BAB II KAJIAN PUSTAKA
4. Konsep Belajar
Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah lauku. Jadi hal ini pengertian
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, di mana sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.31 Dengan
melakukan interaksi dengan lingkungan, seseorang dapat memperoleh perubahan
30Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Salam Kurikulum 2013. Yogyakarta :Penerbit AR-RUZZ Media. hlm 93-94
tingkah laku sesuai kebutuhannya sendiri, sehingga dapat mengasilkan perolehan
tersebut melalui tingkah laku setiap hari.
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap situasi ada di
sekitar individu. Di mana belajar dapat dipandang sesuai proses yang di arahkan
pada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari
luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat
diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang lain. Bahkan, hasil
belajar orang itu langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang
menanpakkan kemampuan ang diperoleh melalui belajar.32
Baharuddin, Esa Nur Wahyuni mengutip pendapat Morgan dan kawan-kawan
yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Menurut pendapat Morgan ini
juga hampir sama dengan pendapat beberapa yang dikemukan oleh para ahli yang
menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan
tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya
proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang. Di mana perubahan tingkah
laku ini sebagai hasil belajar meliputi tiga kemampuan, kognitif, afektif, dan
psikomotor.33
32W.S. Winkel . Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Penerbit Sketsa. 2014. hlm 56
33 H. Baharuddin. Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015. hlm.16
Baharuddin Esa Nur Wahyuni mengutip pendapat Hilgrad dan Bower bahwa
belajar merupakan suatu memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan
mengalami pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan pendapatkan
informasi.34
b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor
tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan
kualitas hasil belajar.35
i. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor internal ini meliputi dua faktor
fisiologis dan psikologis.
1) Faktor Fisiologis
Faktor ini yang berhubungan dengan kondisi fisik siswa. Di mana faktor
ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan
tonus jasmani sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Di mana kondisi
fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan
belajar siswa. Sebaliknya, kondisi lemah atau sakit akan menghambat tercapainya
34 Ibid. hlm. 15 35 Ibid .hlm. 23.
hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan tonus jasmani sangat
mempengaruhi proses belajar,maka cara untuk menjaga kesehatan jasmani ini ada
dua cara yang pertama, menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan
mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, serta mengantuk, sehingga tidak akan
semangat untuk belajar. Yang kedua, rajin olaraga agar tubuh selalu bugar dan
sehat kemudian istrahat yang cukup dan sehat. Keduanya keadaan fungsi jasmani
atau fisiologi selama proses belajar berlangsung, di mana peran fungsi fisikologi
pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar seseorang.
2) Faktor psikogis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar, faktor psikologis yang utama dalam mempengaruhi
proses belajar yaitu:36
a) Kecerdasaan/intelegensi siswa.
Merupakan faktor paling penting dalam proses belajar siswa, semakin
tinggi tingkat intelegensi seseorang individu, maka individu tersebut meraih
sukses dalam belajar, dan sebaliknya.
b) Motivasi
Motivasi adalag salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan
36 Ibid. hlm. 23
belajar.
c) Minat
Minat (interest) berarti kecendungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber yang dikutip oleh
Baharuddin minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi disebabkan
ketergantungannya terhadap berbagai daktor internal lainnya, seperti pemusatan
perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasaan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Karena
jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar maka ia akan tidak bersemangat
atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas,
seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar
tertarik terhadap materi pelajaran yang akan di pelajari.37
Dalam membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara lain, pertama, dengan membuat materi yang akan di
pelajari menarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku materi,
desain pembelajaran yang membebeskan siswa untuk mengekspoler apa yang di
pelajari, melibatkan domain belajar siswa (kognitif, efektif, psikomotor) sehingga
siswa menjadi aktif, maupun performasi guru yang menarik saat mengajar. Yang
kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini jika jurusan atau bidang
37 Ibid. hlm. 29
studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya.
d) Sikap
H. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni mengutip pendapat Syah yang dalam
buku Teori Belajar dan Pembelajaran mengemukakan bahwa Sikap adalah gejala
afektif yang cenderung merespon objek dengan cara relative tetap terhadap objek,
orang, peristiwa, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. Sikap sangat
berpengaruh dalam proses belajar.38
e) Bakat
H.Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni mengutip pendapat Slavin bahwa Bakat adalah sebagai kemampuan umum yang dimiliki seseorang siswa untuk
belajar. Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat atau potensi untuk mencapai
prestasi belajar sesuai kemampuan masing-masing individu.39
ii. Faktor eksternal
H. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni mengutip pendapat Syah bahwa
dalam buku Teori Belajar dan Pembelajaran menjelaskan bahwa faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi menjadi dua
bagian yaitu faktor lingkungan sosial dan nonsosial. Faktor lingkungan sosial
dibagi menjadi 3 bagian yaitu faktor sosial sekolah yang meliputi guru,
administrasi dan teman-teman dalam kelas dapat mempengaruhi proses belajar
38Ibid. hlm.30
siswa di lingkungan sekolah, kedua lingkungan sosial masyarakat, ini
menunjukan bahwa lingkungan tempat tinggal siswa dapat mempengaruhi proses
belajar siswa, ketiga keluarga, keluarga sangat mempengaruhi kegiatan belajar
siswa, hubungan yang baik antara keluarga dapat membantu siswa melakukan
aktifitas belajar. Sedangkan lingkungan nonsosial dibagi juga menjadi 3 bagian
lingkungan alamiah seperti udara yang segar, suasana yang sejuk dan tenang dll,
lingkungan alamiah mempengaruhi proses belajar siswa karena kondisi
lingkungan alam yang tidak mendukung menghambat proses belajar siswa, kedua
faktor instrumental seperti perangkat belajar yang baik dapat mendukung proses
belajar, yang ketiga faktor materi pembelajaran kiranya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, karenanya diharapkan guru dapat memberi kontribusi yang
positif dengan menguasai materi pembelajaran.40
1) Tujuan Belajar
Menurut Suprijono untuk mencapai suatu tujuan belajar yang eksplisit
duusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan
instructional effects, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan.
Sedangkan, tujuan belajar secara hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional
disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan
kreatif, sikap terbuka dan demokrasi, menerima orang lain, dan sebagainya.
Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik “menghidupi” suatu
sistem lingkungan belajar tertentu.41
2) Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Menurut Hamalik Hasil belajar juga merupakan segala sesuatu
yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar di mana hasil-hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nailai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, serta apersepsi dan keterampilan. Hal ini bisa disimpulkan bahwa
pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah
dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.42
a) Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar menurut Burhanuddin dan Wahyuni, yaitu;43
i. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
ii. Perubahan perilaku relatif permanen
iii. Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar belangsung, perubahan perilaku tersebut persifat potensial
iv. Perubahan perilaku merupakan hasil latihan atau pengalaman
v. Pengalamaan atau latihan itu dapat memberi penguatan
5. Pembelajaran Sejarah 41Ibid. hlm. 20
42 Arep Jihad. Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:Penerbit Multi Pressindo . 2012, hlm14-15
43 M. Thobroni. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media . 2015, hlm 17-18