• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Permodelan Sistem

Dalam dokumen PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E TICKETING (Halaman 33-41)

BAB II. LANDASAN TEORI

D. Konsep Permodelan Sistem

Perancangan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi.

a. Bagan Alir

Bagan alir dokumen menggambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai di dalam suatu sistem. Bagan tersebut menunjukkan tentang dokumen apasaja yang bergerak di dalam suatu sistem, dan setiap kali dokumen tersebut sampai atau melalui suatu bagian tertentu akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang telah diberikan terhadap dokumen tersebut. b. Diagram Arus Data/Data flow Diagram (DFD)

Elemen-elemen yang menyusun suatu DFD sebagai berikut: 1) Proses

Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, bisaa berupa manual maupun terkoputerisasi.

2) Data Flow

Satu data tunggal ataupun kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses.

3) Data Store

Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data store.

4) External Entity

Diagram Alir Data/ Data Flow Diagram (DFD) merupakan sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data

adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. a) Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Sistem dibatasi atau dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

b) Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang mengraikan proses apa yang ada didalam diagram zero atau diagram level atasnya.

Simbol-simbol yang digunakan pada alur data ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol-simbol arus data

No. Simbol Penjelasan

1

External Entity/Terminator

Kesatuan luar antara lain adalah department atau devisi pada sebuah perusahaan tetapi diluar dari sistem yang dikembangkan oleh orang lain atau sekelompok orang diluar sistem, pelanggan atau pemasok sistem informasi lain, sumber asli suatu transaksi.

2

Proses

Merupakan suatu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer yang berfungsi untuk mengolah data yang masuk kedalamnya (input) dan menghasilkan keluaran (output).

3

Data Store

Simpanan data itu berupa suatu file atau database pada sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data, tabel acuan manual, atau suatu agenda/buku.

4

Data Flow

Arus data yang menunjukkan arus data yang bisa berupa masukan untuk sistem arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses atau sistem.

Sumber : Komponen DFD model menurut Yourdon dan DeMarco

2. Perancangan Basis Data

Menurut Simarmata dan Paryudi (2006 : 59) Stuktur yang mendasari suatu basis data adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeksripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Model perancangan basis data disajikan model entity relationship dengan cara mendeskripsikan rancangan basis data pada tingkatan logis.

Skema Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagran Entity-Relationship (Diagram E-R). Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah :

Himpunan Entitas E

Himpunan Relasi R

Atribut a sebagai key Link

Keterangan :

a) Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas

b) Lingkaran/Elip, menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai Key digaris bawahi)

c) Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi

d) Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan Atributnya e) Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis

atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke

E

R

satu, dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak)

Skema ER bisa menentukan batasan tertentu dimana isi basisdata harus sesuai dengannya. Pemetaan Kardinalitas Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a) Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.2 Relasi Satu ke Satu (One to One) b) Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan

E n tita s 1 E n tita s 2 E n tita s 3 E n tita s 4 E n tita s 1 E n tita s 2 E n tita s 3 E n tita s 4 B A

entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.3 Relasi Satu ke Banyak (One to Many) c) Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

d) Banyak ke banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak dengan entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.5 Relasi Banyak ke banyak (Many to Many)

1) Pemodelan Logika

Dalam perancangan basis data secara logika, dapat dilakukan transformasi diagram E-R yang dikembangkan selama perancangan konseptual ke skema basis data relasional.

Langkah-langkah transformasi dari diagram E-R ke skema relasional terbagi atas tiga tipe entitas, sebagai berikut :

a) Entitas Biasa adalah entitas-entitas yang mandiri keberadaannya dan secara umum menggambarkan objek yang nyata di dunia nyata. Entitas biasa (sering dinamakan sebagai entitas kuat) digambarkan dengan empat persegi panjang bergaris tunggal.

b) Entitas Lemah adalah entitas yang keberadaannyabergantung pada keberadaan entitas yang lain (biasanya entitas kuat). Entitas lemah digambarkan dengan empat persegi panjang dengan garis ganda.

c) Entitas Asosiatif pada umumnya terbentuk dari hubungan “banyak ke banyak” antara entitas-entitas yang lain. Entitas asosiatif digambarkan dengan empat persegi panjang dengan jajaran genjang di dalamnya.

2) Pemodelan fisik

Merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisik yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal.

Dalam dokumen PERANCANGAN SISTEM INFORMASI E TICKETING (Halaman 33-41)

Dokumen terkait