• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Dasar Organisasi

Dalam dokumen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Halaman 31-0)

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI

3.3. Konsep Dasar Organisasi

Dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian tugas mamandang organisasi dari segi sistem distribusitugas sehingga masing-masing pejabat atau masing-masing unit satuan kerja memegang tugas tertentu.Disamping itu, masih banyak definisi organisasi sebagai proses yang dikemukakan oleh para ahli, dengan cara dan bahasa yang berbeda-beda. Dua diantaranya adalah 1. Organization as the process of dividing up work or arranging personal to handle the work of

the enterprise. Artinya organisasiadalah sebagai proses pembagian tugas, mengatur pegawai- pegawai untuk memikul tugas atau pekerjaan dari suatu badan usaha(Yoseph Kingsbury &

Robert Wilcox 1961).

2. Organization is the act or process of bringing together or arranging the related groups of the agency into a working whole. Artinya organisasi merupakan suatu kegiatan atau suatu proses

menghimpun atau mengatur kelomok-kelompok yang saling mengadakan hubungan dari unit perwakilan ke dalam suatu pekerjaan yang menyeluruh (Harleigh B. Trecker 1950).

Definisi organisasi menurut beberapa ahli diantaranya :

James D. Mooney : Organization is the form of every human association for the attainment of common purposes. Artinya organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

John D. Millet : Organization is people working together, and so it takes on characteristics of human relationships which are involved in group detivity.Artinya organisasi adalah orang- orang yang bekerjasama dengan mengandung cirri-ciri dari hubungan kemanusiaan yang timbul di dalam kegiatan kelompok.

Dwight Waldo : Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system. Artinya satu organisasi merupakan struktur daripada hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi.

Chester I. Barnard : Organization is a system of cooperation activities of two or more persons something intangible and impersonal, largely a matter of relationships. Artinya organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidakberwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.

Herbert A. Simon : Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being.Artinya organisasi merupakan pola komunikasi yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia.

Prajudi Atmosudirdjo : Organisasi itu sebagi struktur-tatapembagian kerja dan struktur tata- hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang tertentu.

Sondand P. Siagian : Organisasi adalah setiap bentuk persekutuanantara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuanbersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki di manaselalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yangdisebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebutbawahan.

Edgar Schein (1973) ‘’An organization is the rational coordination ofthe activities of a numberof people for the achievement of somecommon explicit purpose or goal, through devision of labor function,and through a hierarchy of outhority and responcibility’’.

Ananda W.P. Guruge (1977)‘’Organization is defined as arraging acomplex of tasks intomanageable units and defining the formalrelationships among the people who are assigned the various tasks.’’

Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.

Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

B. Unsur-Unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2. Proses Kerja Sama Sedikitnya Antara Dua Orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

3. Jelas Tugas dan Kedudukannya Masing-masing

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain

4. Ada Tujuan Tertentu

Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :

Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.

Harus ada orang-orang yang bekerja sama.

Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.

Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Sebuah organisasi memiliki unsur-unsur yang saling terkait didalamnya, diantaranya adalah:

Manusia : sebagai unsur terpenting dalam sebuah organisasi, artinya manusia sebagai penggerak organisasi tersebut dalam usaha mencapai tujuannya.

Team work : Kerja sama tim sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, hal ini menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut.

Tujuan utama : sebuah organisasi harus memiliki visi dan misi serta tujuan yang jelas.

Peralatan dan Perlengkapan : peralatan dan perlengkapan dibutuhkan oleh manusia sebagai sumber daya terpenting untuk mempermudah jalannya proses manajemen organisasi.

Sumber daya alam : sumber daya alam juga memegang peranan penting dalam sebuah organisasi. Manusia sebagai pelaku harus bisa memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia demi tercapainya tujuan organisasi.

Manajemen organisasi : adanya pembagian tugas dan kewajiban serta hak dan wewenang bagi setiap masing-masing anggota organisasi.

Lingkungan : adanya lingkungan yang kondusif artinya, terjadinya komunikasi positif antar sesama anggota organisasi.

C. Bentuk-Bentuk Organisasi

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:

- Organisasi Lini (Line Organization)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando.

Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki ciri-ciri:

Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang

Jumlah karyawan sedikit

Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

Belum terdapat spesialisasi

Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan

Struktur organisasi sederhana dan stabil

Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil

Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :

Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik.

Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan).

Koordinasi lebih mudah dilaksanakan.

Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat.

Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.

Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi.

Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.

Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.

Adanya penghematan biaya.

Pengawasan berjalan efektif.

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :

a

m n

y n

a

Tujuan dan keingin organisasi.

n pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan

Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri.

Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/dikt

bersikap kaku (tidak fleksibel). ktor, cenderung

Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengambil inisiatif sendiri.

Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.

Kurang tersedianya saf ahli Contoh bagan Organisasi Lini :

Organisasi Lini - Organisasi Lini Dan Staf (Line And Staff Org)

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemi

masukan, bantuan pikira Memiliki ciri-ciri:

pin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi m saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.

Pucuk pimpinan han a satu orang dibantu staff.

Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff.

Jumlah karyawan ba yak.

Organisasi besar, bersifat komplek.

Adanya spesialisasi.

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:

Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.

Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.

Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.

Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.

Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.

Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas spesialisasinya.

Dipe

roleh

aat yang besar bagi para ahli. sesuai dengan

b

s

g

n

n p Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:

Kelompok pelaksana

nasihat. terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan

Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak salin mengenal.

Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.

Pimpinan lini mengabaikan advis staf.

Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.

Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.

Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.

Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang li i dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

Contoh bagan organisasi garis dan staf :

Organisasi Garis dan Staff - Organisasi Fungsional (Functional Org)

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarka macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja meru yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki ciri-ciri:

Pembidangan tugas secarajelas dapat dibedakan.

Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.

Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.

Target-target jelas dan pasti.

Pengawasan ketat.

sifat dan akan masalah

Penempatan jabatan erdasarkan spesialisasi.

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :

Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.

Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.

Produktivitas dan efi iensi dapat ditingkatkan.

Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.

m

m

a

u

n f

g

Solidaritas, loyalitas, biasanya cukup tinggi.

dan disiplin karyawan yang menjalankan f ngsi yang sama

Pembidangan tugas enjadi jelas.

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:

Pekerjaan seringkali sangat membosankan.

Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.

Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.

Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional

Organisasi Bentuk Fungsional - Organisasi Lini & Fungsional (Line & Functional Org)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan sela jutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat ungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa me

Memiliki ciri-ciri:

andang eselon atau tingkatan.

Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tu bantuan.

Terdapat spesialisasi yang maksimal.

Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :

Solodaritas tinggi.

Disiplin tinggi.

Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.

Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

as yang bersifat

Sedangkan keburukanny adalah :

Kurang fleksibel dan tour of duty.

Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih

n

n

n

m

o

b

p

s Organisasi Lini dan Fungsional

- Organisasi Lini, Fungsional Dan Staf (Line, Functional And Staff Org) Organisasi ini merupaka

fungsional.

Memiliki ciri-ciri:

perkembangan lebih lanjut dari organisasi ber entuk lini dan

1. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.

2. Jumlah karyawan ba yak.

3. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:

o Karyawan dengan tugas pokok (line personal).

o Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal).

o Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional grou ).

- Organisasi Komite (Commite Org)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :

1. Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini.

2. Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf.

Memiliki ciri-ciri :

Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif.

Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.

Asas musyawarah sa gat ditonjolkan.

Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana.

Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi ko

Pelaksanaan decision ite :

making berlangsung baik karena terjadi mu yawarah dengan pemegang saham maupun dewan.

Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil.

Dengan adanya tour f duty maka pengembangan karier terjamin.

Sedangkan keburukannya :

Proses decision making sangat lambat.

Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.

D. TUJUAN ORGANISASI

Tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan danmengembangkan:

Karier,

Kemampuan,

Kewenangan profesional,

Martabat, dan

Kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan.

Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikanyang profesional.Penjabaran lima tujuan dan misi pendidikan adalah sebagai berikut:

Meningkatkan dan mengembangkan karier anggota, merupakanupaya dalam mengembangkan karier anggota sesuai dengan bidangpekerjaan yang diembannya.

Karier yang dimaksud adalahperwujudan diri seorang pengemban profesi secara bermakna, baikbagidirinya maupun bagi orang lain (lingkungannya) melaluiserangkaian aktivitas. Organisasi profesi berperan sebagai fasilitatordan motifator terjadinya peningkatan karier setiap anggota. Adalahkewajiban organisasi profesi kependidikan untuk mampumemfasilitasi dan memotifasianggotanya mencapai karier yangdiharapkan sesuai dengan tugas yang diembannya.

Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota,merupakan upaya terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal.Dengan kekuatan dan kewibawaan organisasi, para pengemban profesiakan memilikikekuatan moral untuk senantiasa meningkatkankemampuannya.

Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesionalanggota, merupakan upaya para profesional untuk menempatkananggota suatu profesi sesuai dengan kemampuannya. Organisasiprofesi kependidikan bertujuan untuk megembangkan danmeningkatkan kemampuan kepada anggotanya melaluai pendidikanatau latihan terprogram.

Meningkatkan dan mengembangkan martabat anggota,merupakan upaya organisasi profesi kependidikan agar anggotanyaterhindar dari perilakuan tidak manusiawi dari pihak lain dan tidakmelakukan praktik melecehkan nilai-nilai kemanusiaan.

Denganmemasuki organisasi profesi kependidikan anggota sekaligus terlindungi dari perlakuan masyarakat yang tidak mengindahkanmartabat kemanusiaan dan berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar etis yang disepakati.

Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan, merupakanupaya organisasi profesi kependidikan untuk meningkatkankesejahteraanlahir batin anggotanya. Dalam teori Maslow,kesejahteraan ini mungkin menempati urutan pertama berupakebutuhan fisiologis yangharus dipenuhi. Banyak kiprah organisasiprofesi kependidikan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.Asprasi anggota melalui organisasi terhadap pemerintah akan lebihterindahkan dibandingkan individu.

E. EFEKTIVITAS ORGANISASI

Konsep efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar organisasi. Konsep efektivitas ini oleh para ahli belum ada

pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang telah mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektivitas itu.

• Emitai Etzioni (1982:54) mengemukakan bahwa “efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran.”

Komaruddin (1994:294) juga mengungkapkan “efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”

• The Liang Gie (2000:24) juga mengemukakan “efektivitas adalah keadaan atau kemempuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan.”

• Sedangkan menurut pendapat Gibson (1984:28) mengemukakan bahwa “efektivitas adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antar produksi, kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Gibson (1984:38) mengungkapkan tiga pendekatan mengenai efektivitas yaitu:

1. Pendekatan Tujuan.

Pendekatan tujuan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi efektivitas merupakan pendekatan tertua dan paling luas digunakan. Menurut pendekatan ini, keberadaan organisasi dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan tujuan menekankan peranan sentral dari pencapaian tujuan sebagai kriteria untuk menilai efektivitas serta mempunyai pengaruh yang kuat atas pengembangan teori dan praktek manajemen dan perilaku organisasi, tetapi sulit memahami bagaimana melakukannya. Alternatif terhadap pendekatan tujuan ini adalah pendekatan teori sistem.

2. Pendekatan Teori Sistem.

Teori sistem menekankan pada pertahanan elemen dasar masukan-proses-pengeluaran dan mengadaptasi terhadap lingkungan yang lebih luas yang menopang organisasi. Teori ini menggambarkan hubungan organisasi terhadap sistem yang lebih besar, diman organisasi menjadi bagiannya. Konsep organisasi sebagian suatu sistem yang berkaitan dengan sistem yang lebih besar memperkenalkan pentingnya umpan balik yang ditujukan sebagai informasi mencerminkan hasil dari suatu tindakan atau serangkaian tindakan oleh seseorang, kelompok atau organisasi.

Teori sistem juga menekankan pentingnya umpan balik informasi. Teori sistem dapat disimpulkan:

(1) Kriteria efektivitas harus mencerminkan siklus masukan-proses-keluaran, bukan keluaran yang sederhana, dan (2) Kriteria efektivitas harus mencerminkan hubungan antar organisasi dan lingkungn yang lebih besar dimana organisasai itu berada. Jadi: (1) Efektivitas organisasi adalah konsep dengan cakupan luas termasuk sejumlah konsep komponen. (3) Tugas manajerial adalah menjaga keseimbangan optimal antara komponen dan bagiannya

3. Pendekatan Multiple Constituency.

Pendekatan ini adalah perspepktif yang menekankan pentingnya hubungan relatif di antara kepentingan kelompok dan individual dalam hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan pentingnya hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan mengkombinasikan tujuan dan pendekatan sistem guna memperoleh pendekatan yang lebih tepat bagi efektivitas organisasi.

Robbins (1994:54) mengungkapkan juga mengenai pendekatan dalam efektivitas organisasi:

1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach).

Pendekatan ini memandang bahwa keefektifan organisasi dapat dilihat dari pencapaian tujuannya (ends) daripada caranya (means). Kriteria pendekatan yang populer digunakan adalah memaksimalkan laba, memenangkan persaingan dan lain sebaginya. Metode manajemen yang terkait dengan pendekatan ini dekenal dengan Manajemen By Objectives (MBO) yaiutu falsafah manajemen yang menilai keefektifan organisasi dan anggotanya dengan cara menilai seberapa jauh mereka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pendekatan sistem.

Pendekatan ini menekankan bahwa untuk meningkatkan kelangsungan hidup organisasi, maka perlu diperhatikan adalah sumber daya manusianya, mempertahankan diri secara internal dan memperbaiki struktur organisasi dan pemanfaatan teknologi agar dapat berintegrasi dengan lingkungan yang darinya organisasi tersebut memerlukan dukungan terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.

3. Pendekatan konstituensi-strategis.

Pendekatan ini menekankan pada pemenuhan tuntutan konstituensi itu di dalam lingkungan yang darinya orang tersebut memerlukan dukungan yang terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.

4. Pendekatan nilai-nilai bersaing.

Pendekatan ini mencoba mempersatukan ke tiga pendekatan diatas, masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai. Masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai.

Masing-masing nilai selanjutnya lebih disukai berdasarkan daur hidup di mana organisasi itu berada.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pendekatan tujuan didasarkan pada pandangan organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam teori sistem, organisasi dipandang sebagai suatu unsur dari sejumlah unsur yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

Sedangkan pendekatan Multiple Constituency merupakan pendekatan yang menggabungkan pendekatan tujuan dengan pendekatan sistem sehingga diperoleh satu pendekatan yang lebih tepat bagi tercapainya efektifitas organisasi. Sedangkan untuk pendekatan nilai-nilai bersaing merupakan pendekatan yang menyatukan ketiga pendekatan yang telah dikemukakan di atas yang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas

Berdasarkan pendekatan-pendekatan dalam efektivitas organisasi yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah sebagai berikut:

1. Adanya tujuan yang jelas,

1. Adanya tujuan yang jelas,

Dalam dokumen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Halaman 31-0)

Dokumen terkait