• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM

5.2. Kondisi Umum Desa Penelitian

1. Desa Muara Baru, Kecamatan Cilamaya Wetan

Desa Muara Baru terletak di Kecamatan Cilamaya Wetan dengan luas kecamatan sebesar 7 265 Ha. Desa Muara Baru secara administratif mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Laut Jawa 2. Sebelah Timur : Desa Muara

3. Sebelah Barat : Desa Rawagempol Kulon 4. Sebelah Selatan : Desa Rawagempol Wetan

Desa Muara Baru terletak dua meter di atas permukaan laut. Penduduk Desa Muara Baru adalah Suku Sunda, namun sebagian penduduk menggunakan bahasa jawa. Jumlah penduduk berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Desa Muara Baru yaitu 3 422 jiwa yang terdiri dari 1 748 laki-laki dan 1 674 perempuan. Mata pencaharian utama penduduk adalah sebagai petani, nelayan, buruh, petani penggarap dan TKW/TKI serta pekerjaan sampingannya adalah petani garam. Di Desa Muara Baru terdapat empat dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Satar, Dusun Praubosok, dan Dusun Suka Mena. Rata-rata jarak tambak dari rumah petani adalah 500 meter. Di Desa Muara Baru sangat potensial dalam memproduksi garam dibandingkan dengan tiga desa lainnya. Hal ini dikarenakan karena Desa Muara Baru memiliki lahan yang baik dan sumberdaya manusia yang berpengalaman dalam memproduksi garam hampir 20 tahun lebih karena sebagian besar petani berusaha garam turun-temurun sejak masih kecil membantu orangtua. Berdasarkan satus kepemilikan lahan di Desa Muara Baru dibagi menjadi tiga katagori yaitu petani garam penggarap pemilik, penggarap penyewa, dan penggarap bagi hasil.

Panen garam rakyat di Desa Muara Baru secara normal dapat berlangsung selama empat setengah bulan dimulai dari pertengahan bulan juli sampai dengan pertengahan November, dengan siklus produksi pada bulan Juli 10 persen, Agustus 25 persen, September 30 persen, Oktober 30 persen, dan November lima persen. Bulan September dan Oktober merupakan masa panen raya garam saat musim kemarau tanpa hujan berlangsung. Produksi garam di Desa Muara Baru masih tergolong tradisional dengan pola lahan semi intensif. Kebanyakan petani garam menjual hasil garamnya ke tengkulak dengan harga Rp 300-400/Kg. Terdapat 168 petani garam di Desa Muara Baru dan terbentuk 24 Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR)

2. Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran

Desa Ciparagejaya terletak di pesisir pantai dengan luas wilayah 325 Ha. Jarak desa ke ibu kota kabupaten 36 Km. Secara administratif Desa Ciparagejaya mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Timur : Desa Pasirjaya, Kecamatan Tempuran 3. Sebelah Selatan : Desa Tempuran, Kecamatan Tempuran

4. Sebelah Barat : Desa Tempuran dan Cikuntul, Kecamatan Tempuran Desa Ciparagejaya terletak dua meter di atas permukaan laut. Penduduk Desa Ciparagejaya adalah Suku Sunda. Jumlah penduduk berdasarkan data Kantor Desa Ciparagejaya yaitu 5 043 jiwa yang terdiri dari 2 455 laki-laki dan 2 588 perempuan. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yaitu sebanyak 1 604 KK yang tersebar pada lima Rukun Warga (RW) dan 16 Rukun Tetangga (RT). Mata pencaharian utama penduduk adalah sebagai nelayan dan pekerjaan sampingannya adalah petani garam. Rata-rata jarak tambak dari rumah petani adalah 2 Km. Berdasarkan satus kepemilikan lahan di Desa Ciparagejaya dibagi menjadi tiga katagori yaitu petani garam penggarap pemilik, penggarap penyewa, dan penggarap bagi hasil.

Panen garam rakyat di Desa Ciparage Jaya secara normal dapat berlangsung selama empat setengah bulan dimulai dari pertengahan bulan juli sampai dengan pertengahan November, dengan siklus produksi pada bulan Juli 10 persen, Agustus 25 persen, September 30 persen, Oktober 30 persen, dan

November lima persen. Bulan September dan Oktober merupakan masa panen raya garam saat musim kemarau tanpa hujan berlangsung. Produksi garam di Ciparagejaya masih tergolong tradisional dengan pola lahan semi intensif. Kebanyakan petani garam menjual hasil garamnya ke tengkulak dengan harga Rp 300- 400/Kg. Terdapat 52 petani garam di Desa Muara Baru dan terbentuk tujuh Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR).

3. Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon

Desa Pasirjaya terletak di pesisir pantai dengan luas wilayah 914 Ha. Jarak desa dengan Ibu Kota Kabupaten Karawang adalah 35 Km. Secara administratif Desa Pasirjaya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Selatan : Desa Muktijaya dan Desa Pasirukem 3. Sebelah Timur : Desa Sukajaya

4. Sebelah Barat : Desa Sumurgede dan Desa Ciparage

Keadaan topografi desa datar dengan jenis tanah aluvial kelabu, dengan jarak tiga meter di atas permukaan laut. Rata-rata curahan hujan dalam lima tahun terakhir yaitu sebesar 1 270.60 mm/tahun. Jumlah penduduk Desa Pasirjaya berdasarkan data Kantor Desa Pasirjaya tahun 2013 yaitu 8 183 jiwa yang terdiri dari 4 089 laki-laki dan 4 094 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga yaitu sebanyak 2 662 KK. Rata-rata penduduk bermata pencaharian sebagai petani sawah dan lading, nelayan dan petani garam. Jumlah petani garam di Desa Pasir Jaya terdapat 21 petani dan tergabung dalam tiga Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) dan empat orang petani non PUGAR.. Tambak garam di Desa Pasir Jaya berada pada satu hamparan dengan Desa Ciparagejaya Kecamatan Tempuran, hal ini dikarenakan Desa Pasir Jaya dengan Ciparagejaya bersebelahan atau berbatasan, sehingga sistem dan hasil produksi tidak jauh berbeda dengan Desa Ciparagejaya. Jarak tambak garam dari rumah petani sekitar empat Km. 4. Desa Pusaka Jaya Utara, Kecamatan Cilebar

Desa Pusaka Jaya Utara memiliki luas wilayah sebesar 911 Ha. Jarak desa ke ibu kota kabupaten 50 Km. Secara administratif Desa Pusaka Jaya Utara mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

2. Sebelah Timur : Desa Mekarpokaci

3. Sebelah Selatan : Desa Kosambi Batu/Desa Pusaka Jaya Selatan 4. Sebelah Barat : Desa Sungai Buntu/Desa Kendal Jaya

Desa Pusaka Jaya Utara terletak dua sampai lima meter di atas permukaan laut. Di Desa Pusaka Jaya Utara terdapat enam dusun yaitu Dusun Krajan, Sukamulya, Sukajaya, Sukajadi, Pandutir, dan Mekarjati. Jumlah penduduk berdasarkan data Kantor Desa Pusaka Jaya Utara yaitu sebanyak 5 012 jiwa yang terdiri dari 2 486 laki-laki dan 2 526 perempuan. Penduduk rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani, petani, nelaya, swasta, wiraswasta, PNS dan Karyawan. Usaha garam di desa ini baru dilaksanakan selama dua tahun terakhir, hal ini dikarenakan sulit menemukan tambak yang cocok untuk produksi garam, sehingga hasil produksi garam di desa ini tidak terlalu baik, selain itu tidak banyak petani garam yang ahli dalam berusaha garam. Di Desa Pusaka Jaya Utara terdapat 40 orang petani garam yang tergabung dalam empat Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR).

VI. PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA

Dokumen terkait