• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia (human resources management) berbeda dengan manajemen personalia (personnel management). Manajemen sumber daya manusia menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan baik, sehingga manajemen sumber daya manusia sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan manajemen personalia menganggap karyawan sebagai salah satu faktor produksi yang harus dimanfaatkan secara produktif, atau manajemen personalia lebih menekankan pada sistem dan prosedur.

Pengertian sumber daya manusia perlu diketahui sebelum menjelaskan tentang manajemen sumber daya manusia. Semula istilah sumber daya

ditujukan kepada sumber daya alam yang memberi manfaat dalam kehidupan manusia, seperti sumber daya laut, sumber hutan dan sumber daya mineral.

Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya wawasan kemanusiaan, para ahli mulai menyadari bahwa dalam diri manusia juga terkandung nilai-nilai yang melebihi nilai yang dimiliki oleh sumber daya lainnya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan diberi daya cipta, daya rasa dan daya karsa yang tidak pernah dimiliki oleh makhluk lain. Dengan ketiga daya yang dimiliki manusia, maka potensi yang ada dalam diri manusia merupakan kekuatan tersendiri yang tidak mungkin diperoleh dari sumber daya lain.

Sumber daya merupakan kemampuan untuk berbuat sesuatu, memanfaatkan kesempatan yang ada, dan kemampuan untuk bisa membebaskan diri dari kesulitan yang dialami. Manusia dibekali daya cipta, rasa dan karsa agar memiliki kemampuan untuk membebaskan diri dari kesulitan dan berusaha mencari keuntungan pada setiap peluang yang ada disekitarnya.

Budaya yang dimiliki manusia dapat menentukan tinggi rendahnya nilai terhadap suatu sumber daya sehingga perlu meningkatkan sumber daya manusia itu sendiri.

Untuk lebih jelasnya pengertian sumber daya manusia dikemukakan oleh Almasdi adalah:

Sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan daya berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu digali, dibina serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia. Sumber daya manusia adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berpikir, berkomunikasi, bertindak, dan bermoral untuk melaksanakan suatu kegiatan baik bersifat teknik maupun manajerial.

Kemampuan yang dimiliki tersebut akan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku manusia dalam mencapai tujuan hidup baik individual maupun bersama. Sumber daya manusia adalah semua potensi yang dimiliki oleh manusia yang dapat disumbangkan atau diberikan kepada masyarakat untuk menghasilkan barang atau jasa (Almasdi, 1996 : 35).

Beberapa pakar manajemen sumber daya manusia memberikan pandangan yang beragam tentang manajemen sumber daya manusia. Sebagai berikut:

Human resources management (HRM) is the recognition of the importance of an organization's workforce as vital human resources contributing to the goals of the organization, and the utilization of several functions and activities to ensure that they are used effectively and fairly for the benefit of the individual the organization, and society (Schuler, et al. 1992 : 16).

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa manajemen sumber daya manusia memberikan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia utama yang memberi kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memberikan kepastian bahwa pelaksanaan fungsi dan

kegiatan organisasi dilaksanakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.

Sumber daya manusia mempunyai peran pentingnya dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi dengan demikian maka pengelolaan sumber daya manusia harus memperhatikan beberapa aspek seperti aspek staffing, pelatihan dan pengembangan, motivasi dan pemeliharaannya. "Human resources management is the part of the organization that is concerned with the "people"

or human resources aspect of management position, including recruiting, screening, training, rewarding, and appraising" (De Cenzo, et al. 2010 : 6).

Mengelola sumber daya manusia merupakan suatu sistem maka beberapa aspek yang menjadi perhatian di atas dalam pelaksanaannya harus saling bergantung (bersinergi) satu sama lain jangan merupakan aktivitas yang berjalan sendiri-sendiri. "Human resources management is a system that consists of many interdependent activities. This activities do not occur in isolation virtually every one affects another human resources activity" (Werther, et al. 1996 : 18). Karena setiap aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan pelaksanaan dari setiap keputusan yang diambil maka manajemen sumber daya manusia itu pada dasarnya merupakan integrasi keputusan yang membentuk hubungan antar karyawan. Kualitas sinergi mereka memberikan kontribusi

terhadap kemampuan sumber daya manusia dan organisasi dalam mencapai tujuan.

Seperti dikemukakan oleh Milkovich et al, bahwa "human resources management is series of integrated decisions that form the employment relationship, their quality directly contributes to the ability of the organization and the employees to achieve their objectives" (Milkovich, et al. 1997 : 2).

Secara ringkas pernyataan para pakar di atas pada dasarnya menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia itu merupakan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi seperti dikemukakan bahwa,

"Human resources management (HRM) is the utilization of human resources to achieve organizational objectives" (Mondy, et al. 2000 : 4). Definisi tersebut menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Adapun pemanfaatan sumber daya manusia tersebut harus didasarkan kepada program dan kebijakan yang diambil. "Human resources management as programs, policies, and practices for managing an organization's work force"

(Harrison, 2000 : 4)

Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para pakar tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah serangkaian kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang memusatkan kepada praktik dan kebijakan, serta fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.

Fungsi pengembangan (development) yang adalah salah satu fungsi operatif manajemen sumber daya manusia, merupakan upaya untuk memperbaiki kapasitas produktif manusia agar lebih kompetitif dan unggul.

Hal ini dapat dilakukan melalui jalur pengembangan karir yang jelas (career path development), pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (training and educating) untuk lebih meningkatkan penguasaan wawasan, konsep, dan keterampilan teknis.

Dengan demikian para pegawai/karyawan akan lebih siap dalam melaksanakan pekerjaannya, menghadapi berbagai tantangan, serta beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan global, baik yang disebabkan oleh adanya penugasan baru, pesatnya perkembangan teknologi, peningkatan tugas pekerjaan manajerial yang semakin kompleks, ledakan informasi yang mendorong lahirnya e-communication dan virtual communication, strategi bisnis yang baru, serta hal-hal lain yang muncul seiring dengan perkembangan global.

Program pengembangan pada ketiga aspek (fisik, psikologis, dan skill) diarahkan pada tercapainya produktivitas kerja optimal. Pengembangan pada masing-masing aspek dilaksanakan secara proporsional, sesuai kebutuhan dan kemampuan organisasi. Pengembangan aspek fisik meliputi perbaikan dan/atau penyempurnaan

sarana/prasarana yang antara lain difokuskan untuk meningkatkan layanan kesehatan, menjamin keamanan lingkungan. dan rnemenuhi berbagai kehutuhan fisik lainnya. Pengembangan aspek psikologis bertujuan untuk memberi kepuasan kepada stakeholders, memberi kenyamanan kerja. membuka jenjang karier, agar setiap pegawai bisa mengaktualisasi diri secara optimal. Program pengembangan pada aspek keterampilan bisa dilakukan melalui berbagai cara, antara lain: (1) pendidikan, untuk menambah wawasan dan pengetahuan, (2) latihan, untuk meningkatkan kemampuan teknis dalam melaksanakan pekerjaan, dan (3) mutasi, untuk menambah pengalaman serta membuka peluang jenjang karier.