• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Letak dan Luas Kawasan

Kabupaten Kutai Kartanegara secara geografis terletak pada posisi antara 114o 45’ BT-117o 36’ BT dan antara 1o 28’ 21” LU-1o 08’ 06” LS, dengan luas wilayah 27.263,10 km2 atau 2.726.310 ha.

Danau Semayang dan Danau Melintang terletak di bagian timur Kabupaten Kutai Kartanegara, secara administratif Danau Semayang dimiliki oleh 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kotabangun, Kecamatan Kenohan, dan Kecamatan Muara Wis sedangkan Danau Melintang dimiliki oleh 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Muara Wis dan Kecamatan Muara Muntai (Gambar 1). Danau Semayang memiliki luas 13.000 ha sedangkan luas wilayah Danau Melintang adalah 11.000 ha.

Sumber: Dinas Kehutanan 2006

Gambar 1 Lokasi penelitian.

D.Semayang

4.2 Iklim

Secara keseluruhan Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk Danau Semayang dan Danau Melintang memiliki iklim tropis basah yang bercirikan curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat pergantian musim yang jelas. Iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak geografinya yakni iklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 26°C, dimana perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5°-7°C. Jumlah curah hujan wilayah ini berkisar 2.000–4.000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130-150 hari/tahun. (Laporan Penyusunan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara 2007).

4.3 Hidrologi

Potensi hidrologi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat besar terutama oleh adanya aliran sungai utama (Sungai Mahakam) beserta anak-anak sungainya. Aliran Sungai Mahakam yang lebar dan tenang memberikan pengaruh yang sangat besar terutama bagi kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Besarnya potensi air sungai yang mengalir sepanjang sungai dan anak Sungai Mahakam ini dapat diakibatkan oleh penggunaan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan kawasan hutan, sehingga sangat berpotensi untuk daya resap air (infiltrasi) di wilayah ini dan selanjutnya menghasilkan volume/debit air yang sangat besar di daerah hulu. Bagi kepentingan sosial ekonomi masyarakat sungai/anak Sungai Mahakam hingga saat ini dimanfaatkan sebagai air baku bagi penyediaan air minum penduduk di sepanjang wilayah yang dilaluinya, sedangkan lebar dan dalamnya sungai dijadikan sarana esensial bagi kegiatan transportasi air sebagai transportasi lokal maupun antar wilayah (transportasi regional).

Danau Semayang dan Danau Melintang selain berfungsi sebagai salah satu habitat pesut mahakam juga berfungsi sebagai pengendali dan peredam banjir yang bersal dari hulu Sungai Mahakam. Kedua danau ini mengatur aliran air sehingga luapan air banjir yang berasal dari hulu sungai tidak langsung mengenai kota-kota di DAS Mahakam pada bagian hilir.

Danau Semayang dan Danau Melintang saat ini mengalami pendangkalan (Gambar 2 & 3), hal ini dikarenakan semakin tingginya sedimentasi, bahkan pada musim kemarau ada beberapa bagian dari Danau Melintang terlihat sebagai daratan yang ditumbuhi semak dan pepohonan bukan sebagai danau.

Gambar 2 Sebagian Danau Melintang yang men- jadi daratan pada saat musim kemarau.

Gambar 3 Danau Semayang yang menjadi dara- tan pada saat musim kemarau.

4.4 Tanah

Sesuai dengan kondisi iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara yang tergolong dalam tipe iklim tropika humida, maka jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah ini pada umumnya tergolong kedalam tanah yang bereaksi asam. Pada dasarnya jenis-jenis tanah di Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari: podsolik (ultisol), alluvial (entisol), gleisol (entisol), organosol (histosol), lithosol (entisol), latosol (ultisol), andosol (inceptisol), regosol (entisol), renzina (mollisol) dan mediteran (inseptisol).

Hampir seluruh wilayah Kabupaten Kutai Kartenagara didominasi oleh kompleks podsolik merah kuning, dan organosol glei humus. Organosol glei humus terdapat di daerah cekungan di sekitar Sungai Mahakam yang tergenang air, yaitu terdapat di Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong dan Loa Kulu. Tanah podsolik merah kuning di Kabupaten Kutai Kartanegara seluas 8.618,63 Km2 atau 27,72% dari luas wilayah. podsolik merah kuning terbentuk dari dari batuan beku dan endapan pada daerah bukit dengan pegunungan lipatan.

4.5 Ekosistem Danau Semayang dan Danau Melintang

Danau-danau di Kalimantan merupakan sistem perikanan air tawar yang paling produktif di Asia Tenggara. Luas daerah danau di bagian tengah Sungai Mahakam Kalimantan Timur, meliputi lebih dari 1,8 juta hektar. Danau Jempang, Danau Semayang dan Danau Melintang merupakan tiga danau terbesar di Kalimantan. Danau Semayang dan Danau Melintang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara. Danau-danau tersebut dan Sungai Mahakam merupakan daerah perikanan yang penting. Daerah tersebut cukup produktif sebagai penghasil ikan belida (Notopterus sp.), karper (Leptobarbus sp.) dan Puntius sp, ikan kendia (Thynnichtys) dan ikan patin (Pangasius sp.).

Jenis fauna yang hidup di daerah sungai pada umumnya sama dengan fauna di daerah danau, karena danau yang ada terbentuk dari tikungan sungai yang terputus. Fauna yang hidup di sungai ataupun danau biasanya didominasi oleh jenis burung air. Berikut adalah salah satu jenis burung air yang hidup di Danau Semayang dan Danau Melintang (Gambar 4).

Gambar 4 Burung Bangau Tong Tong yang terdapat di Danau Semayang dan Danau Melintang.

Berikut ini adalah beberapa jenis burung yang terdapat di sekitar Danau Semayang dan Danau Melintang (Tabel 4).

Tabel 4 Jenis burung yang terdapat di sekitar Danau Semayang dan Danau Melintang

Nama lokal Nama latin

Layang-Layang Api Hirundo rustica

Layang-Layang Batu Hirundo tahitica

Pekakak Emas Pelargopsis capensis

Cekakak China Halcyon pileata

Kirik-Kirik Laut Merops philippinus

Prenjak Rawa Prinia flaviventris

Kutilang Pycnonotus aurigaster

Kucica Kampung Copsychus saularis

Kucica Hutan Copsychus malabaricus

Kuntul Kerbau Bubulcus ibis

Kuntul Kecil Egretta garzetta

Kuntul Besar Egretta alba

Bagau Tong Tong Leptoptilos javanicus

Elang Bondol Haliastur indus

Elang Laut Perut Putih Haliaeetus leucogaster

Dara Laut Sayap Putih Chlidonias leucopterus

Kerak Kerbau Acridotheres javanicus

Walet Sapi Colocalia esculenta

Tekukur Biasa Streptopelia chinensis

Derkuku Streptopelia bitorquata

Uncal Macropygia sp

Cucak Sakit Tumbuh Pycnonotus melanoleucos

Trocokan Pycnonotus goiavier

4.6 Sosial, Ekonomi dan Kependudukan

Danau Semayang dan Danau Melintang berbatasan dengan 4 desa, yaitu Desa Pela, Desa Semayang, Desa Melintang dan Desa Rebaq Rinding Dalam. Masyarakat Desa Pela, Melintang dan Rebaq Rinding Dalam berasal dari suku Banjar, sedangkan masyarakat Desa Semayang barasal dari suku Kutai asli. Jumlah penduduk setiap desa berbeda namun masyarakat memiliki aktivitas yang sama yaitu hampir 90% bermatapencaharian sebagai nelayan yang mencari ikan di Danau Semayang dan Danau Melintang. Jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Kecamatan Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun dan Kenohan masing-masing adalah 17.674 orang, 8.396 orang, 28.001 orang dan 11.884 orang, jumlah ini meningkat pada tahun 2008 dengan masing-masing menjadi 16.976 orang, 8.482 orang, 28.475 orang dan 11.692 orang. Danau Semayang dan Danau Melintang memiliki pengaruh besar dalam memperbaiki sosial ekonomi masyarakat.

Dokumen terkait