• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan dilingkup PTPN-III, Sumatera Utara, gambaran sejarah singkat dan keadaan lokasi penelitian secara detail uraikan sebagai berikut:

Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara-III atau perusahaan, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha Agro Bisnis dan Agro Industri Kelapa Sawit dan Karet. PTPN-III merupakan hasil peleburan dari PT. Perkebunan III, IV dan V sesuai peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Perusahaan didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 dengan dasar hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996. Hingga saat ini, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.7 tanggal 15 Oktober 2012 dari Nanda Fauz Ihwan, SH. MKn. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-54923.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 24 Oktober 2012.

Selain kegiatan usaha Agro Industri dan Agro Bisnis Kelapa Sawit serta Karet, PTPN-III juga mengupayakan kegiatan-kegiatan lain seperti pengusahaan budi daya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman serta pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman, proses produksi hasil tanaman menjadi barang setengah jadi atau barang jadi serta produk turunannya, menyelenggarakan kegiatan perdagangan serta pemasaran berbagai hasil produksi serta pengembangan usaha bidang perkebunan misalnya agro wisata. Luas Areal PTPN-III disajikan pada Tabel 1.

Hingga saat ini perusahaan memiliki 11 pabrik kelapa sawit dan 8 pabrik karet. Produk utama PTPN-III antara lain adalah minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil-CPO), inti kelapa sawit (kernel) dan karet, serta produk turunan kedua komoditas tersebut seperti Cultivated Palm, Saturated Latex, Crumb Rubber dan

14

Tabel 1 Luas Areal Statement PTPN-III (Persero)

Nama Kebun Luas (ha)

Distrik Labuhanbatu-I

Kebun Bukit Tujuh 3.847,06

Kebun Sei Meranti 7.105,90

Kebun Sei Daun 7.141,67

Kebun Torgamba 6.098,37

Jumlah 24.193,00

Distrik Labuhanbatu-II

Kebun Sei Baruhur 5.823,10

Kebun Sei Kebara 5.821,19

Kebun Aek Torop 5.561,15

Kebun Aek Raso 3.065,70

Jumlah 20.271,14

Distrik Labuhanbatu-III

Kebun Sei Sumut 5.598,93

Kebun Aek Nabara Utara 3.575,20

Kebun Aek Nabara Selatan 7.201,88

Kebun Rantau Prapat 3.563,39

Kebun Mambang Muda 2.704,15

Kebun Labuhan Haji 3.104,16

Kebun Merbau Selatan 3.237,95

Jumlah 28.985,56

Distrik Asahan

Kebun Sei dadap 4.459,43

Kebun Pulau Mandi 3.619,43

Kebun Ambalutu 3.018,69

Kebun Bandar Selamat 3.570,34

Kebun Huta Padang 4.315,52

Kebun Sei Silau 5.515,28

Jumlah 24.588,69

Distrik Simalungun

Kebun Dusun Hulu 4.444,31

Kebun Bangun 2.864,75

Kebun Bandar Betsy 4.754,50

Jumlah 12.063,56

Distrik Deli Serdang-I

Kebun Gunung Para 3.506,47

Kebun Gunung Pamela 3.888,16

Kebun Gunung Monako 1.975,62

Kebun Silau Dunia 4.107,48

Jumlah 13.477,73

Distrik Deli Serdang-II

Kebun Sarang Giting 2.744,65

Kebun Rambutan 6.405,06

Kebun Tanah Raja 3.234,29

Kebun Sei Putih 2.632,66

Jumlah 15.016,66

Distri Tapanuli Selatan

Kebun Hapesong 2.998,87

Kebun Batang Toru 3.238,27

Jumlah 6.237,14

15

Keadaan Lokasi Penelitian

Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara-III sebagai BUMN di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara, disusun atas dasar prinsip agroindustri. Jenis usaha yang dilakukan adalah: (1) Perkebunan Kelapa Sawit, (2) Perkebunan Karet, (3) Pabrik Kelapa Sawit, (4) Pabrik Pengolahan Karet, (5) Rumah Sakit, (6) Pusat Pelatihan dan Wisata Agro Sei Karang, (7) Kawasan Industri Sei Mangke serta beberapa anak perusahaan yang bergerak pada masing-masing bidang usaha. PTPN-III mempunyai total luas areal 164.308,71 hektar, dimana untuk komoditi kelapa sawit seluas 116.780,30 hektar dan komoditi karet seluas 47.528,41 hektar, secara rinci ditampilkan pada (Tabel 2):

Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PTPN-III telah membentuk

Strategic Business Unit (SBU) (Gambar 5), yaitu 8 Distrik Perkebunan. Masing-masing Distrik dipimpin oleh Distrik Manajer, yang menangani beberapa kebun, pabrik pengolahan dan fasilitas penunjang lainnya. Perseroan ini memiliki 34 kebun inti dan 5 kebun plasma yang terintegrasi dengan 11 unit PKS dengan kapasitas terpasang sebesar 550 ton TBS/jam dan 8 unit Pabrik Pengolahan Karet (PPK) dengan kapasitas terpasang sebesar 200 ton karet kering (kk)/hari.

Gambar 5 Strategic Business Unit (SBU) di PTPN-III Tabel 2 Luas areal PTPN-III

Uraian Kelapa Sawit (Ha)

Kebun Sendiri (Inti) 106.377,16

Kebun Plasma 10.403,14

Jumlah 116.780,30

KSO 5.209,40

16

Deskripsi Distrik

Distrik adalah unit kerja bisnis yang dibentuk setelah penggabungan PTP III, PTP IV dan PTP V menjadi PTPN-III melalui program transformasi bisnis. Distrik di tahun 2000-an akrab disebut dengan Inspektorat. Distrik merupakan unit kerja ke-2 (dua) setelah kantor direksi Medan. Secara manajemen kerja, Distrik membawahi beberapa Kebun/Unit Kerja (Pabrik Pengolahan Karet dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit) yang berada diwilayah kerjanya masing-masing.

Deskripsi Kebun

Kebun merupakan unit kerja ke-3 (tiga) setelah kantor Direksi dan Distrik. Secara manajemen kerja. kebun dikepalai oleh seorang Manajer Kebun. Luas satu kebun rata-rata 4.000-5.000 hektar membawahi beberapa unit kerja (afdeling/divisi).

Deskripsi Afdeling/ Divisi

Afdeling/Divisi adalah satuan manajemen unit kerja di bawah tingkat kebun, yang dikepalai oleh seorang Asisten Afdeling/Asisten Divisi. Luas 1 afdeling/divisi antara 750-1.000 hektar, tergantung pada jenis komoditi yang diusahai.

Deskripsi Blok

Blok merupakan satuan unit kerja lapangan terkecil di bawah manajemen afdeling dengan luas rata-rata 25 hektar. Dengan ukuran panjang: 1.000 meter dan lebar: 250 meter, dimana dalam panjang 1.000 meter terdapat 128 baris tanaman (jarak antar baris 7,8 meter) dan dalam lebar 250 meter terdapat 28 pohon (jarak antar pohon 9 meter) sehingga kerapatan pohon sejumlah 143 pohon/hektar dengan total jumlah pohon ideal 3.575 pohon/blok.

Letak Geografis Wilayah Penelitian

Lokasi penelitian di wilayah Distrik Labuhanbatu-I, Distrik Labuhanbatu-II, Distrik Labuhanbatu-III, Distrik Asahan, Distrik Simalungun, Distrik Deli Serdang-I, Distrik Deli Serdang-II dan Distrik Tapanuli Selatan secara geografis pada Gambar 6 diuraikan sebagai berikut:

Distrik Labuhan Batu-I dan Distrik Labuhan Batu-II terletak di Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada 1°26’0’’ –

2°12’55” Lintang Utara, 99°40’0’’ – 100°26’00’’ Bujur Timur dengan

ketinggian 0-700 m dpl. Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu, disebelah timur dengan Kabupaten Bengkalis (Provinsi Riau), disebelah selatan dengan Kabupaten Rokan Hilir (Provinsi Riau) dan Kecamatan Simangambat (Kabupaten Padang Lawas Utara) dan disebelah baratKabupaten Padang Lawas Utara.

17

Distrik Labuhan Batu-III terletak di Kabupaten Labuhanbatu (Induk)

Secara geografis terletak pada 1°26’ - 2°11’ Lintang Utara, 91°01 - 97°07

Bujur Timur dengan ketinggian 0 – 2.151 m dpl, secara administrasi wilayah Kabupaten Labuhanbatu memiliki batas wilayah yaitu disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka (Malaysia), disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Padang Lawas Utara dan disebelah timur berbatasan dengan Provinsi Riau (http://www.labuhanbatukab.go.id/, 2014).

Distrik Asahan terletak di Kabupaten Asahan

Secara geografis berada pada 2°03'- 3°26' Lintang Utara, 99°1'-100°0' Bujur Timur dengan ketinggian 0–1.000 m dpl. Kabupaten Asahan memiliki batas wilayah sebagai berikut, disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Batubara dan Selat Malaka, disebelah selatan berbtasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Batubara, dan disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka (http://www.asahankab.go.id/, 2014).

Distrik Simalungun terletak di Kabupaten Simalungun

Secara geografis terletak pada 2o36’ – 3o18’ Lintang Utara dan 98o32’ -

99o35’ Bujur Timur dengan ketinggian antara 20 - 1.400 m dpl. Kabupaten

Simalungun memiliki batas wilayah sebagai berikut, disebelah utara Kabupaten Serdang Bedagai, disebelah timur Kabupaten Asahan, disebelah selatan Kabupaten Samosir dan disebelah barat Kabupaten Karo. Temperatur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan Maret - Mei dengan rata- rata 24,88oC. Kelembaban udara rata - rata 84% dengan kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 87% dengan penguapan rata - rata 0,05 mm/hari. Dalam satu tahun rata - rata terdapat 14 hari hujan, curah hujan terbanyak pada bulan November (http://www.simalungunkab.go.id, 2014).

Distrik Deli Serdang-I dan Distrik Deli Serdang-II terletak di Kabupaten Serdang Bedagai

Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2o57’ –

3o16’ Lintang Utara dan 98o33’ – 99o27’ Bujur Timur dengan luas wilayah 1.900,22 km2. Batas wilayah disebelah utara dengan Selat Malaka, disebelah selatan dengan Kabupaten Simalungun, disebelah timur dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun dan disebelah barat dengan kabupaten Deli Serdang. Dengan ketinggian wilayah 0-500 m dpl, Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis. Pengamatan stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembapan udara per bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 30 sampai dengan 340 mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan Agustus-September 2004, hari hujan per bulan berkisar 8-26 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan Agutus-September 2004. Rata-rata kecepatan udara berkisar 1,9 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,47 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 23,7oC dan maksimum 32,2oC (http://www.serdangbedagaikab.go.id/, 2014).

18

Distrik Tapanuli Selatan terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan

Letak geografis berada pada 0o58’35’ - 2o7’33’ Lintang Utara dan 98o42’50’

- 99o34’16’ Bujur Timur dengan luas daerah 433.470 ha. Secara adminsitrasi Kabupaten Tapanuli Selatan berbatasan dengan, Kabupaten Padang Lawas Utara disebelah utara, Kabupaten Mandailing Natal dan Propinsi Sumatera Barat disebelah selatan, Kabupaten Padang Lawas disebelah timur dan Kabupaten Mandailing Natal dan Samudera Indonesia disebelah barat (http://www.tapanuliselatankab.go.id/, 2014).

19

Dokumen terkait