• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42minggu dan berat badannya 2500-4000gr.57

2.4.2 Ciri – ciri bayi baru lahir normal : 1. Lahir aterm antara 37-42 minggu. 2. Berat badan 2500 - 4000 gr. 3. Panjang badan 48 - 52 cm. 4. Lingkar dada 30 - 38 cm. 5. Lingkar kepala 33 - 35 cm. 6. Lingkar lengan 11 - 12 cm.

7. Frekuensi denyut jantung 120 - 160 kali/menit. 8. Pernapasan 40 - 60 kali/menit.

9. Kulit kemerah – merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup. 10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah

sempurna.

11. Kuku agak panjang dan lemas. 12. Nilai APGAR > 7

13. Gerak aktif.

14. Bayi lahir langsung menangis kuat.

15. Reflek rooting ( mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dangan baik).

17. Reflek morro ( gerakan memeluk bila dikagetkan ) sudah terbentuk dengan baik.

18. Reflek grasping ( menggenggam ) sudah baik. 19. Genetalia.

a. Pada Laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada skrotum dan penis yang berlubang.

b. Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta adanya labia minora dan mayora.

20. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan.58

Table 2.5 APGAR Skor

Skor 0 1 2

A: Appearance colour (warna kulit) P: Pulse (heart rate) (frekuensi jantung) G: Grimace (reaksi terhadap rangsangan) A: Activity (tonus otot) R: Respiration (usaha nafas) Pucat. Tidak ada. Tidak ada. Lumpuh. Tidak ada. Badan merah, ekstremitas biru Di bawah 100 Sedikit gerakan mimic Ekstremitas dalam fleksi sedikit Lemah, tidak teratur

Seluruh tubuh kemerah-merahan. Di atas 100

Menangis, batuk/bersin. Gerakan aktif.

Menangis kuat

Sumber: Mochtar, Rustam. 2011. 59

Klasifikasi klinik:

1.Nilai 7-10 :bayi normal.

2.Nilai 4-6 :bayi asfiksi ringan-sedang. 3.Nilai 0-3 :bayi asfiksia berat.

2.4.3 Tahapan Bayi Baru Lahir 1. Tahap I

Terjadi segera setelah lahir, selama menit-menit pertama kelahiran. Pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi bayi dan ibu.

2. Tahap II

Disebut tahap transisional reaktivitas. Pada tahap II dilakukan

pengkajian selama 24 jam pertama terhadap adanya perubahan perilaku.

3. Tahap III

Disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan disebut tahap periodik, pengkajian dilakukan setelah 24 jam pertama yang meliputi pemeriksaan seluruh tubuh.60

2.4.4 Kebutuhan Kesehatan Pada BBL (Bayi Lahir Normal) Kebutuhan dasar bayi baru lahir, diantaranya :

1. Penilaian Awal

Untuk semua BBL, lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan :

Sebelum bayi lahir :

a. Apakah kehamilan cukup bulan?

b. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?

Segera setelah bayi lahir, sambil meletakan bayi di atas kain bersih dan kering yang telah disiapkan pada perut bawah ibu, segera lakukan penilaian berikut :

c. Apakah bayi menangis atau bernapas/tidak mengap-mengap? d. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?

Dalam Bagan Alur Manajemen BBL dapat dilihat alur penatalaksanaan BBL mulai dari persiapan, penilaian dan keputusan serta alternative tindakan apa yang sesuai dengan hasil

penilaian keadaan BBL. Untuk BBL cukup bulan dengan air ketuban jernih yang langsung menangis atau bernapas spontan dan bergerak aktif cukup dilakukan manajemen BBL normal.

Jika bayi kurang bulan (<37 minggu/259 hari) atau bayi lebih

bulan (≥42 minggu/283 hari) dan atau air ketuban bercampur mekonium dan atau tidak bernapas/mengap-mengap dan atau tonus otot tidak baik lakukan manajemen BBL dengan Asfiksia.

2. Manajemen Bayi Baru lahir a. Pengaturan Suhu

Bayi kehilangan panas melalui 4 cara :

1) Konveksi adalah melalui benda-benda padat yang berkontak dengan kulit bayi

2) Konduksi adalah pendinginan melalui aliran udara disekitar bayi.

3) Evaporasi adalah kehilangan panas melalui penguapan air pada kulit bayi yang basah

4) Radiasi adalah melalui benda padat dekat bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan kulit bayi.

b. Resusitasi Bayi Baru Lahir

Resusitasi tidak dilakukan pada semua bayi baru lahir. Akan tetapi penilaian untuk menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi harus dilakukan pada setiap bayi baru lahir. Penghisapan lendir dari mulut bayi, Secara stimulasi bayi

dengan mengusap telapak kaki atau punggung bayi apabila dapat bernafas dengan spontan tidak perlu dilakukan resusitasi. c. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi pernafasan, Mengendalikan suhu tubuh bayi lebih baik dibandingkan dengan

incubator, Menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi. d. Pengikatan dan Pemotongan Tali Pusat

Pengikatan dan pemotongan tali pusat segera setelah persalinan banyak dilakukan secara luas di seluruh dunia, Tetapi penelitian menunjukkan kali ini tidak bermanfaat bagi ibu dan bayi, Bahkan dapat berbahaya bagi bayi.

e. Perawatan Tali Pusat

Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu pertama secara alami mengurangi insiden infeksi pada bayi baru lahir.

f. Pemberian Salep Mata

Pemberian antibiotic profilaksis pada mata dapat mencegah terjadinya konjungtivitis.

g. Pemberian Vitamin K

Pemberian vitamin K baik secara intramuskuler maupun oral terbukti menurunkan insiden PDVK (Pendarahan Akibat Defisiesi Vitamin K1).

Bayi yang baru lahir harus di timbang dan di ukur panjang badanya untuk mengetahui kondisi fisik bayi.

i. Memandikan Bayi

Bayi baru lahir dapat di mandikan 6 jam setelah kelahirnya.61 2.5 Konsep Dasar Neonatus.

2.5.1 Pengertian neonatus.

Masa neonatus adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelairan. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.62

2.5.2 Klasifikasi neonatus menurut berat lahir.

1. Neonatus berat lahir rendah : kurang dari 2500 gram. 2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500-4000 gram. 3. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram.63 2.5.3 Klasifikasi neonatus menurut masa gestasi

1. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang dari 259 hari (37 minggu).

2. Neonatus cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu).

3. Neonatus lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu ) atau lebih.64

2.5.4 Perubahan fisiologis neonatus 1. Sistem pernafasan.

Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30 menit pertama sesudah lahir. Respirasi pada neonatus biasanya

pernafasan diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur.

2. Suhu tubuh

Mekanisme hilangnya panas tubuh bayi ke lingkungannya secara konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Cara mencegah hal tersebut yaitu: mengeringkan bayi secara seksama; menyelimuti bayi dengan kain bersih, kering dan hangat; menutup bagian kepala bayi; menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya; jangan segera menimbang atau memandikan bayi; dan menempatkan bayi di lingkungan yang hangat.

3. Metabolisme

Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari tubuh orang dewasa. Pada jam pertama, energi didapatkan dari perubahan karbohidrat. Pada hari ke-2, energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu kurang lebih pada hari ke-6, pemenuhan kebutuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40%dari karbohidrat.

4. Keseimbangan air dan fungsi ginjal

Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler

luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa, ketidakseimbangan luas permukaan

glomerulus dan volume tubulus proksimal, serta renal blood flow

5. Imunoglobulin

Pada bayi baru lahir hanya terdapat gama globulin G, sehingga imunologi dari ibu dapat melalui plasenta karena berat molekulnya kecil. Tetapi bila ada infeksi yang dapat melalui plasenta (toksoplasma, herpes simplek dan lain-lain), reaksi imunologis dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan

antibodi gamma A, G dan M.65 2.5.5 Kunjungan neonatus.

Kunjungan neonatus adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu:

1. kunjungan neonatal I (KN I) pada 6 jam sampai 48 jam setelah lahir

a. menjaga kehangatan bayi. b. Membantu memberikan ASI.

c. Memberikan KIE kepada ibu cara merawat kebersihan bayi terutama tali pusat.

2. kunjungan neonatal II (KN 2) pada hari ke 3 sampai 7 hari

a. Melakukan observasi TTV, BAB, dan BAK untuk mencegah terjadinya tanda bahaya neonatus.

b. Mengevaluasi pemberian nutrisi, yaitu : pemberian ASI

c. Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda bahaya pada

d. Menjadwalkan kunjungan ulang neonatus untuk mengevaluasi keadaan bayi dan menjadwalkan program imunisasi.

3. kunjungan neonatal III (KN 3) pada hari ke 8 sampai 28 hari

a. Observasi TTV, BAB dan BAK untuk mencegah terjadinya tanda bahaya neonatus.

b. Memberikan imunisasi BCG untuk memberikan kekebalan tubuh bayi terhadap virus tuberculosis.

c. Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda bahaya pada neonatus.

d. Menjadwalkan kunjungan ulang neonatal untuk mengevaluasi keadaan bayi dan menjadwalkan imunisasi selanjutnya. Pelayanan kesehatan di berikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan di puskesmas atau melalui kunjungan rumah. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda (Manejemen Terpadu Balita Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin KI dan imunisasi HB-0 diberikan saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila tidak diberikan pada saat lahir). 66

2.5.6 Kebutuhan kesehatan pada neonatus. 1. Pemberian minum

2. BAB