• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.3.3 Konsep Dasar Fault Tree Analysis

Beberapa konsep dasar yang perlu diketahui dan dipahami untuk dapat

menganalisa kejadian melalui diagram pohon kesalahan (Fault Tree Analysis),

konsep tersebut menurut Alain Viilemeur (1992):

1. Peristiwa Utama Yang Tidak Diinginkan (Top Event)

Pusat Fault Tree Analysis disebut peristiwa yang tidak diinginkan. Peristiwa

ini mendatangkan peristiwa puncak dari pohon dan analisa ditunjukkan pada

pendapatan semua penyebab-penyebabnya. Sering peristiwa ini adalah suatu

bencana, tetapi itu bisa menjadi suatu kegagalan sistem atau ketidakmampuan

pabrik (aspek ekonomi).

Untuk membuat analisa lebih mudah, peristiwa yang tidak diinginkan harus

maka analisa akan berhenti untuk dijalankan, sebaliknya jika kejadian tertalu

spesifik analisa dapat menemukan kegagalan utama pada elemen dasar sistem,

oleh karena itu resiko awal direkomendasikan untuk menemukan sesuai

macam misi-misi sistem.

2. Presentasi Gerbang Logika

Peristiwa-peristiwa dihubungkan oleh gerbang logika sesuai konsekuensi

penyebab hubungan baik, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Contoh AND Gate

3. Pengkelasan Kegagalan (penyebab Kegagalan)

Kegagalan bisa dipecah menjadi dua kelas sesuai dengan penyebabnya (P.L.

Clemens: 2002) yaitu:

a. Kegagalan atau Penyebab primer

Kegagalan elemen penyebab terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan

b. Kegagalan atau penyebab Sekunder

Kegagalan penyebab terjadinya kegagalan primer yang akan dianalisa

lebih lanjut menjadi peristiwa paling dasar penyebab peristiwa yang tidak

diinginkan.

4. Peristiwa Dasar

Analisa penyebab kejadian atau peristiwa dilanjutkan sampai peristiwa dasar

ditemukan. Oleh karena itu, kejadian-kejadian harus hati-hati ditemukan sejak

mencapai batas analisis.

Peristiwa dasar dalam pohon kesalahan, sebagai berikut :

 Kejadian yang mana tidak dibutuhkan untuk dikembangkan. Kejadian ini cukup baik untuk menggambarkan dan mengetahui sejauh mana

ketidakgunaan batas asal kejadian.

 Kejadian tidak bisa dipertimbangkan secara mendasar tapi kejadian asal tidak akan dikembangkan. Dalam kasus ini batas sistem dipelajari

mencakup ketika teridentifikasi.

 Kejadian tidak dapat digambarkan atau dipandang sebagai dasar dan penyebab kejadian itu belum dikembangkan tetapi akan segera

dikembangkan. Analisa mempertimbangkan, kemudian ia secara temporer

menjangkau batas dalam mempelajari dan bahwa sebagaimana data kurang

2.3.4 Tahapan Fault Tree Analisis

Menurut Thomas Pyzdex, 2002 Fault Tree mempunyai beberapa tahap

umum untuk mencapai hasil analisa yang optimal hingga ke akar-akar

penyebabnya, yaitu :

1. Tentukan kejadian paling atas, kadang-kadang disebut kejadian utama. Ini

adalah kondisi kegagalan dibawah studi.

2. Tetapkan batasan Fault Tree Analysis.

3. Periksa sistem untuk mengetahui bagaimana berbagai elemen berhubung

pada satu dengan lainnya dan untuk kejadian paling atas.

4. Buat pohon kesalahan, mulai pada kejadian paling atas dan bekerja ke arah

bawah.

5. Analisis pohon kesalahan untuk mengidentifikasi cara dalam

menghilangkan kejadian yang mengarah kepada kegagalan.

6. Persiapan rencana tindakan perbaikan untuk mencegah kegagalan dan

rencana kemungkinan berkenan dengan kegagalan saat mereka terjadi.

Fault Tree Analysis merupakan pendekatan dari atas ke bawah yang menyediakan perwakilan grafik kejadian yang mungkin mengarah pada

kegagalan. Beberapa simbol digunakan dalam pembuatan pohon kesalahan

Tabel 2.4

Simbol-Simbol Logika (Gerbang) Dalam FTA

Simbol Gerbang Nama Gerbang Hubungan Kasual

Gerbang AND Kejadian keluaran terjadi jika semua kejadian masukan terjadi serentak

Gerbang OR Kejadian keluaran terjadi jika satu dari kejadian masukan terjadi.

Gerbang menghalangi

Masukan menghasilkan keluaran saat kejadian bersyarat terjadi.

Gerbang AND

prioritas

Kejadian keluaran terjadi jika semua kejadian masukan terjadi dengan urutan dari kiri kekanan.

Gerbang OR

ekslusif

Kejadian keluaran terjadi jika satu, tetapi tidak keduanya, dari kejadian masukan terjadi m n inputs Gerbang m- diluar-n (gerbang voting atau sampel)

Kejadian keluaran terjadi jika m-diluar-n kejadian masukan terjadi.

Tabel diatas menunjukkan simbol gerbang dalam Fault Tree, selain itu juga

Tabel 2.5

Simbol – Simbol Logika (kejadian) dalam FTA

Simbol Kejadian Arti

Persegi

Kejadian diwakili oleh sebuah gerbang

Lingkaran

Kejadian dasar dengan data yang cukup

Kejadian yang belum berkembang

Belah ketupat

Putaran

Baik terjadi atau tidak terjadi

Oval

Kejadian bersyarat yang digunakan

dengan gerbang menghalangi

Segitiga

Simbol perpindahan

2.3.5 Cut Set Method

Cut Set menurut P.L. Clemens, 2002 adalah kombinasi pembentuk pohon kesalahan yang mana bila semua terjadi akan menyebabkan peristiwa puncak

terjadi. Cut Set digunakan untuk mengevaluasi diagram pohon kesalahan dan

menunjukkan jumlah minimum block gagal yang menyebabkan seluruh sistem

gagal. Sebagai contoh bisa dilihat dari gambar 2.3

Gambar 2.3 Contoh Struktur Cut Set

Peristiwa A,B, dan C membentuk menjadi peristiwa T. peristiwa A, B dan

C disebut sebagai cut set. Namun bukan kombinasi peristiwa terkecil yang

menyebabkan peristiwa puncak. Untuk mengetahuinya diperlukan minimal cut set

(Alain Villemeur : 1992). Minimal cut set ini adalah kombinasi peristiwa yang

paling kecil yang membawa ke peristiwa yang tidak diinginkan. Jika satu dari

peristiwa-peristiwa dalam minimal cut set tidak terjadi, maka peristiwa puncak

atau peristiwa yang tidak diinnginkan tidak akan terjadi. Dengan kata lain minimal

cut set merupakan akar penyebab yang paling terkecil yang berpontensial menyebabkan kecacatan (peristiwa puncak).

Suatu pohon kesalahan berisi batasan minimal cut set, yaitu:

1. Pertama, minimal cut set menunjukkan kegagalan tunggal memproduksi

peristiwa yang tidak diinginkan (top event). T

E C

A B

2. Kedua, minimal cut set menunjukkan kegagalan ganda yang sama jika

kejadian terjadi secara simultan atau bebarengan dan menyebabkan peristiwa

tidak diinginkan.

2.3.5.1 Langkah Pembentukan Cut Set

Beberapa langkah membentuk Cut set menurut P.L. Clemens, 2002, yaitu :

1. Mengabaikan semua unsur-unsur pohon kecuali pembentuk atau dasar.

2. Permulaan dengan seketika dibawah peristiwa puncak, menugaskan masing-

masing gerbang dan pembentuk atau penyebab dasar.

3. Kelanjutan menurut langkah dari peristiwa puncak mengarah ke bawah

membangun matrik menggunakan nomor dan huruf. Huruf ini mewakili

gerbang peristiwa puncak menjadi masukan matrik awal. Sebagai kontruksi

maju:

a. Menggantikan nomor untuk masing-masing gerbang AND dengan nomor

untuk semua gerbang yang disebut masukan. Secara horisontal dalam

matrik baris.

b. Memindahkan nomor-nomor untuk masing-masing gerbang OR dengan

semua gerbang yang disebut masukan. Memanjang vertikal dalam matrik

kolom. Masing-masing gerbang OR dibentuk baris bergantian harus pula

berisi semua masukan lain dibaris induk asli.

4. Hasil matrik akhir, hanya menghasilkan angka-angka mewakili pembentuk.

Masing-masing baris dari matrik ini adalah cut set Boolean. Dengan

yang ditemukan dalam baris lebih sedikit. Juga menghapuskan unsur-unsur

berlebihan didalam baris dan baris yang menyalin baris lain. Baris yang tersisa

adalah minimal cut set.

Pembentukan cut set dapat dilihat dengan jelas pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Contoh Pembentukan Cut Set

2.3.6 Cut Set Quantitative

Perhitungan dalam Fault Tree Analysis digunakan untuk mengetahui nilai

probabillitas dari kejadian puncak yang terjadi. Untuk menghitunng probabilitas

hanya diperlukan jumlah seluruh proses yang sukses dan kegagalan proses, hal ini

ditunjukkan dalam rumus berikut ini (P.L. Clemens : 2002) :

2 4 2 3 1 TOP B D C A

F PF =  (S + F) Keterangan : S = Sukses (produk/proses) F = Kegagalan (failure) PF = Probabilitas kegagalan

Untuk selanjutnya akan dihitung probabilitas dalam masing-masing gerbang,

yaitu:

1. Untuk gerbang OR, probabilitas masing-masing peristiwa atau masuknya

mengalami penjumlahan dan pengurangan.

a. Untuk 2 masukan

PF = 1 – [(1 – PA)(1 – PB)]

PF = PA + PB – PA PB

b. Untuk lebih dari 2 masukan

PF = PA + PB + PC

2. Untuk gerbang AND, probabilitas masing-masing masukannya dikalikan.

Dalam gerbang AND ini untuk masukan sejumlah 2 atau lebih semua cara

perhitungannya sama yaitu dikalikan.

Gambar 2.5

Contoh Perhitungan Fault Tree Analysis

Setelah semua diketahui maka akan didapatkan probabilitas peristiwa puncak dan

untuk langkah selanjutnya masing-masing probabilitas dievaluasi melalui matrik

dalam minimal Cut Set seperti pada contoh gambar 2.5

1 2

1 3

1 4

3 4 5 6

Gambar 2.6

Contoh Hasil Akhir Matrik Minimal Cut Set Jam utama salah Jam bangun Baterai habis Salah isi waktu alarm Lupa memutar Pada malam hari ketulian Lupa memasang alarm Bangun kesiangan Kegagalan jam alaram Jam bangun gagal Kesalah an mekanis Tidak diperhatikan 1,89 x 10-4 1,89 x 10-4 1,82x 10-2 1,04 x 10-2 1 x 10-2 3 x 10-4 8 x 10-3 4 x 10-4 1 x 10 -2

Matrik Cut Set tersebut, selamanya akan dihitung probabilitasnya dengan

menggunakan rumus berikut :

PF ≈Σ PK = (P1 x P2) + (P1 x P3) + (P1 x P4) + (P3 x P4 x P5 x P6)

PT merupakan probabilitas top event dan PK probabilitas cut set. Yang mana PK

adalah probabilitas pembentuk cut set berarah horisontal yang ditambahkan

sehingga menghasilkan probabilitas cacat atau peristiwa utama.

Dokumen terkait