• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Kehamilan Trimester II dan III

2.5 Konsep Dasar Asuhan Neonatus .1Pengertian

Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir (Muslihatun, 2010).

2.5.2 Klasifikasi neonatus menurut berat lahir

1. Neonatus berat lahir rendah : kurang dari 2500 gram. 2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500-4000 gram. 3. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram.

(Muslihatun, 2010)49 2.1.1 Perubahan fisiologis neonatus

1. Sistem pernafasan

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir.Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur.

2. Suhu tubuh

Mekanisme hilangnya panas tubuh bayi ke lingkungannya secara konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Cara mencegah hal tersebut yaitu: mengeringkan bayi secara seksama; menyelimuti bayi dengan kain bersih, kering dan hangat menutup bagian kepala bayi, menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya, jangan segera menimbang atau memandikan bayi dan menempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

3. Metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari tubuh orang dewasa. Pada jam pertama, energi didapatkan dari perubahan karbohidrat. Pada hari ke-2, energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih pada hari ke-6, pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40%dari karbohidrat.

4. Keseimbangan air dan fungsi ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna

karena jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa, ketidakseimbangan luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, serta renal blood flow relatif

kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa. 5. Immunoglobulin

Pada bayi baru lahir hanya terdapat gama globulin G, sehingga imunologi dari

ibu dapat melalui plasenta karena berat molekulnya kecil. Tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui plasenta (toksoplasma, herpes simplek dan lain-lain), reaksi imunologis dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan antibodi gamma A, G dan

M.(Muslihatun, 2010)50 2.5.4 Kunjungan neonatus

Menurut (depkes, 2015) kunjungan neonatal terbagi menjadi 3, yaitu: 1. Kunjungan neonatal I (KN 1) : sejak 6 jam setelah lahir.

a) Mempertahankan suhu tubuh bayi b) Pemeriksaan fisik bayi

c) Gunakan tempat yang hangat dan bersih

d) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan e) Memberikan imunisasi HB - 0

2. Kunjungan neonatal II (KN 2) : hari ke 3-7. Hal yang dilaksanakan :

a) Menjaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering b) Menjaga kebersihan bayi

c) Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, icterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI

d) Memberikan ASI harus disusukan minimal 10 – 15 kali dalam 24 jam dalam 2 minggu pasca persalinan

e) Menjaga keamanan bayi f) Menjaga suhu tubuh bayi

g) Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan 3. Kunjungan neonatal III (KN 3) : hari ke 8-28.

Hal yang dilaksanakan: a) Pemeriksaan fisik bayi b) Menjaga kebersihan bayi

c) Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir d) Menjaga keamanan bayi

f) Memberitahu ibu tentang imunisasi BCG.51 2.5.5 Kebutuhan kesehatan pada neonatus

1. Pemberian minum 2. BAB

3. BAK

4. Istirahat/tidur 5. Kebersihan kulit 6. Perawatan tali pusat 7. Keamanan bayi

8. Tanda-tanda bahaya neonatus

9. Penyuluhan bayi sebelum pulang(Muslihatun, 2010)52 2.6 Konsep Dasar Kelurga Berencana

2.6.1 Pengertian KB

Keluarga berencana metode pengendalian atau menjarangkan kehamilan dengan menggunakan kotrasepsi.

2.6.2 Manfaat KB

1. Untuk ibu : perbaikan kesehatan karena pencegahan yang berulang kali dalam jangka yang terlalu pendek, peningkatan kesehatan mental dan social yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak – anak untuk beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya.

2. Untu anak – anak : anak yang akan dilahirkan dapat tumbuh secara wajar karena itu yang mengandung berkeadaan sehat. Sesudah lahir anak tersebut memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makan yang cukup.

3. Untuk ayah : memperbaiki kesehatan fisiknya memperbaiki kesehatan mental dan social budaya.

4. Untuk seluruh keluarga : kesempatan seluruh anggota keluarga mempunyai kesempatan yang banyak dan sama akan segala hal.53

2.6.3 Macam – macam KB 1. Metode amenorea laktasi

2. KBA alamiah terdiri dari : system kalender dan suhu basal 3. Senggama terputus

4. Metode barrier : kondom,diafragma, sepermisida

5. Kontrasepsi kombinasi ( hormone esterogen dan progesteron) terdiri dari : a. Pil kombinasi

b. Suntikan kombinasi

1) Kontrasepsi progestin, terdiri dari : a) Kontrasepsi suntik progestin

b) Kontrasepsi pil progestin (minipil).54 2.6.4 Metode Barier Kondom

1. Pengertian Kondom

Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang di pasang pada penis saat hubunga seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis , berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah

ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.

2. Tipe Kondom terdiri a. Kondom biasa

b. Kondom berkontur (bergerigi) c. Kondom beraroma

d. Kondom tidak beraroma e. Kondom pria dan wanita 3. Cara Kerja

a. Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang di pasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.

b. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS ) dari satu pasangan kepada pasangan lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinili).

4. Efektivitas

Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai seecara konsisten. Secara alamiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.

5. Manfaat a. Kontrasepsi

1) Efektif bila digunakan dengan benar 2) Tidak mengganggu produksi ASI 3) Tidak mengganggu kesehatan klien 4) Tidak mempunyai pengaruh sistematik 5) Murah dan dapat dibeli secara umum

6) Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus. b. Non Kontrasepsi

1) Memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber KB 2) Dapat mencegah penularan IMS

3) Mencegah ejakulais dini

4) Membantu mencegah terjadinya kanker serviks 5) Saling berinteraksi sesam pasangan

BAB 3

ASUHAN KEBIDANAN

Dokumen terkait