• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa penelitian terdahulu terkait ekonomi rumahtangga dan program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat yang dapat dijadikan referensi antara lain penelitian Widiarto (2012), Priyanti et al. (2007), Siahaan (2008), Widiyanti (2007), Elinur (2004), Dirgantoro (2001), dan Pancasasti (2008).

2.7.1. Penelitian tentang Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat

Penelitian mengenai program PUGAR telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu penelitian oleh Widiarto (2012). Hasil penelitian disajikan pada Tabel 6. Penelitian tersebut mengkaji implementasi program PUGAR di Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

2.7.2. Penelitian tentang Ekonomi Rumahtangga

Penelitian terdahulu terkait ekonomi rumahtangga petani garam adalah penelitian Priyanti et al. (2007), Siahaan (2008), Widiyanti (2007), Elinur (2004), Dirgantoro (2001), dan Pancasasti (2008). Hasil penelitian disajikan pada Tabel 7. Penelitian tersebut melihat faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dan dampak adanya suatu kebijakan pemerintah.

No Penelitian dan Judul Tujuan Metode Hasil

1. Santoso Budi Widiarto (2012)/Kajian

Efektivitas

Implementasi Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa Losarang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu 1. Mengkaji efektivitas implementasi program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu 2. Mengidentifikasi Faktor-faktor internal dan eksternal apakah yang mempengaruhi keberhasilan usaha garam rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu 3. Mengevaluasi kelayakan usaha tambak garam anggota kelompok usaha garam rakyat peserta Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat di Desa Losarang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu

Analisis kuantitatif dan kualitatif, Analisis SWOT, dan Analytical Hierarchy Process

1. Pembuatan garam sebelum adanya bantuan PUGAR masih tradisional, setelah adanya program PUGAR menjadi modern.

2. Rangkaian bantuan PUGAR yaitu Sosialisasi, Identifikasi petambak dan pembentukan kelompok, pemberian BLM berupa mesin, kincir angin dll.

3. Di Desa Losarang terdapat 17 KUGAR sedangkan di Kecamatan Losarang terdapat 52 KUGAR.

4. Produktivitas tambak garam pada tahun 2001-2010 rataannya sebesar 56.3 Ton/Ha setelah adanya program PUGAR rataan produktivitas garam sebesar 90.43 Ton/Ha

5. Nilai B/C ratio usaha garam di Desa losarang > 1 dengan nilai terendah 1.15 dan tertinggi 3.16 dapat disimpulakan usaha garam di Desa Losarang layak untuk dilaksananakan.

6. Dapat disimpulkan bahwa program PUGAR efektif diterapkam di Desa Losarang, Kabupaten Indramayu.

Tabel 6. Penelitian Terdahulu tentang Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat

Tabel 7. Penelitian Terdahulu tentang Ekonomi Rumahtangga

No. Penelitian dan Judul Tujuan Metode Hasil

1. Atien Priyanti, Bonar M Sinaga, Yusman Syaukat, S.U Kuntjoro (2007)/ Model Ekonomi

Rumahtangga Petani pada Sistem Integrasi Tanaman-Ternak: Konsepsi dan Studi Empiris

1. Mempelajari model ekonomi rumahtagga petani yang dapat digunakan sebagai salah satu model analisis dalam mengevaluasi keberhasilan program system integrasi tanaman-ternak terutama dalam mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku ekonomi rumahtangga dan keputusan ekonomi rumahtangga petani.

Model ekonomi rumahtangga (Konsep dan Studi Empiris) Model persamaan simultan dengan metode 2SLS

1. Model ekonomi rumahtangga petani mampu menjelaskan secara timbal balik pendapatan rumahtangga petani yang diperoleh dari memaksimumkan kepuasan dengan kendala produksi, alokasi waktu, dan distribusi pendapatan. penerapannya dalam program sistem integrasi tanaman-ternak dapat menunjukkan keterkaiytan antar keputusan rumahtangga petani. Meliputi aspek produksi, alokasi penggunaan tenaga kerja kelurga, penggunaan jumlah input dan biaya produksi, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani.

2. Studi empiris ekonomi rumahtangga petani yaitu (1) Muller et al. (1994) menggunakan metode linear expenditure, (2) Heatubun (2001) mengevaluasi kebrhasilan program pemberdayaan petani multikomoditi. model analissi yang digunakan adalah model persamaan simultandengan metode 2SLS. 2. Sanggam Ernist B. Siahaan (2008)/Analisis Aktivitas Ekonomi Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Sepatu

di Kecamatan

Tamansari Kabupaten Bogor

1. Menganalisis karakteristik rumahtangga pekerja industri kecil meliputi curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahrangga

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga pekerja industri sepatu dalam mengalokasikan curahan kerja, pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga

Analisis deskriptif

dan model

persamaan simultan

1. Terdiri dari 19 persamaan, yaitu delapan persamaan struktural dan 11 persamaan identitas. Nilai dugaan statistik uji-F 97.093-99780.484, Nilai R2 berkisar antara 0.9166-0.9998 2. Curahan kerja di luar industri dipengaruhi oleh variabel upah

di luar industri, pengalaman kerja diliar industri, tingkat pendidikan kerja dan jumalh tanggungan keluarga

3. Pendapatan dari dalam industri dipengaruhi oleh harga jual per unit, jumlah produksi dan pengalaman kerja di dalam industri. dengan R2 sebesar 0.9989

4. Konsumsi pangan dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, konsumsi non pangan,tabungan dan jumlah tanggungan dewasa.

5. Investasi pendidikan dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, pengeluaran total selain pangan, tabungan, jumlah anak sekolah dan umur pekerja.

No Penelitian dan Judul Tujuan Metode Hasil 3. Tunggal Prasetya Widiyanti (2007)/ Analisis Ekonomi Rumahtangga Pengusaha Industri Kecil Tahu Kuning Kabupaten Bogor

1. Menganalisis curahan kerja, kontribusi pendapatan dan pengeluaran rumahtangga.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dan keterkaitan antara curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga pengusaha industri kecil tahu kuning

Analisis estimasi menggunakan metode 2SLS

1. Curahan kerja rumahtangga secara total lebih besar curahan kerja di dalam industri dari pada di luar industri.

2. Pendapatan di dalam industri lebih besar dari pada pendapatan di luar industri yaitu sebesar 60.98 persen pendapatan berasal dari dalam industri.

3. Pengeluaran rumahtangga yang paling besar adalah untuk konsumsi sebesar 97.87 persen.

4. Model ekonomi rumahtangga pengusaha industri kecil tahu kuning terdiri dari 33 persamaan yaitu terdiri dari 13 persamaan struktural dan 20 persamaan identitas.

5. semua tanda dugaan pada persamaan sesuai harapan 4. Elinur (2004)/

Analisis Sosial Ekonomi

Rumahtangga Industri Produk Jadi Rotan di Kota Pekanbaru

1. Mempelajari keputusan ekonomi rumahtangga yang meliputi alokasi waktu kerja, pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga pengusaha dan pekerja industri produk jadi rotan

Analisis deskriptif dan Model persamaan simultan dengan metode 2SLS

1. Model keputusan ekonomi rumahtangga pengusaha industri produk jadi rotan terdapat 17 persamaan terdiri dari 11 persamaan struktural dan 6 persamaan identitas, sedangkan model keputusan ekonomi rumahtangga pekerja industri produk jadi rotan terdapat 11 persamaan terdiri dari 8 persamaan struktural dan 3 persamaan identitas

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi rumahtangga pengusaha industri produk jadi rotan yaitu, produksi, curahan kerja keluarga, pengeluaran t.k luar curahan kerja di luar indistri, pendapatan, konsumsi pangan, konsumsi non pangan, investasi pendidikan, investasi usaha, tabungan. faktor- faktor keputusan ekonomi rumahtangga pekerja tidak di[engaruhi oleh investasi usaha, produksi produk jadi rotan, dan penggunaan tenaga kerja luar.

3. Simulasi peningkatan harga bahan baku, peningkatan upah, dan peningkatan retribusi menyebabkan memburuknya kesejahteraan pengusaha.

4. Simulasi peningkatan curahan kerja kerja keluarga di dalam usaha dan diluar usaha, serta perubahan jenis upah menjadi borongan dan kombinasi curahan kerja di dalam industri dan perubahan jenis upah menjadi borongan akan meningkatkan kesejahteraan pekerja industri.

Tabel 7. Lanjutan

2

1

2

No Penelitian dan Judul Tujuan Metode Hasil 5. Muhammad Arief

Dirgantoro (2001)/Alokasi Tenaga Kerja dan Kaitannya dengan pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani sawi

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi curahan tenaga kerja dan pendapatan anggota rumahtangga petani sawi di sector pertanian dan luar pertanian

2. Menganalisis keterkaitan pengalokasian curahan tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani sawi 3. Menganalisis dampak perubahan faktor

eksternal terhadap curahan tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga petani sawi

Model persamaan simultan dengan metode 2SLS

1. Model keseluruhan terdapat 44 persamaan yang terdiri dari 24 persamaan struktural dan 20 persamaan identitas.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi rumahtangga petani sawi adalah curahan tenaga kerja rumahtangga di usaha sawi, di luar pertanian, diluar pertanian, pendapatan rumahangga, pengeluaran rumahtangga dan tabungan. 3. Simulasi faktor eksternal adalah (1) sewa lahan, harga benih

sawi, harga pupuk TSP meningkat 10 persen menyebabkan penurunan produksi sawi sehingga penurunan kesejahteraan petani sawi, atau kesejateraan petani semakin memburuk. (2) harga sawi meningkat menyebabkan petani sawi untuk meningkatkan produksi sawi dan meningkatkan luas lahan sehingga pendapatan petani sawi meningkat dan kesejahteraan petani meningkat, 6. Ranthy Pancasasti (2008)/Analisis perilaku Ekonomi Rumahtangga dan Peluang Kemiskinan Nelayan Tradisional (Studi Kasus: Rumahtangga Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang Propinsi Banten)

1. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang kerja suami dan isteri pada rumahtangga nelayan tradisional di luar sektor perikanan.

2. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku ekonomi rumahtangga nelayantradisional seperti keputusan rumahtangga

3. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang kemiskinan dalam rumahtangga nelayan tradisional

Model persamaan simultan dan model logit

1. Nilai Odds ratio variabel pendapatan suami sebesar 1.00 artinya peluang kerja suami atau nelayan diluar sektor perikanan dengan pendapatan tinggi atau rendah sama untuk bekerja. Nilai odds ratio isteri sebesar 1.00 peluang kerja isteri di luar sektor perikanan sama untuk bekerja.

2. Model ekonomi rumahtangga yang dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi, curahan waktu kerja di dalam sektor perikanan, curahan kerja diluar sektor perikanan, pendapatan di dalam dan diluar sektor perikanan, pengeluaran rumahtangga

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi peluang kemiskinan adalah faktor musim, kegiatan ekonomi rumahtangga dan sumberdaya manusia.

Dokumen terkait