• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Konsep Dasar Nifas

2.4.1 Pengertian Nifas

Masa nifas adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu44.

2.4.2 Tujuan Masa Nifas

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologisnya

2. Melakukan skrining secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.

4. Memberikan pelayanan keluarga berencana. 5. Mendapatkan kesehatan emosi45.

2.4.3 Tahapan Masa Nifas

1. Puerperium dini: suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.

2. Puerperium intermedial: suatu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam sampai delapan miggu.

3. Remote puerperium: suatu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu apabila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi46.

2.4.4 Jadwal Kunjungan Nifas 2.6 Jadwal Kunjungan Nifas

Kunjungan Waktu Asuhan

1 6 jam-3 hari

post partum

Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus dan tidak ada tanda-tanda perdarahan abnormal.

Menilai tanda-tanda demam, infeksi perdarahan abnormal.

Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup. Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

2 4-28 hari

post partum

Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi dengan baik, fundus dibawah umbilicus, tidak ada tanda-tanda perdarahan abnormal.

perdarahan abnormal.

Memastikan ibu cukup mendapatkan istirahat yang cukup.

Memastikan ibu cukup mendapatkan makanan yang bergizi.

Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

3 29-42 hari

post partum.

Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami.

Memberikan konseling untuk KB secara dini, imunisasi, senam nifas, dan tanda-tanda bahaya yang dialami oleh ibu dan bayi.

Periksa tanda-tanda vital (keadaan umum, fisik, perdarahan pervaginam, lochea, kondisi perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi fundus, dan temperature secara rutin, tekanan darah, nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah dan nyeri punggung)

Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan, dan masyarakat untuk perawatan bayinya.

Sumber: Asih, 201647.

2.4.5 Perubahan Fisiologis Masa Nifas 2. Perubahan sistem reproduksi

a. Uterus

Uterus secara berangsur-angsur akan menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali pada keadaan sebelum hamil.

Tabel 2.7 Proses Involusi Uteri

Involusi Tinggi fundus uterus Berat uterus

Bayi lahir Uri lahir 1 minggu 2 minggu 6 minggu 8 minggu Setinggi pusat 2jari bawah pusat.

Pertengahan pusat simpisis Tidak teraba di atas simfisis Bertambah kecil. Sebesar normal 1000 gram 750 gram. 500 gram 300 gram. 50 gram 30 gram Sumber: Asih, 2016

b. Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda pada setiap wanita.

Jenis-jenis lochea: 1) Lochea rubra

Muncul pada hari pertama sampai hari kedua post partum, warnanya merah mengandung darah dari luka pada plasenta dan serabut dari deciduas dan chorion.

2) Lochea sanguilenta

Berwana merah kuning, berisi darah lendir, hari ke 3-7 paska persalinan.

3) Lochea serosa

Muncul pada hari ke 7-14, berwarna kecoklatan mengandung lebih banyak serum, lebih sedikit darah juga leukosit dan laserasi plasenta.

4) Loche alba

Sejak 2-6 minggu setelah persalinan, warnanya putih kekuningan mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.

c. Tempat tertanamnya plasenta

Saat plasenta keluar normalya uterus berkontraksi dan relaksasi/retraksi sehingga ruang tempat plasenta berkurang atau

berubah cepat dan 1 hari setelah persalinan berkerut sampai diameter 7,5 cm.

d. Perineum, vagina, vulva dan anus

Berkurangnya sirkulasi progesterone membantu pemulihan otot panggul, perineum, vagina, dan vulva kearah elastisitas dari ligamentum otot rahim.

4. Perubahan sistem musculoskeletal

Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu yang terjadi mencakup hal-hal yang dapat membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran uterus. Stabilisasi sendi lengkap akan terjadi pada minggu ke-6 sampai ke-8 setelah wanita melahirkan.

5. Perubahan tanda-tanda vital a. Suhu badan

Dalam 1 hari (24 jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit (37,5°C - 38°C) sebagai akibat kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan, dan kelelahan.

b. Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60 – 80 kali per menit. Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit adalah abnormal dari hal ini menunjukkan adanya kemungkinan infeksi.

Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan.

d. Pernapasan

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan nadi tidak normal maka pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali bila ada gangguan khusus pada saluran pencernaan.

6. Perubahan system kardiovaskuler

Meskipun terjadi penurunan di dalam aliran darah ke organ setelah hari pertama, aliran darah ke payudara meningkat untuk mengadakan laktasi.

7. Perubahan sistem hematologi

Leukosit meningkat, sel darah putih sampai berjumlah 15.000 selama persalinan, tetap meningkat pada beberapa hari pertama post partum.

8. Perubahan berat badan

Ibu nifas kehilangan 5 sampai 6 kg pada waktu melahirkan, dan 3 sampai 5 kg selama minggu pertama masa nifas. Faktor-faktor yang mempercepat penurunan berat badan pada masa nifas diantaranya adalah peningkatan berat badan selama kehamilan, primiparitas, segera kembali bekerja di luar rumah, dan merokok. 9. Perubahan kulit

Pada waktu hamil terjadi pigmentasi kulit pada beberapa tempat karena proses hormonal. Pigmentasi ini berupa kloasma gravidarum pada pipi, hiperpigmentasi kulit sekitar payudara, hiperpigmentasi kulit dinding perut (striae gravidarum). Setelah persalinan, hormonal berkurang dan hiperpigmentasi pun menghilang48.

2.4.6 Kebutuhan Dasar Ibu pada Masa Nifas 1. Nutrisi dan Cairan

Konsumsi makanan dengan menu seimbang, bergizi dan mengandung cukup kalori membantu memulihkan tubuh dan mempertahankan tubuh dari infeksi, mempercepat pengeluaran ASI serta mencegah konstipasi.

2. Kebutuhan Ambulasi

pada ibu dengan partus normal ambulasi dini dilakukan paling tidak 6-12 jam post partum.

3. Kebutuhan Eliminasi a. Buang Air Kecil (BAK)

Pengeluaran urine akan meningkat pada 24-48 jam pertama sampai hari ke-5 post partum karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan.

b. Buang Air Besar (BAB)

Kesulitan buang air besar (konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka, atau

karena haemorroid. Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi dini, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum sehingga bisa buang air besar dengan lancar.

3. Kebutuhan Istirahat

Istirahat membantu mempercepat proses involusi uterus dan mengurangi perdarahan, memperbanyak jumlah pengeluaran ASI dan mengurangi penyebab terjadinya depresi.

4. Kebersihan diri atau perineum a. Perawatan perineum

Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Bersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus

b. Perawatan payudara

Perawatan yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran susu. Lakukan perawatan payudara yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari.

5. Kebutuhan seksual

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Tidak

dianjurkan melakukan hubungan seksual sampai dengan 6 minggu post partum.

6. Senam nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat seorang ibu menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan. Senam nifas dapat dimulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu49.

Dokumen terkait