• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. ISU LINGKUNGAN HIDUP UTAM A

A. Kondisi Umum

Secara um um kondisi fisi k air di Kabupaten Halmahera Tengah, baik yang be rsumber dari mata air, sungai dan sum ber daya air lainnya ma sih jauh dari pencemaran, baik akibat aktivita s p erindu strian, pem ukiman m aupun kegiatan yang be rdam pa k ata s ling kungan hidup pada um um nya. Hal ini dapat dilihat dari bebarapa sajian vi sual beri kut tentang kondi si fisik sun gai-su ngai yang te rgolong be sar di bawah ini :

Gambar III.1. Sungai Fidi di Kecamatan Weda

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en H almaher a Tengah, 2007

Gambar III.2. Sungai Yef etu di Kecam atan W eda

III-2 Gambar III.3. Sungai D agas uli Di Kecamatan W eda Ut ara

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat em Halmahera Tengah, 2007

Gambar III.4. Sungai Kluting Di Kecamat an Weda Sekatan

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en H almaher a Tengah, 2007

Gambar III.5. Sungai W airoro Indah di Kec amatan Weda Selat an

III-3 Gambar III.6. Salah Satu Sungai Di W ilay ah Penambangan Bijih N ekel Pulau Gebe

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en. Halmahera Tengah, 2007

Tabel III.1. berikut ini menyajikan re kam an data pengambilan sam ple uji terhadap bebe rapa air sungai di atas yang telah dilaku kan oleh Staf Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupate n Halmahera Tengah pad a a khir bulan Nopember 2007 :

Tabel III.1. Rekaman Data Pengambilan Sampel UJi Air Sungai

HASIL PEMERIK SAAN LAP ANGAN NO. JENIS CONTOH

UJI

LOKA SI PENGAMBI LAN

CONTOH UJI pH TEMP (0 C) DEBIT DHL (MS) (mg/L) DO (mg/L) TDS KEKERUHAN (NTU)

1. Air Kali Fidi Di Atas P ermukaan

Air (Titik I) 7 25 0,7 0,29 01,5 0,145 3,9

2. Air Kali Fidi Di Atas P ermukaan

Air (Titik II) 7 25 0,7 0,28 01,4 0,14 5,5

3. Air Kali Yefet u Bagian Hul u P ada

Kedalaman 1 M 7 30 0,5 0,01 02,0 0,05 37, 9

4. Air Kali Yefet u Bagian Tengah

7 28 0,7 0,35 02,1 0,175 39, 5

5. Air Kali Kluti ng

Jaya

Di Atas P ermukaan

Air (Titik I) 7 26 0,3 0,22 02,2 -0,11 1,3

6. Air Kali Kluti ng

Jaya

Di Atas P ermukaan

Air (Titik II) 7 26 0,4 0,23 02,3 -0,115 92, 0

7. Air Kali Dagasuli Di Atas P ermukaan

Air (Titik I) 7 25 1,4 0,13 02,3 -0,065 22, 8

8. Air Kali Dagasuli Di Atas P ermukaan

Air (Titik II) 7 25 2,1 0,13 02,1 -0,065 20, 2

9. Air Kali Moreala Kedalaman 0,5 M

(Titik I) 7 28 1,0 0,2 02,1 0,01 10, 4

10. Air Kali Moreala Permukaan Air

(Titik II) 7 26 0,3 0,1 02,5 0,05 7,0 Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

III-4 Dem ikian pula dengan Tabel III.2. beri kut ini yang m enyajikan h asil re kam an dari kondi si air sumur yang bera da di lingkungan padat p enduduk, yaitu Kota Weda yang merupakan Ibukota Kecamatan Weda, Kota Sagea sebagai Ibu kota Kecam atan Weda Uta ra dan Kota Wairoro Indah yang juga m erupakan Ibukota Kecam atan Weda Selatan :

Tabel III.2. Rekaman Data Pengambilan Sampel UJi Air Sum ur

HASIL PEMERIK SAAN LAP ANGAN NO. JENIS CONTOH

UJI PENGAMBI LAN LOKA SI

CONTOH UJI pH TEMP (0 C) DEBIT DHL (MS) (mg/L) DO (mg/L) TDS KEKERUHAN (NTU)

1. Air Sumur W eda Sumur W eda Titi k I

Kecamatan W eda 8 30 - 1,80 01,6 -0,9 0,9 2. Air Sumur W eda Sumur W eda Titi k II

Kecamatan W eda 7 30 - 0,90 0,5 -0,45 0,3 3. Air Sumur S agea Sumur S agea

Kecamatan W eda Utara 7 29 - 0,50 01,5 0,25 0,3 4. Air Sumur SP 2 Wairoro Sumur SP 2 Wairoro Kecamatan W eda Selatan 7 30 - 0,53 02,4 -0,265 1.7 5. Air Sumur Loleo Sumur Loleo Kecam atan W eda Selatan

7 29 - 0,65 02,2 0,325 14, 5

Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

Pem anfaatan sum ber daya air permu kaan (air sum ur dan mata air) belum terkelola dengan b ai k, apalagi Peru sahaan Daera h Air M inum (PDAM) Kabupaten Halmahera Tengah yang mempunyai tugas po kok dan fungsi dalam pengelolaan sumber da ya air untu k di kon sum si belum sepenuhnya m em iliki fasilitas yang memadai dan belum dapat beroperasi se bagaim ana layaknya. Sem entara di beberapa tem pat yang m em iliki sum be r m ata air, dim anfaatkan oleh m asyara kat seca ra individu maupun kelompok untu k melayani kebutuhan kebutuhan ma sya rakat lainnya seca ra tradi sional. Dengan kondisi seperti ini sam pai dengan laporan statu s lingkungan dae rah ini disajikan, te rnyata belum memperlihatkan dampak yang m eng kuatirkan a kan adan ya pe rubah an kualitas terhadap sum ber daya air itu sendiri. Hal ini dimungkinkan karena jum lah penduduk di wilayah-wilayah te rse but ma sih terbata s ya ng be rdampa k pula pada te rbatasnya penggu naan air perm ukaan da ngkal (sum ur dan mata air), dan tida k dijum painya industri-indu stri pengolahan yang m enggunakan sum ber daya ai r yang a da di wilayah tersebut yang berdam pa k kepada penu runan m utu dan kuantitas sum ber da ya air te rse but. Gambar III.7 dan Gambar III.8 be ri kut ini mem perlihatkan pemanfaatan sum ber daya air perm ukaan atau sumber d aya

III-5 air dangkal oleh masyara kat se cara tra disional di wilayah penambangan ni kel PT. Ane ka Tam bang Tbk., Kecam atan Pulau Gebe :

Gambar III.7. Sebuah Mat a Air Yang Dimanf aatkan Sec ara Tradisionil

Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

Gambar III.8. Memanf aatk an Sumber Day a Air Bersih Yang Belum Dikelola

Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

Sem entara ini da ri a ktivitas penam bangan bijih nekel oleh PT. Ane ka Tam bang Tbk., di Pulau Gebe Kecamatan Pulau Gebe yang saat ini memasuki masa reklamsi pa sca tam bang, teka nan-te kana n terh adap ko ndi si fisi k su ngai lebih kepada te rbentu knya sedim enta si-sedimenta si da ri a ktivitas penambangan dan dampa k e rosi akibat run off terutam a pada musim hujan. Namun demi kian kare na telah dibangun sumur-sumur p engendalian untu k m em inim alisir a kan

III-6 adanya eksternalitas a kibat penambangan tersebut maka kondisi sungai seca ra fisi k tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan selam a lima tahun ini. Pem anfaatan sum ber daya air perm ukaan dan sumber da ya air dangkal telah dikelola dengan baik di wilayah penambangan dan se kita rnya sehingga lim bah yang ditim bulkan dari a ktivitas penduduk dan pe rusahaan tida k m enurun kan mutu dan kuantita s air yang ada, sehingga layak untu k dibuang ke saluran air um um dan diteruskan ke laut atau ke sungai.

Beri kut beberapa gam baran vi sual yang m enunjukkan kondi si fi si k air limbah yang dialirkan ke sungai-sungai di se kita r wilayah penambangan :

Gambar III.9. Salah Satu Kolam Penampungan Air Limbah PT Antam Tbk, Di P. Gebe

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en H almaher a Tengah, 2007

Gambar III.10. Air Limbah Dialirkan / Dibuang Ke Sungai Dan Laut

III-7 Gambar III.11. Kondisi Fisk Air Lim bah Yang Dialirkan / Dibuang Ke Sungai Dan Laut

Sumber : Koleksi Fot o Dinas P engendalian Li ngkungan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah, 2007

Da ri gambaran se ca ra umum di atas, terlihat jelas bahwa kondi si fisi k sungai (air sungai) da n air sum ur dan sum ber m ata air lainnya di Kabupaten Halmahera Tengah selama ku run wa ktu lim a tahun kebelakang tida k jauh berbeda dengan kondi si saat ini yang dapat dikatakan belum mengalami pencem aran yan g cuku p signifikan, meski pun di wilayah penam bangan sekalipun. Kalaupun ada polusi terutam a a kibat ke giatan menam bangan, m aka perubahan yang terjadi adalah pendang kalan sungai di wilayah penam bangan dan pe rubahan warna air sungai namun sifatn ya tida k perm anent dan dapat diatasi oleh pelaku u saha dan atau kegiatan dengan kewajibannya melaku kan upaya peng elolaan lingkungan hidup (UKL ) dan upaya pemantauan ling kungan hidup (UPL ), sehingga seca ra sig nifikan mampu m engantispa si perubahan terhadap kondi si fi sik sungai, sum ur dan sumber m ata air lainnya yang be rakibat pada pencemaran sumber daya air itu sendi ri. Ha sil pemantauan kualitas air yang telah dila ku kan oleh PT. Aneka Tambang Tb k., yang laporan tri wulannya seca ra rutin disam paikan kepad a Pem erintah Kabupate n Halm ahera Tengah melalui Dinas Pen gendalian Lingkunga n Hidup, seca ra um um menunjukkan beberapa parameter yang stabil, di bawah ambang bata s yang telah ditetapkan.

Tabel III.3. beri kut ini menyajikan ha sil pemantauan kualitas air co ntoh uji yang dilaku ka n oleh Laboratorium PT. Sucofindo Caba ng Manado te rhadap sam ple air milik PT. Ane ka Tambang Tb k., Unit Bi sni s Pe rtam bangan Ni kel Pulau Gebe di Ke cam atan Pulau Geb e pada tan ggal 20 September 2007 :

III-8 Tabel III.3. Hasil Pemantauan Kualitas Air Pert am bangan Nikel Pulau Gebe

LOKASI SAMPLE

NO. PARAMETER SATUAN

PNTA4 PNTD4 DMGK PMTC4 PNTA2 PNTA3

1. pH - 7,5 7,5 7,6 7,5 7,5 7,4 2. Turbidity NTU 1,35 1,90 1,80 1,88 1,80 1,69

3. Detergen ppm 0,0 0 0 0 0 0

4. Minyak dan lemak ppm 0,01 0,01 0 0,01 0,02 0,02 5. TDS ppm 31, 089 37, 120 31, 420 32, 950 33, 570 34, 168 6. TSS ppm 0,07 0,08 0,08 0,07 0,07 0,08 7. Conducti vit y ppm 15, 121 18, 668 15, 651 16, 131 16, 819 1,549 8. Oksigen terlarut ppm 7,3 7,2 7,3 7,1 7,2 7,0 9. COD ppm 10. BOD ppm 6,57 5,18 6,57 7,39 5,75 6,75 11. Amonia ppm 0 0 0 0 0 0 12. Nitrat ppm 0 0 0 0 0 0 13. Nitrit ppm 0 0 0 0 0 0 14. Klorida ppm 217.08 217,46 216,51 216,42 218,85 218,90 15. Sulfat ppm 141,06 145,83 281,25 208,30 169,90 135,42 16. Arsen ppm 0 0 0 0 0 0 17. Cadnium ppm 0,003 0,004 0,003 0,004 0,002 0,002 18. Cron ppm 0,002 0,002 0,003 0,003 0,002 0,002 19. Cn ppm 0,001 0,001 0,002 0,151 0,002 0,089 20. Fe ppm 0,004 0,005 0,003 0,003 0,003 0,004 21. Pb ppm 0,001 0,002 0,001 0,041 0,030 0,017 22. Hg ppm 0,029 0,017 0,020 0,030 0,021 0,027 23. Ni ppm 0,025 0,005 0,030 0,027 0,020 0,031 24. Zn ppm 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 25. Mn ppm 0,002 0,001 0,002 0,002 0,003 0,002 26. E Coli ppm 0 0 0 0 0 0 27. Total Coliform ppm 0 0 0 0 0 0

Keter angan : bat as B aku Mutu : Turbidit y (<30 NTU), BOD (45 mg/l), Oksigen terlarut (4 mg/l)

Sumber : Lapor an Triwulan III Pengelolaan D an Pemantauan Ling kungan Penambangan Bijih Ni kel Di Pulau Gebe Tahun 2007

B. Dampak Besar Dan Penting

Dam pa k be sa r dan penting yang terjadi dari pengelolaan lingkungan hidup terhada p sumber daya air, dijum pai terutam a di wilayah penambangan sebagaimana yang telah disampaikan di atas, namun sifatnya tidak pe rmanen kare na ada upaya pemulihan kem bali ke ko ndi si awal. Dampak besar dan penting di sini yang dimaksud adalah pe rubaha n fi si k air, baik warna, keke ruhan, Ph, dan lain sebagainya sehingga dapat merubah peruntu kannya, misalnya dari laya k untu k di kon sum si m enjadi tidak layak untu k di kon sum si maupun terjadinya pendangkalan pad a sung ai atau sumber da ya air lainnya a kibat terbentuknya sedimentasi dari aktivita s peng elolaan lingkungan hidup yang tidak dapat dihindari. Dampak be sar dan penting terhadap media air dari pengelolaan

III-9 lingkungan hidup pad a um umnya ya ng dijumpai di Kabupaten Halm ahera Tengah adalah perubahan alam iah pada mutu air karena pro ses alam dan sedi kit sekali cam pur tangan manu sia didalam nya. Tidak banya k yang dapat dikemu kakan di sini tentang penyebab timbulnya dam pak yang besa r dan penting terhadap media air, hanya saja terbata snya air bersih yang laya k u ntuk dikonsum si saat ini m enjadi perm asalahan utam a di Kota Weda sebagai Ibukota Kabupaten Halmahera Tengah. Air yang tersedia kebanyakan di Kota Weda pada umumnya adalah air payau atau air rawa, yaitu air yang ra sanya a sin sam pai hambar dan keruh warna nya. Kota Weda sendi ri adalah wilayah yang sebagian besa r m erupaka n rawa se hingga keban yaka n airnya seperti itu. Air yang te rsedia untu k laya k dikon sum si jum lahnya terbata s da n hanya terpu sat pada satu tem pat yang berupa sumur da ri m ata air yang bisa diambil pada pagi hari dan sore ha ri. Jika pengambilan air tersebut suda h melebih kapasitas debitnya, m aka air tersebut tida k dapat lagi diperguna kan se ca ra laya k untuk dikonsum si. Diperlu kan bebe rapa saa t lagi untu k m em ulihkan kapasitas air sehingga laya k untu k di kon sum si. Kondi si ini dapat menjadi penyebab air bersih yang layak di konsum si tidak sepenuhnya te rsedia se waktu-waktu pada saat diperlu kan di Kota Weda, apalagi Kota Wed a kedepan a ka n be rkembang menjadi Kota Pemerintahan, bisnis, pem ukim an, dan wilayah industri yang memerluka n ketersediaan sumber d aya air yang memadai.

Dam pa k be sa r dan pe nting dengan aktivita s pembangunan sarana dan pra sarana Pem erintahan Kab upaten Halmahera Tengah di Kota Weda te rhadap sum ber da ya air, adalah perubahan fi si k sun gai yang m em belah Kota Weda khu susnya dan saluran air te rsie r lainnya. Akibat da ri perubahan fi si k sungai ini, maka Kota Weda pada tahun 2006 pernah m engalami banjir yang menggenangi ham pir seluruh Kota Weda sehingga menghambat a ktivita s m a sya ra kat dan akse s keluar dan ma suk dari dan ke Kota Weda. Dampak b esa r d an pen ting dari a ktivitas ini berpengaruh pula terhada p peningkatan kebu tuhan air yang laya k untu k di kon sum si ya ng ha ru s dianti spa si seja k a wal aga r tida k te rjadi kri si s air dikemudian hari. Dam pak b e sa r dan penting deng an adanya aktivita s di sini terhadap sumber daya air, terutama sungai sud ah dapat dipredi ksi seja k a wal, yaitu dengan pem bangunan fasilitas pe ngolahan air sung ai menjadi air bersih dan layak untuk di konsumsi oleh Perusahaan Dae rah Ai r M inum (PDAM) Kabupaten Halmahera Tengah. Dampak be sar dan penting dengan adanya fasilitas ini, justru k be rdampa k positif ka rena a kan merubah kualitas air sungai menjadi lebih bersih, dim ana tingkat ke ke ruhan, p H, debit, kandungan bahan logam dan non logam akan dipantau secara teru s-m eneru s.

III-10

Dokumen terkait