• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI POLITIK DI KABUPATEN SIMALUNGUN

II.1 Deskripsi Kabupaten Simalungun

Simalungun dalam bahasa asli Simalungun memiliki kata dasar “Lungun”

yang berarti sunyi, sepi.22 Nama itu diberikan oleh orang luar karena

penduduknya sangat jarang dan letaknya yang berjauhan antara yang satu dengan yang lain. Orang Batak Toba menyebutnya dengan istilah “Sibalungu” yang berasal dari legenda hantu yang menyebarkan wabah penyakit didaerah itu. Sedangkan orang Batak Karo menyebutnya dengan panggilan “Batak Timur”

karena terletak disebelah Timur daerah mereka.23

Simalungun adalah salah satu suku asli yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Terdapat beberapa asal-usul mengenai nenek moyang suku Simalungun, tetapi sebagian besar menceritakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari luar Indonesia. Kedatangan ini terbagi dalam 2 gelombang, yakni; (1) Gelombang Pertama (Proto Simalungun), diperkirakan berasal dari Nagore (India) dan pegunungan Assam (India) menyusuri daerah Myanmar, ke Siam dan Malaka untuk selanjutnya menyebrang ke Sumatera Timur dan; (2) Gelombang Kedua (Deutero Simalungun), datang dari suku-suku disekitar Simalungun yang

bertetangga dengan suku asli Simalungun.24

22

.Pemerintah kabupaten Simalungun, SINALSAL (Panduan Berbahasa Simalungun) tahun 2006, hal 4 .

23

. Ibid, hal 5. 24

Pada kerajaan Nagur diatas terdapat beberapa panglima (Raja Goraha) yang masing-masing bermarga, Saragih, Purba, dan Sinaga. Kemudian mereka dijadikan menantu oleh Raja Nagur yang kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan,

yakni: (1) Silou (Purba Tambak); (2)Tanaoh Djawa (Sinaga); (3) Raya (Saragih)25

Selama abad ke 13 sampai abad ke 15, kerajaan-kerajaan kecil ini diserang oleh kerajaan-kerajaan mulai dari kerajaan Singosari, Majapahit, kerajaan dari India dan Aceh, Kerajaan Melayu hingga Belanda. Selama periode ini, tersebutlah cerita “Hattu ni sapar” yang menceritakan tentang kengerian pada saat itu, tentang kekacaun, dan mewabahnya penyakit Kolera hinggan kemudian mereka menyebrangi “Laut Tawar” (sebutan untuk Danau Toba) untuk mengungsi

kepulau yang dianamakan Samosir yang merupakan kependekan dari Sahali Misir

(sekali pergi). Saat pengungsi ini kembali ke kampung asalnya (Huta Hasusuran) mereka menemukan sebuah daerah/Nagur yang sepi. Sehingga disebutlah daerah Kerajaan Nagur ini dengan nama Sima-Sima ni Lungun (daerah yang sepi) yang

kemudian menjadi Simalungun.26

Kabupaten Simalungun terletak antar 98,320 – 99,350 BT dan 2,360 – 3,180 LU dengan ketinggian antara 20 – 1400 M diatas permukaan laut yang berbatasan dengan; (1) Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai; (2) Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Asahan; (3) Sebelah

25

Ibid, hal 7. 26

Pemerintah Kabupaten Simalungun, P.Siantar SINALSAL (Panduan Berbahasa Simalungun untuk sekolah dasar kelas V) tahun 1999 hal 8.

Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Samosir; (4) Sebelah Barat, berbatasan

dengan Kabupaten Karo.27

Luas wilayah Kabupaten Simalungun adalah 438.660 Ha ( 4,486,60 KM2 )

merupakan 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara sekaligus menjadi

kabupaten terluas yang sebelumnya adalah Kabupaten Deli Serdang.28

 Suhu di Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang. Dan suhu tertinggi

terjadi dibulan Maret – Mei dengan suhu 28

Untuk iklimnya sendiri yaitu:

0

 Kelembapan udara rata-rata 84%, dengan kelembapan udara tertinggi

terjadi di bulan Oktober dengan tingkat kelembapan udara 87% dengan penguapan rata-rata 0,05 MM/hari.

C.

Dalam Satu tahun terdapat rata-rata 14 hari hujan, dengan curah hujan tertinggi terjadi di bulan November. Jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun

saat ini dari sensus terakhir tahun 2011 adalah 823.109 jiwa.29

27

. www.simalungun.kab.go.id diakses tanggal 28 oktober 2011 pukul 19.27 wib 28

. Hasil wawancara dengan Bapak M.Sianaga (Kabag Persidangan DPRD Simalungun) 18 Januari 2012

29

.BPS kabupaten Simalungun tanggal 22 Januari 2012.

Potensi ekonomi didaerah ini terutama berasal dari sektor pertanian dan perkebunan. Tahun 2003 Simalungun adalah kabupaten penghasil beras kedua terbesar di Sumatera utara, dan untuk sektor perkebunan banyak di dominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet. Banyaknya perkebunan sawit mulai dari BUMN, swasta (contohnya PT.LONSUM, dan Good Year), bahkan dari punya pribadi terdapat di daerah ini. Bahkan pabrik Kelapa Sawit di desa Sei Mangkei akan dijadikan pusat

industri perkebunan yang bernama Kawasan Industri Sei Mangkei layaknya KIM dikota Medan.

Selain sektor pertanian, sektor pariwisata juga memberikan sumbangan penting pendapatan daerah ini. Yang paling terkenal tentu saja Parapat dengan keindahan Danau Tobanya. Objek wisata yang satu ini menjadi primadona yang sudah terkenal sampai dunia internasional. Selain Parapat, ada juga Sidamanik dengan perkebunan tehnya, Keramat Kubah (tempat berziarah etnis Tionghoa yang dihuni banyak monyet), Museum Simalungun, dan Tugu Letda. Sudjono yang merupakan bukti masuknya PKI ke Sumatera Utara yang terletak di Bandar Betsi.

Dengan potensi yang sedemikian rupa dan juga jumlah penduduk yang banyak seharusnya bisa menjadikan daerah ini menjadi salah satu kabupaten terbaik. Namun untuk memiliki SDM yang berkualitas, maka dibutuhkan juga faktor pendukung. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Dikabupaten ini terdapat satu universitas yaitu, Universitas Simalungun dan satu SMA Plus yang terkenal yakni SMA Plus Raya. Seharusnya dengan sejumlah potensi dan keunggulan yang terdapat didaerah ini, bisa membuat Simalungun menjadi maju. Namun rentetan masalah dikabupaten ini membuat pembangunan hanya jalan ditempat. Pembangunan bandara di Raya juga tidak membawa dampak signifikan bagi daerah ini.

II.2 Sistem Pemerintahan

Dasar hukum pembentukan kabupaten Simalungun ialah UU Drt. No 7

tahun 195630 dengan ibukota awalnya ialah di Pematang Siantar. Kemudian

ibukota kabupaten ini resmi berpindah ke Pamatang Raya pada tanggal 28 Juni

2008 setelah tertunda beberapa saat.31

Kabupaten Simalungun saat ini terdiri dari 31 kecamatan, yakni (1) Kecamatan Siantar; (2) Kecamatan Dolok Pardamean; (3) Kecamatan Panei; (4)Kecamatan Tanah Jawa; (5) Kecamatan Hutabayu Raja; (6) Kecamatan Jorlang Hataran; (7) Kecamatan Dolok Panribuan); (8) Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; (9) Kecamatan Purba; (10) Kecamatan Raya; (11) Kecamatan Silimakuta; (12) Kecamatan Dolok Silau; (13) Kecamatan Raya Kahean; (14) Kecamatan Silau Kahean; (15) Kecamatan Bandar; (16) Kecamatan Pematang Bandar; (17) Kecamatan Bosar Maligas; (18) Kecamatan Ujung Padang; (19) Kecamatan Dolok Batunanggar; (20) Kecamatan Tapian Dolok; (21) Kecamatan Sidamanik; (22) Kecamatan Gunung Malela; (23) Kecamatan Gunung Maligas; (24) Kecamatan Bandar Masilam; (25) Kecamatan Bandar Huluan; (26) Kecamatan Jawa Maraja; (27) Kecamatan Hatonduhon; (28) Kecamatan Pematang Sidamanik; (29) Kecamatan Panombeian Pane; (30) Kecamatan Haranggaol Horisan; (31) Kecamatan Pematng Silimakuta

Saat ini kabupaten Simalungun dipimpin oleh Jopinus Ramli Saragih (J.R Saragih) sebagai Bupati dan Hj. Nuriaty Damanik sebagai Wakil Bupati Simalungun untuk periode 2010-2015 menggantikan Zulkarnaen Damanik – Pardamean Siregar diperiode sebelumnya.

30

. www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 26 oktober 2011 pukul 21.08 wib. 31

Selain 31 kecamatan tersebut, terdapat juga 23 Kelurahan dan 338

Desa/Nagori didaerah ini.32 Di Kabupaten ini Desa disebut dengan Nagori, yang

dipimpin oleh seorang Pangulu Nagori. Untuk struktur pemerintahan kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:

Gambar I

Bagan Struktur Pemerintahan

Sumber: Kantor Kelurahan Perdagangan Kecamatan Bandar

Dari gambar 1 dapat kita dapat lihat bagaimana hubungan antar lembaga/dinas di kabupaten Simalungun. Garis vertikal menggambarkan hubungan antara atasan dan bawahan, sedangkan garis horizontal menggambarkan posisi yang sejajar. Bisa dilihat antara Bupati/Wakil Bupati memiliki hubungan yg sejajar dengan DPRD yang artinya antara 2 lembaga ini tidak ada yang boleh mendominasi dan mengintervensi satu sama lain. Kedua lembaga ini seharusnya

32

saling bekerjasama sesuai dengan fungsinya. Bupati sebagai Eksekutif dan DPRD sebagai Legislatif.

Dibawah Bupati Simalungun ada Sekretaris daerah yang memiliki pertanggung jawaban tugas langsung ke Bupati Simalungun, dan memiliki hubungan yang sejajar dengan Sekretariat DPRD. Dan dibawah Sekda ada dinas yang juga memiliki pertanggung jawaban langsung kepada Bupati. Dinas-dinas ini memiliki posisi yang sama. Dimana sesama Dinas-dinas tidak dibenarkan untuk mengambil tugas dari dinas lain, kecuali atas perintah atasa, dalam hal ini adalah Bupati Simalungun. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Kadis).

Kemudian dibawah Dinas ada Bagian, dimana tugas dari bagaian ini adalah bagian dari spesifikasi tugas dinas. Hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih tugas. Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag). Dan dibawah nya berturut-turut adalah kantoryang dipimpin oleh seorang Kepala kantor (Kakan) dan dibawahnya ada Kecamatan dan Kelurahan.

Kabupaten Simalungun memiliki Lambang Daerah sebagai identitas daerah ini. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No.5 Tahun 1960 menetapkan Lambang Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:

Gambar 2

Lambang Kabupaten Simalungun

Sumber: simalungunkab.go.id

Arti lambang Kabupaten Simalungun Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan. Bagian dari atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat ( bersifat ) putih pada hiou Suri-suri bagian atas tertulis nama Daerah Simalungun dengan tulisan warna putih. Petak kiri atas dan bawah kanan dengan warna merah darah Petak kiri bawah dan kanan atas dengan warna putih Petak di tengah-tengah dengan warna kuning emas Gambar pada petak kiri bawah setangkai padi dengan 17 butir, warna kuning emas. Gambar pada petak kiri atas daun the dengan jumlah 8 helai dengan warna hijau.Gambar pada letak kanan atas Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi dari yang disampingnya dengan warna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris warna biru muda

Gambar petak kanan bawah, bunga kapas 5 kuntum dengan warna putih dan kelopak bunga warna hijau. Gambar pada petak tengah rumah balai adat dengan susunan galang 10,7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima dan pada rabung atas sedang gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan

galang warna putih. Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih. Pita sebelah bawah perisai dengan warna putih tepinya warna hitam tempat menuliskan semboyan lambang. Semboyan lambang HABONARON DO BONA dalam bahasa Daerah Simalungun yang artinya kebenaran itu adalah pokok.

Untuk makna Lambang sendiri ialah lambang berbentuk perisai adalah menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbolik yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara RI. Padi dan Kapas kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan

Daun teh adalah penghasilan yang utama dari Daerah Simalungun. Gunung dan danau adalah menggambarkan keindahan alamnya. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat. Rumah Balai adalah spesifik daerah

yang menggambarkan adat kebudayaan dan kesenian daerah.33

Menurut Pasal 334 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 ,DPRD mempunyai tugas dan wewenang; (1) Membentuk peraturan daerah Kabupaten/Kota bersama bupati/walikota; (2) Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota yang diajukan oleh Bupati/walikota; (3) Melaksanakan pengawasan terhadap peraturan daerah dan anggaran pendapatan II.3 Lembaga DPRD

33

dan belanja daerah kabupaten/kota; (4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/walikota dan atau wakil bupati/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan dan pengangkatan ; (5) Memilih wakil bupati/wakil walikota dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupati/wakil walikota; (6) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah provinsi terhadap rencana perjanjian international di daerah; (7) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama international yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota; (8) Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam penyelenggaraan pemerintah daerah kabupaten/kota; (9) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah; (10) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan (11) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

DPRD Simalungun resmi berpindah kantor bersamaan dengan berpindahnya ibu kota pemerintahan Kabupaten Simalungun dari semula berada dijalan Asahan P.Siantar, menjadi ke P.Raya yang sekaligus menjadi ibu kota pemerintahan yang baru dari Kabupaten Simalungun. DPRD Simalungun dibagi kedalam 4 (empat) komisi, yaitu; (1) Komisi I bidang Pemerintahan; (2) Komisi II bidang Perekonomian; (3) Komisi III bidang Keuangan; (4) Komisi IV bidang

Pembangunan.34 Anggota DPRD Simalungun saat ini sebanyak 45 orang35

34

. www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 26 oktober 2011 pukul 21.43 wib

berasal dari 5 daerah pemilihan (dapil) di Kabupaten simalungun. Berikut adalah nama-nama anggota DPRD Simalungun periode 2009-2014 berdasarkan daerah pemilihannya.

Tabel I

Daftar anggota DPRD dari daerah pemilihan 1 Kabupaten Simalungun

No NAMA DAPIL PARTAI

1 Burhanuddin Sinaga Simalungun 1 PAN

2 Herlina Gusti Nasution Simalungun 1 PKS

3 Julius Silalahi Simalungun 1 PD

4 Mondanuddin Purba Simalungun 1 PKB

5 Nuriaty Damanik Simalungun 1 Golkar

6 Ojak Naibaho Simalungun 1 PDIP

7 Rajisten Sitorus Simalungun 1 PKPI

8 Suhadi Simalungun 1 PPP

9 Sulaiman Sinaga Simalungun 1 PD

10 Suriawan Simalungun 1 PNBK

11 Umar Yani Simalungun 1 Golkar

Sumber: Sekretariat DPRD Simalungun

Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Simalungun terdiri dari Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Gunung Malela, Gunung Maligas, Pematang Bandar, Siantar, dan Tapian Dolok. Didaerah Pemilihan Simalungun 1 ini, Partai Golkar

35

. Hasil wawancara dengan bapak M.Sinaga Kabag Persidangan DPRD Simalungun tanggal 18 januari

dan PD mendominasi dengan masing-masing 2 kursi, sedangkan 7 kursi lainnya dibagi rata untuk 7 partai yang lainnya.

Tabel 2

Daftar anggota DPRD dari daerah pemilihan 2 Kabupaten Simalungun

No NAMA DAPIL PARTAI

1 Abu Sofyan Siregar Simalungun 2 PDIP

2 Binton Tindaon Simalungun 2 Golkar

3 Bonar Jetsel Ambarita Simalungun 2 PD

4 Budi Hendrarto Lukman Simalungun 2 PD

5 Evra Sassky Damanik Simalungun 2 PAN

6 Khairul Anwar Simalungun 2 PPP

7 Mariono Simalungun 2 PKS

8 Sri Handriati Simalungun 2 Golkar

9 Suyono Simalungun 2 Golkar

10 Tumpak Siregar Simalungun 2 PPRN

Sumber: Sekretariat DPRD Simalungun

Untuk daerah pemilihan 2 terdiri dari Kecamatan Bandar, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas dan Ujung Padang. Untuk daerah Pemilihan 2 ini, dari 10 kursi yang diperebutkan 3 kursi menjadi milik Golkar, dan PD 2 kursi. Dan sisa 5 kursi lagi dibagi rata untuk 5 partai.

Tabel 3

No NAMA DAPIL PARTAI

1 Barita Dolok Saribu Simalungun 3 PK

2 Manandus Sitanggang Simalungun 3 PNIM

3 Mukkin Nainggolan Simalungun 3 PD

4 Sahat silitonga Simalungun 3 PKPB

5 Sugiarto Simalungun 3 Golkar

6 Truly Anto Sinaga Simalungun 3 PDIP

Sumber: Sekretariat DPRD Simalungun

Untuk dapil 3 Kabupaten Simalungun, terdiri dari 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Hatonduhan, Huta Bayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, dan Tanah Jawa. Untuk Daerah Pemilihan 3 ada 6 kursi yang diperebutkan dan semuanya dibagi rata untuk 6 partai politik.

Tabel 4

Daftar anggota DPRD dari daerah pemilihan 4 Kabupaten Simalungun

No NAMA DAPIL PARTAI

1 Bernhard Damanik Simalungun 4 PPIB

2 Laris Parapat Simalungun 4 PPPI

3 Mansur Purba Simalungun 4 PD

4 Rospita Sitorus Simalungun 4 PDIP

5 Sarudin Gultom Simalungun 4 PBN

6 Timbul Jaya Sibarani Simalungun 4 Golkar

Untuk Dapil 4 Simalungun dibagi atas 6 Kecamatan, yakni Kecamatan Dolok Panribuan, Dolok Pardamean, Girsang Sipangan Bolon, Jorlang Hataran, Pamatang Sidamanik, dan Sidamanik. Sama seperti Dapil 3, di Dapil 4 ini juga memperebutkan 6 kursi yang dibagi rata untuk 6 partai politik.

Tabel 5

Daftar anggota DPRD dari daerah pemilihan 5 Kabupaten Simalungun

No NAMA DAPIL PARTAI

1 Ae Nainggolan Simalungun 5 Hanura

2 Agus Salim Simalungun 5 Hanura

3 Balker haloho Simalungun 5 PD

4 Edi Irianto Sipayung Simalungun 5 Golkar

5 Jan Rismen Purba Simalungun 5 PPRN

6 Johalim Purba Simalungun 5 PDP

7 Juliani Sinaga Simalungun 5 PAN

8 Luhut Sitinjak Simalungun 5 PKP

9 Mangapul Purba Simalungun 5 PDIP

10 Maren Girsang Simalungun 5 Pelopor

11 Pantas Sitanggang Simalungun 5 Golkar

12 Walpiden Tampubolon Simalungun 5 PD

Sumber: Sekretariat DPRD Simalungun

Untuk Dapil 5 Simalungun terdiri dari 10 Kecamatan, yakni; Kecamatan Dolok Silau, Haranggaol Horisan, Pamatang Silimakuta, Pane, Panombeian Pane, Purba, Raya, Raya Kahean, Silau Kahean dan Silimakuta. Untuk Dapil 5 ini, dari

12 kursi Golkar, PD, dan Hanura mendapat 2 kursi dan sisa 6 kursi dibagi rata untuk 6 partai politik.

II.4 Partai Politik

Pasal 28 UUD 1945: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang, inilah yang menjadi salah satu faktor berdirinya partai politik selain itu, berkembangnya aspirasi-aspirasi politik baru dalam suatu masyarakat, yang disertai dengan kebutuhan terhadap partisipasi politik lebih besar, dengan sendirinya menuntut pelembagaan sejumlah saluran baru, diantaranya melalui pembentukan partai politik baru. Tetapi pengalaman di beberapa negara dunia ketiga menunjukkan, pembentukan partai baru tidak akan banyak bermanfaat, kalau sistem kepartaiannya sendiri tidak ikut diperbaharui.

Partai politik yaitu organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Partai Politik adalah adalah suatu organisasi politik yang didirikan dengan dengan tujuan yang sama serta memiliki pemahaman yang sama tentang suatu nilai-nilai dan ideologi. Partai politik juga merupakan kendaran politik bagi orang-orang yang ingin duduk di legislatif, DPR/DPRD khususnya. Partai politik memiliki 4 (empat) fungsi yakni; (1) Pendidikan Politik; (2) Komunikasi Politik; (3) Sosialisasi Politik; dan (4) Kaderisasi Politik (Rekrutmen). Indonesia sendiri adalah menganut sistem Multi Partai dalam sistem kepartaiannya.

Tujuan dari pembentukan partai politik menurut Undang-undang no.2 tahun 2008 tentang partai politik, yaitu; (1) Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945; (2) Menjaga dan memelihara keutuhan negara kesatuan republik Indonesia; (3) Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam negara kesatuan republik Indonesia; (4) Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.; (5) Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan; (6) Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (6) Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Di Kabupaten Simalungun sendiri, partai politik sangat diminati dari berbagai kalangan. Strategi partai yang baru berdiri menghimpun massa dari lapisan bawah, sangat mempengaruhi kehidupan politik masyarakat Simalungun. Politik bukan lagi menjadi milik politikus, tapi sudah menjadi konsumsi segala lapisan, termasuk lapisan bawah. Tak perduli apa motivasi mereka menjadi kader suatu partai politik.

Di Simalungun, Partai yang berkuasa adalah Partai Golkar. Hal ini dapat terlihat dari 9 kursi yang berhasil mereka dapatkan, sementara Demokrat dengan 8 kursi. Ditengah hegemoni partai Demokrat, ternyata belum mampu menggeser partai Golkar. Bahkan pamor Demokrat masih kalah dibandingkan dengan PDIP, PPRN, dan Juga PNBK. Hal ini tidak terlepas dari orang-orang yang berada di

partai tersebut. Figur partai Golkar, PDIP, PPRN, dan PNBK adalah orang yang memiliki pengaruh luar biasa di Kabupaten ini.

Walaupun Demokrat meraih 8 kursi di DPRD Simalungun, hal itu dikarenakan faktor Hegemoni Demokrat, yang kemudian berimbas juga dengan perolehan suara di daerah. Namun terdapatnya nama PPRN, PNBK, bahkan PKPI sangat diluar dugaan. Meskipun hanya mendudukkan 1 orang wakilnya di Legislatif, namun hal ini saya anggap suatu hal yang luar biasa. Bahkan partai seperti PPRN, dan PNBK sanggup mengimbangi partai sekelas PKS, PPP,dan PKB. Pendekatan etnik/kultural yang mengutamakan suku/marga nampaknya berhasil diterapkan partai-partai tadi. Partai-partai baru tadi memilih orang yang “bermarga” dan juga memiliki popularitas didaerah ini. Dan hal inilah yang menjadi kunci sukses naiknya suara partai baru ini.

Pendekatan personal dari masing-masing kader partai juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan untuk mendongkrak suara partai yang baru berdiri. Umumnya para kader, yang juga merupakan caleg dari partai tersebut akan rajin datang ke warung/warung tuak dan melakukan dialog dengan pengunjung kedai tuak tersebut sambil mempromosikan dirinya dan partainya. Cara ini terbukti sukses mendongkrak jumlah suara partai tersebut. Walaupun masih kalah jauh dengan partai-partai seperti Golkar dan PDIP, paling tidak berhasil meloloskan 1 wakilnya di parlemen adalah suatu keberhasilan yang luar biasa.

Selain startegi pendekatan secara personal, satu srategi yang sangat penting adalah pendekatan secara materi. Salah satu faktor penting gagalnya

partai-partai baru di Kabupaten Simalungun menembus dominasi partai semacam Golkar dan PDIP adalah terletak di faktor yang satu ini. Kekuatan uang sanggup mengubah pendirian seseorang. Apa lagi jika berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi keunggulan partai seperti Golkar, dimana kekuatan finansial partai mereka lebih kuat dari partai-partai seperti PPRN dan PNBK.

BAB III

PENYEBAB RENDAHNYA KINERJA DPRD SIMALUNGUN

DPRD adalah lembaga yang berisi wakil rakyat. Maksudnya, di lembaga inilah duduk orang-orang terpilih yang menjadi wakil rakyat, yang menjadi perwakilan rakyat dalam menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Ketika kinerja dari anggota DPRD belum sesuai dengan yang diharapkan, maka aspirasi masyarakat akan semakin jauh untuk didengarkan oleh anggota DPRD.

Sesuai dengan rumusan masalah dari skripsi ini adalah “apa yang menjadi penyebab rendahnya kualitas anggota DPRD Kab. Simalungun periode 2009-2014”. Yang menjadi indikator dari penelitian ini adalah kinerja dalam hal Legislasi (Pembuatan Undang-undang/Perda), Budgeting (Anggaran), dan Controlling (Pengawasan).

III.1 Bidang Legislasi

DPRD adalah pemegang kekuasaan untuk membentuk peraturan daerah, rancangan peraturan daerah dapat berasal dari DPRD atau Bupati, Ranperda yang berasal dari bupati disampaikan bupati kepada DPRD sedang raperda yang berasal dari DPRD disampaikan oleh Pimpinan DPRD kepada Bupati. Kemudian Ranperda tersebut dibahas kedalam rapat paripurna, pembahasan Ranpaerda dilakukan oleh DPRD bersama dengan bupati. Adapun tahap pembicaraan dalam pembahasan Ranperda, sebagai berikut :

Penjelasan Eksekutif dalam rapat paripurna tentang penyampaian Rnaperda. Dan penjelasan pimpinan komisi/gabungan komisi atau panitia khusus terhadap Ranperda atau perubahan Perda atas prakarsa DPRD.

2. Tahap Kedua

Ranperda yang berasal dari bupati dilakukan pemandangan umum dari fraksi-fraksi, kemudian jawaban bupati terhadap pemandangan umum Fraksi-fraksi-fraksi, lalu kemudian Pendapat Bupati atas usul Raperda oleh DPRD, yang terakhir jawaban fraksi-fraksi terhadap pendapat bupati.

3. Tahap Ketiga

Rapat gabungan komisi atau rapat panitia khusus dilakukan bersama-sama bupati atau pejabat yang di tunjuk.

Dokumen terkait