• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum Perusahaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum Perusahaan

Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan cabang perusahaan dari Envirospace Consultants Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura. Envirospace Consultants Pte. Ltd. Singapura merupakan pecahan dari perusahaan Garden and Landscape Center (GLC) yang merupakan perusahaan pionir dan pemrakarsa dari berdirinya industri-industri yang bergerak di bidang lanskap dan pertamanan lainnya di Singapura. Perusahaan GLC didirikan pada tahun 1968 yang kemudian mendirikan Envirospace Consultants Pte. Ltd. Singapura pada tahun 1998. Pada tahun 2005 Envirospace Consultants Pte. Ltd. Singapura membuka perusahaan cabang di Indonesia yaitu PT. Envirospace Consultants Indonesia. Alasan perusahaan ini didirikan adalah karena permintaan akan jasa konsultan lanskap dan pertamanan di Indonesia semakin meningkat.

Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia merupakan salah satu perusahaan arsitektur lanskap yang telah menangani sejumlah portfolio dan proyek dari berbagai macam skala dan dapat dikatakan cukup berkompeten meskipun perusahaan ini masih dianggap muda.

4.1.2 Pelayanan perusahaan

Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia memberikan pelayanan di bidang perencanaan dan desain lanskap. Pelayanan di bidang ini berupa konsultasi perencanaan dan desain lanskap dengan menghasilkan produk berupa gambar hingga implementasi dari desain. Pada pekerjaan desain lanskap, sebelum desain diimplementasikan, biasanya melalui tahap Detail Engineering Design (DED) yaitu tahap pembuatan gambar kerja agar lebih memiliki akurasi yang tepat saat pelaksanaan. Perusahaan pun memberikan layanan konsultasi hingga pembuatan produk gambar DED pada pekerjaan desain lanskap.

Sebelum melakukan implementasi, ketersediaan material yang akan digunakan dapat dipenuhi melalui perusahaan ECI. Penyedia material untuk kebutuhan implementasi desain lanskap merupakan mitra ECI. Setelah desain

diimplementasikan, selanjutnya perusahaan memberi pelayanan di bidang pemeliharaan lanskap dan taman berupa konsultasi manajemen dan pemeliharaan lanskap hingga supervisi ke lapangan untuk memantau pemeliharaan lanskap yang telah diimplementasikan dalam periode tertentu.

4.1.3 Metode Mendapatkan Proyek

Proyek yang ditangani berupa proyek perencanaan, perancangan, pengelolaan lanskap, penyediaan tanaman dan lain sebagainya. Adapun beberapa cara bagi perusahaan ECI dalam memperoleh proyek yaitu :

1. Mengajukan penawaran (tender)

Perusahaan memperoleh sebuah proyek dengan mengajukan penawaran (tender) pada klien. Perusahaan ESCI mengajukan rancangan akan proyek yang akan dilaksanakan beserta rencana anggaran biaya (RAB) kepada klien (penyelenggara proyek). Klien merupakan seseorang ataupun suatu perusahaan yang mempunyai proyek dan menyediakan kebutuhan dana dari proyek tersebut. Setelah tender diajukan, pihak penyelenggara akan memutuskan perusahaan yang terpilih untuk menangani proyek tersebut berdasarkan segala penilaian teknis dan dana.

2. Permintaan langsung dari klien

Cara lain dalam memperoleh suatu proyek yaitu tanpa harus mengajukan penawaran pada pihak lain melainkan mendapatkan permintaan langsung dari klien. Klien yang dimaksud adalah klien yang baru menggunakan jasa perusahaan atau pun yang sudah berlangganan menggunakan jasa dari perusahaan.

3. Kerjasama dengan konsultan lain

Proyek lain yang ditangani perusahaan ECI dapat juga diperoleh dengan cara kerjasama dengan konsultan lainnya. Hal ini dapat terjadi karena adanya hubungan baik yang terjalin antara perusahaan ECI dengan perusahaan konsultan lainnya. Kerjasama ini terjadi pada pengerjaan proyek yang skalanya besar, sehingga memerlukan lebih dari satu perusahaan konsultan dengan spesialisasi yang berbeda untuk menanganinya.

4. Kerjasama dengan lembaga

kerjasama dengan berbagai lembaga baik pemerintahan atau pun swasta. Dinas pemerintahan yang dimaksud adalah seperti dinas pertamanan dan pemakaman, dinas tata kota dan wilayah dan lainnnya di beberapa daerah di Indonesia, sedangkan pihak swasta adalah perusahaan-perusahaan atau kantor yang tidak berada di bawah pengelolaan pemerintahan.

4.1.4 Staf dan Pekerja

Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia (ECI) merupakan perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang arsitektur lanskap. Pimpinan perusahaan berprofesi sebagai arsitek lanskap yang mengkoordinasi dua divisi yaitu divisi perencanaan dan desain lanskap serta divisi sipil dan struktur. Dalam penyelesaian suatu proyek, pimpinan berperan dalam memberikan arahan dan melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan yang dilakukan. Struktur organisasi perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 36.

Staf pada divisi perencanaan dan desain lanskap adalah arsitek lanskap sedangkan pada divisi sipil dan struktur adalah teknik sipil. Pada perusahaan ECI, arsitek lanskap merupakan staf tetap perusahaan sedangkan teknik sipil adalah tenaga ahli yang dikontrak per proyek yang dikerjakan.

Gambar 36. Struktur organisasi di PT Envirospace Consultants Indonesia (Sumber: PT. Evirospace Consultants Indonesia 2012)

4.1.5 Sistem Kepegawaian

Sistem kepegawaian di perusahaan ECI adalah dengan adanya kesepakatan kontrak kerja antara calon pegawai dengan pimpinan. Dalam jangka waktu tertentu pimpinan mengadakan evaluasi terhadap kinerja karyawan tersebut. Dengan sistem kontrak ini, karyawan dapat bebas mengundurkan diri bila merasa kurang sesuai dengan lingkungan kerja di perusahaan ECI.

Pekerjaan dalam kantor divisi desain sangat efisien karena selama waktu kerja, semua staf akan berada di studio dan mengerjakan tugasnya masing-masing. Waktu kerja dimulai dari pukul 08-00 sampai dengan pukul 17.00. Waktu istirahat adalah pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00. Pada keadaan tertentu seperti banyaknya pekerjaan yang harus segera dikerjakan dengan deadline yang mendesak atas permintaan klien biasanya pimpinan perusahaan memberikan kebijakan untuk memberikan waktu tambahan (lembur) dalam pengerjaan tugas- tugas oleh staf dan peserta magang.

4.1.6 Peralatan dan Kegiatan Studio

Suatu produk dapat dinyatakan keberhasilannya ketika klien merasa puas dengan apa yang kita kerjakan. Besarnya kepuasan seorang klien terhadap produk yang dihasilkan adalah ketika produk tersebut sesuai keinginan klien dan dikerjakan dengan maksimal. Maksimalnya suatu produk yang dihasilkan tidak terlepas dari kemampuan staf perusahaan serta peralatan-peralatan yang mendukung dalam pembuatan produk. Peralatan dan perlengkapan di ECI sudah tergolong cukup lengkap. Peralatan yang ada sudah mendukung pekerjaan dalam studio. Berbagai peralatan dan perlengkapan yang digunakan perusahaan ECI adalah sebagai berikut:

1. Empat unit komputer lengkap 2. Satu unit projector

3. Dua unit printer A3 4. Satu unit scanner

5. Satu unit printer multifungsi A4 (printer, scanner, fotokopi)

6. Berbagai macam jenis penggaris plastik dengan berbagai skala dan bentuk 7. Berbagai macam jenis penggaris besi dengan berbagai skala dan bentuk 8. Alat gambar (marker, spidol, pensil warna, drawing pen dan rapido dengan

berbagai ketebalan serta pensil dengan berbagai ukuran ketebalan) 9. Satu unit meja tracing

10. Drawing Scale

11. Penghapus, isolasi, double tape dan lem.

12. Cutting board

13. White board

14. Tracing paper dan kertas kalkir

15. Kertas ukuran A4, A3 dan F4 16. Kertas glossy dan kertas albatros

17. Papan plastic (board) untuk panel presentasi 18. Lemari alat tulis, rak buku dan file

19. Digital camera

20. Global Positioning System (GPS)

21. Meteran

22. Lima unit meja, kursi kerja dan meja berukuran besar untuk rapat dan menggambar

23. Library image board softscape

24. Berbagai buku sumber (perencanaan, desain dan manajemen) yang ada di perusahaan.

4.1.7 Sistem manual

Sistem manual adalah pembuatan produk grafik yang dilakukan dengan sketsa tangan (freehand). Biasanya dilakukan pada tahap awal proyek seperti pada pembuatan gambar konsep desain (concept design), concept site plan, sketsa potongan, sketsa suasana dan sketsa perspektif. Sketsa yang telah selesai dikerjakan akan digambar ulang pada kertas kalkir dengan gambar sketsa yang diperhalus dengan ukuran yang proporsional dan memiliki akurasi skala yang lebih baik. Gambar yang telah diperhalus akan discan dan diprint untuk selanjutnya diwarnai (colouring). Teknik mewarnai dapat dilakukan dengan pensil warna, spidol, marker atau alat warna lainnya. Kegiatan mewarnai terkadang dilakukan melalui operasi komputer.

4.1.8 Operasi komputer (computerize)

Penggunaan teknik computerize selain karena permintaan beberapa klien, juga bertujuan untuk mempermudah dalam penyajian presentasi kepada klien serta menciptakan produk gambar dengan hasil yang lebih optimal. Teknik pembuatan grafik ini adalah dengan menggunakan PC (personal computer). Dalam pembuatan produk grafik arsitektur lanskap dengan teknik computerize, setiap PC sudah dilengkapi dengan software yang mendukung pembuatan gambar proyek. Software yang digunakan di perusahaan ECI.

Hasil dari penggunaan teknik computerize ini seperti, pengembangan desain (design development), concept site plan, long section, gambar potongan, gambar perspektif, gambar detail seperti detail konstruksi, gambar planting plan

dan gambar lighting plan.

Produk yang dihasilkan dengan menggunakan operasi komputer selanjutnya dapat disampaikan kepada klien melalui dua cara yaitu presentasi dua dimensi dan presentasi tiga dimensi. Presentasi ini dapat dilakukan dengan bantuan alat elektronik maupun tidak. Presentasi dua dimensi biasanya disajikan dengan menampilkan gambarnya menggunakan Microsoft Power Point, poster, panel dan booklet proyek. Sedangkan presentasi tiga dimensi dapat disajikan dengan menampilkan animasi tiga dimensi menggunakan software Google Sketchup. Situasi di kantor PT. Envirospace Consultants Indonesia dapat dilihat pada Gambar 37.

4.1.9 Sistem Penyimpanan Data

Semua data proyek disimpan dalam satu file khusus pada hard drive

komputer. File setiap proyek berisi seluruh data-data di dalamnya seperti data inventarisasi, dokumentasi kondisi tapak, data gambar dengan format AutoCAD, Google Sketchup, Adobe Photoshop, data Artist Impression, dan lain sebagainya.

4.1.10 Sistem Komunikasi

Karena proyek yang dikerjakan di PT. Envirospace Consultants Indonesia tidak hanya proyek lokal saja namun juga proyek dari luar Indonesia, maka komunikasi antara perusahaan ECI dengan klien lokal maupun luar Indonesia sangat harus diperhatikan. Biasanya perusahaan ECI menggunakan komunikasi melalui electronic mail (e-mail) dengan klien yang dirasakan lebih efektif dan efisien, terutama ketika klien membutuhkan progress gambar yang sudah dikerjakan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan komunikasi melalui telepon.

4.1.11 Ruang Lingkup Kerja

Ruang lingkup kerja PT. Envirospace Consultants Indonesia mencakup pada penyediaan jasa di bidang arsitektur lanskap pada jarak yang luas untuk klien pada dua sektor yaitu sektor publik dan sektor privat. Perusahaan memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk membantu badan pemerintah dan organisasi mayor multi-nasional, juga mengerti dan memberi pelayanan akan kebutuhan dari organisasi skala kecil.

Perusahaan ECI merupakan sebuah tim professional lanskap manajemen yang mempersembahkan dan memberikan jasa dengan kekuatan dari anggotanya. Memiliki tantangan untuk menciptakan solusi inovatif yang mencerminkan komitmen dalam hal kualitas untuk memuaskan dan menguntungkan pelanggan dengan harga yang sesuai. Perusahaan ini mengutamakan kemampuan karyawannya dalam mengantisipasi keinginan klien dengan komunikasi dan pemahaman dalam meningkatkan kualitas lingkungan.

Perusahaan Envirospace Consultants Indonesia merupakan sebuah perusahaan konsultan mandiri yang menyediakan jasa dalam skala nasional dan internasional dengan mutu pekerjaan dalam bidang landscape architecture,

master planning, urban design, environmental research dan project manajemen.

Perusahaan ini telah banyak mengerjakan berbagai bidang proyek yang berhubungan dengan bidang lanskap. Pekerjaan yang dikerjakan meliputi single-

family residential garden, parks and outdoor recreation facilities, hotel and

resorts, civic and public building, commercial and industrial developments,

community and multifamily housing developments, historic preservation and

restoration projects, planning and analysis projects, educational area, streetscape

beautification, arboretum.

Beberapa contoh hasil pekerjaan proyek yang telah ditangani PT. Envirospace Consultants Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Escape Theme Park –Singapore merupakan salah satu contoh dari proyek parks

and outdoor recreation facilities yang ditangani oleh PT. Envirospace

Consultants Indonesia.

2. Kandang Kerbau Hospital –Singapore yang merupakan contoh proyek civic

and public buildings.

3. UE-Square–Singapore dan Botani Square-Indonesia, Bogor merupakan salah satu contoh proyek commercial and industrial.

4. Duxton Plain Public Housing-Singapore merupakan salah satu contoh dari proyek private residential and multifamily housing development.

5. Proyek Tuy Hoa City-Vietnam merupakan proyek dengan metode pengajuan proposal untuk melakukan perancangan gerbang utama jalan. Proposal rancangan yang diajukan berupa konsep dan beberapa gambar ilustrasi suasana dan potongannya.

6. Jalan Raya Cikini, Jakarta menjadi proyek perusahaan ECI di bidang perancangan dan pengindahan lanskap jalur kota.

4.1.12 Proses Desain

Dalam pelaksanaan proyek, perusahaan ECI mengikuti mekanisme tahap perancangan pada umumnya yang sama dengan perusahaan lainnya. Pada (Gambar 38) disajikan dalam bentuk diagram proses pekerjaan proyek pada perusahaan ECI.

Gambar 38. Proses Desain pada PT. Envirospace Consultants Indonesia (Sumber : PT. Envirospace Consultants Indonesia 2012)

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama yang dilakukan oleh PT. Envirospace Consultants Indonesia pada semua proyek yang ditangani melalui tahap persiapan. Tahap ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan berbagai teknis dan urusan administrasi proyek. Pada tahap persiapan terjadi pertemuan pertama atau awal dengan klien.

Pada pertemuan ini klien membicarakan mengenai keinginannya dan harapannya akan proyek yang akan ditangani, konsep yang ingin dicapai dan

Persiapan Inventarisasi Tapak Analisis Tapak Konsep Desain Pengembangan Desain (Design Development) Pemeliharaan (Maintenance) Revisi sesuai dengan keinginan klien Konsep Awal Desain

(Preliminary Concept Design) Desain skematik (schematic design) Rencana Induk (Master Plan) Pelaksanaan (Implementation) Gambar Konstruksi (Construction Design)

kepentingan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan proyek. Kemudian selanjutnya pihak perusahaan mempersiapkan usulan kegiatan yang lebih detail yang mencakup pelayanan, bentuk produk dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak kerja. Pada tahap ini dilakukan penerimaan proyek (project acceptance).

Pada tahap ini merupakan awal dari kesepakatan dengan klien, sehingga sangat penting sekali untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan. Komunikasi dan teknik presentasi sangat penting untuk memberikan perhatian yang lebih dalam menyimak keinginan klien tentang proyek yang akan dikerjakan. Komunikasi yang baik dari pihak perusahaan dalam hal ini pimpinan perusahaan dan juga staf menjadi kunci keberhasilan pada tahap ini.

2. Inventarisasi Tapak

Inventarisas tapak merupakan tahap utama dalam proses perancangan. Tahap inventarisasi tapak bertujuan untuk melakukan pengumpulan berbagai data mengenai proyek. Tahap ini dilakukan secara langsung ke lokasi proyek melihat kondisi awal tapak.

Pada tahap ini staf perusahaan melakukan survey lapang, inventarisasi dan melakukan pengumpulan dan perekaman data pada tapak. Data untuk keperluan proyek diperoleh melalui data primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah melalui site survey ke lokasi proyek secara langsung dan wawancara dengan pihak klien dan pihak lainnya yang berhubungan dengan proyek. Data proyek terkadang sudah tersedia pada awal penerimaan proyek karena telah dilakukan site inventory oleh pihak lain sebelumnya, sehingga perusahaan ECI bekerja langsung dengan data yang tersedia pada tahap perancangan.

Data primer ini merupakan semua data eksisting yang ada pada tapak seperti letak dan luas, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi serta dokumentasi dalam bentuk foto atau rekaman video. Data berupa peta awal (base plan) terkadang sudah tersedia dari klien, baik berupa

softfile atau hardcopy print. Jika base plan tidak disediakan maka perusahaan

map melalui internet untuk mengetahui lokasi serta bentuk tapak yang akan dikerjakan. Data iklim pada dasarnya merupakan data sekunder yang penting karena berhubungan dengan kenyamanan manusia dan tapak tersebut. Data sekunder yang berhubungan dengan tapak dan lingkungannya harus dikumpulkan juga sebagai bahan untuk proses analisis.

3. Analisis Tapak

Analisis tapak bertujuan untuk melakukan evaluasi tehadap data yang diperoleh pada tahap inventarisasi pada tapak (proyek). Analisis tapak yang dilakukan perusahaan sangat mementingkan fungsi dan estetik yang akan dicapai sehingga mempertimbangkan pula keinginan dari klien dan keberlanjutan tapak agar tidak terjadi kerusakan pada lingkungan. Sehingga analisis yang baik untuk dasar melakukan perancangan dapat tercapai.

Pada tahap analisis dilakukan diskusi bersama di dalam perusahaan untuk menemukan solusi yang terbaik. Analisis ini juga dilakukan pada semua aspek yang ada dalam tapak seperti letak dan luas, iklim, aksesibilitas, tata guna lahan, vegetasi, topografi dan hidrologi. Pada pelaksanaannya biasanya pihak perusahaan melakukan analisis pada aspek yang sangat berpengaruh pada desain tapak saja.

Tahap analisis merupakan tahap yang sangat penting dalam proses desain. Tahapan ini sangat dipengaruhi oleh waktu dan dana yang tersedia, sehingga untuk dapat mendapatkan suatu analisis yang baik maka waktu yang tersedia harus cukup banyak dan dana dari klien harus tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan waktu yang cukup maka hasil analisis yang dilakukan akan lebih spesifik.

Pada semua proyek yang dikerjakan, tahapan analisis yang dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama, karena staf perusahaan khususnya pimpinan perusahaan telah berpengalaman dalam banyak proyek lainnya yang sudah ditangani. Pada tahap ini juga dilakukan wawancara lebih lanjut kepada klien. Setelah tahap ini selesai dilanjutkan pada tahap proses perancangan. 4. Konsep Desain (Concept design)

Tahap konsep desain bertujuan untuk membuat arahan mengenai rancangan yang akan dibuat selanjutnya pada proyek. Konsep perancangan

merupakan tahap awal untuk membuat perancangan lanskap secara konseptual dengan memasukkan semua ide untuk menciptakan sebuah tema dan karakter yang sesuai dengan keinginan klien. Konsep perancangan merupakan tahap yang penting pada proses perancangan, karena merupakan dasar untuk merancang. Pada perusahaan, untuk pembuatan konsep awal ini dilakukan diskusi dengan divisi perencanaan dan desain dengan mempertimbangkan keinginan klien.

5. Preliminary Concept Design dan Final Concept Design

Bertujuan untuk menghasilkan gambar–gambar ilustrasi yang menggambarkan konsep yang digunakan yang akan dipresentasikan dan diajukan pada klien dan pihak lainnya untuk mendapatkan revisi. Konsep awal desain (preliminary concept design) yang dikerjakan perusahaan semuanya didukung dan diperkuat oleh penambahan image yang didapat dari berbagai sumber. Image ini digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata kepada pihak klien mengenai konsep yang diajukan.

Bahan image yang digunakan berasal dari buku-buku yang dimiliki perusahaan dan perbendaharaan library yang dimiliki perusahaan dari dokumentasi di berbagai lokasi yang pernah dikunjungi. Semua image yang dibuat mencakup semua elemen lanskap (hard material dan soft material) juga

image yang menggambarkan situasi suatu lokasi dan/atau situasi akhir yang

diinginkan. Tahapan ini biasanya melalui beberapa kali proses revisi. Berdasarkan hasil revisi dari klien dan pihak lainnya yang terkait dengan proyek maka dihasilkan konsep desain akhir.

6. Desain skematik (Schematic Design)

Tahap perancangan skematik memiliki tujuan untuk menggambarkan penggunaan ruang dan pola hubungannya secara skematik. Pada skala kecil seperti perumahan atau vest-pocket park, rencana induk dan rencana skematik dianggap sama. Namun, pada skala yang besar dengan tata guna lahan yang banyak, perancangan skematik dipelajari lagi lebih dalam dengan lebih detail. 7. Rencana induk (Master Plan)

Tahap pembuatan master plan bertujuan untuk membuat gambar yang memuat rencana garis besar suatu proyek. Master plan merupakan gambar

tangan yang memiliki ketepatan bagian-bagian tertentu seperti garis properti, garis bangunan, dan batas dari struktur elemen keras (dinding, lantai, jalan, dan lain-lain). Terdapat perbedaan dengan rancangan awal yaitu pada gaya grafisnya yang sudah mengalami perbaikan dan penghalusan.

8. Pengembangan desain (Design Development)

Tahap design development merupakan pengembangan dari konsep desain. Tahap ini bertujuan untuk membuat desain gambar-gambar detail penampilan yang menggambarkan kesatuan dari material. Sama halnya dengan proses konsep desain, gambar atau produk yang dihasilkan pada tahap ini juga akan mengalami beberapa kali proses revisi dari klien dan pihak lainnya yang berkaitan dengan proyek.

Pada proyek desain penanaman Theme Park Sentul Nirwana telah ada

site plan atau master plan dari pihak klien. Pengembangan desain dilakukan

pada elemen lunak/softscape. Pada tahap ini perusahaan melakukan tahapan pengembangan desain yaitu pengklasifikasian pohon berdasarkan ukurannya, gambaran umum pola penyebaran pohon, pembuatan trees planting, dan pembuatan planting design shrub and ground caver.

9. Gambar konstruksi (Construction Drawings)

Bertujuan untuk mengasilkan gambar-gambar detail konstruksi yang lengkap dengan spesifikasi material dan dimensi yang digunakan. Untuk persiapan proses tender jika proyek ini melalui tender. Pada tahap ini gambar- gambar konstruksi dipersiapkan sebagai komunikasi bagaimana membangun semua elemen dalam proyek agar kontraktor lebih mudah dalam proses pelaksanaan. Gambar konstruksi yang dimaksud terdiri dari rencana pelaksanaan (layout plan), rencana bertahap (grading plan), rencana penanaman (planting plan), rencana penataan pohon-pohon, perdu, semak, tanaman hias, dan tanaman rumput termasuk didalamnya komposisi dari berbagai jenis tanaman sesuai dengan ketentuan standar perancangan dan gambar detail konstruksi.

10. Pelaksanaan (Implementation)

Tahap pelaksanaan memiliki tujuan untuk mewujudkan atau membangun desain pada proyek yang dilaksanakan. Pelaksanaan proyek yang

mencakup pembangunan hardscape dan softscape pada tapak sesuai dengan hasil perancangan yang ada di gambar hasil tahap gambar kerja (working

drawing). Setelah kontrak ditandatangani, kemudian kontraktor melakukan

proses pembangunan dan memasukan hasil desain yang telah dibuat sebelumnya. Meskipun tahap ini biasanya ditangani oleh kontraktor, arsitek lanskap masih tetap boleh memantau tahap pembangunan untuk memberikan saran apabila diperlukan. Bersamaan dengan tahap pelaksanaan dilakukan juga pengawasan terhadap jalannya pembangunan proyek.

11. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap maintenance bertujuan untuk melakukan perawatan terhadap tapak yang telah dibangun baik hardscape maupun softscapenya. Biasanya dilakukan dengan waktu yang sesuai dengan kontrak yang dibuat antara perusahaan dengan klien sebagai tanggung jawab dari perusahaan jika terjadi masalah atau kerusakan setelah pembangunan. Waktu garansi yang diberikan oleh perusahaa untuk tahapan ini biasanya selama tiga bulan.

4.1.13 Posisi Mahasiswa Magang

Mahasiswa magang yang berlatar belakang arsitektur lanskap akan berperan sebagai trainee. Sebagai trainee, pada masa awal magang mahasiswa

Dokumen terkait