• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut adalah konfigurasi-konfigurasi yang akan dilakukan pada source dan target database. Untuk memperjelas tahap-tahap yang dikerjakan, berikut adalah flowchart tahao-tahap konfigurasi pada source atau target database.

  Gambar 4.51 Flowchart Konfigurasi Environment pada Source/Target

Database

1.

Gambar 4.53 Konfigurasi hosts pada target system

Lakukan konfigurasi TCP/IP dan DNS pada /etc/hosts. Hal ini dilakukan agar server bisa mengenal host name dari server lain yang akan berhubungan dengannya. Untuk source database, konfigurasi dapat dilihat pada gambar 4.51, sedangkan untuk target database, konfigurasi dapat dilihat pada gambar 4.52.

2.

Gambar 4.54 Command netstat –na

M anager pada Goldengate berperan sebagai admin yang mengatur seluruh aktivitas Goldengate. Untuk itu, manager juga memerlukan port. Port default untuk manager adalah 7809, maka pastikan port 7809 belum digunakan dengan command netstat –na.

3.

Tahap berikutnya adalah create user oraclegg. User ini akan berperan sebagai pemilik dari file dan folder Oracle Goldengate. Penulis memasukan user oraclegg ke group oinstall dengan peran sebagai dba, oper, dan oracle. Dengan adanya peran tersebut, user oraclegg dapat masuk ke sqlplus dan juga bisa mengakses data-data untuk Oracle database.

4.

Gambar 4.56 Konfigurasi .bash_profile

Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan environment dari system dengan Oracle Goldengate. Untuk melakukan penyesuaian ini, kita harus menambahkan parameter dan mengubah parameter path di file .bash_profile milik user oraclegg.

Hasil editan file .bash_profile dapat dilihat pada gambar 4.55. Setelah editan selesai, aktifkan profile user oraclegg dengan command . ./.bash_profile.

5.

Gambar 4.57 Konfigurasi directory ggs

Langkah berikutnya adalah membuat directory untuk menyimpan file ekstrak dari Oracle Goldengate. Directory ini pada akhirnya akan menjadi milik user oraclegg dan merupakan directory yang menjadi path milik user oraclegg, sesuai dengan hasil editan file .bash_profile di langkah sebelumnya. Penulis memberikan nama ggs untuk directory ini dan letaknya pada /u01/app/oracle/ggs. Cara membuat directory ini dapat dilihat pada gambar 4.56.

6.

Gambar 4.58 Unzip file V2229-01-170859.zip

Copy file zip yang berisi file-file Oracle Goldengate ke directory ggs yang dibuat di langkah 5. Setelah meng-copy file zip Goldengate tersebut, lakukan unzip seperti pada gambar 4.57.

7.

Gambar 4.59 Extract file ggs_Linux_x64_64bit_v11_1_1_0_0_078.tar Hasil dari unzip pada langkah 6, salah satunya adalah file .tar yang berisi semua file yang diperlukan untuk menjalankan Goldengate. Oleh karena itu, tahap selanjutnya adalah meng-extract file .tar tersebut.

8.

Gambar 4.60 Konfigurasi chown dan chmod directory ggs Setelahnya, berikan hak directory ggs kepada user oraclegg. Dengan melakukan hal ini, maka ketika ingin menjalankan Oracle Goldengate dengan masuk ke terminal ggsci, user yang digunakan harus oraclegg.

9. Pastikan firewall dan selinux dalam keadaan disable. Untuk langkah ini dapat dilihat lebih jelasnya di sub bab 4.4.1 pada langkah ke-2. Hal ini dilakukan agar koneksi bisa lancer dan tidak terganggu antara source dan target system.

10.

Gambar 4.61 GGS CI

Jika langkah 18 sudah diselesaikan, maka dengan user oraclegg dan dengan lokasi /u01/app/oracle/ggs, user bisa menggunakan Oracle Goldengate dengan menggunakan command ggsci. GGSCI adalah command interface antara user dan komponen-komponen fungsional Oracle Goldengate.

11.

Gambar 4.62 Create subdirs

Jika sudah masuk ke interface ggsci, hal pertama yang harus dilakukan baik pada target maupun source database adalah membuat

directory yang diperlukan oleh Oracle Goldengate. Oracle Goldengate telah memfasilitasi pembuatan directory tersebut dengan command create subdirs pada ggsci.

12.

Gambar 4.63 Start listener

Sebelum melanjutkan proses penggunaan ggsci, sebagai user oracle, nyalakan listener. Hal ini perlu dilakukan sebelum kita menjalankan manager pada ggsci. M anager akan berjalan jika listener sudah berjalan dan database dalam status open. Karena user oraclegg tidak memiliki privilege untuk menjalankan listener, maka di terminal yang baru atau di terminal yang sama, jalankan listener dengan command lsnrctl start dengan user oracle (asumsi : user oracle adalah user yang dikhususkan untuk Oracle Database).

13.

Hal berikutnya yang perlu dilakukan sebelum start manager adalah mengaktifkan database. Sebelum open database, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sehingga kita perlu menggunakan command startup mount, bukan startup. M asuk ke sqlplus sebagai sysdba dan startup mount database.

14.

Gambar 4.65 Alter database archivelog

Lakukan alter archivelog pada database. Tujuan utama dari mode archivelog adalah untuk melindung database dari kegagalan instance dan kerusakan media disk melalui pengarsipan secara online dengan mengaktifkan proses pengarsipan ke dalam file redo log. Namun tujuan dalam penulisan ilmiah ini, mode archivelog digunakan untuk mendukung pembacaan sumber data yang akan direplikasi. Proses Extract yang dikonfigurasikan pada Goldengate akan mendapatkan sumber data dari file redo log, sehingga data-data tersebut dapat direplikasi ke dalam target database.

15.

Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menjalankan command ADD SUPPLEMENTAL LOG DATA. Perintah ini digunakan untuk membuat enable minimal supplemental logging. Minimal supplemental logging memungkinkan Oracle Goldengate untuk memproses update pada primary keys dan chained rows.

16.

Gambar 4.67 Alter database open Setelah itu, database sudah boleh di-open.

17.

Gambar 4.68 Konfigurasi parameter Manager

Setelah database sudah dalam kondisi open, kita akan melanjutkan konfigurasi pada manager. Konfigurasi manager ini harus dilakukan pada command interface ggsci. M asuk ke ggsci dan ketik edit params mgr dan kemudian masukkan parameter-parameter seperti gambar berikut.

Deskripsi dari parameter-parameter yang digunakan pada konfigurasi M anager ini adalah sebagai berikut.

Nama Parameter

Deskripsi

PORT

M enentukan PORT TCP/IP dimana M anager menerima permintaan.

USERID

Username atau nama schema yang digunakan untuk login, sehingga M anager dapat mengakses database ketika diperlukan.

PASSWORD

Password yang digunakan untuk login, sehingga M anager dapat mengakses database ketika diperlukan.

PURGEOLD EXTRACTS

M elakukan purge/penghapusan data trail yang tidak lagi diperlukan.

USECHECK POINTS

Digunakan untuk melakukan purge/penghapusan suatu file yang diindikasikan oleh checkpoints, ketika semua proses telah selesai.

Tabel 4.2 Deksripsi parameter Manager

18.

Setelah selesai konfigurasi parameter file untuk M anager, maka M anager bisa di-start dengan command : START M ANAGER. Dengan melakukan start manager, maka aktivitas lain, seperti extract dan replicat, dapat dijalankan juga.

19.

Gambar 4.70 S tatus Manager

Untuk mengecek status manager, dapat dilihat dengan command : info manager, info all, atau status manager. Berikut contoh tampilan dengan command status manager.

20.

Gambar 4.71 Konfigurasi parameter file GLOBALS

Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengedit parameter ./GLOBAL untuk persiapan sebelum menambahkan grup replicat. File GLOBALS ini menyimpan parameter-parameter yang berhubungan dengan instance Oracle Goldengate secara keseluruhan, dibandingkan dengan parameter-parameter runtime untuk proses khusus.

Deskripsi dari parameter-parameter yang digunakan pada konfigurasi file GLOBALS ini adalah sebagai berikut.

Nama Parameter

Deskripsi

GGSCHEMA M enspesifikasikan nama dari schema yang mengandung objek-objek database yang mendukung sinkronisasi DDL untuk Oracle. CHECKPOINT

TABLE

M enspesifikasikan tabel checkpoint yang default.

Tabel 4.3 Parameter File GLOBALS

21.

Gambar 4.72 Login database

Hal berikutnya yang akan dikerjakan adalah membuat tabel yang digunakan untuk checkpoint. Hal ini dapat dikerjakan melalui ggsci, tetapi sebelumnya, kita harus memungkinkan Oracle Goldengate untuk mengakses database Oracle. Oleh karena itu, jalankan command DBLOGIN.

Berikut adalah deskripsi dari argumen-argumen yang digunakan pada perintah DBLOGIN.

Argumen Deskripsi USERID <user>

[, PASSWORD <password>]

User database dan password user,

digunakan jika database credentials diperlukan. Password adalah opsional. Perhatikan password yang dimasukkan jika password bersifat case-sensitive.

Tabel 4.4 Argumen DBLOGIN

22.

Gambar 4.73 Add Checkpointtable

Kemudian tambahkan tabel checkpoint pada schema oraclegg. Gunakan perintah ADD CHECKPOINTTABLE. Perintah ini membuat tabel checkpoint pada target database. Replicat menggunakan tabel tersebut untuk me-maintain record dari posisi pembacaan pada trail untuk tujuan recovery. Suatu tabel checkpoint adalah opsional. Penggunaan tabel checkpoint menyebabkan checkpoint menjadi bagian dari transaksi replicat. Ini mengizinkan Replicat untuk memiliki recover yang lebih baik di waktu-waktu tertentu. Satu tabel checkpoint ini dapat menjadi tabel checkpoint default untuk semua grup Replicat pada suatu instance Oracle Goldengate jika sudah menspesifikasikannya pada parameter di file GLOBALS. Tabel checkpoint yang sama dapat digunakan juga oleh lebih dari satu instance Oracle Goldengate (instalasi multiple).

23.

Gambar 4.74 Turn off recyclebin

Konfigurasi terakhir dalam persiapan penggunaan ggsci untuk pertama kali adalah menjalankan beberapa file sql yang disediakan oleh Oracle Goldengate. Namun sebelumnya, ada konfigurasi yang harus dilakukan pada recyclebin oracle, yaitu alter menjadi off pada sqlplus.

Setelahnya, sebagai sysdba di sqlplus, jalankan file-file berikut. SQL> @$GGATE/marker_setup.sql

SQL> @$GGATE/ddl_setup.sql SQL> @$GGATE/role_setup.sql

SQL> grant GGS _GGS USER_ROLE to oraclegg; SQL> @$GGATE/ddl_enable.sql

Dokumen terkait