• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Eksisting (Aspek Teknis)

Dalam dokumen DOCRPIJM 940fda1b5b BAB IVBab IV (Halaman 73-80)

H. LINDETIES S HINZ (SIHI) MEZ (GAE) TECO (EBARA)

4. Aspek Kelembagaan dan Peraturan

4.4.2 Profil Persampahan

4.4.2.2 Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Eksisting (Aspek Teknis)

Timbulan Sampah

Jumlah timbulan sampah Kota Pasuruan saat ini sekitar 356 m3/hari. Dari total jumlah tersebut volume yang terangkut dari TPS sampai dengan TPA sebesar 320,4 m3/hari atau 90% dari total timbulan sampah. Komposisi sampah sebagian besar merupakan sampah yang mudah membusuk seperti dedaunan, sisa makanan, dan lainnya seperti plastik, karet, kertas, kaleng, kaca dan lain- lain.

Sampai saat ini, pelayanan sampah yang ada di Kota Pasuruan belum menyeluruh. Masih terdapat beberapa wilayah ataupun kelurahan yang belum terlayani dan belum tersedia prasarana TPS seperti diperlihatkan pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22

Kondisi Pelayanan Persampahan

No. Nama Kelurahan Kondisi Pelayanan Sampah Saat ini

1 Krapyakrejo Cara pengambilan sampah tidak setiap hari 2 Sebani Kondisi TPS nya dalam perbaikan

3 Gentong Belum mempunyai lahan TPS sendiri 4 Petahunan Kondisinya berjalan baik

5 Wirogunan Baik dan ada pemrosesan biogas

6 Tapa'an Belum maksimal dan belum mempunyai TPS sendiri 7 Blandongan TPA baik

8 Kepel Belum maksimal dan tidak mempunyai TPS sendiri 9 Panggungrejo Belum mempunyai TPS

Sumber data: DPU Kota Pasuruan 2011

Belum terlayaninya beberapa wilayah dengan sistem persampahan umumnya disebabkan oleh kondisi lahan tempat pembuangan pada wilayah-wilayah tersebut yang tidak dilengkapi dengan jalan masuk sehingga truk pengangkut sampah tidak dapat mengambil sampah dari wilayah tersebut.

Sistem Pewadahan Sampah

Sistem pewadahan sampah di Kota Pasuruan umumnya menggunakan bak sampah karet/ ban/ plastik, tong sampah, dan bak pasangan bata pada daerah permukiman. Pada daerah komersial maupun jalan protokol sebagian besar pewadahan menggunakan tong sampah. Sedangkan pewadahan pada daerah pasar umumnya menggunakan keranjang dan zak plastik.

berserakan sehingga mengganggu lingkungan dari segi kesehatan, kebersihan dan estetika. Proses pewadahan ini merupakan awal dari sistem pengolahan persampahan yang dapat dilakukan dengan beberapa pola diantaranya :

1. Disediakan oleh masyarakat dengan model bebas

2. Disediakan oleh masyarakat dengan model ditentukan oleh pemerintah. 3. Disediakan oleh organisasi swadaya masyarakat

4. Disediakan oleh pemerintah daerah.

Jenis peralatan pewadahan sampah di Kota Pasuruan dapat dilihat pada tabel. Tabel 4.23

Jenis Peralatan Pewadahan Di Kota Pasuruan Tahun 2007

No Jenis Ukuran

1. Kantong Plastik 30 – 50 liter

2. Bin/Tong Plastik 40 – 50 liter

3. Keranjang Bambu 40 – 50 liter

4. Bak Sampah Permanen (Batu Merah) Bervariasi

5. Kontainer 1 – 3 m3

6. Gerobak / Becak Sampah 1 m3

Sumber : Master Plan Persampahan Kota Pasuruan, 2007

Tabel 4.24

Jumlah rumah Di Kota Pasuruan Yang sudah punya Tempat Sampah

No Kecamatan Jml Rumah TPS RT No Kecamatan Jml Rumah TPS RT

A. KEC. GADINGREJO 13257 11567 C KEC. BUGUL KIDUL 12303 7172

1 Krapyakrejo 880 635 1 Sekargadung 1399 209 2 Bukir 1037 682 2 Bakalan 1284 404 3 Sebani 645 550 3 Krampyangan 675 525 4 Gentong 1073 972 4 Blandongan 1146 152 5 Karanganyar 1990 1750 5 Kepel 794 174 6 Trajeng 1680 1543 6 Bugulkidul 2039 1459 7 Tambaan 678 892 7 Petamanan 771 701 8 Gadingrejo 2166 1893 8 Pekuncen 505 488 9 Petahunan 1010 890 9 Kandangsapi 395 377 10 Randusari 524 470 10 Bugullor 1036 983 11 Karangketug 1574 1290 11 Tapaan 690 131

B. KEC. PURWOREJO 13010 10033 12 Mandaranrejo 950 950

No Kecamatan Jml Rumah TPS RT No Kecamatan Jml Rumah TPS RT 6 Purworejo 2521 1752 7 Kebonsari 1680 1635 8 Bangilan 470 480 9 Mayangan 529 495 10 Ngemplakrejo 1251 862

Adapun Volume sampah yang ada di kota pasuruan dapat dilihat Tabel 4.25.

Dari beberapa sumber sampah, sampah mulai dipilah oleh pemulung. Dari situ sampah diangkut oleh petugas kebersihan dari RT/ RW/ Kelurahan untuk dipindah ke lokasi TPS dengan menggunakan gerobak sampah berukuran 1m3. Waktu pengambilan umumnya dilakukan setiap hari. Sampah dari perkantoran, pasar, terminal, perusahaan dan sekolah dilkelola oleh instansi yang bersangkutan. Sampah dari tempat-tempat umum ataupun jalan-jalan umum dikumpulkan oleh petugas penyapu jalan untuk selanjutnya dibawa ke TPS terdekat.

Tabel 4.25

Rata-rata Volume sampah Kota Pasuruan

No Tahun Volume Sampah

(m3 / hari) 1 2003 204 2 2004 204 3 2005 204 4 2006 214 5 2007 340 6 2008 340 7 2009 345 8 2010 360.7 9 2011 360.7

Sumber : Kota Pasuruan Dalam Angka, 2012

Sistem Pengumpulan Sampah dari sumber sampah ke TPS

Di sumber sampah, beberapa diantaranya sampah mulai dipilah oleh pemulung. Dari sumber sampah tersebut kemudian sampah diangkut oleh petugas kebersihan dari RT/RW/Kelurahan untuk mengangkut dan memindahkan sampah ke lokasi TPS dengan menggunakan gerobak sampah berukuran 1 m3. Waktu pengambilan umumnya dilakukan setiap hari. Sampah dari perkantoran, pasar, terminal, perusahaan dan sekolah dilaksanakan oleh instansi yang bersangkutan. Sampah dari tempat-tempat umum ataupun jalan-jalan umum dikumpulkan oleh petugas penyapu jalan untuk selanjutnya dibawa ke TPS terdekat. Jumlah peralatan pengumpul khususnya gerobak sampah yang menjadi inventaris Pemerintah Kota Pasuruan tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 4.26

Jumlah dan Jenis Kendaraan Pengangkut Sampah

No Jenis Alat Angkut Jumlah

Kapasitas

per Ritasi Masih Beroperasi

unit (m³) Ya Tidak

a Gerobak sampah 166 - 4 2 Ya -

b Truk terbuka besar - - - -

c Truk terbuka kecil - - - -

d Mini truk (kijang) 4 - 5 1 Ya -

e Truck compactor besar - - - -

f Truck compactor kecil - - - -

g Dump truck besar - - - -

h Dump truck kecil 6 - 8 1 Ya -

i Arm roll besar - - - -

j Arm roll kecil 6 - 6 4 Ya -

k Trailer container 29 - 6 4 Ya -

l Motor sampah 6 - 3 1 Ya -

Sumber : DPU Kota Pasuruan Tahun 2011

Jumlah tenaga lapangan pembersih sampah di Kota Pasuruan seperti pada tabel berikut. Tabel 4.27

Jumlah Tenaga Lapangan Pembersih Sampah Menurut Jenis Tenaga Kerja

Jenis Tenaga Kerja Tahun

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tenaga Tetap 8 14 75 86 100 100 100

Tenaga Tidak Tetap 261 206 144 99 98 98 102

Jumlah 269 220 219 185 198 198 202

Sumber : Kota Pasuruan dalam Angka 2012

Dari peralatan pengumpul khususnya gerobak ataupun becak sampah dikumpulkan di TPS untuk dikumpulkan dan diangkut dengan kendaraan pengangkut sampah. Jumlah TPS yang ada di Kota Pasuruan seperti pada tabel berikut.

Tabel 4.28

Lokasi TPS Kota Pasuruan

No Nama TPS Kapasitas

(m3)

Lokasi

No Nama TPS Kapasitas (m3)

Lokasi

4 TPS Krampyangan 20 Jl. KH. Hasyim Ashari

5 TPS Bakalan 15 Perum Bakalan

6 TPS Sekargadung 15 Kel. Sekargadung 7 TPS Pohjentrek 15 Kel. Pohjentrek 8 TPS Kebonagung 15 Pasar Kebonagung

9 TPS Wironini 20 Jl. Erlangga

10 TPS Karanganyar 15 Jl. Hasanudin

11 TPS Pasar Gading 20 Pasar Gadingrejo

12 TPS Gading Kuburan 15 Jl. Banda

13 TPS Karangketug 20 Jl. Urip Sumoharjo

14 TPS Bukir 15 Jl. Monginsidi

15 TPS Pasar Besar 20 Jl. Laut

16 TPS Bugul Lor 16 Jl. Cemara

17 TPS Stasiun 10 Jl. Stasiun

No Nama TPS Kapasitas (m3)

Lokasi

19 TPS Rumah Sakit 10 Kompl. Rumah Sakit 20 TPS Pesantren Lecari 10 Jl. Trunojoyo

21 TPS Tembokrejo 10 Jl. Ki Hajar Dewantara 22 TPS Makam Purut II 10 23 Kelilingan 24 Rumah Dinas 25 Saluran 26 Terminal 27 PD Pasar

Total Kapasitas TPA (m3) 306

Sumber data : UPT Persampahan, DPU Kota Pasuruan, 2009

Sistem Pengangkutan dari TPS ke TPA

Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dilakukan oleh satuan Petugas UPT Persampahan, Sarana pengumpulan dan pengangkutan sampah terdiri dari 33 rit / hari dengan menggunakan pick up 3 unit dengan kapasitas 4 m3, 6 unit dump truck kapasitas 6 - 8 m3, dan armroll 6 unit dengan kapasitas 4 - 6 m3. Prasarana penunjang lainnya seperti gerobak sampah berjumlah 105 unit dengan kapasitas 1 m3, gerobak motor 1 unit dengan kapasitas 1 m3, becak sampah sejumlah 17 unit dengan kapasitas 0,5 m3 dan container sejumlah 30 unit dengan kapasitas 4 m3. Total volume sampah yang diangkut dari TPSS menuju TPA adalah sebanyak 274 m3/hari (Data tahun 2011).

Pengolahan Akhir

Kota Pasuruan memiliki TPA yang berada di Kelurahan Blandongan Kecamatan Bugul Kidul yang berjarak ±5 Km dari pusat kota dengan luas ±7.1 Ha. Mulanya TPA direncanakan menggunakan sistem sanitary landfill yang akan dilengkapi dengan unit bangunan pos penjagaan yang berfungsi sebagai tempat untuk mengatur segala hal yang berkenaan dengan aktivitas pengelolaan TPA seperti monitoring dan pencatatan sumber, volume dan alat angkut sampah yang masuk ke TPA serta pengaturan penempatan sampah di areal TPA. Namun pada perkembangannya, operasional TPA menggunakan sistem controlled landfill yang disebabkan oleh

Pengolahan sampah merupakan suatu rangkaian proses sehingga sampah yang tidak bermanfaat menjadi sumberdaya yang bermanfaat. Pengolahan di Kota Pasuruan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pengolahan sampah secara biologi, kimiawi dan daur ulang.

Pengolahan Sampah Secara Biologi

Proses pengolahan ini memanfaatkan bakteri pembusuk untuk memproses sampah organik menjadi kompos. Atau memanfaatkan timbulnya pengeluaran gas metan dari proses pembusukan untuk energi. Ada 2 (dua) macam mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk mengolah sampah dengan cara ini yaitu :

a. Bakteri Anaerob yaitu bakteri yang bekerja membusukkan sampah tanpa membutuhkan O2

b. Bakteri Aerobik yaitu bakteri yang bekerja membusukkan sampah memerlukan O2

UPT Persampahan Kota Pasuruan mempunyai 1 unit pengolahan sampah dengan pembuatan kompos dengan sistem manual (windrow) dengan lokasi pada Stadion Luar. Unit ini memiliki kapasitas rencana 24 m3/hari.

Pengolahan Sampah Secara Kimiawi

Prinsip pengolahan ini sampah dihancurkan dengan cara dibakar. Pembakaran menggunakan pyrolisis memanfaatkan tungku pembakaran dengan dinding anti panas dan menghasilkan abu. Untuk sistem incinerator sampah dipisahkan untuk sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik dibakar dan organik diproses secara kimia atau pembusukan (composting). Pada tahun anggaran 2002 Dinas Kebersihan dan Pertamanan (sekarang UPT Persampahan) mengadakan pembuatan tungku pembakar dan sampah yang dibakar per hari ± 18 m3. Namun setelah ada penilaian lomba Adipura tahun 2005 - 2006 disarankan dari tim lomba untuk tidak mengoperasionalkan lagi. Karena di dalam proses pembakaran dihasilkan gas yang cukup banyak mengandung polutan dan tidak ramah lingkungan, maka mulai tahun 2006 proses pembakaran di TPA Blandongan tidak dilakukan lagi.

Daur Ulang (Recycling)

Proses pengolahan sampah daur ulang secara garis besar terdiri dari 2 kegiatan, yaitu proses pemisahan dan proses pengolahan. Proses pemisahan sampah di Kota Pasuruan dilaksanakan secara manual yang dilakukan oleh pemulung. Proses ini dilakukan mulai dari sumber sampah (pewadahan di rumah tangga), di TPS maupun di TPA. Sampai saat ini kegiatan proses pemisahan sampah secara mekanis belum dapat dilaksanakan oleh pemerintah Kota Pasuruan, karena hal ini membutuhkan investasi yang sangat besar.

Proses daur ulang / recycling dilakukan terhadap benda-benda yang masih mempunyai nilai ekonomis seperti plastik, logam, kertas, karet, kaca dan gelas. Pemisahan yang dilakukan secara informal tersebut di pool kepada pengumpul yang selanjutnya dijual kepada unit pengolah atau pemanfaat lainnya, seperti contoh sampah plastik akan diolah ulang menjadi bijih plastik dan selanjutnya dipasarkan ke industri yang telah besar untuk diolah menjadi barang - barang plastik sesuai kebutuhan industri tersebut. Bagan alir pengelolaan sampah Kota Pasuruan saat ini diperlihatkan pada gambar berikut:

Gambar 4.3

Bagan Alir Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah Kota Pasuruan

Keterangan :

: Pengangkutan sampah ke TPS oleh Petugas Kebersihan RT/RW ke TPS : Pengangkutan sampah ke komposting

: Pengolahan sampah dengan tungku pembakar sampah (incinerator) : Pemilahan sampah oleh pemulung di TPS/TPA

: Pengangkutan sampah oleh Petugas Kebersihan Pasar ke TPS : Pengangkutan sampah oleh Petugas dari UPT Persampahan ke TPS

4.4.3 Aspek Pendanaan

Dana yang diperlukan untuk pengelolaan persampahan idealnya sebesar 5-10% dari anggaran APBD, tetapi pada umumnya hal ini sangatlah sulit untuk dilaksanakan. Kebutuhan ini dapat diusahakan dengan cara 70% dari masyarakat (retribusi) dan 30% dari APBD Kota yang dipergunakan untuk pelayanan umum antara lain penyapuan jalan, pembersihan saluran dan tempat-tempat umum. Biaya pengelolaan persampahan secara umum di Indonesia saat ini diperkirakan Rp. 2.000,- s/d Rp. 3.500,- per orang per tahun. Ini dapat memberikan tingkat pelayanan ± 60%.

Dalam dokumen DOCRPIJM 940fda1b5b BAB IVBab IV (Halaman 73-80)

Dokumen terkait