• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI UMUM WILAYAH KABUPATEN NGADA

Dalam dokumen BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (Halaman 45-50)

1.1. Kondisi Fisik Wilayah 1.1.1. Geografis

Letak Daerah Kabupaten Ngada terletak diantara 8020’24.28”-8057’28.39”

Lintang Selatan dan 120048’29.26”-121011’8.57” Bujur Timur. Kabupaten Ngada dengan ibukota di Bajawa, secara administratif memiliki berbatasan dengan Laut Flores disebelah utara, laut Sawu disebelah selatan, Kabupaten Nagekeo disebelah timur dan Kabupaten Manggarai disebelah barat. Total luas wilayah Kabupaten Ngada adalah 1.620,92 Km2

Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Ngada termasuk daerah yang beriklim tropis sehingga perubahan suhu tidak dipengaruhi oleh penggantian musim, tapi ditentukan oleh perbedaan ketinggian dari permukaan laut. Luas wilayah yang berada diketinggian mencapai 0 – 500 m sebesar 64,02 persen dan yang berada diketinggian 501-1000 m sebesar 2 1,46 persen dan 1000 m ke atas sebesar 15,13 persen.

yang terbagi dalam 9 (sembilan) kecamatan yakni Kecamatan Aimere, Jerebuu, Bajawa, Golewa, Bajawa Utara, Soa, Riung, Riung Barat dan Kecamatan Wolomeze. kecamatan yang paling luas adalah kecamatan Riung dengan luas wilayahnya mencapai 327,94 Km2. Atau 20,23 persen dari keseluruhan luas wilayah kabupaten Ngada. Kecamatan yang luas wilayahnya paling keci l ada la h k ecamatan Jerebuu dengan luas wilayah 72,18 km2, atau 5,07 persen dari keseluruhan luas wilayah kabupaten Ngada.

1.1.2. Iklim

Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan April (31.5 OC) dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Maret dan Juli (20.0 O

Tabel 1. Curah Hujan di Kabupaten Ngada Menurut Kecamatan, Tahun 2011

C). Kabupaten Ngada dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni - September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim kemarau dan pada bulan Desember – Maret arus angin yang datang dari benua Asia dan Samudera Pasifik banyak mengandung uap air sehingga terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan Mei–Juni dan November–Desember.

No Kecamatan Curah Hujan(mm) Hari Hujan(hari)

1 Aimere 970.5 63

2 Jerebuu 1.685 139

3 Bajawa 1.263 121

4 Golewa 2.305 136

5 Bajawa Utara 429 47

6 Soa 1.685 139

7 Wolomeze 1.120 132

8 Riung 1.465 70

9 Riung Barat 2.547 106

Kabupaten Ngada 1.496,6 106

Sumber: Ngada Dalam Angka, 2012.

347 Curah hujan dan keadaan angin di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan jadi beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan selama tahun 2011 adalah sebesar 1.496,6 mm dengan Rata-rata-Rata-rata hari hujan 106 hari. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret (870 mm). Kecepatan angin hampir merata setiap bulan, berkisar antara 9 – 16 knot.

Wilayah Kabupaten Ngada merupakan jalur yang dilalui oleh daerah gunung api dan berbahaya. Adapun Nama gunung berapi tersebut adalah Inelika (1.559 meter), Ebulobo (2.149 meter), Iya (637 meter), dan Wawomuda (1.559 meter).

1.1.3. Luas Wilayah dan Tata Guna Lahan

Total areal lahan di Kabupaten Ngada seluas 1.620,92km2

Dari segi penggunaan lahan, Kabupaten Ngada lebih didominasi oleh lahan kering (95,47%) dan lahan sawah sebesar 4,53%. Tanah sawah tadah hujan menurut penggunaan di kabupaten Ngada adalah berjumlah 2.406 Ha, sementara yang digunakan untuk sawah tidak diolah 27 Ha. Secara detail tentang penggunaan lahaan menurut penggunaannya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

yang berada pada ketinggian 0 hingga lebih 1000 m diatas permukaan laut. Luas area terbesar di kecamatan Soa (139%) dan Kecamatan Jerebuu (139%) sedangkan area terendah ada di kecamatan Bajawa Utara (47%).

Tabel 2. Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering Di Kabupaten Ngada Dirinci Per Kecamatan 2011(Ha)

Kecamatan Lahan Sawah Lahan Kering Jumlah

Aimere 12 15.238 15.250

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab.Ngada, 2012

Menurut Tabel di atas, sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Ngada berupa lahan kering (95,47%) sedangkan lahan sawah hanya 4,53% saja. Lahan kering terbesar terdapat di Kecamatan Riung Barat, sedangkan lahan sawah terbesar terdapat di Kecamatan Soa, yakni seluas 3.294 hektar.

1.2. Demografi

Jumlah penduduk di Kabupaten Ngada pada tahun 2011 sebanyak 148.459 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk sebesar 91,59 jiwa/km2. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Bajawa sebesar 278,81 jiwa / km2 dan kepadatan terendah terdapat di Kecamatan Wolomeze sebesar 16,82 jiwa/km2

Gambaran sebaran penduduk di Kabupaten Ngada menurut kelompok umur pada Tahun 2011 seperti tercermin pada Tabel 4. Menurut Tabel 4 tersebut nampak bahwa penyebaran tertinggi berada pada kelompok umur 15-49 tahun dan terendah . Penduduk laki-laki berjumlah 72.819 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 72.640 jiwa serta terbagi dalam 30.110 Kepala Keluarga (KK).

348 pada kelompok di atas 65 tahun. Gambaran tersebut mengindikasikan bahwa persentase terbesar penduduk di Kabupaten Ngada berada pada usia produktif atau kelompok usia 15 -49 tahun; diikuti oleh kelompok usia anak-anak (5 -9 tahun). Dari Tabel tersebut juga tercermin bahwa persentase kelompok usia Balita (0 – 4 tahun) masih cukup tinggi yang mengindikasikan adanya angka kelahiran yang masih relatif tinggi.

Tabel 3. Persentase Penduduk Kabupaten Ngada Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2011.

Golongan

Umur Persentase Jumlah Penduduk Persentase

Laki-Laki + Perempuan Laki-Laki (L) Perempuan (P)

0 - 4 6,04 5,16 11,20

5 – 9 6,70 6,91 13,61

10 – 14 6,89 6,01 12,95

15 - 49 22,36 24,16 46,52

50 - 64 4,56 5,34 9,90

65 > 3,04 2,78 5,82

Sumber: Ngada dalam Angka, 2012 (diolah)

Sementara itu, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Ngada pada tahun 2011 sebanyak 66.328 jiwa yang terdiri atas 36.623 laki-laki dan 29.705 perempuan. Jumlah angkatan kerja yang tertampung dalam berbagai sektor pekerjaan di seluruh wilayah Kabupaten Ngada sebanyak 65.840 jiwa (36.262 laki-laki dan 29.578 perempuan).

Berdasarkan catatan tersebut, jumlah angkatan kerja yang belum atau tidak mendapatkan pekerjaan sebanyak 488 jiwa (361 laki-laki dan 127 perempuan).

Penyediaan lapangan pekerjaan pada berbagai sektor pekerjaan masih perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu guna menampung para pencari kerja tersebut.

Informasi mengenai ketenagakerjaan di Kabupaten Ngada dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 4. Informasi Ketenagakerjaan di Kabupaten Ngada Tahun 2011

Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah

Angkatan Kerja 36.623 29.705 66.328

Angkatan kerja Tertampung 32.262 29.578 65.840

Pencari Kerja 361 127 488

Bukan Angkatan Kerja 6.894 17.581 24.475

Jumlah 43.517 47.286 90.803

Sumber : Kabupaten Ngada Dalam Angka, 2012

Dari angkatan kerja yang tertampung tersebut 58,12% terserap pada sektor pertanian, 12,45% terserap di sektor pertambangan, industri, listrik, air dan konstruksi serta 29,43% terserap di sektor perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa Tingginya penduduk yang bekerja di sektor pertanian disebabkan latar belakang pendidikan yang pada umumnya rendah dan untuk bekerja di sektor tersebut tidak membutuhkan latar belakang pendidikan formal yang cukup tinggi.

1.3. Potensi Sumberdaya Alam

Sebagian besar daratan kabupaten Ngada terdiri dari padang rumput, Perkebunan (Kopi, Kakao, dan lain-lain), hutan dengan berbagai jenis pohon-pohon seperti: Kemiri, Asam, Kayu Manis, Lontar dan Sebagainya. Fuana di wilayah kabupaten Ngada terdiri dari satwa piaraan maupun satwa liar. Satwa piaraan berupa hewan-hewan Besar: Kerbau, Sapi, Kuda; serta hewan-hewan Kecil: Kambing, Domba, Babi. Unggas. Jenis-jenis satwa liar seperti Binatang Menjalar: Ular dan

Lain-349 Lain; unggas: Burung Beo, Kakatua dan Sebagainya.. Binatang Liar: Babi Hutan, Rusa, Kera dan Lain Sebagainya. Binatang Purba: Varanus Riungensis (Mbou).

Di wilayah Kabupaten Ngada terdapat tempat wisata yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke wilayah ini. Objek wisata yang ada di Kabupaten Ngada adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Jenis Objek Wisata Alam, Seni dan Budaya di Kabupaten Ngada No Jenis Obyek Wisata Nama Obyek dan Lokasi Wisata

1 Sumber Air Panas

Mengeruda (Soa), Bena (Jerebuu), Pomamana dan Soka (Golewa).

2 Panorama Alam

Air Terjun Soa Seso (Soa), Air Terjun Wae Roa (Jerebuu), Kawah Gunung Berapi, Inelika Dan Lega (Bajawa Utara), Tanjung, 15, Taman Laut 17 Pulau (Riung), Suaka Alam Terong Padang Dan Teluk Kelambu (Riung).

3 Kesenian Daerah :

Berbagai Jenis Tarian dan Atraksi Kesenian Khas Daerah Seperti : Jai, Lea Nore, O Uwi, Tekke, Dero Tua, Ettu/Sagi, Larik .

4 Budaya Beberapa Hasil Kerajinan Tangan (Tenun) Daerah Seperti : Sapu Lue Dan Lain Sebagainya

Sumber : Kabupaten Ngada Dalam Angka, 2012 1.4. Infrastuktur Wilayah

1.4.1. Prarasana jalan

Prasarana jalan merupakan media vital bagi kelancaran arus transportasi darat.

Guna menopang kelancaran transportasi darat di Kabupaten Ngada maka sampai dengan akhir tahun 2011 telah di bangun jalan sepanjang 1.307,81 km dengan perincian menurut status jalan adalah: jalan kabupaten 1.012 km, jalan provinsi 202,51 km dan jalan negara 93,30 km. Dilihat dari aspek kualitas permukaan jalan dari sepanjang jalan keseluruhan tersebut yang berkategori jalan aspal sepanjang 857,81km, jalan kerikil sepanjang180 km dan jalan tanah sepanjang 46 km. Dari aspek kondisi jalan menunjukkan bahwa dari jalan propinsi yang ada (202,51 km), sepanjang 42 km dalam kondisi rusak dan sepanjang 35 km dalam kondisi rusak berat.

Untuk jalan kabupaten 1.012 km, sepanjang 249 km (24,60%) dalam keadaan rusak dan bahkan yang dalam keadaan rusak berat sepanjang 122 km (12,06%).

Banyaknya kondisi jalan yang rusak tentu saja menghambat perekonomian masyarakat. Mobilitas kegiatan pertanian yang berupa penyaluran input maupun pemasaran output menjadi terhambat. Dampaknya, input yang dibeli petani menjadi lebih mahal dan petani harus mengeluarkan biaya transport lebih banyak untuk memasarkan hasil pertanian sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih kecil.

1.4.2. Prasarana air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan utama penduduk untuk keperluan minum dan kebutuhan sehari-hari. Terdapat 21 lokasi sumber mata air yang ada di Kabupaten Ngada, dari jumlah tersebut yang sudah dikelola oleh Perusahaan Air minum, yakni di kecamatan Soa dengan kapasitas sebesar 159.307.m3, dan di kecamatan aimere dengan debit 5,72 litr/dtk. Pada Tahun 2011 produksi Air Minum pada perusahaan air minum di Kabupaten Ngada disalurkan kepada 6.302 pelanggan sebesar 1.679.883 m3. Selain dari perusahaan air minum, kebutuhan air bagi penduduk di Kabupaten Manggarai Barat berasal dari sumber-sumber air tanah lainnya seperti mata air, sungai dan sumur galian.

350 1.4.3. Prasarana listrik

Pada tahun 2011 daya terpasang pembangkit tenaga listrik PLN di Kabupaten Ngada yang siap dijual sebesar 16.667.847 Kwh, sedangkan jumlah pelanggan listrik sebanyak 15.837 pelanggan. Dari jumlah pelanggan yang ada persentase terbesar adalah untuk rumah tangga (0,93%), pelanggan bisnis sebanyak 3,27 %, pelanggan pemerintah 1,60%, dan selebihnya adalah pelanggan sosial dan pelanggan industri.

Secara umum jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Ngada pada tahun 2011 meningkat 7,13% dari tahun sebelumnya.

1.4.4. Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan di Ngada sudah tersedia mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai SLTA. Gambaran jumlah sekolah, guru dan murid menurut tingkat pendidikan seperti tercermin pada tabel berikut:

Tabel 6. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Dibawah Depdiknas Menurut Tingkat Pendidikan, 2011/2012

per sekolah Rerata Murid per sekolah

Sumber: Ngada Dalam Angka, 2012

Menurut Tabel 6 di atas, rasio guru dan murid Taman kanak-Kanak di Kabupaten Ngada adalah 1 : 12; rasio antara murid dan guru untuk tingkat pendidikan SD 1 : 16; rasio untuk tingkat SMP sederajat sebesar 1 : 13, dan rasio untuk tingkat pendidikan SMA sederajat sebesar 1 : 12.

Kabupaten Ngada belum memiliki fasilitas pendidikan tinggi seperti universitas, politeknik, dan lain-lain. Dalam upaya untuk meningkatkan tingkat partisipasi pendidikan masyarakat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pemerintah Kabupaten Ngada perlu membangun dan memperbaiki fasilitas pendidikan yang ada serta memberikan bantuan bagi masyarakat berupa beasiswa bagi yang tidak mampu sehingga mereka dapat memperoleh akses pendidikan yang layak.

1.4.5. Prasarana kesehatan

Guna memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, prasarana kesehatan yang ada di Kabupaten Ngada memiliki satu Rumah Sakit Umum (RSU) dengan kapasitas 100 tempat tidur; 10 unit Puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan;

32 unit puskesmas pembantu, 10 unit Puskesmas Keliling; satu unit BKIA; 22 Poskesdes dan 42 unit Poliklinik Desa (Polindes). Jumlah tenaga kesehatan yang ada terdiri dari: lima dokter spesialis, 20 dokter umum, tiga dokter gigi, 298 perawat kesehatan, 139 bidan, 49 paramedis non perawat serta 132 tenaga lainnya (termasuk ahli gizi, kesehatan masyarakat dan tenaga adminstrasi).

351 1.4.6. Prasarana Ekonomi dan Lembaga Keuangan

Prasarana ekonomi merupakan suatu tempat untuk menunjang berlangsungnya aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh produsen maupun oleh konsumen, misalnya berupa pasar, pusat pertokoan, mall maupun tempat pelelangan. Pasar yang ada di Kabupaten Ngada pada umumnya masih berupa pasar mingguan tradisional yang tersebar di wilayah pedesaan. Pasar ini beroperasi atau bertransaksi sekali dalam satu minggu dan tidak semua desa di wilayah Ngada memiliki Pasar Mingguan Tradisional.

Karena itu, pembeli dan penjual yang melakukan transaksi di pasar mingguan tradisional bisa berasal dari desa-desa lain atau bahkan dari kecamatan lain. Selain pasar mingguan tradisional, terdapat pula pasar harian yang berada di ibukota kecamatan. Sesuai namanya maka pasar harian melakukan transaksi pada setiap hari.

Dalam pelaksanaannya, transaksi pada pasar harian ini tidak seramai pada transaksi pada pasar mingguan tradisional. Meski telah dinobatkan menjadi salah satu tujuan wisata, di kabupaten Ngada belum dijumpai prasarana ekonomi berupa pusat pertokoan, pusat pembelanjaan, maupun tempat-tempat pelelangan.

Lembaga keuangan yang ada di wilayah Ngada berupa lembaga perbankan dan non perbankan. Bank yang beroperasi di wilayah ini adalah bank umum yang terdiri dari Bank Pemerintah, Bank Pemerintah Daerah serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Ada dua Bank Pemerintah yang beroperasi di wilayah Ngada sebagai Kantor Cabang Pembantu, yakni Bank Negara Indonesia (BNI) dan Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan. Sedangkan Bank Pemerintah Daerah, yakni Bank NTT, juga membuka kantor cabang di Kabupaten Ngada. Lembaga keuangan non perbankan yang ada adalah pegadaian dan koperasi. Pegadaian membantu masyarakat yang membutuhkan dana dalam waktu cepat dan dalam jumlah terbatas.

Pegadaian mempunyai kantor cabang di ibu kota Kabupaten (di Bajawa), serta ada kantor ranting di Kecamatan Aimere dan di Kecamatan Soa. Lembaga koperasi yang ada terdiri dari KUD (6 KUD) serta non KUD sebanyak 66 unit. Jumlah anggota KUD 883 anggota, sementara jumlah total anggota koperasi non KUD sebanyak 45.488 anggota.

1.5. Ekonomi Wilayah

1.5.1. Perkembangan Struktur Ekonomi Wilayah

Keberagaman dan prioritas pengembangan sektoral dan wilayah akan memberikan kontribusi yang nyata pada pembangunan Kabupaten Ngada. Beragam kegiatan perekonomian di Kabupaten Ngada memberikan warna tersendiri pada struktur perekonomiannya. Kabupaten Ngada merupakan daerah pertanian khususnya perkebunan yang tentu memberikan pola khas dalam struktur perekonomian daerah.

Secara umum, semakin besar persentase atau kontribusi suatu sektor dalam struktur perekonomian, maka akan semakin besar pula pengaruh sektor tersebut di dalam perkembangan ekonomi suatu daerah dan selanjutnya sektor tersebut dapat diduga akan menjadi penggerak ekonomi di wilayah yang bersangkutan. Struktur perekonomian Kabupaten Ngada dapat dikelompokkan dalam tiga sektor utama yaitu pertama sektor primer yang terdiri dari pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta pertambangan dan penggalian; kedua sektor sekunder yaitu industri pengolahan, listrik-gas dan air bersih serta bangunan, dan ketiga sektor tersier yaitu perdagangan, hotel-restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa.

Dalam dokumen BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (Halaman 45-50)

Dokumen terkait