupaten Karo Pasca

38

Wawancara dengan Kepala Bidang Perencanaan, Toto Budiharto, SE, MSP, Senin 22 Februari 2016

a. Panorama Penatapan Doulu

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Walaupun debu tersebut tidak secara langsung merusak produk yang di jual di warung-warung yang ada di lokasi tersebut, tetapi sangat dirasakan terjadinya penurunan pengunjung karena wisatawan merasa khawatir untuk mengunjungi Kabupaten Karo pada saat itu.39

b. Pemandian Air panas Raja Berneh

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Kolam-kolam yang ada di obyek wisata ini dipenuhi dengan debu. Hal tersebut juga menyebabkan terjadinya penurunan kunjungan wisatan ke obyek wisata ini.40

c. Pemandian Air Panas Alam Payung

Semenjak terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, obyek wisata ini sudah tidak pernah difungsikan. Hal ini disebabkan karena obyek wisata ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Gunung Sinabung, sehingga pada saat erupsi Sinabung obyek wisata ini benar-benar dipenuhi dengan debu erupsi Gunung Sinabung. Karena hal tersebut, saat ini kondisi obyek wisata tersebut benar-benar sudah tidak terawat lagi bahkan ada beberapa kolam

39

Wawancara dengan penjual jagung, Sugiati, 14 Maret 2016

40

yang sudah mengalami kerusakan.41 d. Air Terjun Sikulikap

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini tetapi tidak begitu parah. Tetapi karena kekhawatiran pengunjung yang takut untuk mengunjungi tanah Karo, akhirnya membuat hanya sedikit orang yang mau mengunjungi obyek wisata ini.

e. Danau Lau Kawar

Danau Lau Kawar adalah danau yang berada tepat di kaki Gunung Sinabung. Saat terjadinya erupsi Gunung Sinabung, tentunya memiliki dampak yang sangat besar terhadap danau ini. Karena jarak yang begitu dekat dengan Gunung Sinabung, menyebabkan masyarakat tidak berani untuk mengunjungi obyek wisata tersebut. Dan semenjak erupsi Sinabung tahun 2013 yang lalu, obyek wisata ini sudah tidak dikelola lagi. Sehingga saat ini kondisinya sudah sangat tidak terawat.

f. Taman Hutan Raya

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Hal ini juga menyebabkan wisatawan merasa khawatir untuk mengunjungi obyek wisata ini.

g. Gunung Sibayak

41

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Tetapi hal tersebut ternyata tidak mengurangi keinginan para pendaki untuk tetap mendaki Gunung Sibayak. Meletusnya Gunung Sinabung justru memiliki dampak positif terhadap jumlah kunjungan ke obyek wisata ini. Hal ini dikarenakan para pendaki yang dulunya sering melakukan pendakian ke Gunung Sinabung, pada akhirnya beralih ke Gunung Sibayak. Karena memang kondisi Gunung Sinabung yang sudah tidak memungkinkan untuk didaki. Selain itu, orang-orang yang berada di luar tanah Karo yang penasaran ingin melihat kondisi Gunung Sinabung, juga melakukan pendakian ke Gunung Sibayak.42

h. Desa Budaya Lingga

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Hal ini juga menyebabkan wisatawan merasa khawatir untuk mengunjungi obyek wisata ini.

Selain dari beberapa obyek yang diuraikan diatas, ada 3 obyek wisata yang berada di Kota Berastagi yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan. Hal ini disebabkan karena sudah banyak orang yang mengetahui obyek wisata tersebut yang jika dibandingkan dengan obyek wisata lainnya yang belum begitu tersentuh baik oleh masyarakat maupun pemerintah, serta kondisi udara di Kota Berastagi yang sejuk yang membuat banyak wisatawan yang tertarik

42

mengunjungi Kota Berastagi.

Adapun obyek wisata tersebut adalah : a. Pasar Buah Tradisional Berastagi

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap Pasar Buah Berastagi. Hal ini disebabkan karena banyak lahan pertanian di daerah sekitar Gunung Sinabung yang hancur akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut. Sehingga pasokan buah dan sayur yang ada di Pasar Buah Berastagi pun sangat berkurang.43

1. Lokasi Berjualan

Bahkan buah-buahan dan sayuran yang sebelumnya memang telah tersedia di Pasar Buah pun mengalami kerusakan akibat debu Gunung Sinabung. Kunjungan wisatawan juga dirasakan sangat menurun.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Pasar Buah Tradisional Berastagi yaitu :

I. Sarana

Lokasi berjualan di Pasar Buah Tradisonal sudah ditata sedemikian rupa yaitu dengan menempatkan lokasi untuk berjualan buah, sayuran, dan bibit bunga di lokasi bagian dalam sedangkan untuk berjualan pakaian dan souvenir di lokasi bagian luar.

2. Produk yang dijual

Adapun produk yang dijual di lokasi Obyek Wisata Pasar Buah

43

Tradisional Berastagi ini meiputi, buah-buahn, sayuran, bibit bunga, serta pakaian san souvenir khas Kota Berastagi.

Gambar 4.1 Aneka Ragam Buah dan Sayuran

Keterangan : Aneka ragam buah-buahan dan sayur-sayuran yang ada di Pasar Buah Tradisional Berastagi

Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa ada berbagai jenis buah- buahan dan sayuran segar yang dijual di Pasar Buah Berastagi. Buah dan sayuran tersebut berasal dari hasil pertanian yang ada di Kabupaten Karo. Pasar Buah Tradisional Berastagi ramai dikunjungi oleh wisatawan terkhusus ketika akhir pekan (pada hari Sabtu dan Minggu). Ketika terjadinya letusan Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pasokan buah dan sayur di Pasar Buah Berastagi, dikarenakan

banyak lahan pertanian di daerah sekitar Gunung Sinabung yang hancur akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut. Sehingga pasokan buah dan sayur yang ada di Pasar Buah Berastagi pun sangat berkurang.44

Keterangan : Berbagai macam souvenir dan pakaian-pakaian khas Berastagi yang ada di Pasar Buah Tradisional Berastagi

Bahkan buah-buahan dan sayuran yang sebelumnya memang telah tersedia di Pasar Buah pun mengalami kerusakan akibat debu Gunung Sinabung.

Gambar 4.2 Pakaian dan Souvenir

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa selain adanya buah dan sayuran, di Pasar Buah Tradisional Berastagi juga ada ditawarkan berbagai souvenir dan pakaian khas Berastagi yang dapat dibeli oleh wisatawan. Souvenir-souvenir

44

tersebuta ada yang dapat dipakai langsung oleh wisatawan dan ada pula yang dapat dijadikan sebagai pajangan. Saat erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan sangat menurun. Sehingga dalam jangka waktu beberapa bulan setelah erupsi tersebut, jumlah kunjungan wisatawan sangatlah sedikit. Walaupun terkhusus untuk produk pakaian dan souvenir tidaklah mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung tersebut.45

Keterangan : Beranekaragan bibit bunga yang ada di Pasar Buah Tradisional Berastagi

Gambar 4.3 Bibit Bunga

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa, ada pula berbagai jenis bibit bunga yang dijual di Pasar Buah Berastagi. Ada banyak jenis bibit bunga yang ditawarkan, kurang lebih 45 jenis bibit bunga. Dari sekian banyak jenis bibit yang ditawarkan,bibit bunga yang sejenis Lili adalah yang paling diminati wisatawan karena harganya juga cukup terjangkau. Pada saat erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, seperti halnya buah dan sayuran bibit bunga ini juga banyak mengalami kerusakan. Bahkan lebih dari setengahnya

45

bibit bunga ini mengalami kerusakan akibat terkena debu Gunung Sinabung.46

1. Kamar Mandi Umum II. Prasarana

Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang air. Di obyek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 1 kamar mandi umum.

2. Rumah Makan

Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk mengisi perut ketika lapar. Di obyek wisata Pasar Buah Tradisional Berastagi ini memiliki 6 unit rumah makan.

3. Tempat Parkir

Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.

4. Masjid

Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat muslim untuk menunaikan sholat.

b. Taman Mejuah-juah Berastagi

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek wisata ini. Akibat debu erupsi Gunung Sinabung tersebut, bunga-bunga taman yang ada di lokasi obyek wisata ini mengalami kerusakan. Selain itu, karena kekhawatiran masyarakat yang takut untuk mengunjungi tanah Karo, akhirnya berdampak pula pada obyek wisata ini yaitu dirasakan

46

bahwa jumlah kunjungan sangat merunun di obyek wisata ini.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Taman Mejuah-juah Berastagi adalah sebagai berikut :

I. Sarana

1. Gapura dan tiketing

Gapura dan tiketing adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat loket pengambilan tiket masuk Taman Mejuah-juah.

2. Sarana Rekreasi

Sarana rekreasi adalah sarana berupa wahana-wahana permainan yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bermain untuk dijadikan sebagai hiburan. Di Taman Mejuah-juah terdapat beberapa wahana permainan anak-anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, ayunan bulat, dan lain-lain.

3. Panggung Hiburan

Panggung hiburan merupakan tempat yang digunakan untuk mengadakan atraksi budaya dan kesenian daerah. Di taman Mejuah- juah ini memiliki 2 buah panggung hiburan.

4. Gedung Kesenian Karo

Gedung kesenian Karo merupakan tempat yang digunakan untuk mengadakan latihan tarian-tarian Karo dan atraksi budaya serta kesenian daerah.

5. Museum Pijer Podi

Museum Pijer Podi ini adalah museum yang berisikan alat-alat musik tradisional Karo.

Gambar 4.4 Gapura dan Tiketing

Keterangan : gapura dan tiketing merupakan loket pengambilan tiket masuk yang dilengkapi dengan selembaran kertas yang ditempalkan di kaca loket mengenai informasi tarif masuk ke obyek wisata Taman Mejuah-juah bagi pengunjung.

Gambar 4.5 Panggung Hiburan

Keterangan : Panggung hiburan yang digunakan untuk atraksi budaya dan kesenian daerah.

Dari gambar diatas, dapat diketahui adanya 2 panggung hiburan yang ada di lokasi Taman Mejuah-juah Berastagi. Panggung ini sering digunakan untuk atraksi budaya dan kesenian daerah. Selain itu panggung ini juga sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan perlombaan-perlombaan seni pada perayaan-perayaan tertentu.

Gambar 4.6 Gedung Kesenian Karo

Keterangan : Gedung Kesenian Karo yang ada di dalam lokasi Taman Mejuah- juah, gambar ke 2 & 3 menunjukkan kondisi gedung kesenian Karo yang sudah mengalami kerusakan

terdapat di dalam lokasi Taman Mejuah-juah yang dapat digunakan sebagai tempat untuk mengadakan latihan tarian-tarian Karo dan atraksi budaya serta kesenian daerah. Pada saat penulis melakukan observasi, penulis mendapati bahwa kondisi gedung kesenian Karo sudah tidak terawat lagi. Hal ini terlihat dari kondisi dinding yang sudah mulai berlumut, atap dan pintunya yang sudah mulai rusak serta tumbuhnya rumput-rumput liar di sekitar gedung kesenian tersebut.

Gedung kesenian Karo tersebut memang sudah tidak pernah digunakan lagi satu tahun belakangan ini, dikarenakan kondisi gedung tersebut yang memang sudah rusak. 47

Gambar 4.7 Wahana Permainan Anak-anak

47

Wawancara dengan Kepala Seksi Kebudayaan & Peninggalan Sejarah, Anita Prihatin Br Tarigan, SE, Senin 7 Maret 2016

Keterangan : Kondisi wahana permainan anak-anak yang sudah rusak dan tidak dapat dipergunakan oleh pengunjung

Pada gambar diatas dapat dilihat berbagai jenis permainan anak yang sudah mulai rusak dan tidak akan aman lagi jika digunakan bermain oleh anak- anak. Bahkan ada beberapa dari wahana permainan tersebut yang memang sama sekali sudah tidak dapat dipakai lagi oleh pengunjung, seperti wahana permainan jungkat-jungkit yang ditunjukkan diatas.

Gambar 4.8 Museum Pijer Podi

Keterangan : Museum Pijer Podi yang ada di dalam lokasi Taman Mejuah-juah Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa adanya terdapat museum di dalam lokasi Taman Mejuah-juah Berastagi. Museum Pijer Podi ini adalah museum yang berisikan alat-alat musik tradisional Karo. Tetapi museum ini sudah sangat lama tidak dipergunakan lagi. Lebih dari 4 tahun, museum ini tidak pernah digunakan.48

48

Wawancara dengan Kepala Seksi Kebudayaan & Peninggalan Sejarah, Anita Prihatin Br Tarigan, SE, Senin 7 Maret 2016

Sehingga kondisinya juga sudah sangat tidak terawat. Hal ini terlihat dari dinding gedungnya yang sudah berlumut, lantai yang sangat kotor, serta tumbuhnya rumput-rumputan liar di sekitar museum ini.

II. Prasarana

a. Tempat Parkir

Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 maupun bus pariwisata.

b. Musholla

Musholla merupakan tempat ibadah bagi umat muslim untuk menunaikan sholat.

c. Kamar Mandi Umum

Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang air. Di obyek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 2 kamar mandi umum.

d. Rumah Makan

Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk mengisi perut ketika lapar. Di obyek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 1 rumah makan.

e. Toko Souvenir

Toko souvenir merupakan tempat bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh yang akan di bawa pulang. Di obyek wisata Taman Mejuah- juah ini memiliki 3 toko souvenir.

c. Bukit Gundaling

Ketika terjadinya erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2013 yang lalu, dirasakan bahwa debu erupsi Gunung Sinabung sampai ke lokasi obyek

wisata ini. Akibat debu erupsi Gunung Sinabung tersebut, bunga-bunga taman yang ada di lokasi obyek wisata ini mengalami kerusakan. Tetapi hal tersebut tida menjadi penghalang bagi masyarakat untuk mengunjungi obyek wisata ini. Tetapi justru erupsi Gunung Sinabung justru memberikan dampak yang positif terhadap kunjungan masyarakat ke obyek wisata ini. Pada saat erupsi Gunung Sinabung justru banyak masyarakat yang mengunjungi obyek wisata ini karena adanya rasa penasaran untuk melihat erupsi Gunung Sinabung tersebut. Karena dari lokasi obyek wisata ini dapat terlihat dengan jelas kondisi Gumumg Sinabung dan jarak dari obyek wisata ini dengan Gunung Sinabung juga cukup jauh, sehingga lokasi ini cukup aman bagi masyarakat untuk menyaksikan erupsi Gunung Sinabung.49

49

Wawancara dengan pedagang, Rikki, Sabtu 27 Februari 2016

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Bukit Gundaling adalah sebagai berikut :

I.Sarana

a. Sapo Angin

Sapo angin ini berfungsi sebagai tempat berteduh dan tempat duduk bersantai untuk menikmati pemandaangan alam dari bukit Gundaling. Bentuk bangunan ini yaitu bangunan yang berciri khas budaya Karo. b. Patung-patung ciri khas budaya Karo

Di bukit Gundaling ada dibangun beberapa patung yang bercirikan khas budaya Karo. Dimana pengunjung juga dapat berpoto dengan patung- patung ini, ada patung yang tunggal dan ada yang berpasangan.

Gambar 4.9 Patung ciri khas Budaya Karo

Keterangan : Patung berpasangan dan patung tunggal dengan ciri khas adat Karo

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa patung yang terdapat di puncak Gundaling. Patung-patung tersebut menggambarkan ciri khas budaya Karo. Patung-patung tersebut ada yang berpasangan dan ada pula yang tunggal. Para pengunjung yang datang ke puncak Gundaling dapat berfoto bersama patung-patung tersebut.

Keterangan : Gambar Sapo Angin yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk berteduh dan duduk bersantai.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa di puncak Gundaling terdapat adanya Sapo Angin yang dapat digunakan sebagai tempat berteduh dan duduk bersantai untuk menikmati keindahan Kota Berastagi oleh para pengunjung. Ada 6 (enam) jumlah Sapo Angin yang terdapat di puncak Gundaling. Berdasarkan hasil observasi penulis, penulias mendapati bahwa bahwa kondisi Sapo Angin yang ada di puncak Gundaling sudah mulai rusak dan sangat tidak terawat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi Sapo Angin yang sudah mulai berlumut, bangku untuk tempat duduk juga sudah mulai rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi, serta atapnya yang juga sudah mulai rusak dan bocor. Sehingga ketika hari hujan, Sapo Angin ini sudah tidak dapat dijadikan sebagai tempat berteduh. Dari 6 (enam) jumlah Sapo Angin yang ada di puncak Gundaling, semuanya memiliki kondisi yang sama.

II.Prasarana

a. Kamar Mandi Umum

Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang air. Di obyek wisata Bukit Gundaling ini memiliki 2 kamar mandi umum.

b. Rumah Makan

Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk mengisi perut ketika lapar. Di obyek wisata Bukit Gundaling ini memiliki 13 unit rumah makan.

Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.

d. Toko Souvenir

Toko souvenir merupakan tempat bagi pengunjung untuk membeli oleh- oleh yang akan di bawa pulang. Di obyek wisata Bukit Gundaling memiliki 22 kios toko penjual souvenir.

e. Musholla

Musholla merupakan tempat ibadah bagi umat muslim untuk menunaikan sholat.

Gambar 4.11 Kamar mandi umum bertaraf Internasional

Keterangan : Kondisi kamar mandi umum bertaraf Internasional yang berada di obyek wisata Taman Mejuah-juah dengan kondisi yang tidak terawat.

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa obyek wisata Taman Mejuah- juah memiliki kamar mandi bertaraf Internasional yang kondisinya sangat tidak

terawat dengan baik. Kamar mandi bertaraf Internasional digunakan pada saat- saat tertentu saja ketika ada acara yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo maka kamar mandi bertaraf Internasional ini digunakan. Tetapi saat ini kamar mandi ini sudah tidak lagi dipergunakan karena kondisi kamar mandi tersebut yang sudah sangat parah, dan aliran air juga sudah tidak pernah disampaikan lagi ke kamar mandi ini karena debit air yang dibutuhkan untuk mengalirkannya kekamar mandi tersebut cukup besar.50

Keterangan : Kondisi kamar mandi umum biasa yang masih layak pakai di dalam lokasi Taman Mejuah-juah Berastagi

Tetapi dalam lokasi Taman Mejuah-juah tersebut, ada kamar mandi umum biasa yang masih layak pakai sehingga para pengunjung yang ada di Taman Mejuah-juah dapat mempergunakannya. Dan para pengunjung yang mempergunakan kamar mandi tersebut dikenakan biaya Rp. 2000/ orang.

Gambar 4.12 Kamar mandi umum biasa

50

Gambar 4.13 Tempat Parkir

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3

Keterangan : Kondisi lokasi parkir yang berada di obyek wisata Taman Mejuah- juah Berastagi (gambar 1 & 2) dan Pasar Buah Tradisional Berastagi (gambar 3) Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa kondisi lokasi parkir yang ada di Taman Mejuah-juah Berastagi sudah mulai berlubang-lubang (gambar 1). Ketika akhir pekan tiba, lokasi parkir ini akan sangat padat dikarenakan para pengunjung baik yang berkunjung ke Pasar Buah Tradisional Berastagi dan yang berkunjung ke Taman Mejuah-juah Berastagi akan memarkirkan kendaraannya di lokasi ini. Sehingga lokasi parkir ini akan sangat pada bahkan terkadang hampir tidak beraturan, karena pada lokasi ini pula lah para penunggang kuda dan yang memiliki kuda sado akan memarkirkan sadonya (gambar 2). Bahkan karena begitu padatnya pengunjung ketika akhir pekan,

maka lokai parkirpun akhirnya ditambah, yaitu para pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan di dekat Pasar Buah Berastagi (gambar 3). Oleh karena itu sangat diharapkan perhatian Pemerintah untuk menanggulangi hal tersebut. Terkhusus untuk pemilik kuda sado dan kuda tunggang, harapannya dapat dibangun sebuah tempat khusus dimana mereka dapat memberhentikan kuda-kuda mereka sehingga kondisi parkiran pun akan lebih teratur. 51

Keterangan : Kondisi kamar mandi umum yang ada di lokasi obyek wisata Pasar Buah Tradisional Berastagi

Gambar diatas merupakan kamar mandi umum yang ada di lokasi Pasar Buah Berastagi. Para pengunjung yang mempergunakan kamar mandi umum ini akan dikenakan biaya Rp. 2000/ orang. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa kondisi kamar umum yang ada di lokasi obyek wisata Pasar Buah Tradisional Berastagi kurang terawat. Hal ini terlihat dari kondisi pintu kamar mandi yang sudah mulai rusak serta kebersihan yang kurang dijaga. Hal ini tentunya akan membuat para pengunjung kurang nyaman menggunakan kamar mandi ini.

Gambar 4.14 Kamar mandi umum di Pasar Buah Berastagi

51

Gambar 4.15 Kamar mandi umum di Gundaling

Keterangan : Kondisi kamar mandi umum yang ada di lokasi obyek wisata puncak Gundaling Berastagi

Dokumen terkait