• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI

4.4 Konfigurasi Network Management

Pada point ini akan di jelaskan tentang bagaimana melakukan konfigurasi untuk Network Management di dalam MikroTik. Pada Network Managementi ini akan menjelaskan tentang konfigurasi berbagi pakai file dan hardware, pembagian

bandwidth dan melakukan filtering untuk situs porno, judi, phising, spyware, spam

dan situs-situs yang berbahaya lainnya.

4.4.1 Konfigurasi Bandwidth Management

Dalam point ini akan di jelaskan tentang cara konfigurasi sebuah Bandwidth

Management di dalam MikroTik. Dalam melakukan konfigurasi ini, tidak

memerlukan waktu yang lama, di karenakan ini masih tetap dalam satu rule bersama dengan VPN server namun hanya berbeda di dalam konfigurasinya saja.

Pada point sebelumnya menjelaskan tentang cara konfigurasi VPN server di dalam MikroTik Router OS. Dan di dalam point ini akan menjelaskan tentang cara melakukan konfigurasi Bandwidth Management dengan tahap-tahapan sebagai berikut.

Langkah pertama, masih tetap di dalam Winbox lalu pilih menu Queues seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.41 Queues Menu

Kegunaan dari Queues ini adalah untuk membuat sebuah metode antrian yang di peruntukan untuk client pada setiap PC nantinya. Dan juga untuk mengatur setiap

kuota yang di berikan pada client.

Lalu di dalam menu tab Queues di buat sebuah new simple queues. Dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.42 New Simple Queues (WAN)

Yang di maksud pada gambar di atas adalah, dengan interfaceWAN, dapat memantau traffic IP client ”untuk bandwidth management” mana saja melalui interface WAN. Dan kenapa dalam kolom Target Address IP terisi dengan 0.0.0.0/0 di karenakan kegunaan Queues WAN ini hanya sebagai monitoring client bandwidth management

saja.

Lalu bergeser pada menu tab Advanced, dan memilih interface WAN. Dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.43 New Simple Queues (Interface WAN)

Dalam gambar di atas adalah menentukan interface mana yang akan di pilih. Selanjutnya membuat baru lagi untuk simple queues dan interface di arahkan ke LAN.

Tujuan untuk simple queues yang mengarah interface ke LAN adalah sama saja, untuk memantau traffic client dari bandwitdh management. Dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.44 New Simple Queues (Interface LAN)

Dalam gambar di atas terlihat sama saja dengan membuat simple queues untuk WAN, hanya perbedaan dari interfacenya saja.

Selanjutnya adalah membuat simple queues baru yang di tujukan untuk client

bandwidth management dan melakukan pembagian bandwidth pada setiap client.

Gambar 4.45 New Simple Queues (Client)

Dalam gambar di atas, di buat sebuah New Simple Queues untuk client yang bertujuan untuk mengatur bandwidth yang di berikan pada setiap client. Dalam gambar di atas, untuk pengisian kolom nama di contohkan dengan PC-1 lalu untuk

Target Address di isi alamat IP client, dan untuk batasan bandwidth yang diberikan di isikan pada kolom Max Limit seperti pada gambar di atas.

Lalu bergeser pada menu tab Advanced dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.46 New Simple Queues (Client ”Tab Advanced”)

Pada gambar di atas, setelah bergeser pada menu tab Advanced. Lalu untuk interface

di arahkan ke LAN dan untuk Limit At adalah untuk membatasi kecepatan download

dan upload. Lalu di dalam kolom Parent di arahkan ke dalam interface LAN, karena untuk client bandwidth management ini gateway yang di gunakan untuk client adalah

gateway dari LAN.

Setelah itu tinggal di copy sesuai dengan jumlah dari client. Namun tetap membedakan Name, Target Address dan batasan Bandwidth yang di dapat oleh setiap

Gambar 4.47 List Simple Queues

Pada gambar di atas terlihat Simple Queues yang telah di buat sebelumnya. Lalu yang di maksud dengan gambar yang di dalam box merah tersebut adalah, client yang sudah di konfigurasi untuk bandwidth management telah samapi dalam batasan yang sudah di tentukan sebelumnya, itu hanya sebagai tanda kalau client tersebut sudah sampai pada batasan bandwidthnya.

Sampai di sini tahapan untuk melakukan konfigurasi Bandwidth Management sudah selasai. Selanjutnya adalah membuat sebuah konfigurasi untuk melakukan filtering situs-situs yang di anggap berbahaya, seperti situs porno, judi, phising, spyware, spam dan situs berbahaya lainnya. Dan aka di jelaskan pada point selanjutnya.

4.4.2 Konfigurasi Filtering Situs

Dalam point ini menjelaskan tentang cara konfigurasi untuk Filtering situs-situs yang di anggap sebagai situs-situs porno, judi, phising, spyware dan spam. Namun memang dalam filtering ini tidak bisa menjamin 100% semua situs yang terfilter tidak dapat di akses. Namun dengan melakukan filtering situs ini, nantinya di harapkan

user dapat mengerti dan menerapkan juga tentang budaya ”Internet Sehat dan

Bermanfaat”.

Untuk melakukan filtering situs ini cukup mudah, masih di dalam Winbox

setelah itu pilih menu IP > Firewall dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.49 Add New Filter Rules

Pada gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut, pada tab general dan di dalam kolom Chain di pilih menu forward yang memiliki arti sebagai tujuan dari address

nantinya, dan di dalam kolom Dst. Address di isi dengan alamat situs yang di maksud. Setelah itu bergeser pada tab Action dan dapat terlihat seperti pada gambar di bawah ini :

Pada kolom Action di pilih menu drop yang artinya adalah, menolak untuk melakukan akses ke alamat situs yang di maksud. Pada tahap ini, membuat filtering

situs telah selesai.

Gambar 4.51 List Filter Rules

Terlihat pada gambar di atas, situs yang sudah terfiltering dan akan secara otomatis menunjukan IP address dari situs tersebut.

Selanjutnya adalah mencoba mengakses ke alamat situs yang sudah terfiltering tadi melalui PC client (untuk bandwidth management) dengan tiga cara, pertama menggunakan web browser yang kedua melakukan ping ke situs tersebut dan yang ketiga adalah dengan melakukan trace ke dalam situs tersebut.

Gambar 4.52 Akses Via Web Browser

Terlihat pada gambar di atas, alamat situs yang telah terfiltering tidak dapat di akses melalui web browser.

Gambar 4.53 Melakukan Ping

Terlihat juga pada gambar di atas, situs yang sudah terfiltering tidak dapat melakukan

Gambar 4.54 Melakukan Trace

Dan yang terakhir mencoba untuk melakukan trace ke situs tersebut, namun juga tidak dapat dilakukan, karena situs tersebut sudah terfiltering di dalam MikroTik yang tadi sudah di konfigurasi sebelumnya.

Setelah selesai pada tahapan ini, yang terakhir untuk membuat sebuah rules di dalam

Network Management adalah untuk berbagi pakai file dan hardware yang akan di jelaskan dalam point berikutnya.

Dokumen terkait