Kontrasepsi merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan, dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual.
2. Macam-macam metode kontrasepsi
Ada beberapa metode kontrasepsi yang dpat digunakan seperti: a. Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Kontrasepsi yang mengandalkan ASI secara eksklusif,artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan apapun lainya. MAL dapat dipakai bila ibu menyusui penuh, tidak haid dan bayi berumur kurang dari umur 6 bulan, harus dilanjutkan metode kontrasepsi lainya (Prawiroharjo, 2006;h.U.13).
Keuntungnan : 1) Efektifitas tinggi
2) Tidak mengganggu senggama
3) Tidak ada efek samping yang sistemik 4) Tidak perlu pengawasan medis
Kerugian:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pascapersalinan.
2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi social
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai 6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap IMS (Prawiroharjo, 2006;h.U-13). b. Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Metode keluarga berencana alamiah seperti: metode lendir serviks atau metode ovulasi billis, metode simtomtermal, metode kalender, dan metode suhu basal.
Keuntungan :
1) Dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai kehamilan 2) Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan
kontrasepsi
3) Tidak ada efek samping sistemik 4) Murah atau tanpa biaya.
Kerugian :
1) Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan 2) Perlu pantang ketika masa subur untuk menghindari kehamilan 3) Perlu pencatatan setiap hari
4) Tidak terlindung dari IMS dan lainya (Prawiroharjo, 2006;h.U-13).
c. Metode Senggama Terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminya (penis) dari vagina sebelum ejakulasi (Wahyu P, 2013;h.363).
Keuntungan :
1) Efektif bila dilakukan dengan benar 2) Tidak mengganggu produksi ASI
4) Tidak ada efek samping 5) Dapat digunakan setiap waktu 6) Dapat digunakan setiap waktu 7) Tidak membutuhkan biaya Kerugian :
1) Efektifitas sangat tergantung pada kesediaan pasangan
2) Efektifitas akan jauh menurun bila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih melekat pada penis
3) Memutus kenikmatan dalam hubungan seksual (Prawiroharjo, 2006;h.U-13).
d. Metode Barier 1) Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya karet, plastik, atau bahan alami yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Keuntungan :
a) Efektif bila digunakan dengan benar b) Tidak mengganggu produksi ASI c) Tidak mempunyai pengaruh sistemik d) Murah dan dapat dibeli secara umum e) Tidak memerlukan resep dokter Kerugian :
b) Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
c) Agak mengganggu hubungan seksual
d) Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual 2) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk cembung, terbuat dari karet, yang dinsersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Keuntungan :
a) Efektif bila digunakan dengan benar b) Tidak mengganggu produksi ASI c) Tidak mempunyai pengaruh sistemik Kerugian :
a) Keberhasilan tergantung dari cara pemakaian
b) Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra
c) Pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat harus masih diposisinya
3) Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.
Keuntungan : a) Efektif seketika
d) Mudah digunakan e) Tidak perlu resep dokter Kerugian :
a) Efektifitas kurang
b) Pengguna harus menunggu 10-15 menit c) Efektifas aplikasi hanya 1-2 jam
e. Kontrasepsi Kombinasi 1) Pil Kombinasi
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akifestrogen atau progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen atau progesterone dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
Keuntungan :
(1) Tidak mengganggu hubungan seksual (2) Memiliki efektifitas yang tinggi
(3) Siklus haid menjadi teratur
(4) Dapat digunakan sejak remaja hingga menepouse (5) Mudah dihentikan setiap saat
(6) Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Kerugian :
(2) Mual terutama pada 3 bulan pertama (3) Pusing
(4) Nyeri pada payudara
(5) Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (6) Tidak mencegah IMS
f. Kontrasepsi Progestin
1) Depo Medroksiprogesteron Asetat (3 bulan sekali) 2) Depo Neoretisteron Enantat (2 bulan sekali)
a) Cara kerja
(1) Menekan ovulasi
(2) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
(3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi (4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
b) Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin (1) Perempuan usia reproduksi
(2) Perempuan nulipara dan perempuan yang telah memiliki anak
(3) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi
(4) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
(5) Tekanan darah < 180/110 mmHg
(8) Perempuan yang telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
(9) Perempuan perokok (Prawiroharjo, 2006;h.U-18). c) Kontraindikasi
(1) Kehamilan
(2) Karsinoma payudara
(3) Karsinoma traktus genetalia
(4) Perdarahan abnormal uterus (Wahyu P, 2013;h.365). d) Waktu penggunaan kontrasepsi suntikan progestin
(1) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil
(2) Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid. (3) Pada ibu yang sedang tidak haid, injeksi pertama
dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
(4) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang (Prawiroharjo, 2006;h.U-18).
e) Keuntungan : (1) Sangat efektif
(2) Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri (3) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
(4) Sedikit efek samping
(5) Menurunkan penyakit jinak payudara (Prawiroharjo, 2006;h.U-18).
f) Kerugian :
(1) Perubahan pada siklus haid
(2) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu (3) Ada efek samping (berat badan)
(4) Kemungkinan terlambatnya masa kesuburan (Prawiroharjo, 2006;h.MK-47).
Tabel 2.4 Penanganan efek samping kontrasepsi suntik yang sering dijumpai
Efek samping Penanganan
a. Amenore (tidak terjadi perdarahan/spott ing) b. Perdarahan atau perdarahan bercak (spotting) c. Meningkatkan atau menurunya berat badan
a. Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Nasihati untuk kembali ke klinik
b. Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien dan hentikan penyuntikan
c. Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera
d. Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak terjadi perdarahan juga, rujuk ke klinik
e. Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tapi hal ini bukan masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan pengobatan
f. Informasikan bahwa kanaikan atau penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan terlalu mencolok. Bila berat badan berlebihan, hentikan suntikan
g. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil) 1) Jenis mini pil
a) Kemasan dengan isi 35 pil b) Kemasan dengan isi 28 pil 2) Keuntungan :
a) Sangat efektif bila digunakan dengan baik b) Tidak mengganggu hubungan seksual c) Tidak mempengaruhi ASI
d) Kesuburan cepat kembali e) Nyaman dan mudah digunakan f) Dapat dihentikan setiap saat 3) Kerugian :
a) Hampir 60% mengalami gangguan haid b) Peningkatan atau penurunan berat badan
c) Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar d) Payudara menjadi tegang
h. Kontrasepsi Implant 1) Jenis
a) Norplant, terdiri dari 6 batang silastik berisi 36 mg Levonogestrel.
b) Implanon, terdiri dari satu batang silastik berisi 68 mg Keto-desogestrel
c) Jadena, terdiri dari 2 batang silastik berisi 75 mg Levonorgestrel
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (5 tahun)
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat settelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam e) Tidak mengganggu kegiatan senggama f) Tidak mengganggu ASI
g) Dapat dicabut setiap saat 3) Kerugian :
a) Nyeri kepala
b) Peningkatan atau penurunan berat badan c) Nyeri payudara
d) Pusing kepala
e) Tidak member perlindungan terhadap IMS f) Kemungkinan terjadinya hamil ektopik i. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
1) Keuntungan :
a) Efektif dengan proteksi jangka panjang b) Tidak mengganggu hubungan suami istri c) Tidak berpengaruh pada ASI
d) Kesuburan akan segera kembali setelah AKDR diangkat e) Efek samping kecil
2) Kerugian :
c) Klien tidak bisa menghentikan sendiri setiap saat d) Dapat terjadi amenorea
e) Mahal
f) Dapat memicu penyakit miom uteri g) Bertambahnya resiko radang panggul j. Kontrasepsi Mantap
1) Jenis : tubektomi, fasektomi, dan rekanalisasi. a) Tubektomi
(1) Keuntungan : (a) Sangat efektif
(b) Tidak mempengaruhi proses menyusui (c) Tidak bergantung pada faktor senggama (d) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang (e) Tidak ada prubahan fungsi seksual
(2) Kerugian :
(a) Harus dipertimbangkan sifat permanen pada kontrasepsi ini
(b) Risiko komplikasi kecil
(c) Tidak melindungi diri dari IMS b) Vasektomi
Adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan melakukan vasa diferensia.
(1) Keuntungan : (a) Sangat efektif
(c) Tindak bedah yang aman
c) Rekanalisasi adalah Menyambungkan kembali tuba dan mengembalikan fungsi tuba (Saifuddin, 2006;h.MK-49).