• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH TAHUN Diterbitkan : Desember 2007 Data : Oktober 2006-Oktober 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH TAHUN Diterbitkan : Desember 2007 Data : Oktober 2006-Oktober 2007"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

TAHUN 2007

Diterbitkan : Desember 2007

Data : Oktober 2006-Oktober 2007

PEMERINT AH KABUPAT EN HALMAHERA T ENGAH

PROVINSI MALUKU UTARA

(2)

DINAS PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

Alamat : 1. Jalan Sultan Mansyur Nom or 1 Soa si o Kota Tidore Kepulauan 2. Kota Weda Km 3 Kecamatan We da Kabu paten Halm ahera Tengah

Kode Po s 97853 Telp. : (0921) 61089-610 90 Fax. : (0921) 61075

(3)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr… Wb.

Tidak ban yak yang dapat di kem uka ka n dalam penyajian Laporan Status Lingku ngan Hidup Daerah (SLHD) Kabupa ten Halmahera Tengah Tahun 20 07 ini, sebab h am pir sebagian d ata dan informa si yan g diminta belum tersedia secara rinci meskipun telah dilaku kan upaya koodinasi linta s In stansi terkait khu susnya. Akan tetapi sesuai kewajiban terkait den gan pela ksanaan kegiatan Pemanfaatan Dana Alokasi Khusu s Bidang Lingkun gan Hidup Tahun 2007 sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan M enteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan Dana Alo ksi Khu sus Bidang Ling ku ngan Hidup Tahun 2007, Laporan ini kami saji kan apa adanya.

Pem indahan aktivitas penyelengga raan pemerintahan , pembangunan dan pelayanan kem asyara katan Pem erintah Kabupate n Halmahera Tengah dari Soa sio sebagai Ibukota definitif Kabupaten Halm ahera Tengah prapeme karan ke Kota Weda Ke cam atan Weda sebagai Ibu kota definitif pascapeme karan m erupa kan kon sekuen si logis da ri Undan g-Und ang Nomor 1 Tahun 2003 tentang pem eka ran Wilayah Provin si M aluku Utara yang harus diterima. Konsekuaen si lainnya adalah adanya keterbata san infrastruktu r pemerintahan yang belum menunjang a ktivitas kedina san yang juga haru s diterima. Oleh ka rena nya dalam sebua h m edia cetak lokal (M alut Pos) kondi si ini disebutkan telah menjadikan Kabupaten Halm ahera Tengah seb agai dae rah tertinggal m enjadi daerah sangat tertinggal sepe rti halnya Kabupaten Halmahera Timur dan Kabupaten Halm ahera Uta ra. Namun demikian terhadap p enyajian laporan peng elolaan lingkungan hidup seperti Lapo ran Status Lingku ngan Hidup Dae rah seperti ini akan sangat membantu m otivasi Dinas Pengendalian Lingkun gan Hidup Kabu paten Halm ahera Tengah kh usu snya agar seca ra rutin m engagenda kan kegiatan pengam bilan data dan pe nyu sunan lapo ran pengelolaan lingkunga n hidup sebagai kegiatan priorita s, m eskipun dihadap kan pada keterbata sa n sarana dan prasarana se rta angga ran yang lebih diperioritaskan pada pemenuhan keb utuhan infra stru ktur yang ma sih jauh dari memadai.

Laporan Statu s Ling kun gan Hidup Daerah (SLHD) sangatlah diperlu kan terutam a dalam m enyusun rencana kerja Dina s te rkait yang lebih bersifat te kni s internal m aupun lintas m edia. Ini dapat menjadi acuan dalam m ensinkron kan, mengintegrasi kan se rta mengko ordina si kan p rog ram dan kegiatan Dinas terkait sehingga pengelolaan lingkungan hidup di daerah akan mem berikan nilai tam bah dan ko ntribusi se cara so sial-e konomi terhadap kesejahteraan ma syarakat pada

(4)

ii um umnya dan pendapatan daerah pada khusu sn ya, jika data dan informa si yang disajikannya leng kap dan real se rta memenuhi sta ndar minim al sebagai ba rometer kondisi lingkungan hidup dari dae rah dim aksud.

Terkait dengan keinginan di ata s, m aka untuk Prog ram Pemanfaatan Dana Alokasi Khusu s Bidang Ling kungan Hidup Tahun 2008 ji ka dim ung kin kan se suai Peratu ran Menteri Negara Lingkungan Hidup ten tang h al tersebut, Dinas kam i a kan membangun suatu bentu k Network internal te rbatas an tar bidang te kni s dalam Dina s Pengend alian Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah khu susn ya. Program ini m em ungkin kan sem ua bidang te knis terlibat dan b erta nggung ja wab untu k dapat mem enuhi keleng kapan data dan informasi tentang pengelolaan lingkungan hidup di daerah. Setiap bidang cukup m engakses lang sung dari tem patnya ke dan dari pu sat data dan informasi (data base) satu pintu yang dimiliki oleh Dinas kami. Jika ini teralisa si, ma ka anta r bidang tidak dipe rlu kan lagi kontak langsu ng han ya untu k meleng kapi data dan inform asi yang diperlu kan, yang dam paknya a kan dapa t m eningkatkan kapa sita s pelayanan Dina s internal m aupun eksternal.

Kem bali kepada pen yajian Laporan Statu s Lingkungan Hidup Dae rah ini, kam i berharap adanya sa ran dan m asu kan gun a mem permudah kami m elengkapi data dan informa si yang dim inta berda sarkan pengalaman di daerah lain sehingga Laporan ini dapat m enjadi cerm in untuk mem perkenal kan potensi sum ber da ya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Halm ahera Tengah khusu sn ya. Karena sebaik-bai knya ce rmin yang terbaik adalah wajah dibalik ce rm in tersebut Dan yang sebaik-bai knya wajah dibalik ce rmin tersebut adalah wajah yang dipole s d engan baik. Artinya sebaik-bai knya data dan info rma si yang ditampilkan adalah data dan informasi yang lengkap da n reali stis.

Dem ikian yan g dapat kam i sampai kan semoga dengan penyajian seperti ini memberika n m afaat bagi yang m em erlukannya dan m em berikan faedah bagi yang menginginkannya.

Wa salamu’alaikum Wr… Wb…

Soasio, Desember 2007

Kepala Dina s Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Halm ahera Tengah

Drs. Asrul Sani Soleman Pembina Tingkat I NIP 630 006 869

(5)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAM BAR vi

ABSTRAK viii

BAB I. PENDAHUL UAN I-1

A. Tujuan Penulisan Lap oran I-1

B. Visi Dan M isi Kabupaten Halmahera Tengah I-1 C. Gambaran Um um Kabupaten Halmahera Tengah I-2 BAB II. ISU LINGKUNGAN HIDUP UTAM A II-1 A. Kondi si Lingkungan Hidup Dan Kecenderun gannya II-1

B. Dam pa k Be sa r Dan Pe nting II-3

C. Re spon Ma sya rakat Terh adap Pe rma salahan

Lingku ngan Hidup II-6

D. Upa ya Pen anggulangan Perm asalahan Ling kungan

Hidup II-8

BAB III. AIR III-1

A. Kondi si Um um III-1

B. Dam pa k Be sa r Dan Pe nting III-8

C. Upa ya Mengatasi Perma salahan Terhadap Sum ber

Da ya Air III-10

BAB IV. UDARA IV-1

A. Kondi si Um um IV-1

B. Dam pa k Be sa r Dan Pe nting IV-3

C. Upa ya Mengatasi Perma salahan Terhadap Uda ra IV-4

BAB V. LAHAN DAN HUTAN V-1

A. Kondi si Um um V-1

B. Dam pa k Be sa r Dan Pe nting V-4

C. Upa ya Mengatasi Pe rma salahan Terhadap Sum ber

(6)

iv

BAB VI. KEANEKARAGAM AN HAYATI VI-1

A. Kondi si Um um VI-1

B. Dam pa k Be sa r Dan Pe nting VI-5

C. Upa ya Mengatasi Pe rma salahan Terhadap Sum ber

Da ya Kean eka ragaman Hayati VI-10

BAB VII. PESISIR DAN LAUT VII-1

A. Kondi si Um um VII-1

B. Dam pa k Be sa r Dan Pe nting VII-5

C. Upa ya Mengatasi Pe rma salahan Terhadap Sum ber

Da ya Pesi si r Dan Laut VII-6

BAB VIII. AGENDA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP VIII-1 A. Pengkajian Dan Anali sis Instrumen Pem anfaatan Sumber

Da ya Alam Secara Be rkelanjutan VIII-1

B. Pening katan Kapa sita s Kelem bagaan Dan Apa ratu r

Pengelola Sum ber Daya Alam Dan Ling kungan Hidup VIII-2 C. Pening katan Pera n Se rta Ma sya rakat Dalam Pola Kem itraan VIII-3 D. Pengem bangan Si stem Pengend alian Dan Pengawa sa n

Sum ber Daya Alam VIII-4

E. Penega kan Hu kum Terpad u Terhad ap Peru sakan Sum ber

Da ya Alam Dan Lingkungan Hidup VIII-5

LAM PIRAN 1

(7)

v

DAFTAR TABEL

Nom or Judul Halaman III.1. Re kam an Data Pengambilan Sampel Uji Air Sungai III-3 III.2. Re kam an Data Pengambilan Sampel Uji Air Sumur III-4 III.3. Ha sil Pem antauan Ku alitas Ai r Pertambangan Nikel

P. Gebe III-8

V.1. Daftar Pe nggunaan Lahan KP. DU 286 Maluku S.D.

Triwulan III Tahun 200 7 V-7

V.2. Jumlah Dan Jeni s Tan am an Re klam asi Selama Tahun

(8)

vi

DAFTAR GAM BAR

Nom or Judul Halaman I.1. Pe ta Kabu paten Halm ahera Tengah Ha sil Peme ka ran I-3 I.2. Pe rsentase Luas Wilayah Ke cam atan I-4 I.3. Jum lah Pendudu k Menurut Jeni s Kelam in Per Kecamatan I-3 I.4. Pe rsentase Penye rapan Ang kata n Ke rja Di Berbagai Se kto r I-5 I.5. Ni kel Sebagai Salah Satu Poten si Unggulan Se kto r Pe rtam bangan I-6 I.6. Kawa san Penambangan Ni kel Di Pulau Gebe I-7 I.7. Perkembangan Aloka si Dan a Pengelolaan Ling kungan Hidup I-9 II.1. Peruba han Lingkungan Hidup Ka rena Aktivitas Penam bangan II-2 II.2. Dampa k Besa r Dan Penting Akibat Penambangan Legal II-3 II.3. Dampa k Besa r Dan Penting Akibat Penambangan Ilegal II-4 II.4. Dampa k Besa r Dan Penting Akibat Pem anfaatan Hutan Se ca ra

Ilegal II-4

II.5. Ha sil Reklamasi Pasca Tam bang PT. Aneka Tambang, Tb k. II-8 II.6. Be kas Areal Penambangan Nikel Di P. Gebe Yang Menghutan

Kembali II-9

III.1. Sungai Fidi Di Kecam atan Weda III-1 III.2. Sungai Yefetu Di Ke cam atan Weda III-1 III.3. Sungai Daga suli Di Kecamatan Weda Utara III-2 III.4. Sungai Kluting Di Kecam atan Weda Selatan III-2 III.5. Sungai Wairo ro Indah Di Ke cam atan Weda Selatan III-2 III.6. Salah Satu Sungai Di Wilayah Penambangan Bijih Nikel P. Gebe III-3 III.7. Sebuah M ata Air Yang Dimanfaatka n Se cara Tradi sionil III-5 III.8. Memanfaatkan Sumber Daya Ai r Be rsih Yan g Belum Di kelola III-5 III.9. Salah Satu Kolam Penam pung Air Limbah PT. Antam, Tb k.

Di P. Gebe III-6

III.10. Air Lim bah Dialirkan / Dibuang Ke Sungai Dan Laut III-6 III.11. Kondi si Fi sik Air Limbah Yang Dialirkan / Dibuang Ke Sungai

Dan laut III-7

III.12. Pengu kuran Kualitas Air Sungai Moreala III-12 III.13. Pengu kuran Kualitas Air Sungai Kluting III-12 V.1. Memasuki Du sun Sa hafi Tua Di Ke cam atan Pulau Geb e V-2 V.2. Kawa san Eks Penam bangan Bijih Nikel Di Pulau Gebe V-3 V.3. Jalan Kabupaten Yang M enghubun g kan Ibu kota Kecamatan

(9)

vii

Pulau Gebe Deng an De sa Umera V-4

V.4. Penggalian Bahan Galian C Dengan Membuka Hutan V-5 V.5. Penggalian Bahan Galian C Dengan Membuka Lahan Pe rkebunan V-5 V.6. Tekanan Yan g Be sar Te rhadap Lahan Di Pulau Ge be Akibat

Penam bangan Bijih Nikel Oleh PT. Ane ka Tam bang, Tbk. V-6 V.7. Penam bangan Bijih Nikel Telah Menciptakan Ku bangan Lumpur

(Limbah) V-6

V.8. Upaya Pemulihan Kembali Kondisi Fisi k Lahan Pa sca Tam bang V-9 V.9. Upaya Pemulihan Kembali Kondisi Fisi k Lahan Yang Belum

Maksimal V-10

V.10. Kondi si Fi sik Lahan Eks Tam bang Yang Ra wan Bencana V-10 V.11. Upaya Menghijaukan Kembali Lahan Terbu ka V-11 V.12. Persiapan Bibit Tanaman Untuk Kegiatan Reklama si Pasca

Tambang V-12

V.13. Sudut Lain Dari Kebun Pe rsemaian Milik PT. Antam , Tbk. V-13 VI.1. Poten si Trumbu Karang Dan Ke kayaan Laut Lainnya VI-1 VI.2. Ketang Kenari, M akanan Favorit Di Maluku Uta ra VI-2 VI.3. Goa Sagea Dan Sungai Sagea Di Ke camatan Weda Utara VI-3 VI.4. Ke kayaan Ha yati Lainnya Di Dalam Laut VI-3 VI.5. Poten si Kean e ka ragaman Hayati Lainnya Dari Laut VI-4 VI.6. Kawa san Hutan Yang Te rbu ka Berpote n si Terjadinya Long so r VI-5 VI.7. Lim bah Cucian Secara Akum ulatif Berdampak Besa r Dan Penting VI-6 VI.8. Tumpukan Lim bah Rumah Tangga Di Hutan M angrove VI-6 VI.9. Penam bangan Batu Apung Oleh Masya rakat Di Ka wa san Hutan VI-7 VI.10. Penam bangan Pa si r Oleh M a sya ra kat Di Sungai VI-8 VI.11. Sejauh Mata Mem andang Kawa san Hutan Hilang Karena Bijih

Ni kel VI-9

VI.12. Sebuah Komunita s Dan Habitat Keane karag am an Ha yati Yang

Hilang VI-10

VII.1 Kondi si Salah Satu M angrove Di Kota W eda VII-2 VII.2. Membuka Jalan Dengan Membelah Kawasan Hutan M ang rove VII-2 VII.3. Hutan Mangrove Menjadi Tempat Pembuangan Sampah VII-3 VII.4. Poten si Sumber Daya Pe si sir Dan L aut Di Bagian Utara P. Gebe VII-3 VII.5. Pelabuhan Laut PT. Ane ka Tam bang, Tbk. Di Pulau Gebe VII-3 VII.6. Pot ensi Pes isir Dan Laut Yang Juga Muara Kali Yef etu

VII.7. Abrasi Pantai D i Bagian Utara Yang Berpeluang Mengikis Potensi Pesisir VII-4 VII.8. Hutan Mangrov e Dibuk a Unt uk Pelabuhan D an Tem pat Pendaratan Ikan VII-4

(10)

viii

ABSTRAK

Penyajian Laporan Status Ling kunga n Hidup Daerah (SLHD) Kab upaten Halmahera Tengah Tahun Anggaran 2007, antara lain bertujuan untu k m em berikan gam baran secara umum tentang kompeten si dari Dina s Pengendalian Lingkungan Hidup sela ku pela ksanan te kni s dan administra si oto ri sa si Pemerintah Kab upaten Halmahera Tengah di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Denga n Visi :”Te rwujudn ya Hal mah era Tengah Yang Mada ni Berdasarkan Pada Kemandirian Lokal”. Dan M isi “Menciptakan ikli m yang kon dusif bagi terpenuhinya peran dunia masyarakat dala m meng elola potensi sumber daya alam yang bernilai tinggi dan tetap mempe rhatikan kelestarian lingkungan hidup Pem erintah Kabupaten Halm ahera Tengah Cq. Dina s Pengendalian Lingkungan Hidup khu susnya dihada p kan pa da beberapa m asalah po kok di bidang lingkungan hidup, diantaranya; 1) pelaksanaan penega kan hu kum (low enforcement) 2) pem anfaatan ruang yang sesuai fung si, peru ntu ka n dan daya dukungn ya, 3) keberpiha kan pada hak-hak ma syarakat adat, dan 4) meningkatkan kesada ran stakeh olders a kan pentingn ya pe rtim bangan lingkungan dalam pem bangunan. Serta rend ahnya kapasitas apa ratur dan in stitu si itu sendiri. Dilain pihak pengelolaan lingkungan hidup yang be rdam pa k besar dan penting d engan penurunan kualita s dan kuantita s, baik fi si k dan m aterial dari potensi sumber da ya alam yang ada pada dasarnya belum merubah kondi si umum, namun perlu diantispasi penga ruh d am paknya yang negatif. Dampa k b e sa r da n penting m enjadi alasan yang kuat a kan penu runan ku alitas dan kuantita s poten si sum ber daya alam dim aksud, karena aktivita s m asya ra kat ataupun pelaku usaha dan atau ke giatan.

Upaya-upaya untuk mengatasi pe rma salahan di atas sudah dila kukan oleh Dina s Pengend alian Lingkungan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah khu susn ya, diantaranya dengan membangun pem ahaman, pengetahuan, dan si kap se rta perilaku masya rakat kearah yang lebih positif didalam pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber da ya alam. Pengawa san dan p engendalian a ktivitas pelaku usaha d an atau kegiatan adalah kegiatan yang se cara rutin dilakukan guna mengantisipasi a kan kemungkinan terjadinya dampa k b esa r dan pen ting yang negatif. Ada bebe rap a agend a kegiatan ya ng akan dila ksa nakan oleh Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup sebagai bagian yang tidak te rpisahkan dari Ren cana Pem bangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Halmahera Tengah, guna m engata si perm asalahan poko k di bidang ling kungan hidup sebagai upa ya lainnya yang dapat dilaku kan oleh Pemerintah Dae rah khu susn ya.

(11)

I-1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Tujuan Penulisan La pora n

Laporan Statu s Ling kungan Hidup Dae rah Kabupaten Halm ahera Tengah adalah cermin dari kapa sita s poten si sumber daya alam dan lingkungan hidup yang dimiliki oleh daerah ini yang merupa kan salah satu Kabupaten hasil pem eka ran di Pro vin si M aluku Uta ra (Undang-Undang Nom or1 Tahun 2003). Oleh ka rena penyajian Lapora n Statu s Ling kung an Hidup ini bertujuan untuk : a. Memberika n gam baran se cara um um tentang kom peten si dari Dinas

Pengendalian Ling kungan Hidup selaku pelaksanan te kni s dan a dministrasi otori sa si Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

b. Memberika n gambaran seca ra umum tentang pengelolaan lingkunga n hidup oleh Pem erintah Kabupaten Halm ahera Tengah pada kh usu snya dan masya rakat pada umumnya.

c. Memberika n gam bara n seca ra um um tentang perm asalahan dae rah di bidang lingkungan hidup yang langsung maupun tidak lang sung telah memberika n andil yang cukup signifikan terhad ap perm asalahan lingkungan hidup pada um unya baik seca ra ragional, na sional dan interna sional m aupun global.

d. Memberika n gambaran secara umum apakah pengelolaan lingkunga n hidup sudah menjadi priorita s dalam rangka kegiatan p em erintahan, pem bangunan dan pelayanan kema sya rakata n oleh Pem erintah Kabupaten Halm ahera Tengah.

B. Visi Dan M isi Ka bupa te n Halma hera Te ngah

Meskipun Kabupaten Halmahera Tengah saat ini m erupa kan salah satu Kabupaten ha sil pem e ka ran sesuai Undang -Undang Nom o1 Tahun 2003, a kan tetapi dalam rang ka pela ksanaan p embangunan pada ta hun 2008 khu susn ya masih mengguna kan Visi dan Misi Kabup aten Halm ahera Tengah yang dibentuk oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1990, yaitu Visi dan M isi Kab upaten Halmahera Tengah Tahun 2003-2007.

Adapun Vi sinya adalah “TERWUJ UDNYA HALMAHERA TENGAH

YANG MADANI BERLANDASKAN PADA KEMANDIRIAN LOKAL”. M adani

diartika n se bagai suatu tatanan ma sya ra kat yang beradab serta mem ahami seca ra benar ha k dan kewajibanya sebagai warga masyara ka t. Sem entara

(12)

I-2

Kemandirian Lokal dia rti kan sebagai poten si keta ngguhan inte rnal untuk

berkem bang dan berhubungan secara internal dan e ksternal berda sarkan pra karsa dan m otivasi serta kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan kem am puan yang dim iliki.

Dalam mewujudkan tercapainya Vi si dimaksud, Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah telah menetapkan bebe rapa Misi se bagai beri kut :

1. Mendorong te rciptanya sumber d aya manusia ya ng handal dan profe sional. 2. Menciptakan situa si yang kondu sif bagi te rselenggara nya penega kan

suprem asi ho kum, politik, so sial bud aya yang sehat, kuat dan berkesinam bungan

3. Memberdayakan a ktivita s so sial e kon om i m asyara kat sesuai dengan potensi yang dimiliki berda sarkan kon sep eko nomi kera kyatan.

4. Mendorong te rbentu knya si stem pemerintahan ya ng demo krati s dan berkeadilan serta mening katkan pem berian pelayanan kepada ma sya rakat. 5. Membangun kehidupan ma syara kat yang harm onis, terbu ka da n dilandasi

pada nilai-nilai etika budaya “a dat se atoran” deng an tetap m enghargai pluralitas kemasya raka tan.

6. Menciptakan i klim yang kondusif bagi te rbentu knya pe ran dunia u saha dan masya rakat dalam m engelola potensi sumber daya alam yang bernilai ekonom i tinggi dengan tetap mem perhatikan kelesta rian lingkunga n hidup. 7. Mendorong te rciptan ya sistem pengelolaan sum ber daya pem bangunan

yang efektif dan efi sien se rta mengurangi ketergantung an.

8. Melestarikan budaya dae rah untu k m endukung p ela ksanaan pembangunan. 9. Mendorong percepatan pem eka ran wilayah guna memperpende k rentang

kendali pelayanan p emerintah, pem bangunan dan kema sya rakatan yang didasa rkan pada kebutuhan dan ketentua n undang -undang yan g berla ku. 10. Menciptakan i klim yang kon du sif bagi pertum buhan investasi di daerah

melalui penyiapan infrastru ktu r.

C. Gamba ran Um um Ka bupate n Halmahe ra Tengah

Secara ge ografi s Kabupaten Halm ahera Tengah bera da pad a 0045

Lintang Uta ra sampai dengan 00150 Lintang Selatan, d an diantara 1270450

Bujur Timur sampai dengan 1290260 Bujur Timur. Lua s wilayah mencapai

8.381,48 Km2 yang terdiri dari 2.276,83 km2 luas daratan (27%) dan 6.104,65

Km2 lagi adalah Lautan (73%). Seb agai daerah kepulauan ya ng beri klim tropis

dan sa ngat dipengaruhi oleh angin laut ini, be rada pada ketinggian 0-2000 di ata s pe rmu kaan laut (dpl), denga n jumlah curah hujan rata-rata mencapai

(13)

1.695-I-3 2.570 m ilim eter per tahun dan jumlah hari hujan antara 85-15 7 hari, mengalami musim kem arau p ada bulan Desember sampai dengan Maret den gan be rtiupnya Angin Muson Ba rat Laut yang sedi kit mem bawa uap air. M usim hujan jatuh pada bulan M ei sampai dengan Oktobe r yang di sebabkan oleh Angin Mu sim Tenggara, sedang kan mu sim panca roba terjadi pada b ulan Ap ril dan Desember. Adapun batas-bata s geog rafi snya sebagai beri kut :

1. Sebelah utara be rbata san dengan Kabupaten Halmahera Timur dan Teluk Buli.

2. Sebelah selatan be rbatasan den gan Kab upaten Halmahera Selatan. 3. Sebelah tim ur berbata san dengan Kota Tido re Kepulauan.

4. sebelah Ba rat berbata san den gan Provin si Papua.

Gambar I.1. Pet a Kabupaten Halmahera Tengah Hasil Pemek aran

Sumber : Peta R upa Bumi Indonesia, 2007

Berdasa rkan hasil peme karan, saat ini Kabupaten Halm ahera Tengah seca ra adm inistrati m emiliki 6 (enam) wilayah Kecam atan, yaitu ; Kecamatan Weda, Ke cam atan Weda Selatan, Kecamatan Weda Utara, Kecamatan Patani, Kecam atan Patani Utara, dan Kecamatan Pulau Gebe. Dari keen am wilayah kecamatan tersebut, ada 33 desa yang sebagian besar dianta ranya merupa kan de sa-de sa pe si si r pantai. Jum lah pulau ada sebanyak 37 buah pulau besar dan kecil, diantaranya Pulau Gebe dan Pulau Yoi selain Pulau Halmahera yang tergolong b esa r, m enjadi pu sat-pusat pe rtum buhan dan pemu kim an m asyara kat asli dan pendatang. Gam bar I.2. beri kut ini menyajikan pe rsenta se luas wilayah dari masing -m asing kecamatan :

(14)

I-4 32% 25% 9% 8% 18% 8%

WEDA WEDA UTARA WEDA SELATAN PATANI PATANI UTARA P. GEBE

7.237 6.016 5.322 7.201 8.492 5.358 3.739 3.043 2.688 3.678 4.119 2.633 3.498 2.973 2.634 3.523 4.373 2.725 WEDA WEDA UTARA WEDA SELATAN PATANI PATANI UTARA P. GEBE

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

Gambar I.2. Pers ent ase Luas Wilayah Kecamat an

Sumber : Hal mahera T engah Dalam Angka 2005

Da ri asp ek demografi s, ada 44.361 jiwa penduduk yang tercatat sebagai penduduk Kabupaten Halmahera Tengah dengan laju pertum buhan penduduk rata -rata dalam setahun m encapai 5,6 % ya ng lebih banya k terkon sentra si pada kota-kota kecamatan. Gambar I.3. beri kut ini menyajka n penyeba ran jum lah penduduk menurut jenis kelam in di 6 (enam) ke cam atan dalam Wilayah Kabupaten Halmahera Tengah :

Gambar I.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelam in Per Kec amatan

(15)

I-5 Da ri jumlah terseb ut ada 25.922 jiwa atau 55% yang tergolong miskin. Jum lah angkatan ke rja untu k u sia 1 0-64 tahun hingga a khir tah un 200 4 ada 25.729 jiwa ata u 58,8 %, sem entara jum lah pengangguran terbuka hingga a khir tahun 2006 telah mencapai 15,57 pe rsen. Dan dari jumlah angkatan ke rja tersebut, 62,5 pe rsen diserap oleh pere konom ian agraris, 8,15 % oleh pertam bangan dan pe nggalian, 8,05 persen oleh sekto r pe rdaganga n, ada 7,4 % pada se ktor so sial dan perorangan, se kto r indu stri pengolahan menyerap 5,4 persen, da ri se ktor kon stru ksi ad a 4,5 pe rsen, sektor tran spo rta si dan kom unikasi menye rap 3,5 pe rsen, da n si san ya sebanyak 0,3 persen dan 0,2 % ada di sekto r keuangan, dan sektor listri k/ga s se rta air bersi h.

Gambar I.4. Pers ent ase Penyerapan Angkatan Kerja Di Berbagai Sektor

Sumber : Renc ana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten H almaher a Tengah T ahun 2008

Da ri a spe k geologi, Kabupaten Halm ahera Tengah memiliki potensi sum ber da ya alam galian berupa tam bang yang kaya dan pro spe ktif untuk diolah, baik be rupa bahan galian logam maupun non logam , sepe rti :

1. Tam bang bijih nikel di Tanjung Ubulie Kecamatan Pulau Gebe selua s 1.200 ha yang di kelola oleh PT. Ane ka Tam bang Tbk yan g saat ini telah memasuki kegiatan re klam asi pa sca tam bang.

2. Tam bang bijih nikel di Sm ingit Kecamatan Pulau Gebe seluas 970 ha dalam wilayah ka wasan hutan lindung saat ma sih pada tah ap eksplorasi.

3. Tam bang bijih nikel di Kaaf Kecamatan Pulau Gebe selua s 3.400 ha yang masuk dalam ka wa san hutang lindung, saat ini masih pada tahap penyelidikan umum oleh PT. Perta Grida Adi sara na.

68.05% 0.00% 8.76% 8.06% 5.88% 4.90% 3. 81% 0.33%0. 22%

Agraris Pertambangan Dan Penggalian Perdagangan Jasa Kemasyarakatan Industri Pengolahan Konstruksi

(16)

I-6 4. Tam bang bijih nikel di Desa Kipai, De sa Ban emo Kecam atan Patani, dan

De sa Peniti Kecamatan Patani Utara seluas 7.00 0 ha yang m asih pada tahap KP, penyelidikan umum dikelola oleh PT. Recobana Mineral Re sources.

5. Tam bang bijih nikel selua s 54.000 ha di De sa Lelilef Kecamatan Weda dan De sa Gem af di Kecam atan Weda Utara yang m asih dalam tahap eksplorasi oleh PT. Weda Ba y Nickel.

6. Tam bang batubara di De sa Banem o Kecamatan Patani, De sa Peniti di Kecam atan Patani Uta ra yang m asih dalam tahap pen yelidikan umum oleh PT. Wepana selua s 11.300 ha.

7. Pa sir besi seluas 500 ha di De sa Tiloppe Kecam atan Weda Selatan yang belum dikelola.

8. Asbes di De sa Lelilef Kecamatan Weda seluas ± 2.000 ha belum dikelola. 9. Po spat Guano di Desa Sagea Ke cam atan Weda Uta ra yang lo kasinya dalam

gua belum dikelola.

10. Oke r di Kaaf Kecamatan Pulau Gebe ma sih indikasi.

11. Batu gamping di De sa Wai roro Kecam atan Weda Selatan, di Desa Weda Kecam atan Weda, dan di Desa Sage aKe camatan Weda Utara luasn ya belum diketahui.

12. Batu gamping te rseba r di Tanjung Ngolopopo Kecam atan Patani luasn ya belum diketahui.

13. Em as di Lembah Dam oli Kec. Patani Uta ra seluas 25 h a belum dikelola. 14. Kronit di Kaffa Ke camatan Pulau Gebe selua s 100 ha yang m erupa kan

tam bang ra kyat.

Gambar I.5. Nik el Sebagai Salah Satu Potensi U nggulan Pertambangan

(17)

I-7 Gambar I.6. Kawasan Penam bangan Nikel Di Pulau Gebe

Sumber : Profil Potensi Dan Peluang Investasi Di Kabupaten Hal maherea Tengah, 2003

Pem eka ran Wilayah Provin si M aluku Uta ra sebagai kon se kuen si dari lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003, telah m em beri kan dampa k yang nyata bagi pengembangan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah khu susnya. Penetapan Kota Weda yang dalam sejarah pe rjuangan Indonesia m erebut Papua (Irian Ba rat pada waktu itu), Weda adalah Ibukota Irian Ba rat. Sem entara pada perkem bangannya kemudian, Weda m erupa kan salah satu Ibu kota Kecam atan di Kabupaten Halm ahera Tengah . Seja k m asa Weda sebagai Ibu kota Irian Ba rat sampai dengan saat ini tida k dijumpai perubahan yang cu kup bera rti didalam penataan ruang wilayah, hingga ditetapkannya Pe ratu ran Dae rah Ka bupaten Halm ahera Tengah tentan g Rencan a Tata Ruang Kota Weda. Deng an adanya pem e karan yang dilanjutkan dengan pemindahan aktivita s pu sat Pemerintahan Kabupaten Halm ahera Tengah di Weda terhitung seja k tanggal 15 Januari 2008, pem bangunan infra stru ktu r pemerintahan pada khu susnya telah m engacu pada tata ruang yang sa at ini diperguna kan. Dengan tata ruang tersebut jela s te rlibat berbagai peruntuka n pembagian lahan dan ruang di ata s tanah yang terencan a dan terp rog ram dengan bai k. Masalah yang saat ini dirasa kan untuk segera dilaku kan langkah-lang kah anti sipasi adalah belum adanya kajian amdal kawasa n da ri rencana pengembangan Kota Weda itu sen diri. Oleh ka rena itu m elalui rencana kerja tahun 2008 Dina s te kni s te rkait akan dilibatkan untu k m ela kukan kajian amdal kawa san untu k m enghindari kem ung kinan-kem unginan perub ahan rona awal lingkung an hidup berdam pak negatif bernilai ekonomi tinggi.

(18)

I-8 Aspek lain yang perlu juga dikemu kakan di sini adalah perma salahan kependudu kan, terutama di bidang pendidikan dan kese hatan. Dilihat dari asp ek pendidikan, pa rti sipa si m asya ra kat ma sih rendah, ma sih terbata s, d an belum merata bai k seca ra kualitas maupun kuantitas. Re ndahn ya ting kat pendidi kan masya rakat dapat dilihat dari tingkat pa rtisipasi se kolah yang baru mencapai 77 persen atau 6.877 orang murid dari 8.847 orang m urid usia se kolah dasa r (7 -12 tahun), 2.403 o rang m urid untuk jenjang pendidikan SLTP/MT s, dan 1.160 orang murid untuk jenjang pendidi kan SLTA/M A. Ang ka ini jika dibandingkan d engan tenaga gu ru yang ada, ada 30 o rang guru SD, 28 o rang gu ru SLTP, dan 56 orang guru di tingkat SLTA, memberikan gam baran bah wa ra sio jumlah m urid terhadap si swa belum memadai. Terutama untuk jenjang pendidikan SLTP dari jumlah guru yang ada, setiap gu ru ha rus mengajar seba nya k 56 si swa. Dampak yang dapat dilihat dari keadaan di ata s adalah tingkat ke ce rda san penduduk, dim ana dari Hasil Su se nas 2005 menyebutkan bahwa untu k u sia 10 tahun keatas yang tamat SD atau sederajat han ya 48,14 persen, tam at SLTP atau sederajat han ya ada 27,44 persen, dan han ya sebagian kecil saja yang tamat SLTA atau sederajat ataup un jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ketersediaan fasilitas pendidikan saat ini, ada 53 unit SD/M I, ada 18 unit SLTP/MTs, dan sisanya ada 9 unit SLTA/M A.

Dibidang ke sehatan, derajat kese hatan dan statu s gizi ma syara kat masih rendah yang dapat dilihat dari ting kat kem atian bayi yang m asih tinggi se rta ang ka balita kurang gizi yang ma sih tinggi pula. Adanya pola m akan yang begitu terkait dengan pola budaya, kebia saan dan adat-i stiadat setem pat, m aka ada kecenderungan m ening katnya penyakit-pe nya kit tida k m enular yang lebih spe sifi k, yaitu ; ken cing m anis, jantung, asam urat, ki sta, kan ker payuda ra, dan penyakit m enular lainnya. Jeni s penya kit yang banyak dan patut diwa spadai oleh m asyara kat p ada um um nya, adalah m alaria, dem am berdarah, dan tipus. Sebab ketiga jenis penya kit ini pada saat-saat tertentu akan m enyerang secara periodi k terutama pada saat m usim pancaroba ataup un musim buah-buahan terutam a pada musim buah mangga, du rian, dan jam bu. Kete rsediaan fasilitas keseha tan saat ini, m eliputi 1 unit rumah sa kit, 6 unit Pu ske sma s, dan 22 u nit Pu ske sma s Pembantu, yang dilayani oleh 5 orang do kter, 17 ora ng bidan, dan 35 orang tenaga pe ra wat.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tenga h dalam rang ka melaksana kan pembangunan yang berkelanjutan lebih diarahkan pada prog ram pengem bangan ka pa sita s pengelolaan sum ber daya alam dan lingkungan hidup guna meningkatkan kapasitas pengelolaan sum ber daya alam dan fungsi

(19)

I-9 lingkungan hidup m elalui tata kelola yang bai k (good en vironme ntal gove rnment ) berdasarkan prinsip tra nsparansi, pa rti sipa si, dan akuntabilitas. Dilihat dari segi pendanaan, kebe rpihakan APBD II terhadap program-p rog ram pengelolaan lingkungan hidup mem ang m asih minim , artinya aloka si dana yang dianggarkan masih kecil atau ku rang dari 1% (Rp. 300 juta / tahun). Untuk 2-3 tahun tera khir ini cenderung stati s d an belum mengalami peningkatan yang berarti. Nam un dem ikian mem asu ki a khir tahun anggara n 2007 denga n adan ya peru bahan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang ditopang dengan adanya Dana Aloka si Khu sus Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2006, 2007 dan 2008, maka Pem erintah Kabupaten Halm ahera Tengah saat ini telah meningkatkan alokasi dana m enjadi 3-4 kali lebih besa r dibanding kan seb elumnya. Sem entara itu beberapa terobo san telah dila kukan oleh Dina s, baik ditingkat dae rah, provinsi, m aupun pu sat sehingga telah m elahirkan b eberapa kegiatan yang melibatkan un sur pimpinan lembaga ekse kutif dan legi slatif se hingga menunjang naiknya alo ka si dana pen gelolaan lingkungan hidup yang di kelola oleh Dinas Pengendalian Lingku ngan Hidup Kabupaten Halm ahera Tengah. Gambar I.7. beri kut ini menyajikan pe rkembangan alo kasi dana yang di kelola oleh Dinas Pengendalian Ling kungan Hidup Kabupaten Halm ahera Tengah seja k tahun 2005 untu k kegiatan te kni s peng elolaan lingkungan hidup :

Gambar I.7. Perk em bangan Alokasi D ana Pengelolaan Lingk ungan Hidup

Sumber : Dinas Pengendalian Linkungan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah, 2007

Dana shering 13% adalah aloka si dana dari APBD II untu k menunjang kegiatan pemanfaatan Dana Alo kasi Khusu s Bidang Ling kungan Hidup. Dana ini dipergunakan untu k kegiatan fi si k (10%) dan adm inistra si pend u kung (3%).

300 300 1100 1157 0 40 128 128 0 310 987 987 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 2005 2006 2007 2008

(20)

I-10 Bebera pa kegiatan yang telah dilaksana kan dan a kan dila ksana kan seca ra pe riodi k oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah cq. Dinas Pengendalian Ling kungan Hidup yang dibiayai oleh APBD II, adalah :

1. Pening katan kapasita s apa ratu r yang d am paknya pada peningkatan kapasita s Dina s guna memaksim alkan pelayana n.

2. Pem enuhan kebutuh an Dina s a kan sa rana dan pra sarana pelaksanaan aktivita s te kni s maupun administrasi Dina s.

3. Pening katan p eran serta m asyara kat dengan m em berikan pemaham an, pengetahuan d an ketrampilan melalui kegiatan penyuluhan ling kungan hidup 4. Penga wasa n terhada p a ktivita s pelaku u saha dan atau kegiatan yang

memiliki dampak te rhadap ling kungan hidup.

5. Pem antauan kondi si lingku ngan hidup pada um umnya.

6. Menyu sun data base se cara be rtahap melalui penyu suna n laporan status lingkungan hidup dae rah, laporan pemantauan kualitas air, laporan volume sam pah periodi k, dan lapo ran Menuju Indoe sia Hijau.

Diya kini bena r bahwa kegiatan -kegiatan di ata s a kan m em berikan dam pak nyata bagi upa ya pem bangunan yang be rkelanjutan, terutama untuk merubah perilaku ma sya rakat da n apa rat pada um um nya untuk bersikap lebih po sitif dalam rangka pengelolaan lingkun gan hidup di da erah. Kontribusi adanya si kap positif dim aksud a kan sangat b erarti terhad ap upaya mengatasi perma salahan ling kungan hidup seca ra ragional, national, interna sional m aupun global.

(21)

II- 1

BAB II. ISU LINGKUNGAN HIDUP UTAM A

A. Kondisi Lingkungan Hidup Da n Kece nderungannya

Perma salahan um um dibidang lingkungan hidup yang saat ini dihadapi Pem erintah dan masya rakat Kabupaten Halmahera Tengah adalah illegal logging, illegal mining dan illegal fishing. Dari ketiga penyimpangan tersebut yang paling besar adalah masalah pengelolaan hutan (illegal logging) oleh para pem egang KPH ya ng tida k m engindah kan kaidah pele sta rian hutan dan upa ya pem bangunan yang berkelanjutan. M asalah illegal mining lebih diakibatkan oleh pengalaman dari penangana n PT. Aneka Tambang Tb k te rhadap penambangan nikel di Pulau Gebe yang dinilai masya rakat telah merusa k lingkung an hidup di Pulau tersebu t, m eskipun saat ini telah dilakukan kegiatan re klam asinya nam un belum menunjukkan tanda-tand a yang lebih baik untu k m engem balikan fungsi lahan-lahan ya ng ada menjadi hutan produ ksi sebagaimana yang direncana kan. Masalah illegal fishing lebih kepada upaya pem anfaatan sum ber da ya laut dan perairan yang tida k m encerm inkan u paya pele starian lingkung an hidup, seperti penggunaan bom ikan oleh n elayan dan pe ncu rian i kan oleh kapal-kapal asing.yang tida k terkendalikan.

Perma salahan lingku ngan hidup lainnya sepe rti adanya pencemaran terhadap air, lahan, pe si sir, udara, dan seba gainya dapat di kata kan belum dijumpai, apalagi pusat-pu sat pemukiman dan a ktivita s ma sya rakat yang pu nya dam pak se cara signifikan terhadap lingkungan hidup m asih terkon sentra si pada wilayah te rbata s, sehingga alam secara alam iah masih sangat mampu untuk mengendalikannya. Dengan kata lain kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Halmahera Tengah sampai saat ini m asih san gat bai k dan jauh dari ada nya pencem aran terha dap be rbagai sum ber da ya alam yang ada. Kecende rungan yang te rjadi saat ini terhadap perubahan kelestarian lingkungan hidup yang sangat be rarti terutama di Kota Wed a sebagai Ibu kota definitif Kabupaten Halmahera Tengah adalah dam pa k da ri a ktivita s pembangunan infra stru ktur pem erintahan dae rah karena pem indahan Ibuko ta definitif dari Soa sio ke Weda. Dam pa k yang nyata adalah p erubahan pada tata ruang Kota Weda, da ri yang tum buh dan berkembang tanpa ren cana menjadi penataan tata ruang yang sistimatis dan te rencana Sem entara di wilayah lain, kecende rungan a kan adanya pe rubahan lingkungan hidup da ri rona awal m enjadi kondi si yang lain akan dijum pai pada wilayah-wilayah yang memiliki poten si penggalian barang tam bang ka rena 2 -3 tahu n tera khir ini sudah ada beberapa peru sahaan yang

(22)

II- 2 telah mengajukan re kom endasi untu k m elakukan pengelolaannya. Kecenderungan peru bahan yang cu kup signifika n tersebut a kan a kan te rjadi ham pir di sebagian b e sa r wilayah di Kabupaten Halm ahera Tengah, mulai dari Kecam atan Weda Utara, Ke camatan Patani, Ke cam atan Patani Uta ra dan Kecam atan Pulau Gebe. Perubahan yan g cukup besa r ap abila dilihat dari kualitas dan ku antita snya, dipredi ka si a kan terjadi di wilayah Kecamatan Weda Uta ra deng an a kan dibangunnya infrastruktu r PT. Weda Bay yang a kan mengelola penam bangan di Desa Lelilef khu su snya.

Gambar II.1. Perubahan Lingk ungan Hidup Karena Aktivitas Penambangan

Sumber : Dokument asi Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup K abupaten Halmahera T engah, 2007

Kecenderungan a kan terjadinya pe rub ahan pada ling kunga n hidup di daerah -dae rah penambangan dan se kita rn ya, suda h dapat dipre dika si atas da sar pengalaman dalam m enangani PT. Aneka Tambang Tbk., yang telah melaku kan aktivita sn ya di Pulau Gebe sejak tahun 1975. Dampak dengan adanya perubahan itu dapat bersifat negatif dan atau positif te rutama dilihat dari aspek sosial-budaya. Dilihat dari a spe k biotik dan abiotik, perubahan tersebut cenderung berdam pak negatif karena a kan terjadi pe rubahan m endasa r atas kondisi eko si sten dan ekologi di wilayah setem pat. Dampak ini akan dira sa kan juga dengan penataan tata ruang Kota Weda guna mendu kung a ktivitas pem erintahan Kabupaten Halmahera Tengah yang m emerlukan pem bangunan infra stru ktu r yang memadai. Dalam hal ini Kajian kawa san ata s pengembangan Kota W eda sangat diperlukan guna anti sipa si kem ung kinan terjadinya dam pak negatif dan po sitif secara langsung ataupun sebagai dam pak i kutan yang amat be sar dan penting pen garuhnya kepada ron a a wal lingkungan hidup saat ini.

(23)

II- 3

B. Dampak Besar Dan Penting

Dam pa k be sa r dan p enting a kan te rjadinya perubahan atas lingkungan hidup sebagai akibat dari aktivita s pela ku u saha dan atau ke giatan m asyara kat pada umumnya terpu sat p ada wilayah-wilayah pengembangan u saha tambang pada khusu snya. Sem entara dari pe nyalahgunaan pem anfaatan hutan dan sum ber daya alam didalamnya, dam pak be sa r dan penting a kan terjadi akibat dari penuruna n luas tutupa n lahan/hutan yang se cara tidak langsung sangat berpengaruh pada pening katan pemana san global.

Dam pa k b e sa r dan penting terhada p ling kungan, seperti pen cemaran, keru sa kan, dan perubahan statu s a tau peruntuka nnya, tida k da pat dihindari, akan tetapi dapat ditekan hingga nilai so sial yang hilang karena penga ruh dam pak yang terjadi dapat diminimalisir. Aktivita s p embangunan infra stru ktur pem erintahan daerah , pengembangan usaha dan ata u kegiatan oleh pela ku usaha terutam a dibidang pertam bangan dan kehutanan se rta pe rairan m aupun kelautan a kan san gat be sar dan penting pen garu hnya terhadap ling kungan. Akan tetapi da ri pengalaman usaha pengelolaan lingkungan hidup dan usaha pengendalian lingkungan hidup yang telah dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Tbk. Di Pulau Gebe atas penam bangan bijih nekel, menunjukkan bah wa dam pak ya ng ditimbulkannya dari a spe k biati k dan abiotik a kan dapat dite kan sehingga tidak akan m erubah secara menda sar sub stan si rona awal yang ada.

Gambar II.2. Dam pak Besar D an Penting Akibat Penam bangan Legal

(24)

II- 4 Gambar II.3. Dam pak Besar D an Penting Akibat Penam bangan Ilegal

Sumber : Dokument asi Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup K abupaten Halmahera Tengah, 2007

Gambar II.4. Dam pak Besar D an Penting Akibat Pem anf aatan Hutan Secara Ilegal

Sumber : Dokument asi Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup K abupaten Halmahera T engah, 2007

Dam pa k besa r dan pe nting te rhadap ke sehatan dan ke selamatan manusia atas a ktivita s usa ha dan atau kegiatan pe rtam bangan khu su snya dapat ditekan penga ruh negatifnya sebagaim ana yang telah dilakukan selama ini. Tim bulnya penya kit-penyakit yang bersifat akut, tu run -temurun, ataupun yang dapat merubah m etabolisme pada diri manusia seperti yang terjadi di daerah

(25)

II- 5 lain dapat dihindari kare na pena nganan u saha pengelolaan lingkungan hidup dan usaha pe ngendalian lingkun gan hidup oleh pelaku usaha dan atau kegiatan dilakukan dengan bai k seca ra seksam a dan diawasi deng an bai k pula oleh Pem erintah Daera h, ma sya rakat, perguruan tinggi dan lembaga swad aya masya rakat.

Dam pa k be sar da n penting terhad ap pere konom ian masyarakat lebih sebagai dampa k i kutan a kibat mobilisasi penduduk, akses keluar dan ma suknya penduduk, serta pem bangunan infra stru ktu r pendu kung pada um um nya. Dari pengalaman penambangan bijih nekel di Pulau Gebe oleh PT. Aneka Tambang Tbk., seca ra e konom i, terjadi peningkatan p endapatan ma sya rakat, n aiknya tingkat ke sejahte raan masya rakat, nai knya daya beli masyarakat, tum buhnya usaha-u sah a e kon om i produ ktif masya rakat, beru bahnya pola kon sum si dan perilaku konsumtif m asya ra kat, dan m eningkatn ya statu s sosial m asyara kat lokal pada um umnya. Kondisi ini dapat diprediksi terhadap a ktivitas usaha dan atau kegiatan yang a kan be rkembang kem udian, dengan hadirnya beberapa peru sahan pe rtam bangan lainnya yang saat ini baru ma su k ta hap eksploitasi.

Dam pa k be sar dan penting ya ng terindika si kem udian di m asa yang akan datang adalah pa sca tambang. Pada saat ini akan te rjadi perubahan yang sangat sig nifikan se cara so sial-eko nom i dan budaya, sementa ra dari aspek biotik dan abiotik a ka n m engarah pada pem ulihan kondisi mende kati rona a wal. Ini akan m enjadi masalah b esa r ketika ma sya ra kat di wilayah penambangan sudah terbiasa dan bergantung sepenuhnya pa da aktivita s seha ri-ha ri seb agai bagian dari pe rusahaan penambangan, baik langsung maupun tidak langsung. Eksploitasi dan e ksplora si yang tidak terkendali dan be sifat illegal terhadap lahan e ks tam bang oleh masyarakat a kan terjadi, jika tidak dianti sipa si sejak awal dengan m enyiap kan masya raka t untu k menghadapi kondisi tersebut. Dari pengalaman PT. Ane ka Tam bang Tbk., di Pulau Gebe, kesiapan m asyara kat menghadapi kondi si pasca tambang belum maksim al, akibat tidak ma ksimalnya upaya PT. Ane ka Tam bang Tbk., khusu snya untuk menguran gi ketergantungan masya rakat. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pen gendalian lingkungan hidup yang telah dilaku kan oleh PT. Aneka Tam bang Tbk., lebih pada peng kondisian kem bali lingkunga n hidup wilayah penambangan secara biotik dan abiotik mende kati rona awal, dibandingkan pen g kondi sian secara sosial-e konom i dan budaya masya ra kat agar tetap pada kondisi saat kegiatan penam bangan oleh PT. Aneka Tambang Tbk., masih berjalan. Kondisi ini tidak diinginkan terjadi lagi pada ko ndi si pa sca tambang dari perusahaan-peru sahaan yang a kan melaku kan pen am bangan kemudian pa sca PT. Ane ka Tam bang Tbk.

(26)

II- 6

C. Res pon M asyara kat Terhada p Permasala han Lingk unga n Hidup

Pada hake katnya budaya ma sya rakat M aluku Utara pada umumnya dan Halmahera Tengah pada khusu sn ya telah diturunkan oleh pa ra pendahulu bagaim ana memperlakukan ling kungan hidup sekitarnya seca ra bijaksana dan arif. Hal ini didasa rkan pa da budaya yang berlandaskan agama, te rutama agama islam. Aturan -aturan yang mengikat tersebut begitu melekat pada diri masya rakat, namun pada pe rkem bangannya sei ring dengan kem udahan dalam mengakse s inform asi, m asu knya budaya dan kebia saan luar secara dra sti s melalui media massa, kea rifan lo kal te rsebu t tidak lagi dijum pai seca ra um um, kecuali pada perhelatan-pe rhelatan te rtentu, misalnya pada upa ca ra-upacara yang di selenggara kan oleh Keluarga Ke sultanan dan m asyara kat menengah ke ata s.

Dalam perkem bangannya saat ini, respon yang diberikan m asyara kat terhadap perm asalahan ling kungan hidup lebih m elihat pada gambaran nyata seca ra fisi k tentang dampak negatif ya ng ditim bulkan da ri suatu aktivita s yang berskala be sa r dan luas sa at ini. Sem entara akibat dari aktivita s m asyara kat sendiri yang lebih kecil, nam un dampaknya a kan juga be sar dan luas dikemudian hari tidak diperha tikan. Conto h ka su s di sini adalah respon masya rakat te rhadap pe rubah an ling kungan hidup di Pulau Gebe akibat aktivita s penambangan nikel oleh PT. Ane ka Tam bang Tbk., yang begitu kuat jika dibanding kan dengan re spon m asya ra kat terhada p pe rubahan lebar pa ntai akibat penambangan pa si r oleh ma sya rakat (illegal mining). M asyara katpun memberika n re spon ya ng kuat te rhadap ren cana a ktivitas peru sahaa n tambang yang ba ru tentang ke kuatiran nya a kan kemungkinan yang sam a te rjadi nanti sebagaimana yang te rjadi di Pulau Gebe. Dan ini berbeda deng an respon masya rakat terhadap peneb angan dan pembu kaan lahan dengan membabat tanaman pelindung pesi sir (hutan mangrove) dimana masyara kat juga i kut terlibat, ka rena aktivita s pembangunan sarana dan pra saran infra stru ktur di Kota Weda. Padahal jika dibanding kan diantara kedua pe rmasalahan te rsebut, nilai sosial yang hilang dari perub ahan ro wal awal lingkungan hidup m enjadi kondisi lain dalam jangka panjang a kan berbeda jauh satu dengan lainnya, dimana dari perma salahan yan g kedua jumlah yang ditimbulkann ya a kan jauh lebih besar dibandngkan dengan yang pertama. Jika dalam permasalahan yang pertama jumlah yang hilang ada kem ung kinan dapat terganti kan dengan kompen sasi yang diberi kan pe rusahaan penambang, sementara dari perma salahan kedua, siap kah yang a kan memberikan kom pen sasi pen gganti ata s kehilangan tersebut

(27)

II- 7 Perma salahan lingkungan hidup se bagai akibat aktivita s m asyara kat pada umumnya dampaknya tida k sebe sar dari dampak yang ditimbulkan oleh aktivita s pe rusahaan penambangan dem ikian pula denga n gaung nya sehingga resp on masya rakatpun hampir tidak ada. Sem entara terh adap a ktivitas pela ku usaha dan atau kegiatan seperti perusahaa n penambangan, sejak awal telah dire spon oleh ma syara kat dengan m engata snamakan berbagai komponen u ntuk memanfaatkan situasi ini lebih kepada ke untungan individu atau se kelom pok orang dibandingkan u ntu k m asyara kat ke banyakan. Re spon yang diberi kan masya rakat terhadap permasalahan lingkungan hidup umumnya ditujukan pada perma salahan-perma salahan ya ng tida k dapat di sele sai kannya sendiri, seperti penyim pangan pemanfaatan ha sil hutan oleh pem egang KPH, pen curian i kan oleh nelayan asing, atau peruba han lingkungan hidup keara h penu runan kualitas oleh a ktivitas peru sahaan pe nam bangan. Respon tersebut di sam paikan seca ra be rjenjang hingga sampai diangkat m enjadi perma salahan di ting kat kabupaten yang sege ra haru s di sele sai kan melalui instan si tekni s te rkait atau memerluka n pene kan an lang sung dari Kepala Dae rah. Masyarakatpu n a kan menggunakan media sepe rti Lem baga Legi slatif (DPRD), Perguruan Tinggi, dan Lem baga Swadaya M asyara kat untu k m ene kan Pemerintah Dae rah merespon tuntutan m a syara kat terha dap pelaku usaha da n atau kegiatan yang dinilai telah merusa k lingkungan hidupn ya. Di lain pihak media yang sama tidak pernah diperguna kan untu k m ene ka n m asya ra kat lainnya apabila masyarakat tersebut melaku kan aktivita s-a ktivitas yang seca ra nyata, lang sung atau tida k langsung bera kibat p ada pe rubahan kualita s lingkungan seca ra signifi kan.

Co mmu nity Development (CD) yang dilaku kan oleh pela ku u sah a dan atau kegiatan yang m erupa kan bagian kecil dari biaya kom pen sasi ata s nilai sosial yang hilang, diberikan dalam bentuk m aterial atau dana segar, belum mampu membangun kan ma syara kat aga r m enjadi mitra ke rja bagi pelaku usaha dim aksud. Ada kecenderu ngan bahwa dengan a danya pro gram Community De velop ment (CD) justru m enjadikan ketergantungan masyara kat te rhadap pelaku usaha dan atau kegiatan itu sendiri. Respon ma sya rakat te rhadap CD ini mem ang positif apalagi diberi kan dalam bentuk dana sega r, ha nya saja pihak Pem erintah Daerah ha ru s menghitung kem bali nilai kompensa si yang diberi kan ata s hilangnya nilai so sial ka rena pe rubahan lingku ngan hidup, se perti nilai bagi ha sil, biaya ro yaliti, biaya CD dan biaya lainnya yang selam a ini belum sepadan, jika di kemudian hari pela ku u sah a dan atau kegiatan hen gkang dari loka si nya, tidak m eninggalkan kerugian bagi dae rah d an ma sya rakat kare na kehilangan sum ber daya alam yang dimiliki akibat kegiatan dari pelaku usaha tersebut.

(28)

II- 8

D. Upa ya Penanggulangan Permas ala han Lingkungan Hidup

Re klam asi pa sca tam bang yang dilaku kan oleh PT. Ane ka Tambang Tbk., di Pulau Gebe merupa kan salah satu u paya penamggulangan m asalah lingkungan hidup yang telah dilakukan di daerah ini. Reklama si ini pada intinya berupa ya untu k m engembalikan fung si lahan-lahan eks tambang menjadi hutan produktif, dengan menanam beberapa pohon penghasil ka yu, buah-buahan dan pohon-pohon yang berfung si untu k m eningkatkan ha ra dan vegetasi tanah. Upa ya meningkatkan lua s tutupan lahan m enjadi sasa ran utama dari kegiatan reklama si yang dilaku kan sehingga pa da saatnya nanti lahan-lahan tersebut dapat digunakan seca ra e konom i s kembali dan memiliki “nilai tuka r” yang tinggi pula bagi m asyara kat lokal pada umumnya.

Gambar II.5. Hasil Reklamasi Pasca Tam bang PT. Aneka Tambang Tbk.

Sumber : Dokument asi Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup K abupaten Halmahera T engah, 2007

Kegiatan penanggulangan pe rma salahan lingkungan hidup saa t ini diluar dari penanganan terhadap lo ka si dan e ks loka si penambangan se rta wilayah sekitarnya, belum lah memerlukan penangana n yang sa ngat se rius, sehingga belum ada aksi yang lebih n yata, selain dengan m enghim bau m asya ra kat dan membangun budaya ma sya rakat m elalui peningkatan terhadap pemaham an, pengetahuan, dan keterampilannya tentang pentingn ya kele starian ling kungan hidup bagi mereka. Upaya lain yan g telah dilaku kan oleh Dinas Pen gendalian Lingku ngan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah kea rah ini adalah m enyiap kan sara na m aupun pra sa rana yang m em udahkan m asyara kat m enjang kau pelayanan Dinas. Dina spun telah m enyiap kan apa ratu r tekni snya dengan mengikutse rta kan dalam berbagai pelatihan lingkungan hidup yang

(29)

II- 9 diselengga rakan oleh be rbagai lem baga pendidikan yang telah te rakre ditasi, agar dapat m ela ksanakan tuga s poko k dan fungsinya sehingga memenuhi harapan m asyara kat te rhadap Dinas untuk memberi kan pelayanan yang optimal. Pen ga wasan te rhadap pa ra pela ku u saha dan atau kegiatan secara rutin dilaku ka n, baik melalui kegiatan monitoring lingkungan hidup, penaatan hu kum lingkungan hidup ba gi pelaku u saha, dan pem binaan terha dap pela ku usaha dan atau kegiatan yang mem iliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Pe rdagang an (SIUP) atas da sar rekomenda si dari Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupaten Halm ahera Tengah. M em bangun kader-kade r m uda, u sia dini, rem aja dan juga pemuda melalui kegiatan de siminasi lingkungan hidup bagi u sia dini, rem aja dan pemuda telah dilaku kan 2 (dua ) tahun terakhir ini, agar penga wa san denga n m elibatkan m asyara kat seca ra tida k lang sung dapa t dilaku kan seja k u sia dini. Pengawa san te rhadap pelaku usa ha dan atau kegiatan yang m em iliki Am dal ataupun UKL/UPL, lebih mengarah kepada ketaatan hukum pelaku usaha dan atau kegiatan te rhadap kewajiban dalam pengelolaan lingkungan hidup yang telah di sepa katinya dengan Pemerintah Dae rah dan ma sya rakat. Gambar II.6. berikut m enyajikan dam pak n yata se cara tidak lang sung hasil pengawa san yang telah dilaku kan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah melalui Dinas Pen gendalian Lingku ngan Hidup te rhadap pelaku u saha dan a tau kegiatan penambangan nikel di Pulau Gebe, yaitu PT. An eka Tambang Tbk.

Gambar II.6. Bekas Areal Penambangan Nikel Di P. Gebe Yang Menghutan Kembali

(30)

III-1

BAB III. AIR

A. Kondisi Umum

Secara um um kondisi fisi k air di Kabupaten Halmahera Tengah, baik yang be rsumber dari mata air, sungai dan sum ber daya air lainnya ma sih jauh dari pencemaran, baik akibat aktivita s p erindu strian, pem ukiman m aupun kegiatan yang be rdam pa k ata s ling kungan hidup pada um um nya. Hal ini dapat dilihat dari bebarapa sajian vi sual beri kut tentang kondi si fisik sun gai-su ngai yang te rgolong be sar di bawah ini :

Gambar III.1. Sungai Fidi di Kecamatan Weda

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en H almaher a Tengah, 2007

Gambar III.2. Sungai Yef etu di Kecam atan W eda

(31)

III-2 Gambar III.3. Sungai D agas uli Di Kecamatan W eda Ut ara

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat em Halmahera Tengah, 2007

Gambar III.4. Sungai Kluting Di Kecamat an Weda Sekatan

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en H almaher a Tengah, 2007

Gambar III.5. Sungai W airoro Indah di Kec amatan Weda Selat an

(32)

III-3 Gambar III.6. Salah Satu Sungai Di W ilay ah Penambangan Bijih N ekel Pulau Gebe

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en. Halmahera Tengah, 2007

Tabel III.1. berikut ini menyajikan re kam an data pengambilan sam ple uji terhadap bebe rapa air sungai di atas yang telah dilaku kan oleh Staf Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupate n Halmahera Tengah pad a a khir bulan Nopember 2007 :

Tabel III.1. Rekaman Data Pengambilan Sampel UJi Air Sungai

HASIL PEMERIK SAAN LAP ANGAN NO. JENIS CONTOH

UJI

LOKA SI PENGAMBI LAN

CONTOH UJI pH TEMP (0 C) DEBIT DHL (MS) (mg/L) DO (mg/L) TDS KEKERUHAN (NTU)

1. Air Kali Fidi Di Atas P ermukaan

Air (Titik I) 7 25 0,7 0,29 01,5 0,145 3,9

2. Air Kali Fidi Di Atas P ermukaan

Air (Titik II) 7 25 0,7 0,28 01,4 0,14 5,5

3. Air Kali Yefet u Bagian Hul u P ada

Kedalaman 1 M 7 30 0,5 0,01 02,0 0,05 37, 9

4. Air Kali Yefet u Bagian Tengah

7 28 0,7 0,35 02,1 0,175 39, 5

5. Air Kali Kluti ng

Jaya

Di Atas P ermukaan

Air (Titik I) 7 26 0,3 0,22 02,2 -0,11 1,3

6. Air Kali Kluti ng

Jaya

Di Atas P ermukaan

Air (Titik II) 7 26 0,4 0,23 02,3 -0,115 92, 0

7. Air Kali Dagasuli Di Atas P ermukaan

Air (Titik I) 7 25 1,4 0,13 02,3 -0,065 22, 8

8. Air Kali Dagasuli Di Atas P ermukaan

Air (Titik II) 7 25 2,1 0,13 02,1 -0,065 20, 2

9. Air Kali Moreala Kedalaman 0,5 M

(Titik I) 7 28 1,0 0,2 02,1 0,01 10, 4

10. Air Kali Moreala Permukaan Air

(Titik II) 7 26 0,3 0,1 02,5 0,05 7,0 Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

(33)

III-4 Dem ikian pula dengan Tabel III.2. beri kut ini yang m enyajikan h asil re kam an dari kondi si air sumur yang bera da di lingkungan padat p enduduk, yaitu Kota Weda yang merupakan Ibukota Kecamatan Weda, Kota Sagea sebagai Ibu kota Kecam atan Weda Uta ra dan Kota Wairoro Indah yang juga m erupakan Ibukota Kecam atan Weda Selatan :

Tabel III.2. Rekaman Data Pengambilan Sampel UJi Air Sum ur

HASIL PEMERIK SAAN LAP ANGAN NO. JENIS CONTOH

UJI PENGAMBI LAN LOKA SI

CONTOH UJI pH TEMP (0 C) DEBIT DHL (MS) (mg/L) DO (mg/L) TDS KEKERUHAN (NTU) 1. Air Sumur W eda Sumur W eda Titi k I

Kecamatan W eda 8 30 - 1,80 01,6 -0,9 0,9 2. Air Sumur W eda Sumur W eda Titi k II

Kecamatan W eda 7 30 - 0,90 0,5 -0,45 0,3 3. Air Sumur S agea Sumur S agea

Kecamatan W eda Utara 7 29 - 0,50 01,5 0,25 0,3 4. Air Sumur SP 2 Wairoro Sumur SP 2 Wairoro Kecamatan W eda Selatan 7 30 - 0,53 02,4 -0,265 1.7 5. Air Sumur Loleo Sumur Loleo Kecam atan W eda Selatan

7 29 - 0,65 02,2 0,325 14, 5

Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

Pem anfaatan sum ber daya air permu kaan (air sum ur dan mata air) belum terkelola dengan b ai k, apalagi Peru sahaan Daera h Air M inum (PDAM) Kabupaten Halmahera Tengah yang mempunyai tugas po kok dan fungsi dalam pengelolaan sumber da ya air untu k di kon sum si belum sepenuhnya m em iliki fasilitas yang memadai dan belum dapat beroperasi se bagaim ana layaknya. Sem entara di beberapa tem pat yang m em iliki sum be r m ata air, dim anfaatkan oleh m asyara kat seca ra individu maupun kelompok untu k melayani kebutuhan kebutuhan ma sya rakat lainnya seca ra tradi sional. Dengan kondisi seperti ini sam pai dengan laporan statu s lingkungan dae rah ini disajikan, te rnyata belum memperlihatkan dampak yang m eng kuatirkan a kan adan ya pe rubah an kualitas terhadap sum ber daya air itu sendiri. Hal ini dimungkinkan karena jum lah penduduk di wilayah-wilayah te rse but ma sih terbata s ya ng be rdampa k pula pada te rbatasnya penggu naan air perm ukaan da ngkal (sum ur dan mata air), dan tida k dijum painya industri-indu stri pengolahan yang m enggunakan sum ber daya ai r yang a da di wilayah tersebut yang berdam pa k kepada penu runan m utu dan kuantitas sum ber da ya air te rse but. Gambar III.7 dan Gambar III.8 be ri kut ini mem perlihatkan pemanfaatan sum ber daya air perm ukaan atau sumber d aya

(34)

III-5 air dangkal oleh masyara kat se cara tra disional di wilayah penambangan ni kel PT. Ane ka Tam bang Tbk., Kecam atan Pulau Gebe :

Gambar III.7. Sebuah Mat a Air Yang Dimanf aatkan Sec ara Tradisionil

Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

Gambar III.8. Memanf aatk an Sumber Day a Air Bersih Yang Belum Dikelola

Sumber : Lapor an Pemantauan Kualitas Air Di Kabupat en Hal mahera Tengah Tahun A nggaran 2007

Sem entara ini da ri a ktivitas penam bangan bijih nekel oleh PT. Ane ka Tam bang Tbk., di Pulau Gebe Kecamatan Pulau Gebe yang saat ini memasuki masa reklamsi pa sca tam bang, teka nan-te kana n terh adap ko ndi si fisi k su ngai lebih kepada te rbentu knya sedim enta si-sedimenta si da ri a ktivitas penambangan dan dampa k e rosi akibat run off terutam a pada musim hujan. Namun demi kian kare na telah dibangun sumur-sumur p engendalian untu k m em inim alisir a kan

(35)

III-6 adanya eksternalitas a kibat penambangan tersebut maka kondisi sungai seca ra fisi k tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan selam a lima tahun ini. Pem anfaatan sum ber daya air perm ukaan dan sumber da ya air dangkal telah dikelola dengan baik di wilayah penambangan dan se kita rnya sehingga lim bah yang ditim bulkan dari a ktivitas penduduk dan pe rusahaan tida k m enurun kan mutu dan kuantita s air yang ada, sehingga layak untu k dibuang ke saluran air um um dan diteruskan ke laut atau ke sungai.

Beri kut beberapa gam baran vi sual yang m enunjukkan kondi si fi si k air limbah yang dialirkan ke sungai-sungai di se kita r wilayah penambangan :

Gambar III.9. Salah Satu Kolam Penampungan Air Limbah PT Antam Tbk, Di P. Gebe

Sumber : Kol eksi Fot o Dinas Pengendalian Lingkungan Hidup Kabupat en H almaher a Tengah, 2007

Gambar III.10. Air Limbah Dialirkan / Dibuang Ke Sungai Dan Laut

(36)

III-7 Gambar III.11. Kondisi Fisk Air Lim bah Yang Dialirkan / Dibuang Ke Sungai Dan Laut

Sumber : Koleksi Fot o Dinas P engendalian Li ngkungan Hidup Kabupaten Halmahera Tengah, 2007

Da ri gambaran se ca ra umum di atas, terlihat jelas bahwa kondi si fisi k sungai (air sungai) da n air sum ur dan sum ber m ata air lainnya di Kabupaten Halmahera Tengah selama ku run wa ktu lim a tahun kebelakang tida k jauh berbeda dengan kondi si saat ini yang dapat dikatakan belum mengalami pencem aran yan g cuku p signifikan, meski pun di wilayah penam bangan sekalipun. Kalaupun ada polusi terutam a a kibat ke giatan menam bangan, m aka perubahan yang terjadi adalah pendang kalan sungai di wilayah penam bangan dan pe rubahan warna air sungai namun sifatn ya tida k perm anent dan dapat diatasi oleh pelaku u saha dan atau kegiatan dengan kewajibannya melaku kan upaya peng elolaan lingkungan hidup (UKL ) dan upaya pemantauan ling kungan hidup (UPL ), sehingga seca ra sig nifikan mampu m engantispa si perubahan terhadap kondi si fi sik sungai, sum ur dan sumber m ata air lainnya yang be rakibat pada pencemaran sumber daya air itu sendi ri. Ha sil pemantauan kualitas air yang telah dila ku kan oleh PT. Aneka Tambang Tb k., yang laporan tri wulannya seca ra rutin disam paikan kepad a Pem erintah Kabupate n Halm ahera Tengah melalui Dinas Pen gendalian Lingkunga n Hidup, seca ra um um menunjukkan beberapa parameter yang stabil, di bawah ambang bata s yang telah ditetapkan.

Tabel III.3. beri kut ini menyajikan ha sil pemantauan kualitas air co ntoh uji yang dilaku ka n oleh Laboratorium PT. Sucofindo Caba ng Manado te rhadap sam ple air milik PT. Ane ka Tambang Tb k., Unit Bi sni s Pe rtam bangan Ni kel Pulau Gebe di Ke cam atan Pulau Geb e pada tan ggal 20 September 2007 :

(37)

III-8 Tabel III.3. Hasil Pemantauan Kualitas Air Pert am bangan Nikel Pulau Gebe

LOKASI SAMPLE

NO. PARAMETER SATUAN

PNTA4 PNTD4 DMGK PMTC4 PNTA2 PNTA3

1. pH - 7,5 7,5 7,6 7,5 7,5 7,4 2. Turbidity NTU 1,35 1,90 1,80 1,88 1,80 1,69

3. Detergen ppm 0,0 0 0 0 0 0

4. Minyak dan lemak ppm 0,01 0,01 0 0,01 0,02 0,02 5. TDS ppm 31, 089 37, 120 31, 420 32, 950 33, 570 34, 168 6. TSS ppm 0,07 0,08 0,08 0,07 0,07 0,08 7. Conducti vit y ppm 15, 121 18, 668 15, 651 16, 131 16, 819 1,549 8. Oksigen terlarut ppm 7,3 7,2 7,3 7,1 7,2 7,0 9. COD ppm 10. BOD ppm 6,57 5,18 6,57 7,39 5,75 6,75 11. Amonia ppm 0 0 0 0 0 0 12. Nitrat ppm 0 0 0 0 0 0 13. Nitrit ppm 0 0 0 0 0 0 14. Klorida ppm 217.08 217,46 216,51 216,42 218,85 218,90 15. Sulfat ppm 141,06 145,83 281,25 208,30 169,90 135,42 16. Arsen ppm 0 0 0 0 0 0 17. Cadnium ppm 0,003 0,004 0,003 0,004 0,002 0,002 18. Cron ppm 0,002 0,002 0,003 0,003 0,002 0,002 19. Cn ppm 0,001 0,001 0,002 0,151 0,002 0,089 20. Fe ppm 0,004 0,005 0,003 0,003 0,003 0,004 21. Pb ppm 0,001 0,002 0,001 0,041 0,030 0,017 22. Hg ppm 0,029 0,017 0,020 0,030 0,021 0,027 23. Ni ppm 0,025 0,005 0,030 0,027 0,020 0,031 24. Zn ppm 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 25. Mn ppm 0,002 0,001 0,002 0,002 0,003 0,002 26. E Coli ppm 0 0 0 0 0 0 27. Total Coliform ppm 0 0 0 0 0 0

Keter angan : bat as B aku Mutu : Turbidit y (<30 NTU), BOD (45 mg/l), Oksigen terlarut (4 mg/l)

Sumber : Lapor an Triwulan III Pengelolaan D an Pemantauan Ling kungan Penambangan Bijih Ni kel Di Pulau Gebe Tahun 2007

B. Dampak Besar Dan Penting

Dam pa k be sa r dan penting yang terjadi dari pengelolaan lingkungan hidup terhada p sumber daya air, dijum pai terutam a di wilayah penambangan sebagaimana yang telah disampaikan di atas, namun sifatnya tidak pe rmanen kare na ada upaya pemulihan kem bali ke ko ndi si awal. Dampak besar dan penting di sini yang dimaksud adalah pe rubaha n fi si k air, baik warna, keke ruhan, Ph, dan lain sebagainya sehingga dapat merubah peruntu kannya, misalnya dari laya k untu k di kon sum si m enjadi tidak layak untu k di kon sum si maupun terjadinya pendangkalan pad a sung ai atau sumber da ya air lainnya a kibat terbentuknya sedimentasi dari aktivita s peng elolaan lingkungan hidup yang tidak dapat dihindari. Dampak be sar dan penting terhadap media air dari pengelolaan

(38)

III-9 lingkungan hidup pad a um umnya ya ng dijumpai di Kabupaten Halm ahera Tengah adalah perubahan alam iah pada mutu air karena pro ses alam dan sedi kit sekali cam pur tangan manu sia didalam nya. Tidak banya k yang dapat dikemu kakan di sini tentang penyebab timbulnya dam pak yang besa r dan penting terhadap media air, hanya saja terbata snya air bersih yang laya k u ntuk dikonsum si saat ini m enjadi perm asalahan utam a di Kota Weda sebagai Ibukota Kabupaten Halmahera Tengah. Air yang tersedia kebanyakan di Kota Weda pada umumnya adalah air payau atau air rawa, yaitu air yang ra sanya a sin sam pai hambar dan keruh warna nya. Kota Weda sendi ri adalah wilayah yang sebagian besa r m erupaka n rawa se hingga keban yaka n airnya seperti itu. Air yang te rsedia untu k laya k dikon sum si jum lahnya terbata s da n hanya terpu sat pada satu tem pat yang berupa sumur da ri m ata air yang bisa diambil pada pagi hari dan sore ha ri. Jika pengambilan air tersebut suda h melebih kapasitas debitnya, m aka air tersebut tida k dapat lagi diperguna kan se ca ra laya k untuk dikonsum si. Diperlu kan bebe rapa saa t lagi untu k m em ulihkan kapasitas air sehingga laya k untu k di kon sum si. Kondi si ini dapat menjadi penyebab air bersih yang layak di konsum si tidak sepenuhnya te rsedia se waktu-waktu pada saat diperlu kan di Kota Weda, apalagi Kota Wed a kedepan a ka n be rkembang menjadi Kota Pemerintahan, bisnis, pem ukim an, dan wilayah industri yang memerluka n ketersediaan sumber d aya air yang memadai.

Dam pa k be sa r dan pe nting dengan aktivita s pembangunan sarana dan pra sarana Pem erintahan Kab upaten Halmahera Tengah di Kota Weda te rhadap sum ber da ya air, adalah perubahan fi si k sun gai yang m em belah Kota Weda khu susnya dan saluran air te rsie r lainnya. Akibat da ri perubahan fi si k sungai ini, maka Kota Weda pada tahun 2006 pernah m engalami banjir yang menggenangi ham pir seluruh Kota Weda sehingga menghambat a ktivita s m a sya ra kat dan akse s keluar dan ma suk dari dan ke Kota Weda. Dampak b esa r d an pen ting dari a ktivitas ini berpengaruh pula terhada p peningkatan kebu tuhan air yang laya k untu k di kon sum si ya ng ha ru s dianti spa si seja k a wal aga r tida k te rjadi kri si s air dikemudian hari. Dam pak b e sa r dan penting deng an adanya aktivita s di sini terhadap sumber daya air, terutama sungai sud ah dapat dipredi ksi seja k a wal, yaitu dengan pem bangunan fasilitas pe ngolahan air sung ai menjadi air bersih dan layak untuk di konsumsi oleh Perusahaan Dae rah Ai r M inum (PDAM) Kabupaten Halmahera Tengah. Dampak be sar dan penting dengan adanya fasilitas ini, justru k be rdampa k positif ka rena a kan merubah kualitas air sungai menjadi lebih bersih, dim ana tingkat ke ke ruhan, p H, debit, kandungan bahan logam dan non logam akan dipantau secara teru s-m eneru s.

(39)

III-10

C. Upa ya Menga tasi Pe rmasala ha n Te rhada p Sumber Daya Air

Re spon m asya ra kat terhadap perm asalahan sum ber daya air saat ini dapat di katakan m asih pa sif, sebab ma syara kat menyadari ataupu n tidak, belum merasa kan ada nya kri si s ata s air untuk kebutuhann ya sehari-hari. Di beberapa wilayah lain di Kabupaten Halmahera Tengah, sepe rti Kecamatan Patani, Pa tani Uta ra dan Kecamatan Pulau Gebe, selain Kecamatan Weda khu susnya di Kota Weda, air be rsih dan layak untuk dikonsum si be rda sarkan penglihatan ka sat mata, berlimpa dengan sum ber mata air yang tidak pernah ke ring meskipun pada m usim kemarau. Contoh kon krit sepe rti yang ditam pilkan dalam Gam bar III.7 dan Gambar III.8, adalah sebagian kecil dari sum ber-sum ber air dari m ata air yang banya k dijum pai di beberapa wilayah ketiga Kecamatan di atas. Oleh kare nanya, ma syarakat di ketiga wilayah kecamatan dim aksud tida k mera sa perlu m elakukan pengelolaan pemanfaatan sum ber daya air se ca ra profe sio nal. Dem ikian pula dengan Pemerintah setempat belum m erasa perlu m em bangun fasilitas yang memadai untu k m engelola sumber daya air yang memiliki nilai ekonom i yang menjanjikan ini. Nam un dem ikian Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tenga h melalui Dinas Pe kerjaan Umum, Dinas Pen gendalian Lingku ngan Hidup dan In stan si Te knis terkait berupa melaku kan pemantauan terhadap kualitas air khu susn ya aga r tetap le stari, te rhindar da ri pencemaran, dan terjaga kelaya kannya sebag ai sumber daya air bersih dan laya k di kon sum si

Re spon ju stru datang da ri Pemerintah Daerah sendiri, dalam hal ini dari Dina s Pengen dalian Lingkungan Hidup dengan difa silitasi oleh Kemente rian Negara Lingkungan Hidup m elalui Program Pemanfaatan Dana Aloka si Khu sus Bidang Lingkun gan Hidup pata Tahun Anggaran 2006, 2007 dan 2008. Nam un dem ikian jauh seb elum itu, Pem erintah Daera h deng an bantuan d ari Nega ra Jepang melalui Proye k Sarana Air Bersih dan Pen yehatan Lingkungan (PSAB-PL) telah m elakukan upaya-upaya kearah itu, dengan mem bangunan sa rana air bersih yang be rupa sumur, pe rpipaan, dan bak-ba k penam pung air be rsih u ntuk pem enuhan kebutuha n m asyara kat seh ari-hari. Haru s diakui bahwa hasilnya memang belum m aksimal, selain ka rena keterbatasa n pemaham an, pengetahuan dan keterampilan masyarakat un tu k m engope rasi kan dan juga memelihara sarana dimaksu d, pembinaan tidak berlanjut, penga wa san kurang optimal sehingga mutu peke rjaan re kanan yang m em bangun fa silitas tersebut banyak yang jauh di bawah dari yang diharapkan, adalah ala san utam a kenapa Pro yek yang dibiayai dengan 55% dana APBN (Bantu an Luar Negeri) dan 45% dana APBD II itu tida k be rtahan lama dan kini tinggal hanya kena ngan saja.

Gambar

Gambar I.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelam in Per Kec amatan
Gambar I.4. Pers ent ase Penyerapan Angkatan Kerja Di Berbagai Sektor
Gambar I.7. Perk em bangan Alokasi D ana Pengelolaan Lingk ungan Hidup
Gambar II.2. Dam pak Besar D an Penting  Akibat Penam bangan Legal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu cangkang telur, putih telur, dan kuning telur dicipta oleh Sanghyang Wenang menjadi tiga bayi laki-laki pula yang masing-masing diberi nama Batara Antaga, Batara

Form Rekam Medis Rawat Jalan memuat data pemeriksaan Form Rekam Medis Rawat Jalan memuat data pemeriksaan pasien yang minimal terdiri atas:. pasien yang minimal

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus B2P2TOOT sekaligus institusi Balitbangkes yang

Selanjutnya, kemampuan menentukan unsur intrinsik cerita pendek siswa kelas IX SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru pada aspek sudut pandang mendapat nilai rata-rata 6,75

The electrostatic potential points used are those of the merged sets of points used in the CHELP, CHELPG, and Merz-Kollman methods, except for the two copper complexes where

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif, yaitu suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari

AUDIOVISUAL TRANSLATION OF SLANG WORDS AND PHRASES AND THEIR TYPES OF EQUIVALENCE IN 50/50 MOVIE.. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]