KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
2. Konsep bilangan
a. Mengenal Konsep Bilangan
Sudaryanti (dalam Ulum 2014:14) yang menyatakan bahwa konsep bilangan merupakan konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai oleh anak, karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika selanjutnya. Dengan memahami konsep bilangan, diharapkan anak dapat memahami konsep matematika yang lain.
Menurut Hurlock (dalam Susanto 2011:107), seiring dengan perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa konsep yang dimulai dipahami anak sejalan dengan bertambahnya pengalaman yang dialami anak, di antaranya konsep bilangan. Konsep bilangan berhubungan dengan kata-kata, ketika anak mulai bicara. Pengalaman yang dialami seorang anak mempengaruhi konsep bilangan anak, karena itulah secara umum anak yang memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak umumnya belajar arti bilangan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak mengalami pendidikan di taman kanak-kanak, pemahaman konsep bilangan akan berkembang dengan cepat sampai pada peningkatan ke tahap pengertian mengenai jumlah. Konsep bilangan ini berhubungan dengan penambahan dan pengurangan, sehingga secara bertahap bilangan menjadi lebih jelas. Oleh karena itu memahami konsep bilangan melalui
10
permainan sangat penting karena dengan permainan anak akan dapat cepat memahami maksud dari pembelajaran tersebut.
Konsep bilangan adalah himpunan benda-benda atau angka yang dapat memberikan sebuah pengertian. Konsep ini selalu dikaitkan dengan pekerjaan menghubung-hubungkan baik benda-benda maupun dengan lambang bilangan.
Menurut Montessori (dalam Ramaini 2012:4), mengatakan bahwa dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep dan pengertian secara ilmiah tanpa paksaan seperti konsep bilangan dan warna. Untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka. Bilangan dengan angka menyatakan dua konsep yang berbeda, bilangan berkenaan dengan nilai sedangkan angka bukan nilai. Angka hanya merupakan suatu notasi tertulis dari sebuah bilangan. bilangan itu mewakili banyaknya suatu benda, dan lambang bilangan disebut juga angka. Jadi bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pemecahan dan pengukuran yang sifatnya abstrak. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.
Menurut Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010 (dalam Wahyuni 2018:44) di jabakarkan menjadi beberapa indikator diantaranya membilang atau menyebut urutan bilangan 1-20, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 20, mengurutkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-20, dan menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 20 (anak tidak menulis).
11
Berdasarkan Permendikbud nomor 146 tentang kurikulum Taman Kanak-kanak (2013) ada beberapa indikator mengenal konsep bilangan yang di kembang di Taman Kanak-kanak yaitu:
1. Menyebut lambang bilangan 1-10.
2. Menggukan lambang bilangan untuk menghitung.
3. Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.
Menurut Ahmad Susanto (dalam ulum 2014:16) karakterisktik pemahaman konsep bilangan anak usia dini 5-6 tahun atau anak TK kelompok B adalah sebagai berikut:
1. Membilang sampai dengan sepuluh.
2. Menyebut urutan bilangan.
3. Membuat urutan 1-10 bilangan dengan benda.
4. Menghubungkan lambang bilangan dengan benda hingga.
5. Membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak serta lebih sedikit.
Fungsi utama pengenalan matematika ank usia dini ialah mengembangkan aspek perkembangan dan kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berfikir logis dan matematis. Dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan diperlukan suatu stimulus yang baik dan sesuai tingkat perkembangannya agar pengetahuan mengenai angka dapat berkembang dengan baik. Dalam pembelajaran juga harus dirancang sedemikian rupa agar anak nyaman dan tertarik. Apabila anak tertarik maka anak tidak akan tertekan dan
12
informasi akan mudah masuk kedalam kognitif anak. Kemampuan melakukan konservasi atau mengenal bilangan berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan anak sehari-hari. Anak dalam melakukan konservasi bilangan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh anak pada awal masa sekolah (anak usia TK) karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika selanjutnya di pendidikan (formal) di tingkat berikutnya.
b. Pengenalan Konsep Bilangan
Diperlukan cara yang tepat dalam mengenalkan bilangan pada anak agar nantinya anak bisa paham tentang konsep bilangan. Menurut Sudaryanti (dalam Ulum 2014:16) terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengenalkan bilangan pada anak, diantaranya adalah menghitung dengan jari, menghitung benda-benda, berhitung sambil berohlaga berhitung sambil bernyanyi, menghitung di atas sepuluh, menuliskan angka, memasangkan angka, serta membandingkan angka.
Diah Hartanti (dalam Ulum 2014:16-17) juga menjelaskan tentang cara yang dapat dilakukan untuk mengenal konsep bilangan pada konsep bilangan pada anak, yakni:
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pemahaman konsep bilangan anak usia 5-6 tahun terdiri dari membilang banyak benda satu sampai 10, mengenal lambang bilangan (angka), serta mengetahui konsep banyak dan sedikit (membandingkan).
13 3. Pengertia Media
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, perantara‟‟perantara‟ atau „pengantar‟ dalam Ramadhan (2016:23), oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang anak merupakan media.
Dalam dunia pendidikan, seringkali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Kurniandari 2016:23-24) bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak. Pengunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan dan minat anak, media pembelajaran juga dapat membantu anak meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar memilki pengaruh yang cukup besar terhadap fungsi alat indra murid. Penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahan dan
14
retensi yang lebih baik terhadap isi pelajaran. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa murid kedalam suasana senang dan gembira, ada keterlibatan emosional dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka untuk lebih giat dalam belajar sehingga dapat memberikan kesan pembelajaran yang hidup, akhirnya bermuara kepada peningkatan pemahan belajar anak terhadap materi ajar. Jadi sasaran akhir media adalah memudahkan belajar untuk murid, bukan hanya kemudahan mengajar oleh guru.