DAFTAR LAMPIRAN
IV. KARAKTERISTIK UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.4 Kondisi dan Potensi Pariwisata
Pengembangan objek daya tarik wisata di Kabupaten Ciamis diarahkan sesuai dengan arah pengembangan SKW pada masing-masing objek dan daya tarik wisata. Potensi kepariwisatan di Kabupaten Ciamis berdasarkan objek wisata yang tersebar dapat dikategorikan dalam tiga jenis yaitu : objek wisata budaya, objek wisata alam, dan objek wisata minat khusus (Tabel 4).
Tabel 4. Jenis dan Nama Objek Wisata di Kabupaten Ciamis
Jenis Objek Wisata Nama Objek Wisata
Objek Wisata Alam
Pantai Pangandaran, Cagar Alam Pananjung, Lembah Putri, Karapyak, Palatar Agung, Majingklak, Karang Tirtawinaya, Batu Hiu, Batu Karas, Madasari, Keusik Luhur.
Objek Wisata Budaya Situ Lengkong Panjalu, Astana Gede Kawali, Karangkamulyan, Kampung Kuta, Situs Gunung Susuru, Museum Fosil.
Objek Wisata Minat Khusus Curug Tujuh, Citumang, Karang Nini , Goa Donan, Cukang Taneuh.
Rencana pengembangan peningkatan kualitas objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Ciamis dibagi dalam beberapa wilayah pengembangan, salah satunya Ciamis Selatan (Rencana Tata Rua ng Kabupaten Ciamis, 2002).
1. Pengembangan Pariwisata Ciamis Selatan
Penataan Pangandaran dan sekitarnya sebagai pusat pengembangan pariwisata Ciamis Selatan dengan prioritas untuk kegiatan untuk kegiatan wisata alam dan pantai meliputi : Agro dan Eko wisata yaitu :
• Eko Wisata Pangandaran
Pembangunan tiga lokasi Taman Pantai Percontohan seluas 3 x 1000 m2 (di
ujung Toll Gate utama di depan hotel Percontohan dan Hotel Pananjung Sari)
• Agro wisata Pangandaran
Penghijauan pantai dengan penanaman pohon kelapa, sepanjang 3km x 20m =
60.000 m2 atau 6 hektar (mulai dari ujung Toll Gate utama sampai
Pamugaran). Penanaman pohon di sepanjang pembatas pantai dengan pohon Cendrawasih.
• Agro Wisata Batu Karas
Penghijauan pantai dengan penanaman pohon kelapa dan Barington di objek
wisata Batu Karas Cijulang dengan luas 30.000 m2 (3 hektar).
2. Pengembangan Pariwisata Jangka Menengah
Untuk pencapaian program, pengembangan pariwisata sebagaimana tercantum dalam SKW maka pemerintah Kabupaten Ciamis menyusun Program Kerja dalam 5 tahun yang meliputi :
• Penyusunan pedoman teknik tentang usaha pariwisata
• Peningkatan kualitas usaha pariwisata
• Pengembangan atraksi wisata
4.5 Sarana dan Prasarana
Di Kabupaten Ciamis jumlah prasarana fisik yang diperuntukkan bagi kegiatan sosial tersedia dari prasarana pendidikan, ibadah, dan pelayanan kesehatan. Sebagian besar prasarana sosial ini diperuntukkan untuk bidang pendidikan. Sedangkan prasarana fisik yang digunakan untuk umum adalah jalan sebagai prasarana transportasi, penyediaan air bersih, listrik dan telekomunikasi,
serta prasarana pendukung lain seperti terminal angkutan darat, pelabuhan laut.
• Transportasi
Prasarana transportasi di Kabupaten Ciamis sebagian besar menggunakan prasarana transportasi darat berupa jalan dan rel kereta api. Panjang jalan Kabupaten Ciamis 970 km. Informasi selengkapnya mengenai panjang jalan menurut status dan kondisi jalan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Panjang Jalan Menurut Satus dan Kondisi Jalan (km2)
Status Pengawasan
Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
Jalan Nasional 18,50 27,54 0 0
Jalan Kabupaten 75,10 528,70 367,20 0
Sumber : BPS Kabupaten Ciamis (Ciamis dalam Angka 2003) a. Transportasi Darat
1. Jaringan Jalan
Berdasarkan hirarki fungsi jalan RTRW Propinsi Jawa Barat dan usulan pengembangan tata ruang alternatif II, pengembangan sistem jaringan jalan yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis dibagi menjadi:
• Arteri utama
Sistem jaringan jalan utama adalah jalan yang berfungsi melayani perhubungan antar kota dalam propinsi dan antar propinsi. Pengelolaan jalan ini adalah negara. Pola jaringan ini melayani pergerakan Barat-Timur, yaitu ruas jalan Cikoneng–Ciamis–Cijeungjing–Cisaga–Banjar-Propinsi Jawa Tengah.
• Kolektor Utama
Fungsi jalan ini melayani perhubungan antar kota dalam propinsi, pengelolaannya merupakan jalan propinsi, yang melayani pergerakan utara- selatan, yaitu ruas jalan Ciamis–Cipaku–Kawali-Panawangan-Kabupaten Kuningan, dan ruas jalan Banjar–Pataruman–Banjarsari–Padaherang–Kalipucang– Pangandaran–Parigi–Cijulang–Cimerak–Kabupaten Tasikmalaya.
• Lokal utama
Fungsi jalan ini melayani daerah kutub pertumbuhan dengan pusat pertumbuhan, dan pengelolaan jalan ini merupakan jalan kabupaten.
2. Jalan Kereta Api
Pelayanan transportasi menggunakan kereta api di wilayah Kabupaten Ciamis merupakan pelayanan transit bagi pergerakan regional antar propinsi. Sedangkan rute angkutan lokal dilayani Banjar-Cijulang, namun pada saat ini
tidak difungsikan lagi. Stasiun sebagai terminal atau tempat menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang melalui jasa angkutan kereta api yang ada di Kabupaten Ciamis terdiri dari: stasiun cabang besar di Kota Ciamis, stasiun cabang kecil di Kota Kecamatan Cijeungjing (stasiun Bojong), Banjarsari,
Langensari, Padaherang, Pangandaran, Parigi dan Cijulang. Jaringan jalan
dan lintas cabang. Jaringan lintas raya jalur menghubungkan kota-kota pusat kegiatan ekonomi di Wilayah Kabupaten Ciamis dengan kota-kota besar di di Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti kota Bandung–Tasikmalaya–Purwokerto– Yogyakarta-Surabaya.
b. Transportasi Air
Pada saat ini di Wilayah Kabupaten Ciamis memiliki dua pelabuhan, yaitu pelabuhan Santolo di Kecamatan Kalipucang, yang berfungsi sebagai angkutan penumpang dan barang yang menghubungkan Kalipucang dengan Kota Cilacap Jawa Tengah. Dan pelabuhan Majingklak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, untuk pelayanan komersial dan rute angkutan pariwisata.
c. Transportasi Udara
Kabupaten Ciamis mempunyai satu bandar udara, yaitu pelabuhan udara Nusawiru yang berlokasi di Desa Nusawiru, Kecamatan Cijulang, yang berjarak 15 km dari objek wisata Batu Karas. Panjang landasan pacu sekitar 14000 meter dan lebar 30 meter. Taxiway untuk landasan keluar masuk (parkir) selebar 20 meter dan diperkirakan jenis pesawat yang dapat mendarat di pelabuhan ini adalah
CN-235. Dibangunnya bandara ini dimaksudkan untuk mempermudah dan
mempersingkat waktu perjalanan ke obyek wisata di Kawasan Selatan Kabupaten Ciamis seperti di Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Cimerak.
• Pos dan Jaringan Telekomunikasi
Untuk memperlancar arus informasi dan memperluas jangkauan jasa telekomunikasi ke seluruh pelosok wilayah Kabupaten Ciamis, pemerintah melalui PT. Telekomunikasi Indonesia telah membangun jaringan telekomunikasi
sampai ke kecamatan-kecamatan. Disamping itu untuk meningkatkan kemampuan, efisiensi, dan keandalan dalam melayani jasa telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat, bersama mitra kerja swastanya PT. TELKOM telah membangun pula Wartel-Wartel (warung telepon) di daerah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi termasuk daerah wisata. Selain melalui telepon, informasi dapat juga disampaikan melalui jasa pos. Di Wilayah Kabupaten Ciamis juga tersedia kantor pelayanan jasa pos dan giro di setiap kecamatan.
• Penyediaan Air
Sebagian besar sumber air bersih yang ada berasal dari air sungai
(234.051.693 m3), mata air (7.892.797 m3), artesis (24.524.931 m3) dan danau
(20.108.251 m3). Penyediaan air untuk konsumsi masyarakat pada umumnya
disediakan oleh pemerintah. Jumlah perusahaan air minum yang dikelola
pemerintah ada 50, dengan jumlah produksi 328.682.001 m3.
• Listrik
Kebutuhan akan energi listrik dewasa ini semakin meningkat dengan semakin berkembangnya pembangunan sektor industri pengolahan. Sebagian besar dari kebutuhan listrik baik untuk industri maupun rumah tangga di Kabupaten Ciamis dilayani oleh PT. Perusahaan Li strik Negara (PLN) dan sebagian lainnya diluar PLN. Sumber tenaga listrik PLN berasal dari PLTA dan PLTD. Jumlah pelanggan listrik tahun 2003 sebesar 306.439 keluarga.