• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Fungsi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada industri kreatif di sentra industri kerajinan kerang mutiara

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan

Kelembagaan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Sumber Rejeki dan P2MKP Sweet Hatukau semula adalah para wirausaha di bidang kelautan dan perikanan khususnya kerajinan kerang mutiara yang diberi tugas tambahan sebagai agen pelatihan masyarakat. Tugas tambahan ini dibekali oleh Balai Pendidikan dan Perikanan (BPPP) Ambon dalam sebuah kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pengelola P2MKP Sumber Rejeki dan P2MKP Sweet Hatukau yang berlangsung dari tanggal 10 sampai 15 Februari 2014 atau selama 5 (lima) hari.

Pengelola P2MKP Sumber Rejeki dan P2MKP Sweet Hatukau adalah para perajin senior aktif yang ditunjuk oleh BPPP Ambon sebagai pengelola P2MKP.

Para pengelola P2MKP Sumber Rejeki dan P2MKP Sweet Hatukau setelah selesai mengikuti kegiatan pendidikan ditunjuk menjadi instruktur atau narasumber. Tambahan ilmu pengetahuan yang didapat untuk diterapkan ketika melakukan pelatihan di P2MKP masing-masing. Ilmu pengetahuan yang diberikan

pada saat pendidikan meningkatkan kemampuan para instruktur dalam melatih.

Seperti diungkapkan oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (BPPP) Ambon bapak Mathius Tiku, S.Pi.,M.Si sebagai berikut:

P2MKP sebagai partner pemerintah dalam mencerdaskan masyarakat

khususnya masyarakat perikanan. P2MKP dapat mentransfer pengetahuan untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya atau paling tidak untuk peningkatan gisi keluarganya. Sebelum para pengelola melatih

di P2MKP masing-masing, mereka sudah dibekali dengan ilmu metodologi dasar pelatihan di P2MKP melalui pendidikan yang

dilakukan oleh BPPP Ambon (PO-SUB-KB-20032014).

Pendapat lain juga diungkapkan oleh widyaiswara BPPP Ambon, bapak Agus Salim Abdurrachman, S.Pi bahwa:

Pengelola P2MKP kerajinan kerang mutiara adalah para wirausaha kerang mutiara yang diberi tugas tambahan untuk melatih perajin dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan menumbuh kembangkan minat usaha masyarakat di bidang kerajinan kerang mutiara, serta meningkatkan motivasi usaha dan kualitas produk kerajinan kerang mutiara yang dihasilkan, sehingga para pengelola ini perlu dibekali dengan berbagai materi yang membantu mereka di lapangan nanti (PW-FPSDM-12022014).

Pendapat di atas didukung oleh pengelola P2MKP Sumber Rejeki bapak Rizal Mahmud dan pengelola P2MKP Sweet Hatukau bapak Hamdja Liem yang merupakan perajin senior aktif dan peserta yang mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan metodologi pelatihan dasar di P2MKP, mengatakan bahwa:

Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh BPPP Ambon sangat bermanfaat bagi kami para pengelola P2MKP. Kami dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang bagaimana cara mengajar bagi seorang dewasa, menyusun rancang bangun pelatihan masyarakat, menyusun modul pelatihan teknis, penyusunan laporan, teknik pembuatan bahan tayang dengan menggunakan microsoft power point dan pemanfaatan teknologi internet.

Bekal ilmu pengetahuan ini akan kami lanjutkan pada saat kegiatan pelatihan bagi perajin dan masyarakat di Negeri Batu Merah, setelah kegiatan ini (PW-FPSDM-15022014).

Dalam pendidikan dan pelatihan, kurikulum adalah bagian yang sangat penting, karena kurikulum merupakan pedoman bagi kegiatan belajar dan mengajar dalam rangka mengembangkan kemampuan sumber daya manusia atau sasaran pendidikan dan pelatihan. Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan di luar sekolah (non formal) yang terorganisir dengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metode, baik bersifat resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan formal yang diperoleh dari sekolah, akademik, universitas atau magang.

Pendidikan orang dewasa diperuntukan bagi orang-orang dewasa dalam lingkungan masyarakat, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara baru, serta mengubah sikap dan perilakunya.

Tujuannya ialah agar orang dewasa mengembangkan pribadi secara optimal dan berpartisipasi secara seimbang dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang

terus berkembang. Penekanan dalam proses belajar bagi orang dewasa adalah pada aplikasi praktis dan atas dasar pengalaman mereka.

Kurikulum dalam pendidikan untuk orang dewasa tidak berorientasi kepada mata pelajaran tertentu, tetapi berorientasi kepada masalah. Hal ini karena orang dewasa cenderung berorientasikan kepada masalah dalam orientasi belajarnya. Urutan kurikulum dalam proses belajar orang dewasa disusun berdasarkan tugas perkembangannya dan bukan atas dasar urutan logik mata pelajaran atau kebutuhan kelembagaan. Misalnya suatu program pelatihan orientasi untuk para pekerja baru, bukan dimulai dengan sejarah atau filsafat perusahaan, tetapi dimulai dengan kehidupan nyata yang menjadi perhatian para pekerja baru, seperti: di mana saya harus bekerja, dengan siapa saya bekerja, apa yang diharapkan dari saya, dan sebagainya.

Kurikulum dalam kegiatan belajar orang dewasa harus disusun berdasarkan kebutuhan yang terkait dengan pelaksanaan tugas peran sosial mengenai permasalahan kehidupan yang secara kongkrit dihadapi oleh warga belajar. Tabel 5.1 adalah Kurikulum Pelatihan Dasar Metodologi Bagi Pelatih dan Tenaga Kepelatihan P2MKP di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon periode 10 - 15 Februari 2014.

Tabel 5.1 Kurikulum Pelatihan Dasar Metodologi Bagi Pelatih dan Tenaga Kepelatihan P2MKP di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon periode 10-15 Februari 2014

No. Mata Diklat

Jumlah Jam Diklat

Pengetahuan Keterampilan Jumlah

1 Memahami Pendidikan Orang Dewasa

1 4 5

2 Menerapkan Metode Pelatihan 3 3 6

3 Menyusun Rancang Bangun Pelatihan Teknis

3 3 6

4 Menyusun Modul Pelatihan Teknis 3 4 7

5 Menyusun Laporan Penyelenggaraan Pelatihan

2 4 6

6 Membuat Bahan Tayang 2 3 5

7 Micro Teaching 1 12 13

Total

15 33 48

30% 70% 100%

Sumber : BPPP Ambon 2014

Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP). Dengan demikian BPPP Ambon dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi pengelola P2MKP menggunakan kurikulum yang disusun oleh tim penyusun pada Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP).

Jumlah jam pendidikan dan pelatihan adalah 48 (empat puluh delapan) jam dimana 1 (satu) jam pendidikan dan pelatihan adalah 45 (empat puluh lima) menit, dan terbagi atas pengetahuan sebanyak 15 (lima belas) jam atau 30% (tiga puluh persen) dan keterampilan sebanyak 33 (tiga puluh tiga) jam atau 70% (tujuh puluh persen).