• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsentrasi TAN, Nitrit, dan Nitrat, dan Fosfat

Dalam dokumen PENINGKATAN PADAT TANAM RUMPUT LAUT (Halaman 40-48)

3.4 Parameter yang Diukur dan Pengumpulan Data .1 Parameter yang Diukur .1 Parameter yang Diukur

4.1.6 Konsentrasi TAN, Nitrit, dan Nitrat, dan Fosfat

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan konsentrasi nitrogen (TAN, nitrat, dan nitrit) dan fosfat pada perlakuan polikultur ikan nila dan rumput laut dengan budidaya monokultur ikan nila. Kemampuan rumput laut dalam menyerap nitrogen di wadah pemeliharaan mampu mengurangi konsentrasi nitrogen di wadah pemeliharaan.

Konsentrasi TAN pada Gambar 12 menunjukkan pada perlakuan ikan nila 100 ekor/m3 tanpa rumput laut menghasilkan konsentrasi TAN paling tinggi.

Setiap minggu konsentrasi TAN pada perlakuan ini semakin meningkat, dan pada minggu kedua menuju minggu ketiga, peningkatan TAN lebih tinggi dari minggu sebelum dan sesudahnya, terlihat dari kemiringan grafik yang lebih curam.

Konsentrasi TAN perlakuan tersebut yaitu 2,470±0,3 mg/L selama 35 hari pemeliharaan (Lampiran 20).

Konsentrasi TAN pemeliharaan polikultur rumput laut dan ikan nila kepadatan 100 ekor/m3 lebih rendah dari perlakuan monokultur ikan nila saja.

Perlakuan dengan kepadatan rumput laut paling tinggi 600 gram/m3 + ikan nila 100 ekor/m3 memiliki konsentrasi TAN terendah setiap minggu yaitu 0,303±0,1 mg/L pada 35 hari pemeliharaan, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan dengan kepadatan 400 gram/m3 rumput laut + ikan nila 100 ekor/m3 yaitu 0,369±0,3mg/L, sedangkan perlakuan dengan kepadatan rumput laut lebih rendah 200 gram/m3 + ikan nila 100 ekor/m3 menghasilkan TAN lebih tinggi dari kedua perlakuan sebelumnya yaitu 0,961±0,4 mg/L. Perlakuan polikultur dengan

27 perbedaan kepadatan rumput laut yang berbeda memiliki konsentrasi TAN yang tidak berbeda nyata, tetapi ketiga perlakuan tersebut berbeda nyata terhadap perlakuan tanpa rumput laut atau monokultur (P<0,05).

Gambar 12. Konsentrasi TAN di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Hasil pengukuran TAN di wadah pemeliharaan polikultur ikan nila dan rumput laut maupun monokultur ikan nila selama 35 hari pemeliharaan menghasilkan persamaan kubik, TAN = 2,470 – 0,01051x + 0,000016x2 – 0,0000001x3 dengan R2= 92,6%. Berdasarkan persamaan tersebut, setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila dengan kepadatan 100 ekor/m3 akan menghasilkan TAN sebanyak 2,459 mg/L (pada kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai). Gambar 13 menunjukkan garis membentuk slope negatif (turun), peningkatan padat tanam rumput laut berbanding terbalik terhadap konsentrasi TAN yang dihasilkan, semakin besar padat tanam rumput laut yang ditanam maka semakin rendah konsentrasi TAN yang dihasilkan. Hal ini terlihat pada 600 gram/m3 rumput laut, konsentrasi TAN jauh lebih rendah dibandingkan pemeliharaan tanpa rumput laut, memiliki korelasi -0,875 dan signifikan (P<0,05).

Berikut disajikan grafik garis model dari penambahan rumput laut dengan berbagai kepadatan terhadap konsentrasi TAN selama 35 hari pemeliharaan di wadah budidaya (Gambar 13).

-0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5

0 1 2 3 4 5

KonsentrasiTAN (mg/L)

Minggu ke-

0 gram/m3 200 gram/m3 400 gram/m3 600 gram/m3

28 Gambar 13. Persamaan konsentrasi TAN di wadah pemeliharaan pada berbagai

padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Konsentrasi nitrit pada Gambar 14 menunjukkan perlakuan kepadatan 100 ekor/m3 ikan nila tanpa rumput laut memilki konsentrasi nitrit paling tinggi setiap minggu dibandingkan perlakuan polikultur dengan penambahan rumput laut, konsentrasi nitrit perlakuan monokultur sebesar 0,622±0,30 mg/L selama 35 hari pemeliharaan. Minggu keempat konsentrasi nitrit perlakuan tersebut mengalami titik puncak dan penurunan pada minggu kelima.

Konsentrasi nitrit polikultur rumput laut dan ikan nila menunjukkan perbedaan lebih rendah dari perlakuan tanpa rumput laut. Perlakuan kepadatan 600 gram/m3 rumput laut + ikan nila 100 ekor/m3 menunjukkan konsentrasi nitrit paling rendah selama 35 hari pemeliharaan yaitu 0,087±0,03 mg/L berbeda nyata terhadap ketiga perlakuan yang lain. Perlakuan 200 gram/m3 rumput laut + ikan nila 100 ekor/m3 dan 400 gram/m3 rumput laut + ikan nila 100 ekor/m3 memiliki nilai nitrit tidak berbeda nyata, secara berturut-turut 0,324±0,12 mg/L dan 0,253±0,17 mg/L. Namun, ketiga perlakuan polikultur ikan nila dan rumput laut berbeda nyata tehadap perlakuan tanpa rumput laut (Lampiran 21).

Grafik konsentrasi nitrit (NO2-) hubungan penambahan waktu pemeliharaan dengan konsentrasi nitrit yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan, terdapat pada Gambar 14.

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00

0 200 400 600

Konsentrasi TAN (mg/L)

Padat tanam rumput laut (gram/m3)

Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

29 Gambar 14. Konsentrasi nitrit (NO2-) di wadah pemeliharaan pada berbagai padat

tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Gambar 15 menunjukkan konsentrasi nitrit media pemeliharaan polikultur rumput laut dan ikan nila maupun monokultur ikan nila. Pengukuran nitrit (NO2-) selama 35 hari pemeliharaan menghasilkan persamaan kurva kubik. yaitu Nitrit = 0,6220 – 0,002595x + 0,000007x2 – 0,0000001x3 dengan R2=62,6%. Berdasarkan persamaan kubik tersebut, maka setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila kepadatan 100 ekor/m3 akan menghasilkan konsentrasi nitrit di wadah pemeliharaan sebesar 0,619 mg/L (kondisi wadah pemeliharaan sesuai untuk pemeliharaan ikan nila selama 35 hari). Grafik garis membentuk slope negatif dengan nilai korelasi -0,765 yaitu semakin tinggi peningkatan padat tanam rumput laut, konsentrasi nitrit semakin rendah dengan signifikan (P<0,05).

Garis pada persamaan kubik Gambar 15 membentuk slope negatif (turun) yang artinya padat tanam rumput laut memiliki nilai berbanding terbalik terhadap konsentrasi nitrit yang dihasilkan. Semakin besar padat tanam rumput laut yang ditanam maka semakin rendah konsentrasi nitrit yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan bersama ikan nila 100 ekor/m3, terlihat pada biomasa rumput laut 600 gram/m3 akan menghasilkan nitrit lebih rendah dibanding tanpa rumput laut (0 gram/m3).

Grafik garis menggambarkan hubungan peningkatan padat tanam rumput laut terhadap konsentrasi nitrit di wadah pemeliharaan ikan nila dan rumput laut selama 35 hari, terdapat pada Gambar 15.

-0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00

0 1 2 3 4 5

Konsentrasi nitrit (mg/L)

Minggu ke-

0 gram/m3 200 gram/m3 400 gram/m3 600 gram/m3

30 Gambar 15. Persamaan konsentrasi nitrit (NO2

-) di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Konsentrasi nitrat pada Gambar 16 menunjukkan perlakuan ikan nila 100 ekor/m3 tanpa rumput laut memiliki konsentrasi nitrat selalu lebih tinggi sejalan dengan bertambahnya waktu dibandingkan dengan perlakuan penambahan rumput laut (polikultur). Perlakuan monokultur mengalami peningkatan nitrat sampai minggu ketiga dan terjadi penurunan setelahnya hingga minggu kelima, tetapi nilai tersebut masih lebih besar dari perlakuan polikultur ikan nila dan rumput laut. Konsentrasi nitrat perlakuan monokultur ikan nila adalah 7,319±1,34 mg/L selama 35 hari pemeliharaan. Konsentrasi nitrat perlakuan tanpa rumput laut (monokultur) berbeda nyata terhadap perlakuan polikultur (P<0,05).

Konsentrasi nitrat perlakuan dengan kepadatan rumput laut paling besar 600 gram/m3 + ikan nila 100 ekor/m3 selalu menghasilkan nilai paling kecil sebesar 0,370±0,22 mg/L dibandingkan dengan perlakuan penambahan rumput laut yang lain. Nilai tersebut tidak berbeda jauh dengan konsentrasi nitrat yang dihasilkan pada perlakuan dengan kepadatan rumput laut 400 gram/m3 + ikan nila 100 ekor/m3 sebesar 0,998±0,24 mg/L selama 35 hari pemeliharaan. Perlakuan dengan kepadatan rumput laut 200 gram/m3 + ikan nila 100 ekor/m3 menghasilkan nitrat yang memiliki nilai lebih besar dan tidak berbeda nyata dari kedua perlakuan polikultur yang lain (P<0,05), memiliki nilai sebesar 1,635±0,39 mg/L (Lampiran 22).

31 Gambar 16. Konsentrasi nitrat (NO3-) di wadah pemeliharaan pada berbagai padat

tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Gambar 17 menggambarkan konsentrasi nitrat (NO3

-) wadah pemeliharaan budidaya ikan nila dan rumput laut selama 35 hari. Persamaan kurva kubik yang terbentuk pada pemeliharaan ikan nila dan rumput laut terhadap konsentrasi nitrat (NO3

-) adalah nitrat = 7,319 – 0,04945x + 0,000126x2-0,0000001x3 dengan R2=

95,7%, sehingga setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila dengan kepadatan 100 ekor/m3 menghasilkan nitrat 7,269 mg/L (kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai), yaitu sumbu axis (x) merupakan padat tanam rumput laut yang ditanam dan sumbu ordinat (y) merupakan konsentrasi nitrat yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan di wadah pemeliharaan. Grafik garis menunjukkan kecenderungan negatif dengan korelasi -0,848 yaitu peningkatan padat tanam semakin menurunkan konsentrasi nitrat di wadah pemeliharaan dan signifikan (P<0,05).

Garis persamaan kubik (Gambar 17) menunjukkan slope negatif (turun) memiliki arti bahwa padat tanam rumput laut berbanding terbalik dengan konsentrasi nitrat yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan, semakin besar padat tanam rumput laut maka semakin rendah konsentrasi nitrat (NO3

-) yang dihasilkan. Konsentrasi nitrat pada 600 gram/m3 akan lebih rendah dari tanpa rumput laut 0 gram/m3.

Konsentrasi nitrat persamaan kubik perlakuan monokultur dan polikultur ikan nila dan rumput laut yang diperlihara bersama selama 35 hari pemeliharaan, terdapat pada Gambar 17.

32 Gambar 17. Persamaan konsentrasi nitrat (NO3

-) di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Konsentrasi fosfat perlakuan ikan nila 100 ekor/m3 tanpa rumput laut pada Gambar 18 terlihat mengalami peningkatan setiap minggu dan memiliki nilai yang lebih besar dari perlakuan yang lain. Peningkatan konsentrasi fosfat perlakuan ini terjadi pada minggu keempat, terlihat dari grafik lebih curam dari minggu sebelumnya. Konsentrasi fosfat perlakuan ini memiliki nilai 6,328±0,48 mg/L selama 35 hari pemeliharaan. Nilai ini tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pada kepadatan 200 gram/m3 rumput laut + ikan nila 100 ekor/m3 yang memiliki konsentrasi fosfat 5,716±0,58 mg/L.

Konsentrasi fosfat pada perlakuan dengan kepadatan rumput laut 600 gram/m3 + ikan nila 100 ekor/m3 menghasilkan konsentrasi fosfat lebih rendah dibandingkan perlakuan lain dan bahkan mengalami penurunan pada minggu ketiga hingga kelima, perlakuan ini memiliki nilai fosfat 1,762±0,63 mg/L. Nilai tersebut tidak berbeda nyata terhadap perlakuan dengan kepadatan 400 gram/m3 rumput laut + ikan nila 100 ekor/m3 dengan konsentrasi fosfat 3,700±0,56 mg/L (P<0,05) (Lampiran 23).

Konsentrasi fosfat di wadah pemeliharaan budidaya ikan nila dan rumput laut secara monokultur maupun polikultur selama 35 hari masa pemeliharaan hubungan antara waktu pemeliharaan dengan konsentrasi fosfat yang dihasilkan, terdapat pada Gambar 18.

33 Gambar 18. Konsentrasi fosfat (PO43-) di wadah pemeliharaan pada berbagai

padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Gambar 19 menunjukkan konsentrasi fosfat di wadah pemeliharaan selama 35 hari pemeliharaan ikan nila dan rumput laut. Hasil pengukuran fosfat pemeliharaan ikan nila dan rumput laut secara polikultur menghasilkan persamaan kurva kubik, fosfat = 6,328 – 0,01745x + 0,000087x2 – 0,0000001x3 dengan R2= 71,8%, maka setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila dengan kepadatan 100 ekor/m3 selama 35 hari akan menghasilkan fosfat sebesar 6,310 mg/L (dengan catatan kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai dengan pemeliharaan ikan nila), yaitu sumbu axis (x) merupakan padat tanam rumput laut yang dipelihara dan sumbu ordinat (y) adalah konsentrasi fosfat yang ada di wadah budidaya. Grafik garis memiliki kecenderungan negatif yaitu peningkatan padat tanam rumput laut, semakin menurunkan konsentrasi fosfat dengan korelasi -0,709 dan signifikan (P<0,05).

Berdasarkan persamaan garis, terbentuk slope negatif (turun) yang memiliki arti padat tanam awal rumput laut akan berbanding terbalik dengan konsentrasi fosfat, semakin besar biomasa rumput laut maka akan semakin kecil konsentrasi fosfat yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan. Oleh karena itu pada biomasa rumput laut 600 gram/m3 akan menghasilkan fosfat lebih rendah dari perlakuan tanpa rumput laut 0 gram/m3.

Grafik persamaan dari konsentrasi fosfat di wadah pemeliharaan selama 35 hari pemeliharaan pada perlakuan monokultur dan polikultur ikan nila bersama rumput laut, terdapat pada Gambar 19.

0,0

34 Gambar 19. Persamaan konsentrasi fosfat (PO43-) di wadah pemeliharaan pada

berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

Dalam dokumen PENINGKATAN PADAT TANAM RUMPUT LAUT (Halaman 40-48)

Dokumen terkait