• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Konsep Diri

2. Aspek yang bersifat emosi.

3. Aspek yang bersifat sosial. 4. Aspek Intelektual. 1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10, 11 12,13, 14, 15, 16 17,18,19,20 5 6 5 4

2. Kepuasan Kerja 1. Faktor Finansial. 2. Faktor fisik lingkungan

kerja. 3. Faktor sosial lingkungan kerja. 4. Faktor Psikologis. 1, 2, 3, 4, 5 15, 16 6, 7, 8, 9, 11,13,14,17 10,12 5 2 8 2 3. Sikap Guru dalam

Proses Belajar Mengajar

1. Sikap terhadap diri dalam PBM.

2. Sikap terhadap profesi, pekerjaannya, dan rekan kerjanya.

3. Sikap terhadap siswa dalam PBM. 1, 2, 3 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 3 4 8

Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan positif dan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat setuju (SS) = 4; setuju (S) = 3; tidak setuju (TS) = 2; dan sangat tidak setuju (STS) = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif: sangat setuju (SS) = 1; setuju (S) = 2; tidak setuju (TS) = 3; sangat tidak setuju (STS) = 4.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan empat metode pengumpulan data.

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden. Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang konsep diri, sikap guru, dan kepuasan karyawan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengutip dari catatan-catatan yang berhubungan dengan sekolah. Mengenai keadaan sekolah, misalnya saja peraturan-peraturan, buku-buku, dokumen untuk menulis gambaran umum sekolah.

3. Observasi

Observasi adalah mengamati secara langsung keadaan dan kegiatan yang dilakukan dengan permasalahannya. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan sekolah, kegiatan sekolah, dan untuk mendapatkan data mengenai keadaan guru dan siswanya.

4. Wawancara

Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan lisan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai sejarah sekolah, lokasi sekolah dan data sekolah lainnya.

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan yang hendak diungkapkan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan mendefinisikan suatu variabel. Untuk menguji validitas setiap butir kuesioner dalam penelitian ini, digunakan korelasi product moment (Suharsimi, 1996:425) dengan formula sebagai berikut:

rxy =

( )( )

( ) }{

{

2 2 2

( )

2

}

∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑

− − − Y Y N X X N Y X XY N Keterangan:

rxy : Korelasi skor item dengan skor total N : Jumlah subyek

X : Skor item Y : Skor total

Setelah koefisien korelasi didapat, maka perlu dilakukan uji signifikansi 5 %. Korelasi antara jumlah skor item dengan jumlah skor total tiap variabel bebas dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. Sebaliknya jika rhitung < rtabel maka butir soal yang disajikan tidak valid.

Lokasi pengujian validitas kuesioner ini dilakukan di SMK Sanjaya Pakem dengan sampel 20 guru dan SMK Hamong Putra dengan sampel 20 guru.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka tingkat validitas kuesioner telah diuji dan untuk proses perhitungan peneliti menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS pada taraf signifikansi 5 % dan jumlah N: 40 dengan dk = n – 2 (dk = 40 – 2 = 38) sehingga di dapat rtabel

sebesar 0,320. a. Konsep Diri

Butir pertanyaan dari variabel konsep diri yang berjumlah 20 butir diperoleh 19 butir valid dan ada 1 yang tidak valid. Butir Instrumen yang tidak valid untuk variabel konsep diri adalah nomor 15. Nilai r hitung untuk item nomor 15 tersebut adalah 0,275. Instrumen yang tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini

disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang dan untuk hasil selengkapnya ada pada lampiran.

TABEL 3.2

Tabel Validitas Konsep Diri Butir

Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

KD 1 0,595 0,320 Valid KD 2 0,416 0,320 Valid KD 3 0,526 0,320 Valid KD 4 0,540 0,320 Valid KD 5 0,403 0,320 Valid KD 6 0,481 0,320 Valid KD 7 0,546 0,320 Valid KD 8 0,416 0,320 Valid KD 9 0,496 0,320 Valid KD 10 0,567 0,320 Valid KD 11 0,331 0,320 Valid KD 12 0,420 0,320 Valid KD 13 0,399 0,320 Valid KD 14 0,349 0,320 Valid KD 16 0,584 0,320 Valid KD 17 0,620 0,320 Valid KD 18 0,452 0,320 Valid KD 19 0,381 0,320 Valid KD 20 0,462 0,320 Valid b. Kepuasan Kerja

Butir pertanyaan dari variabel kepuasan kerja yang berjumlah 17 butir diperoleh 16 butir valid dan ada 1 yang tidak valid. Butir Instrumen

yang tidak valid untuk variabel kepuasan kerja adalah nomor 17. Nilai r hitung untuk item nomor 17 tersebut adalah 0,221. Instrumen yang tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang dan untuk hasil selengkapnya ada pada lampiran.

TABEL 3.3

Tabel Validitas Kepuasan Kerja Butir

Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

KK 1 0,438 0,320 Valid KK 2 0,657 0,320 Valid KK 3 0,465 0,320 Valid KK 4 0,646 0,320 Valid KK 5 0,655 0,320 Valid KK 6 0,385 0,320 Valid KK 7 0,671 0,320 Valid KK 8 0,732 0,320 Valid KK 9 0,434 0,320 Valid KK 10 0,649 0,320 Valid KK 11 0,555 0,320 Valid KK 12 0,460 0,320 Valid KK 13 0,503 0,320 Valid KK 14 0,428 0,320 Valid KK 15 0,554 0,320 Valid KK 16 0,322 0,320 Valid

c. Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Butir pertanyaan dari variabel sikap guru dalam proses belajar mengajar yang berjumlah 14 butir diperoleh 14 butir valid dan ada 1 yang tidak valid. Butir Instrumen yang tidak valid untuk variabel sikap guru dalam proses belajar mengajar adalah nomor 3. Nilai r hitung untuk item nomor 3 tersebut adalah 0,282. Instrumen yang tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang dan untuk hasil selengkapnya ada pada lampiran 3.

TABEL 3.4

Tabel Validitas Sikap Guru dalam Proses Belajar Mengajar Butir

Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

SG 1 0,416 0,320 Valid SG 2 0,430 0,320 Valid SG 4 0,518 0,320 Valid SG 5 0,348 0,320 Valid SG 6 0,702 0,320 Valid SG 7 0,435 0,320 Valid SG 8 0,521 0,320 Valid SG 9 0,539 0,320 Valid SG 10 0,521 0,320 Valid SG 11 0,373 0,320 Valid SG 12 0,387 0,320 Valid SG 13 0,416 0,320 Valid SG14 0,583 0,320 Valid SG 15 0,527 0,320 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu (Suharsimi, 1996:168). Menurut Suharsimi (1996:190-191), untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien alpha, dengan formula:

⎪⎭ ⎪ ⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ − ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ − =

2 2 1 1 b b tt k k r σ σ Keterangan: rtt : Reliabilitas

K : Banyaknya butir pertanyaan

2

b

σ : Jumlah varians butir 2

b

σ : Varians total

Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > rtabel dengan taraf signifikan 5 %, maka instrumen penelitian tersebut reliabel. Sebaliknya alpha < rtabel dengan taraf signifikan5 %, maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel.

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil perhitungan dibandingkan dengan indeks korelasi (Hadi, 2004:303) dalam tabel berikut.

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Indeks Korelasi Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah

Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5 %. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 40. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil rhitung = 0,858 untuk variabel konsep diri, rhitung = 0,876 untuk variabel kepuasan kerja , rhitung = 0,842 untuk variabel sikap guru. Dalam penelitian ini, semua variabel mempunyai r hitung yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam kuesioner ini dapat diandalkan atau reliabel.

Tabel. 3.6

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel r

hitung Indeks Korelasi Keterangan Konsep Diri Kepuasan Kerja Sikap Guru 0,858 0,876 0,842

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,800 sampai dengan 1,000

Tinggi Tinggi Tinggi

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam kuesioner ini sudah dianggap memenuhi kedua prasyarat instrumen yang

baik yaitu valid dan reliabel. Jadi instrumen konsep diri kepuasan kerja dan sikap guru, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas

Pengujian data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut maka menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Santoso, 2005:389) sebagai berikut.

D=Fo(X)-Sn(X) Keterangan :

D = Devisi/Penyimpangan

Fo(X) = Distribusi kumulatif teoritis

Sn = Distribusi frekuensi yang di observasi

Bila Probabilitas (ρ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal, begitu terjadi sebaliknya.

b. Pengujian Liniearitas

Pengujian liniearitas data digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan liniear atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk pengujian liniearitas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F (Sudjana, 1996:355) dengan rumus sebagai berikut.

Freg = ) 1 (nKJK JK res reg Keterangan:

Freg : Harga bilangan F untuk garis regresi JKreg : Rerata kuadrat garis regresi

JKres : Rata-rata kuadrat tersidu N-K-I : Derajat Kebebasan

Kriteria pengujian linieritas yaitu jika F hitung < F Tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk)=n-k-1, maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan liniear.

Sebaliknya apabila F Tabel > daripada F hitung pada taraf signifikansi 5% dengan dk=n-k-1, maka kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linier.

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Untuk menjawab permasalahan no 1 digunakan teknik analisis korelasi parsial (Sugiyono, 2005:221).. 2 1 .xx y r = 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 . yx x x x x yx yx r r r r r − × − − Keterangan: 2 1 .xx y

r : koefisien korelasi partial antara konsep diri dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar.

1

yx

r : koefisien korelasi antara konsep diri dengan sikap guru 2

yx

r : koefisien korelasi antara kepuasan kerja dan sikap guru 2

1x x

untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil perhitungan (rxy) menggunakan statistik uji t dengan rumus:

thitung = p p r n r 2 1 3 − − keterangan:

rp : Koefisien korelasi antara konsep diri dengan sikap guru n : Jumlah anggota sampel

Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara konsep diri guru dan sikap guru dalam proses belajar mengajar. Jika didapatkan nilai thitung < ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho gagal ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara konsep diri guru dan sikap guru dalam PBM.

Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel interpretasi korelasi (Sugiyono, 2005:216)

b. Untuk menjawab permasalahan no 2 digunakan teknik analisis korelasi parsial (Sugiyono, 2005:221). . 1 2 .xx y r = 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 . yx x x x x yx yx r r r r r − × − −

Keterangan: 1

2 .x x y

r : koefisien korelasi partial antara kepuasan kerja dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar.

2

yx

r : koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan sikap guru

1

yx

r : koefisien korelasi antara konsep diri dan sikap guru 2

1x x

r : koefisien korelasi antara kepuasan kerja dan konsep diri untuk menguji signifikansi koefisien korelasi parsial dari hasil perhitungan (rxy) menggunakan statistik uji t dengan rumus:

t hitung = p p r n r 2 1 3 − − keterangan:

rp : Koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan sikap guru n : Jumlah anggota sampel

Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho ditolak berarti antara variabel yang diuji terdapat hubungan yang positif dan signifikan maka ada hubungan antara kepuasan kerja guru dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar. Jika didapatkan nilai thitung < ttabel pada taraf signifikansi 5%, maka Ho gagal ditolak berarti antara variabel tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan hubungan antara kepuasan kerja guru dengan sikap guru dalam PBM.

Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan tabel interpretasi korelasi (Sugiyono, 2005:216)

Tabel 3.7

Indeks dan Interpretasi Korelasi

r Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Kuat

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 199 Sangat Rendah

53

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Mengenal Sekolah

1. Sejarah SMK YPKK I Sleman

Pendidikan adalah salah satu cara meningkatkan kemampuan dari manusia. Oleh karenanya pada tahun 1980 munculah ide dari beberapa orang yang bergerak dalam bidang pendidikan (Fa. Prayoga, Drs. Salim, Fx. Soetarno, Soetopo) untuk menyelenggarakan sebuah lembaga pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan. Pada bulan juni mulailah dilaksanakan aktivitas publikasi, penyebaran brosur/informasi siswa dan pendaftaran siswa baru, yang ada pada waktu itu secara teknis ditangani oleh Alm. Suripto dengan koordinasi Fx. Soetarno dan Soetopo, sedangkan Salim dan Prayogo mengelola urusan dengan Kanwil Depdiknas Propinsi DIY.

Sebuah lembaga Pendidikan haruslah ditopang adanya sebuah Yayasan, maka dengan Akta Notaris dari R. Daliso Rudianto, SH dengan nomor : 75 tanggal 25 Agustus 1980, berdirilah Yayasan, yaitu Yayasan Pendidikan Kejuruan Dan Ketrampilan (YPKK).

2. Visi dan Misi SMK YPKK I Sleman a. Visi

Menghasilkan tamatan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat daerah, nasional dan internasional.

b. Misi

1). Melaksanakan proses diklat secara efektif dengan didasari perkembangan teknologi dan menejemen sekolah yang baik.

2). Mengembangkan akhlak yang berlandaskan iman dan taqwa. 3). Menumbuhkan jiwa kewiraswastaan secara intensif kepada seluruh

warga sekolah.

4). Peningkatan unit produksi dan kerjasama dengan dunia industri/ usaha serta mengembangkan riset dan tegnologi.

B. Tujuan Pendidikan di SMK

SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional bertujuan sebagai berikut.

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam bidang bisnis dan manajemen. 2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi dan

mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen.

3. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja tingkat menengah yang mandiri (bekerja untuk dirinya sendiri) dan mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen.

4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen.

C. Organisasi Sekolah SMK YPKK I Sleman

Struktur organisasi sekolah SMK YPKK I Sleman dapat dilihat secara rinci pada bagian lampiran XI.

D. Sumber Daya Manusia

SMK YPKK I Sleman mempunyai tenaga guru sebanyak 42 orang, 5 orang sebagai guru tetap yayasan, 14 orang sebagai guru tetap negeri dipekerjakan, 20 orang sebagai guru tidak tetap, 1 orang sebagai guru Departemen Agama, 2 orang sebagai guru bantu serta karyawan berjumlah 11 orang, dengan 2 orang sebagai karyawan tetap yayasan dan 9 orang sebagai pegawai tidak tetap.

Adapun tugas masing-masing sebagai berikut.

1. Kepala sekolah

Untuk membantu kepala sekolah menjalankan tugas-tugasnya, maka kepala sekolah mengangkat tiga orang wakilnya:

Urusan Pengajaran dan Oprasional Pendidikan : L.Supiyanto, B.Sc

Urusan Unit Produksi, Kerjasama Industri, Koperasi dan Sarana Pra Sarana : Sunarti, S.Pd

Urusan Kesiswaan, Disiplin, Lingkungan Hidup dan Pelaksanaan 7 (tujuh) K: Drs. Heri Kunarto

2. Para Guru

Tabel 4.1

Daftar nama Guru SMK YPKK 1

No Nama Bidang Diklat

1 Drs. Joko Purwanto Kepala Sekolah

2 Drs. Tumidi Kewirausahaan

3 Drs. D. Daryadi C4, D22, D15

4 L. Supiyanto, B.Sc Matematika 5 Drs. Agus Suharmanto C4, D14

6 Drs. Tukidjan HS D1, D2

7 Dra. Sri Puji Astuti A2, kewirausahaan, ekonomi

8 Drs. Sukamto Penjaskes

9 Drs. Heri Kunarto A3, Bahasa Indonesia 10 Dra. Yuri Kertanti B1, C1, C4 11 Dra. Siti Rumini C4, D11, D13

12 Drs. Dalduri KKPI

13 Dra. Dwi Murti BK

14 Sunarti, S.Pd D5, C4, D15

15 Sudarmaji, B.A PKN/PKNS

16 MM Murwani, S.Pd Bahasa Inggris

17 Agus Purwanto Bahasa Inggris

18 Y. Supratmi, S.Pd Bahasa Inggris

19 Sri Hartani, S.Pd C1, D15

20 Wahono, BA Agama Islam

21 Dra. Siti Aminah Agama Islam 22 Dra. V. Satya Rini Matematika

23 Herman Wijaya, S.Pd A1

24 Sugiyanto Penjaskes/IPA

26 Dra. Ch. Sumaryani D9, D15, C4 27 Drs. Hadjar Murdjanto D7, Ekonomi/IPS

28 Dra. Suwarni C1, D15

29 Dra. Uswantun. Kh. IPS

30 Dra. Zitta Susilowati Bahasa Indonesi/PKN 31 Gargarina Sardiana Agama Kristen 32 Sambas M Dewanto GU I, GU II, KKPI

33 Drs Suwando Pendidikan Jasmani

34 Drs Pudjiyanto Bahasa Indonesia

35 B. Retno Dewi Agama Katolik

36 Dra. Peni Akhadiyati Mengetik, D6 37 Kabul Wijana, BA Bahasa Daerah 38 Wahyu Cahyo Saputra Server, Survei Data 39 Catur Nugroho Wgp, Anm, Konf.dasar 40 Sigit Widiastata, S.Pd Matematika 41 MM Suwartilah, BA Seni Budaya 42 Hera Ernawati Fisika, Jr, IPA

E. Siswa

Siswa adalah warga negara yang terdidik, oleh karena itu harus dapat menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup, takwa, jujur, bertanggung jawab, kebersamaan dan menghargai.Untuk itu perlu peraturan tata tertib siswa Adapun jumlah siswa yang menempuh pendidikan di SMK YPKK I Sleman pada tahun ajaran 2007/2008 terdiri dari 17 kelas.

F. Kondisi Fisik dan Lingkungan 1. Letak SMK YPKK I Gamping

Lokasi SMK YPKK I Sleman yang berada di jalan Sayangan 5 Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman ini jauh dari keramaian kota dan berada 100 meter dari jalan raya.

2. Luas area sekolah

Luas sekolah 3862 m2. Kondisi bangunan tergolong permanen, semua bangunan bertembok dan berlantai ubin. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar mengajar dan mempunyai ruangan terdiri dari 16 kelas yang berukuran kurang lebih 7 x 8 meter dan dapat menampung 45 siswa.

3. Halaman sekolah dan pekarangan

SMK YPKK I Sleman mempunyai dua halaman, halaman yang pertama berada di tengah-tengah bangunan sekolah. Halaman yang ke dua berada di bagian samping lebih luas berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan upacara, olahraga sebagian lagi untuk tempat parkir.

G. Fasilitas atau Peralatan Sekolah

Fasilitas belajar yang ada di SMK YPKK I Sleman antara lain::

1. Papan tulis 2. Meja belajar

4. Jadwal pelajaran 5. Laboratorium Internet

6. Laboratorium Multimedia atau Bahasa

H. Hubungan SMK Dengan Institusi Lain

Berdasarkan data SMK YPKK I Sleman, SMK ini banyak membina hubungan-hubungan dengan dunia usaha/dunia industri untuk menempatkan siswa-siswanya untuk melaksanakan praktik industri.

Tempat praktek industri tersebut antara lain: 1. Biro Umum Univ. Gajah

Mada 2. KPN Mekar 3. Koperasi Sembada 4. PKPN Sleman 5. KPWS Sayegan 6. KPN Bahagia 7. KPN Dwi Siswa 8. KPN KGKD

9. Kantor Pos Besar 1 Yogyakarta

10. Super Ekonomi

11. Bag. Keuangan Pemda Sleman

12. Kanwil 1 BAKN

13. Kantor Sentral Pengolah Pos

14. Ka.Cab. Penggadaian se-DIY

15. DPU Kodia Yogyakarta

16. DPU Kab. Sleman

17. Deptrans Kab. Sleman

18. Toko Ramai Dept. Store

19. Biro Keuangan Prop. DIY

20. Mirota Kampus

60   

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2007. Subjek penelitian ini adalah Bapak/Ibu guru SMK YPKK I Sleman. Dari kuesioner sebanyak 42, yang diisi secara lengkap semua butir pertanyaannya oleh responden adalah sebanyak 40 kuesioner dan 2 kuesioner dinyatakan gagal. Dengan demikian response rate pengembalian kuesioner adalah sebesar 95,23%.

1. Konsep Diri

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh Bapak dan Ibu guru di SMK YPKK I Sleman dengan butir kuesioner yang sahih untuk variabel konsep diri berjumlah 19 item diketahui bahwa skor yang tertinggi adalah 63 dan skor yang terendah adalah 49. Selisih (range) antara skor tertinggi dan terendah adalah 63–49 = 14. Perhitungan mean, median dan modus dengan program SPSS. Hasil perhitungan mean = 53,98 median = 53,50 dan modus = 53 (lihat Lampiran IV).

Berikut ini disajikan deskripsi data variabel konsep diri berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II menurut Masidjo (1995:157) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Konsep Diri Interval Konsep Diri Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori 65 – 76 0 0 Sangat Tinggi 57 – 64 8 20 % Tinggi 51 – 56 27 67,5 % Sedang 45 – 50 5 12,5 % Rendah < 45 0 0 Sangat Rendah Jumlah 40 100 %

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa paling banyak guru mengkategorikan konsep diri kedalam kategori sedang sebanyak 27 guru atau 67,5 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsep diri berada pada rentang 51–56 yang termasuk dalam kategori sedang.

2. Kepuasan Kerja

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh Bapak/ Ibu guru di SMK YPKK I Sleman dengan butir kuesioner yang sahih untuk variabel kepuasan kerja berjumlah 16 item diketahui bahwa skor yang tertinggi adalah 58 dan skor yang terendah adalah 36. Selisih (range) antara skor tertinggi dan terendah adalah 58–36 = 22. Perhitungan mean, median dan modus dengan program SPSS. Hasil perhitungan mean = 42,50 median = 42,00 dan modus = 42 (lihat Lampiran IV).

Berikut ini disajikan deskripsi data variabel kepuasan kerja berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II menurut Masidjo (1995:157) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Interval

Kepuasan Kerja Frekuensi

Frekuensi Relatif Kategori 55 – 64 2 5 % Sangat Tinggi 48 – 55 5 12,5 % Tinggi 43 – 47 12 30 % Sedang 38 – 42 18 45 % Rendah < 38 4 10 % Sangat Rendah Jumlah 40 100 %

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa paling banyak guru mengkategorikan kepuasan kerja kedalam kategori rendah sebanyak 18 guru atau 45 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja berada pada rentang 38–42 yang termasuk dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan guru merasa kesejahteraan mereka belum erhatian yang diberikan oleh sekolah belum dapat

Dokumen terkait