• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Konsep Pendataan Siswa

Tidak dapat dipungkiri, untuk dapat mewujudkan manajemen siswa yang tepat sasaran tentu harus didukung dengan sejumlah data yang valid yang mampu menggambarkan kondisi siswa secara akurat. Walaupun ruang lingkup manajemen siswa bukan hanya dalam bentuk pencatatan data siswa saja, tetapi kegiatan pencatatan data siswa juga memegang peranan yang penting karena data siswa merupakan hal yang mendasari dan mampu mendukung atas kegiatan lainnya di dalam proses manajemen siswa. Oleh karena itu, data siswa perlu diposisikan sebagai konsentrasi pendataan dalam manajemen siswa bahkan dalam sistem pendidikan. Pencatatan data atau pendataan siswa perlu diperhatikan betul dalam pelaksanaannya, agar data yang diperoleh, dicatat dan diolah mampu ditransformasikan menjadi informasi yang berguna bagi yang menggunakannya.

Kegiatan pendataan siswa sendiri dilakukan mulai dari lingkungan sekolah hingga lingkungan lembaga pendidikan di atasnya yaitu Dinas Pendidikan

11

Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, bahkan hingga lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, yang tentu saja dilakukan dengan model pendataan yang berbeda pada masing-masing tingkatan lembaga, mengikuti sistem yang ada. Sesuai dengan hakikat desentralisasi manajemen pendidikan yang berdasar pada penyelenggaraan otonomi pemerintahan daerah, pendataan siswa di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional akan bersumber dari data hasil pendataan siswa di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan pendataan siswa di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota bersumber dari data hasil pendataan siswa di lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan bahwa secara teknis operasional, eksistensi manajemen pendidikan tingkat atas akan tergantung dari rekomendasi kebutuhan pada tingkat bawahnya secara berjenjang.

Gambar 1

Role Sharing Manajemen Pendidikan Nasional

(Sumber: Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2011:33)

Menurut kebijakan pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (Ditjen Dikdas) terkait dengan data pokok pendidikan tahun 2012, tujuan dari

Satuan Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional UPT Pusat Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Kab/Kota UPT Dinas Seksi/Bidang/ Bagian Camat Cabang Dinas

12

pendataan pendidikan tingkat sekolah adalah untuk memperoleh data secara langsung yang cepat, akurat, valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan termutakhir. Data dari sekolah tersebut akan digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk perencanaan dan evaluasi program pendidikan. Dengan ketersediaan data yang mampu mendukung, proses perencanaan pendidikan hingga evaluasi program-program pendidikan nasional maupun di lingkungan kelembagaan pendidikan di provinsi atau kabupaten/kota dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, dan efisien.

Jika berbicara mengenai sistem pendataan di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, antara provinsi atau kabupaten/kota yang satu dengan yang lainnya memiliki sistem pendataan yang berbeda satu sama lain secara teknis operasionalnya, walupun secara proses penyelenggaraannya hampir sama. Mungkin yang sedikit berbeda hanyalah terkait dengan substansi data yang diolah saja. Hal ini diperkuat oleh Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (2011: 22-23) yang mengemukakan bahwa penyelenggaraan pendidikan pada tingkat kabupaten/kota tidak mutlak sama, baik dengan daerah lainnya yang sederajat maupun dengan daerah provinsi, dan luasnya kewenangan dalam manajemen penyelenggaraan pendidikan akan tergantung kepada sistem politik dalam memberikan keluasan tersebut.

Pada umumnya, proses penyelenggaraan pendataan siswa pada masing-masing Dinas Pendidikan dilakukan pada masa awal tahun ajaran baru, karena

13

biasanya pada masa itulah terjadi pergerakan atau pergeseran siswa yang sangat besar, yang ditandai dengan adanya aktivitas penerimaan siswa baru. Data pergerakan siswa menuju jenjang maupun tingkat pendidikan selanjutnya akan direkam pada masa ini, melalui kegiatan pendataan siswa, dimana data ini akan digunakan oleh para manajer pendidikan sebagai data acuan untuk melakukan manajemen siswa maupun kegiatan lainnya yang menggunakan data siswa di dalamnya, seperti untuk keperluan subsidi bagi siswa kurang mampu secara ekonomi. Pendataan dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data siswa masing-masing sekolah yang ada di lingkungan kabupaten/kota, dan kemudian data-data yang diperoleh dari proses pengumpulan tersebut akan melalui proses perekapan di tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menjadi laporan hasil rekap data siswa tingkat kabupaten/kota. Nantinya laporan hasil rekap data siswa tingkat kabupaten/kota juga akan melalui proses pengumpulan sedemikian rupa sesuai dengan role sharing manajemen pendidikan nasional dan dengan mengikuti sistem pemerintahan yang ada pada masing-masing daerah.

Walaupun berbeda pada tiap-tiap daerahnya, substansi data yang diolah dalam pendataan siswa di tingkat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota biasanya memuat dua hal pokok, yaitu data statistik penerimaan siswa baru dan data statistik jumlah seluruh siswa. Substansi ini tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota pada masing-masing daerah. Sebagai contoh, pendataan siswa di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung tahun 2015 memuat substansi sebagai berikut.

14

DATA PENERIMAAN SISWA BARU, JUMLAH SISWA DAN ROMBEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Nama Sekolah : ……….

NPSN : ……….

PENERIMAAN SISWA BARU (PSB) Jumlah Rombel Yang Mendaftar Yang Diterima Jenis Kelamin Total Siswa L P

JUMLAH SELURUH SISWA

Kelas Jumlah Rombel Jenis Kelamin Total Siswa

L P I II III IV V VI Total Kepala Sekolah, ……….. NIP. Gambar 2

Contoh Form Pendataan Siswa Disdikpora Kabupaten Bangka Barat tahun 2015 Baik secara proses maupun substansi, pendataan siswa diharapkan dapat dilakukan secara optimal untuk dapat menyediakan data maupun informasi yang valid, akurat dan up to date. Guna mewujudkan pendataan siswa yang optimal, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah membangun sistem pendataan yang handal yang didukung dengan sistem informasi yang handal pula. Dengan demikian, proses perencanaan, proses pengambilan keputusan serta penetapan

15

berbagai kebijakan pembangunan di bidang pendidikan telah didasarkan pada data yang mendukung.