• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN 3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

4.1 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester II dan III

Pembahasan yang pertama adalah tentang pemeriksaan pada Antenatal Care yang dilakukan pada

Ny “ K” dengan Nyeri punggung di PMB Ririn Dwi Agustin, Amd Keb Desa Jelakombo Kecamatan

Jombang, Kabupaten Jombang. Berikut akan disajikan data – data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang Antenatal Care. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan Antenatal Care maka dapat diperoleh data pada table berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel ANC Ny. K di PMB Ririn D.A, Amd.Keb

Tanggal ANC

Riwayat Yang dilaksanakan Ket 3 Sep 2017 8 Nov 2017 21 Des 2017 18 Jan 2018 19 Feb 2018 24 Feb 2018 16 Maret 2018 29 Maret 2018 UK 8 mgg 17 mgg 24 mgg 27 mgg 31 minggu 32 mgg 35 mgg 37 mgg

Anamnesa Mual Pusing Nyeri

Punggung

Taa Nyeri

punggung

Taa Taa Taa Umur ibu 30 tahun

Tekanan darah 110/7s0 100/70 100/70 110/70 100/70 120/70 100/70 120/80 BB 54 55 57 58 59 60 62 60 Abdomen TFU - - 15 cm 17 cm 21 cm 24 cm 25 cm 26 cm DJJ - - + + 144 160 150 130 Letak janin

- Ballt + Letkep Letkep Letkep Letkep Letkep Letkep

Suplemen/ terapi Novamag B6 Licokalk, Vit C Setkom. B pex Licokalk, vit C

Fe, Kalk Kalk, vit C Kalk,vit C Fe, Vit C

Penyuluhan ANC terpadu dip km terdekat Kurangi makanan berlemak. Istirahat yang cukup Senam hamil Gizi seimbang Gizi seimbang Istirahat yang cukup Perbanyak minum air putih Tanda – tanda persalinan

Hasil Lab pada tgl 18 Jan 2018 diperoleh : Alb: -

Red: -, Hb: 12,4 gr%,

Golda: B

Hasil USG pada tgl 15 Jan 2018 dengan hasil usia kehamilan 27 minggu, janin tunggal hidup, placenta di corpus depan posterior grade II, ketuban cukup, jenis kelamin perempuan.

Keterangan : Pada usia kehamilan 8-27 minggu adalah riwayat

Dari fakta diatas dapat diperoleh analisa sebagai berikut :

1. Data Subyektif a. Umur

Umur Ny. “K” 24 tahun, menurut penulis pada usia 24 tahun yang baik bagi ibu untuk berproduksi karena ibu berada pada usia subur dan pada usia ini resiko gangguan kesehatan pada ibu hamil paling rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Manuaba (2010), usia reproduksi yang baik yaitu usia 20 – 35 tahun. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

b. Jarak control ANC :

TM I 1 kali, TM II 3 kali, TM III 5 kali, Kontrol ANC Ny. “K” lebih dari standar

kontrol ANC, menurut penulis ibu sudah melakukan ANC dengan baik dan rutin ketenaga kesehatan pemeriksaan kehamilan sangat wajib dilakukan pemantuan secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan, tingkat kesehatan kadungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini, seharusnya jarak control ANC minimal haruslah sesuai dengan ketentuan yang yaitu TM I 1 kali, TM II 1 kali, TM III 2 kali. Hal ini sesuai dengan pendapat Wigyo (2016), standar minimal control ANC, meliputi : TM I minimal 1 kali (0-12 minggu), TM II minimal 1 kali (13-24), TM III minimal 2 kali (25-38).

Berdasarkan hal diatas, kontrol ANC Ny. “K” lebih dari standar yang telah

ditentukan, karena pasien memiliki kesadaran untuk periksa kehamilan secara rutin. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara teori dan fakta.

c. Gerak janin

Berdasarkan fakta Ny. “K” merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 16 minggu. Menurut penulis, pada usia 16 janin sudah melakukan gerakan gerakan dan dirasakan ibu hamil biasanya antar usia 16 dan 20 minggu dan gerakan tersebut semakin menguat pasa usia kandungan 35 minggu, di dalam kandungan tersebut janin sudah dapat melakukan gerakan menendang, memukul dan seolah – olah berputar. Hal ini fisiologis sesuai dengan pendapat Indrayani (2011) gerakan janin pertama kali dirasakan olerh ibu sekitar usia 16 minggu sampai kelahiran tiba.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori karena ibu merasakan gerakan janin pertama kali pada usia kehamilan 16 minggu dan tidak kurang atau melebihi dari tafsiran adanya gerakan janin.

d. Keluhan Selama Trimester III 1) Nyeri punggung

Ny “K” selama hamil mengeluh nyeri pinggang, menurut penulis pada sebagian

besar ibu hamil mengalami nyeri punggung karena merupakan hal fisiologis karena

nyeri punggung pada Ny “K” masih dalam batas normal dan masih bisa

disembuhakan. Pada kehamilan trimester III hal tersebut sering terjadi. Berdasarkan teori Miratu Megasari (2015) sebagian besar nyeri punggung disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan yang lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar karena adanya pertumbuhan janin akibatnya tubuh akan berusaha menarik bagian punggung agar lebih ke belakang dan tulang belakang bagian bawah pun lebih melengkung serta otot – otot tulang belakang memendek, dan postur tubuh yang berubah seiring perkembangan janin yang ada di

dalam perut dapat merubah susunan tulang panggul seiring membesarnya rahim dan pertumbuhan janin yang bertahap secara fisiologis.

Dari keluhan nyeri punggung pada ibu hamil pada faktor diatas dapat

mempengaruhi Ny “K” sehingga mengeluhkan sakit / nyeri punggung pada saat

kehamilan trimester III bisa disebabkan karena faktor kondisi ibu yang masih kuat, psikologis ibu, riwayat kehamilan yang lalu, pekerjaan dan lingkungan.

2. Data Obyektif

a. Pemeriksaan fisik umum 1) Tekanan darah

Berdasarkan fakta tekanan darah Ny “ K” pada usia kehamilan 31 minggu 110/70 mmHg. Menurut penulis pada ibu hamil tekanan darah normal berkisar 110/70 sampai 130/90 mmHg. Pada ibu hamil trimester III, tekanan darah terjadi peningakatan, namun masih dalam batas normal. Sedikit perubahan dalam tekanan darah seorang wanita hamil selama kehamilan dianggap normal. Tekanan darah tinggi, pembengkakan di tubuh dan protein dalam urin adalah sering terlihat gejala preeklamsi, terutama pada trimester ketiga kehamilan. Tingkat tekanan darah normal selama kehamilan dapat berbahaya bagi ibu dan janin juga. Tekanan darah rendah atau tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius. Hal ini sesuai dengan pendapat Romauli (2011) tekanan darah normalnya 110/70 mmHg sampai dengan 130/90 mmHg. Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Berdasarkan hal diatas, tidak ada

kesenjangan anatara fakta dan teori karena tekanan darah Ny “K” selama hamil tidak kurang dari 110/70 mmHg dan tidak lebih dari 140/90 mmHg.

2) Berat badan

Berat badan Ny “K” sebelum hamil 54 kg, pada akhir kehamilan 60 kg, terjadi peningkatan 6 kg dengan hasil indeks masa tubuh berat badan normal yaitu 24. Menurut penulis berat badan Ny “ K” normal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah – muntah. Peningakatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester II dan III, pada periode inilah perlu dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat badan. Berat badan normal pada trimester III akan bertambah 0,5 kg/minggu. Penambahan berat badan dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan

Ny “K” adalah 6 kg. Ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang.

Hal ini sesuai dengan pendapat Kusmiyati (2010) penilaian IMT sebagai berikut :

Kategori Nilai IMT Rekomendasi (kg)

Dibawah Normal < 20 12,5 – 18

Normal 20 – 24,9 11,5 – 16

Lebih dari Normal 25 – 29.9 7- 11,5

Sangat Gemuk >30 > 7

3) LILA (Lingkar Lengan Atas)

Berdasarkan fakta pada saat pemeriksaan kehamilan ukuran LILA Ny “K” 27

cm, hal ini berasal dari pertambahan berat badan janin atau keduanya.

Menurut penulis LILA normal bagi ibu hamil adalah 23,5 cm, hal ini sesuai dengan pendapat Wahyuningsih (2009) apabila LILA ibu hamil kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil akan kekurangan gizi dan akan berpengaruh terhadap kelahiran bayi BBLR. Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

b. Pemeriksaan fisik khusus

Perubahan fisik yang terjadi pada Ny “ K” saat hamil trimester III, yaitu muka

tidak oedem, sclera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis, kolostrum belum keluar, pada perut ibu terjadi pemebesaran membujur, Menurut penulis hal in fisiologis karena asupan, tablet fe, vitamin dan gizi tercukupi sehingga tidak timbul masalah yang dihadapi pada ibu hamil. Hal ini sesuai dengan pendapat Romauli (2011) perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil trimester III didapatkan tidak ada oedem pada muka, sclera putih, konjugtiva merah muda, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis, puting susu menonjol dan kolostrum sudah keluar. Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori. 1) TFU (Tinggi Fundus Uteri)

Bedasarkan fakta pada Ny “K” ukuran TFU UK 31 minggu 3 jari diatas pusat, dan

pada usia kehamilan 39 minggu setinggi processus xyipodeus. Menurut penulis

cm dan pada kehamilan 39 minggu 30 cm, Ukuran TFU ibu dalam batas normal karena selama hamil nutrisi ibu terpenuhi dengan baik, ibu mengonsumsi makanan yang tinggi protein, asam folat dan kalsium.

Pengukuran TFU pada saat pemeriksaan sangat penting karena TFU digunakan untuk mengetahui usia kehamilan dan tafsiran perkembangan berat badan janin, sesuai dengan pendapat Mochtar (2005) ukuran TFU pada akhir bulan ke 8 yaitu pertengahan pusat- px, pada akhir bulan ke 9 yaitu 3 jari bawah px. Berdasarkan hal diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

2) Pemeriksaan DJJ

Pada pengkajian yang dilakukan terhadap Ny “K” didapatkan bahwa presentasi

kepala janin, denyut jantung janin 148x/menit, menurut penulis DJJ dalam batas normal, normalnya DJJ dikarenakan selama hamil ibu tidak pernah merasa stress, terbukti pada saat melakukan pemeriksaan rutin ibu terlihat senang dengan kehamilannya. Karena keadaan psikologis ibu dapat mempengaruhi kondisi janin salah satunya kestabilan DJJ, jikaibu stress selama hamil maka janin akan mengalami distress ditandai dengan DJJ lebih dari 160x/menit. Hal ini sesuai dengan pendapat Romauli (2011) pemeriksaan DJJ normalnya anatara 120 -160x/menit.

Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan tori. 3) Pemeriksaan darah ( Hb)

Hasil pemeriksaan Hb Ny “K” 12,4 gr%, menurut penulis pada ibu hamil Hb

normal 11 gr% sehingga ibu berada pada batas Hb normal. Ini dikarenakan selama hamil ibu selalu mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan oleh bidan pada saat

periksa, pemeberian tablet Fe dimaksudkan agar ibu tidak mengalami anemia selama hamil dan untuk persiapan ketika melahirkan yang banyak mengeluarkan darah. Hal ini fisiologis sesuai dengan pendapat Winkjosastro (2011), kadar Hb normal 11gr% Berdasarkan hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori.

4) Pemeriksaan urin albumin

Hasil pemeriksaan urine albumin Ny “K” adalah negative, karena pada saat hamil

ibu mengurangi konsumsi garam untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan yang kemudian ditakutkan terjadi pre eklamsi pada saat persalinan, menurut penulis hal ini fisiologis sesuai dengan pendapat Winkjosastro (2010), pemeriksaan urine albumin normal bila hasilnya negative (urine tidak keruh). 5) Pemeriksaan urine reduksi

Hasil pemeriksaan urin reduksi Ny “K” adalah negatif, karena pada saat hamil ibu melakukan diet rendah gula untuk mencegah terjadinya diabetes dan untuk meminimalisir melahirkan bayi besar. Winkjosastro (2010), pemeriksaan urine dikatakan normal jika hasilnya negative ( warna biru sedikit kehijau – hijauan dan sedikit keruh).

3. Analisa Data

Analisa data pada Ny “K” adalah G2P1A0, UK 31 minggu kehamilan normal dengan masalah nyeri punggung.

Menurut penulis kehamilan dikatakan normal apabila tidak terjadi komplikasi selama kehamilan dan kondisi ibu dan janin baik selama kehamilan. Analisa data

merupakan kesimpulan antara data subyektif dan data obyektif yang menjadi acuan dalam melakukan tindakan atau terapi sesuai dengan keadaan pasien.

Menurut Sulistyawati (2011) kehamilan normal adalah kehamilan yang berlangsung normal dari awal hingga proses persalinan tanpa ada komplikasi dan penyulit kehamilan.

Berdasarkan hal diatas, tidak ditemui kesenjangan antara fakta dan teori, karena analisa kehamilan ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian lembar KSPR dengan skor 2 dan hasil pemeriksaan fisik.

4. Penatalaksanaan

Asuhan pada masa hamil penulis melakukan penatalaksaan pada Ny “K”

sebagaiamana asuhan yang diberikan untuk kehamilan normal dengan Nyeri Punggung karena ditemukan suatu masalah yaitu nyeri punggung, asuhan yang diberikan yaitu seperti memberikan KIE tentang kebutuhan istirahat, nutrisi, senam hamil, cara mengatasi nyeri punggung, kemudian KIE tentang tanda – tanda persalinan, kolaborasi pemberian sulemen, dan kontrol ulang. Hal ini sesui dengan pendapat Sarwono (2010), asuhan yang diberikan untuk kehamilan normal karena diantaranya KIE tentang keluhan pada ibu hamil, tanda bahaya ibu hamil, tanda – tanda persalinan, persiapan persalinan.

Berdasarkan hal diatas, tidak dijumpai kesenjangan antara fakta dan teori. 4.2 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

Pada pembahasan yang kedua, akan dijelaskan tentang kesesuaian teori dan kenyataan pada Intranatal Care. Berikut akan disajikan data – data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang Intraantal Care. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan Intranatal care maka dapat diperoleh data pada table berikut ini.

Tabel 4.2 Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC Ny. “K” di PMB Ririn Dwi Agustin, Amd.Keb Jelakombo, Jombang

Tgl/ Jam Kala I Kala II Kala III Kala IV S 11 April 2018 07.00 WIB Ibu merasakan kenceng-kenceng dan mules semakin sering Ibu mengatakan ingin meneran, mengeluh kesakitan dan kontraksi semakin sering Ibu mengatakan perut terasa mules Ibu mengatakan perut masih terasa mules O VT 4 cm, Eff 50%, letkep, ketuban (+), UUK dep ka, molase 0, hodge III. VT 10 cm, Eff 100%, penurunan kepala 0/5. Perdarahan 150cc, TFU setinggi pusat, UC baik dan keras. Perdarahan 1000 cc, TFU 2 jari bawah pusat. A G2P1A0 UK 39 mgg dengan inpartu kala 1 fase aktif G2P1A0 UK 39 mgg dengan inpartu kala II P1A0 kala III fisiologis P1A0 kala IV fisiologis P Melakukan observasi TTV setiap 4 jam sekali, memeriksa DJJ dan kontraksi uterus setiap 30 menit sekali Menolong persalinan, bayi lahir, menangis spontan, jenis kelamin perempuan, IMD Melakukan PPT, plasenta lahir lengkap, masase uterus, Melakukan observasi 2 jam PP, masase uterus.

Kala I

1. Data Subyektif a. Keluhan utama

Keluhan yang dirasakan Ny “K” kenceng – kenceng,mules semakin sering dan keluae lendir darah pada tanggal 11 April 2018 pada pukul 04.00 WIB. Menurut penulis pasien merasakan kenceng – kenceng dan mules semakin sering mengeluarkan lendir bercampur darah yang terjadi karena adanya pembuluh darah yang pecah akibat pendataran dan pembukaan serviks yang merupakan tanda inpartu. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondakh (2013), tanda inpartu yaitu dimulai dengan adanya his atau kontraksi, pengeluaran lendir dengan darah terjadi karena adanya pembuluh darah yang pecah akibat pendataran dan pembukaan serviks. Sebagian besar keadaan ini terjadi menjelang pembukaan lengkap, setelah adanya pecah ketuban diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam.

Berdasarkan pernyataan diatas tidak terdapat kenjangan antara fakta dan teori. 2. Data Obyektif

Fakta yang diperoleh dari data Ny “I” muka tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera putih, puting susu menonjol, bersih kolostrum sudah keluar, tidak ada bendungan ASI, pemeriksaan abdomen, meliputi :

TFU : TFU teraba 3 jari bawah Processus xyphoideus (30cm), Puki, letak kepala, kepala sudah masuk PAP (3/5), HIS : 4 kali 40 detik dalam 10 menit.

Genetalia : Tidak oedem , tidak ada varises, keluar lendir bercampur darah.

` VT (dilakukan pada pukul 07.00 WIB ) : Pembukaan 4 cm,effacement 50%, ketuban utuh (+), presentasi kepala, denominator uuk, hodge II. Menurut penulis berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan masih dalam batas normal dan fisiologis. Sesuai dengan pendapat Manuaba (2010), pemeriksaan fisik pada ibu bersalin meliputi muka tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera putih, mukosa bibir lembab, payudara bersih, puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar, tidak ada bendungan ASI, pemeriksaan abdomen pada ibu bersalin, meliputi : TFU Mc. Donald (cm) sesuai dengan umur kehamilan, pemeriksaan Leopold ( Leopold I,II,III dan IV), DJJ (102-160x/menit). Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak ditemukan adanya penyimpangan anatara fakta dan teori.

3. Analisa Data

Analisa data pada Ny “K” adalah G2P1A0 UK 39 minggu dengan inpartu kala I fase aktif. Menurut penulis analisa data berdasarkan fakta bahwa Ny “K” dengan

kehamilan normal, cukup bulan, presentasi kepala, tidak menimbulkan komplikasi baik ibu maupun janin.

Hal ini sesuai dengan pendapat Prawirohardjo (2006) bahwa masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terrakhir. Berdasarkan data diatas, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori.

Berdasarkan fakta, lama kala I Ny”K” berlangsung selama 1 jam (07.00 – 08.00 WIB). Pada pukul 07.00 di lakukan VT pembukaan 4 cm dan pada jam 08.00 dilakukan VT pembukaan 10 cm.

Menurut penulis proses pembukaan pada Ny “K” berlangsung normal dan

fisiologis. Proses pembukaan dipengaruhi oleh power, passage, dan passenger. Lama kala I pada primigravida normalnya ± 12 jam dan pada multigravida ± 8 jam.

Menurut Sondakh (2013) pada primigravida kala 1 berlangsung ± 12 jam dan pada multigravida ± 8 jam.

Hal ini sesuai dengan teori Asuhan Persalinan Normal (APN) kala 1 menurut Kemenkes (2013) yaitu melakukan observasi kemajuan persalinan seperti VT tiap 4 jam sekali, tekanan darah 4 jam sekali, suhu 2 jam sekali, memeriksa DJJ, kontraksi uterus, nadi setiap 30 menit sekali, meminta bantuan keluarga untuk memberikan posisi nyaman terhadap ibu dan sebagainya.

Berdasarkan data diatas tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori. Kala II

1. Data Subyektif

Ibu merasa mulas semakin kuat dan sering, terasa ada dorongan kuat untuk meneran, dan ingin mengedan seperti BAB. Menurut penulis hal tersebut normal, karena tanda – tanda mulainya persalinan yaitu keinginan untuk meneran semakin kuat, kontraksi semakin sering, ada dorongan kuat untuk meneran seperti BAB.

Menurut Sudarti (2012) kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Perubahan fisiologis secara umum yang terjadi pada persalinan kala II yaitu

his menjadi lebih kuat dan sering, timbul tenaga untuk meneran, perubahan dalam dasar panggul, lahirnya fetus.

Berdasarkan hal tersebut tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. 2. Data Obyektif

Berdasarkan fakta, persalinan kala II Ny “K” berlangsung selama 1,5 jam (08.00 -08.30 WIB). Diperoleh data ditemukan pemeriksaan HIS 4 kali selama 50 detik dalam 10 menit, DJJ : 144x/ menit, VT Pembukaan 10 cm, efficement 100 %, ketuban jernih, moulase 0, hodge IV, keluar darah bercampur lendir, kepala bayi terlihat di introitus

vagina, adanya dorongan kuat dan meneran, adanya tekanan anus, perineum menonjol,

vulva membuka. Menurut penulis hal ini termasuk yang fisiologis.

Hal ini sesuai dengan pendapat Manuaba (2010) adanya pembukaan lengkap, vulva membuka, perineum menonjol, dan tekanan pada anus merupakan tanda – tanda persalinan kala II.

Berdasarkan hal tersebut diatas, tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. 3. Analisa Data

Analisa pada Ny “A” adalah G2P1A0 UK 39 minggu inpartu kala II. Menurut penulis analisa merupakan kesimpulan antara data subyektif dan obyektif seperti ibu merasa mules semakin kuat dan sering, terasa ada dorongan kuat untuk meneran, dan ingin mengejan seperti BAB. Pada abdomen Divergen 0/5 bagian atas syimpisis pubis (5/5 bagian kepala janin sudah masuk PAP), HIS 4 kali selama 50 detik dalam 10 menit, DJJ : 144x/ menit, VT Pembukaan 10 cm, efficement 100 %, ketuban jernih, moulase 0, hodge IV, keluar darah bercampur lendir, kepala bayi terlihat di introitus vagina, adanya

Hal ini sesuai pendapat Aziz dan Wildan (2011), analisa data pada ibu bersalin yaitu

G…P..A.. UK… minggu Inpartu Kala II ada dorongan kuat dan meneran, adanya tekanan

anus, perineum menonjol, vulva membuka.

Berdasarkan data diatas, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta dan teori. 4. Penatalaksanaan

Berdasarkan fakta, persalinan kala II Ny”K” berlangsung 30 menit (08.00 -08.30) bayi lahir (08.30), jenis kelamin perempuan, BB (2900 gram), tidak terdapat penyulit selama proses persalinan, Menurut penulis, kala II terjadi secara normal dari pembukaan lengkap, kemudian terdapat tanda gejala kala II yaitu dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka, sampai lahirnya bayi tidak ada kendala.

Hal ini fisiologis sesuai dengan pendapat Sumarah (2009) Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.

Berdasarkan hal tersebut diatas tidak ada kesenjangan antara fakta dan teori. Kala III

1. Data Subyektif

Keluhan yang dirasakan Ny “K” mengatakan perutnya masih teras mules. Menurut

penulis hal ini fisiologis dalam kala III karena tidak ada penyulit atau masalah. Menurut pendapat Sumarah (2009) tanda – tanda kala III diantaranya perut terasa mules.

Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara fakta dan opini. 2. Data Obyektif

Pada fakta diperoleh persalinan kala III pada Ny “K” berlangsung selama 15 menit (08.30 – 08.45 WIB), tidak ada penyulit, plasenta lahir lengkap tidak ada robekan

perineum. Diperoleh data pada Ny “K” TFU setinggi pusat, kontraksi baik, uterus membulat dan mengeras, kandung kemih kosong, tali pusat memanjang, dan terdapat semburan darah. Menurut penulis hal ini fisiologis karena terjadinya kala III yaitu ada tali pusat memanjang, terdapat semburan darah dan uterus globuler dan berlangsung selama 15 menit. Hal tersebut sesuai dengan pendapat (Rustam Mochtar, 2012) kala III persalinan dalam waktu 5-15 menit, seluruh plasenta terlepas, perubahan bentuk uterus yang semula discoid menjadi globuler, semburan darah tiba – tiba, tali pusat memanjang, perubahan posisi uterus.

Berdasarkan hal diatas tidak ada kesenjangan antara fakta dan opini. 3. Analisa Data

Analisa data pada Ny “K” adalah P1A0 inpartu kala III. Menurut penulis kala III

Dokumen terkait