• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia 1. Sumber Daya Alam

Dalam dokumen BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (Halaman 28-32)

KONDISI UMUM WILAYAH KABUPATEN NAGEKEO

1.3. Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia 1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Nagekeo cukup potensial, dengan topografi berbukit-bukit dengan dataran tersebar secara sporadis. Kebanyakan permukaannya berbukit dan bergunung, dataran-dataran sempit memanjang di sekitar pantai atau diapit oleh dataran tinggi atau sistem perbukitan. Adanya perbedaan iklim, cuaca dan geologi menghasilkan perbedaan jenis tanah di wilayah Nagekeo. Sebagian besar lahan adalah lahan kering dan hanya sebagian kecil lahan yang dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian lahan basah atau sawah.

Tanaman bahan makanan yang ditanam di Kabupaten Nagekeo adalah padi sawah dan padi ladang, jagung, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedele, ubi kayu, ubi jalar, dan sorghum. Luasan tanam dan panen tertinggi adalah padi sawah diikuti jagung dan padi ladang. Tanaman perkebunannya seperti kelapa, kopi, kakao, cengkeh, vanili, kemiri, lada, dan jambu mete. Populasi tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat didominasi oleh kelapa, jambu mete dan tanaman kemiri, yang tersebar diberbagai kecamatan.

Potensi pertambangannya golongan A, B dan C belum dieksplorasi dan dieksploitasi secara maksimal. Potensi bahan galian B berupa bahan galian Batu Besi, yang terdapat di Desa Nggolonio (Kecamatan Aesesa) seluas 100 Ha; bahan galian Emas, Tembaga dan Mangan terdapat di Desa Nggolonio, Tengatiba (Kecamatan Aesesa Selatan) dan bahan galian gipsum di Ratedao desa Tendatoto (Kecamatan Wolowae).

Sumberdaya pesisir dan lautnya sangat beraneka ragam seperti potensi sumberdaya ikan laut sekitar 4.593,93 metrik ton/tahun, sedangkan tingkat pemanfaatan baru 0,05%. Potensi pengembangan budidaya laut diperkirakan 640,293 Km², dengan tingkat pemanfaatan tidak mencapai 1,0% (111 Ha). Jenis produksi yang potensial adalah rumput laut, teripang, budidaya tambak, ikan, udang, kepiting, cumi-cumi, ikan karang, kerang-kerangan dan ikan hias laut serta wisata bahari dan jasa lingkungan laut lainnya. Obyek wisata alam seperti Panorama Irueti, Agrowisata dan Agroindustri Kelapa, Wisata Religius dan Gua Alam belum dikelolah secara profesinal.

Demikian halnya obyek wisata bahari di Maunori, Pantai Batu, Pecahan Ombak serta obyek wisata yang bernilai historis seperti Gua Nippon di Mbay. Sumber daya hutan seluas 36.173,45 ha dengan rincian : (1) hutan lindung 4.734,60 Ha, (2) hutan produksi tetap 17.091,55 Ha, (3) hutan produksi dikonversi 13.145,90 Ha, dan (4) hutan bakau 1.201,40 Ha.

331 1.3.2. Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik merupakan syarat mutlak bagi penyelenggaraan pembangunan. Bersama-sama dengan sektor kesehatan, pendidikan menjadi penting dalam rangka peinngkatan kualitas SDM. Dalam rangka pembangunan suatu daerah, pendidikan, dan juga kesehatan harus dilihat sebagai investasi yang membantu meningkatkan pengetahuan, ketrampailan dan keahlian tenaga kerja sebagai modal utama dalam penyelenggaraan pembangunan.

Angka melek huruf di kabupaten Nagekeo selama dua tahun terakhir menunjukan peningkatan yang berarti yaitu pada tahun 2010 penduduk berumur 10 tahun ke atas 92,53%, kemudian meningkat menjadi 94,93% pada tahun 2011. Atau dengan kata lain, persentase penduduk yang buta huruf di kabupaten Nagekeo telah berkurang dari 7,47% pada tahun 2010 menjadi 5,07% pada tahun 2011. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka angka melek huruf laki-laki sedikit lebih baik dari perempuan. Pada tahun 2010, angka melek huruf penduduk laki-laki sebesar 92,97%

kemudian meningkat menjadi 95,56% pada tahun 2011. Sedangkan penduduk perempuan sebesar 92,12% kemudian naik menjadi 94,93%. Tingkat partisipasi sekolah pendudukan berusia 10 tahun ke atas yang masih sekolah mencapai 27,59%, (2010), kemudian turun menjadi 22,45% (2011). Penduduk yang tidak/belum pernah sekolah mencapai 9,08% (2010), turun menjadi 3,87% (2011), dan penduduk yang tidak bersekolah lagi 63,33% (2010) ,meningkat menjadi 73,68% (2011).

Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS), pada tingkat SD relatif cukup baik, yaitu mencapai 92,13% pada tahun 2011. Tetapi pada tingkat penddikan SLTP baru mencapai 67,16%, dan SLTA 47,13%. Sedangkan pada jenjang perguruan tinggi hany 1,89%. Selanjutnya jika dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan/ijazah yang dimiliki, maka persentase yang tidak memiliki ijazah dan yang berijazah SD mencapai 70,69%. Sedangkan yang berijazah perguruan tinggi hanya mencapai 4,60%. Tabel 3 di bawah ini menyajikan persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut ijazah yang dimiliki.

Tabel 3. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki, 2010 – 2011

No Ijazah Tertinggi yang Dimiliki 2010 2011

1 Tidak/Belum Tamat SD 41,85 29,66

2 SD/Sederajat 33,33 41,03

3 SMP/Sederajat 10,00 15,93

4 SMA/Sederajat 8,64 8,55

5 SMK/Sederajat 2,57 2,17

6 Diploma I – II 1,09 1,35

7 Diploma III 0,36 1,05

8 Diploma IV/Universitas 2,05 2,21

9 S2 / S3 0,12 0,06

Jumlah (persen) 100,00 100,00

Sumber : Indikator Kesra Kabupaten Nagekeo, 2012

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, maka IPM yang dicapai kabupaten Nagekeo termasuk masih rendah. IPM Kabupaten Nagekeo mencapai 65,97 (2009) dan menjadi 66,59 (2011), lebih rendah dibanding IPM Provinsi NTT (67,75). Investasi di sektor kesehatan dan pendidikan memberikan dampak pada lambatnya peningkatan indikator penyusun IPM.

332 1.3. Infrastruktur Wilayah

1.3.3. Prarasana jalan

Salah satu faktor penentu yang mendorong percepatan kemajuan pembangunan dan pengembangan bisnis di suatu wilayah adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang berada di wilayah tersebut. Sampai dengan tahun 2011 panjang jalan di Kabupaten Nagekeo adalah 794.95 Km, dan sudah diaspal baru mencapai 109.72 Km (13,80 %).

1.3.4. Pelabuhan Laut dan Bandar Udara

Kabupaten Nagekeo memiliki tiga buah pelabuhan laut, yaitu satu buah di Kecamatan Mauponggo, dan dua buah pelabuhan di Kecamatan Aesesa. Volume bongkar muat barang melalui pelabuhan laut di Kabupaten Nagekeo masih sangat terbatas. Pada tahun 2010 volume bongkar barang hanya mencapai 10.446 ton (rata-rata per bulan 870,50 ton), sedangkan pada tahun 2011 (tercatat sampai dengan bulan April 2011) hanya mencapai 8.141 ton. Volume muat barang belum tersedia data. Data yang tersedia adalah banyaknya bongkar muat hewan. Pada tahun 2010 jumlah hewan yang dimuat melalui pelabuhan laut adalah 6.729 ekor. Tahun berikutnya (2011) jumlah hewan yang dimuat berkurang menjadi 3.213 ekor.

Jumlah penumpang yang datang atau turun melalui pelabuhan laut relatif kecil, yaitu hanya 1.824 orang, dan yang naik atau berangkat 1.717 orang. Tidak terdapat bandara di Kabupaten Nagekeo sehingga mobilitas penduduk yang berangkat atau datang dari dan ke Kabupaten Nagekeo yang mengunakan jasa penerbangan udara, harus melalui bandara di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Ende.

1.3.5. Prasarana komunikasi

Sampai dengan survei ini dilaksanakan, data mengenai prasarana dan sarana telekomunikasi belum tersedia. Hasil publikasi yang di terbitkan oleh BPS kabupaten Nagekeo, baik kabupaten dalam angka, maupun indikator ekonomi, belum menyajikan data tentang prasarana telekomunikasi, baik informasi tentang jaringan telepon maupun kantor pos dan giro.

1.3.6. Prasarana air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan utama penduduk untuk keperluan minum dan kebutuhan sehari-hari, dan juga untuk memenuhi kebutuhan industri, pariwisata, manufaktur, serta investasi. Banyaknya air bersih yang disalurkan pada tahun 2011 mencapai 830.672 m3. dengan jumlah pelanggan sebanyak 2.179. Ketika survei ini dilakukan, tidak ada data yang menggambarkan prasarana air bersih pada tahun 2011.

Pada buku Nagekeo Dalam Angka 2012, hanya disajikan jumlah pelanggan PDAM pada tahun 2011. Tidak ada data mengenai jumlah rumahtangga pengguna air menurut sumber mata air.

Data yang dipubilkasi BPS kabupaten Nagekeo tahun 2012 menyebutkan bahwa, lebih dari sebagian rumahtangga (56,45%) menggunakan air bersih yang bersumber dari mata air terlindung, dan yang bersumber dari ledeng sebanyak 5.319 rumah tangga. Tabel 4 di bawah ini menyajikan jumlah rumahtangga pengguna air menurut sumber air di Kabupaten Nagekeo.

333 Tabel 4. Jumlah Rumahtangga Pengguna Air Menurut Sumber Air di Kabupaten

Nagekeo, Tahun 2011

Sumberdaya listrik yang dikelolah oleh PLN Ranting Bajawa (mencakup Nagekeo) pada tahun 2007 mencapai 14.975.751 KWh dan yang terjual sebesar 13,641,996 KWh. Data mengenai jumlah pelanggan tidak tersedia. Ketika survei ini dilaksanakan, belum tersedia data yang akurat mengenai energy listrik yang disediakan atau dipasok oleh PLN yang digunakan di kabupaten Nagekeo. Begitupula dengan data mengenai tingkat penyebaran atau jangkaun jaringan listrik di wilayah Nagekeo.

1.3.8. Prasarana pendidikan

Data terakhir (2011) menunjukan jumlah SD di kabupaten Nagekeo, berjumlah 175 buah dengan jumlah siswa sebanyak 21.169 orang dan guru sebanyak 1.720 orang (1 : 12,30). Pada jenjang pendidikan menengah pertama, jumlah SMP sebanyak 50 buah dengan jumlah siswa sebanyak 7.170 orang dan guru sebanyak 664 orang (1 : 10,80). Jenjang pendidikan menengah atas, jumlah SMA/sederajat sebanyak 13 buah dengan jumlah siswa sebanyak orang dan guru sebanyak 417 orang (1 : 12,77), sebagaimana Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid serta Rata-rata Guru Per Sekolah dan Rata-rata Murid Per Sekolah di Kabupaten Nagekeo, 2011

No Tingkat

Sumber : Nagekeo Dalam Angka 2012, BPS Nagekeo

Rata-rata guru per sekolah pada setiap jenjang pendidikan cukup baik namun tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki para guru serta ketersediaan guru menurut bidang studi yang dibutuhkan masih terbatas. Kesersediaan ruangan dan kelengkapan perangkat yang digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar, terutama pada SMK serta fasilitas laboratorium yang dibutuhkan pada jenjang SMP maupun SMA.

Penyebaran sarana SD dan SMP tersebar merata pada semua kecamatan namun jenjang SMA dan SMK hanya terdapat pada 5 dari 7 kecamatan yang ada.

334 Jika dilihat berdasarkan penduduk yang berusia 10 tahun ke atas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki, ternyata sebagian besar penduduk (76,938%) pada tahun 2011 berpendidikan tertinggi SD/Sederajat sampai dengan SMP. Sementara yang berpendidikan SMA dan SMK ke atas sebanyak 15,59%. Sedangkan yang berpendidikan Diploma ke atas hanya mencapai 4,67%. Tabel 6 di bawah ini menyajikan persentase penduduk Kabupaten Nagekeo berumur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan ijazah tertinggi yang dimiliki selama tiga tahun terakhir (2009 – 2011).

Tabel 6. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin dan Jenis Ijazah Tertinggi yang Dimiliki, 2011

No Tingkat Pendidikan 2011

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak/Belum Tamat SD 6.824 6.459 13.283

2 SD/Sederajat 14.654 12.726 27.380

3 SMP/Sederajat 5.394 2.793 8.187

4 SMA/Sederajat 2.835 3.312 6.147

5 SMK/Sederajat 3.020 731 3.751

6 Diploma I – II 501 526 1.027

7 Diploma III 482 1.169 1.651

8 Diploma IV/Universitas 643 1.433 2.076

Jumlah 34.354 29.149 63.503

Sumber : BPS Nagekeo, Indikator Kesra Kabupaten Nagekeo, 2012 1.3.9. Prasarana Kesehatan

Prasaran kesehatan di Kabupaten Nagekeo berupa 7 unit Puskesmas dan 33 Pustu sudah tersedia di 7 kecamatan namun Kabuparen Nagekeo belum memiliki Rumah Sakit tersendiri. Terdapat pula 9 unit BKIA, 8 Poskesdes dan 45 Polindes, serta 4 buah apotik. Tenaga kesehatan juga masih terbatas yaitu 16 orang dokter (termasuk 1 orang dokter gigi), tenaga perawat sebanyak 281 orang, bidan 106 orang, dan paramedis 31 orang.

1.4. Ekonomi Wilayah

Dalam dokumen BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (Halaman 28-32)

Dokumen terkait