• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGETAHUAN PETANI TENTANG HAMA DAN PENYAKIT

3.1.1 Konsep Petani tentang Hama

Masing-masing petani Kampung Susuk memiliki konsep yang berbeda tentang hama. Konsep yang berbeda tersebut disebabkan karena pengetahuan dan pengalaman yang dialami petani selama bertani berbeda antara petani yang satu dengan petani yang lain. Beberapa petani Kampung Susuk mengartikan bahwa hama merupakan semua binatang pengganggu yang dapat merusak tanaman padi yang penyebabnya dapat dilihat secara kasat mata. Petani Kampung Susuk memberi sebutan binatang untuk segala jenis hewan, baik yang berukuran kecil maupun berukuran besar. Kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh binatang

pengganggu (hama) tersebut dapat terjadi pada bagian daun, batang, akar dan

bulir padi. Petani juga mengartikan hama sebagai binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi. Hal tersebut sesuai dengan beberapa pendapat yang diungkapkan oleh informan. Bapak M. Purba (60 tahun) mengatakan:

“Hama emekep kerina binatang simengganggu ras ncedai sinuan page kami sibanci inin mata bagepe sibanci erban pinakit. Si termasuk hama emekap nipe-nipe, wereng, kacinano, singke, belalang, menci, burung.”

Artinya : Hama yaitu semua binatang yang mengganggu dan merusak tanaman padi kami yang dapat dilihat oleh mata dan dapat

menyebabkan penyakit. Yang termasuk hama yaitu : ulat,

wereng, walang sangit, orong-orong, belalang, tikus dan burung. Nande Melda Br Karo (50 tahun) juga mengatakan :

“Andiko...nggas-nggas i hama. Hama banci ncedaken page kami...”

Artinya : Wah...hama itu jahat. Serangan hama terhadap padi kami bisa mengakibatkan kerusakan.

Nande Anto Br Tarigan (61 tahun) mengatakan :

Hama emekap kerina binatang ncedaken ras singkurangi hasil sinuan-sinuan. Si termasuk hama emekap nipe-nipe, kacinano, wereng, singke, keong mas, menci, belalang. Perik pe ikataken hama perban ipanna page si banci ngurangi hasil page.

Hama yaitu semua binatang yang merusak dan mengurangi hasil tanam-tanaman. Yang termasuk hama yaitu ulat, walang sangit, wereng, orong-orong, keong mas, belalang. Burung pun dikatakan hama karena burung memakan padi yang dapat mengurangi hasil padi.

Beberapa pendapat petani tersebut menunjukkan bahwa semua binatang yang dapat merusak dan mengurangi hasil tanaman padi serta yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman padi disebut dengan hama. Hama yang dimaksud petani yaitu semua binatang pengganggu tanaman padi yaitu binatang yang ukuran tubuhnya kecil sampai ukuran besar.

Beberapa petani mengatakan bahwa yang termasuk hama adalah

binatang-binatang kecil (binatang-binatang sikitik-kitik) yang menempel pada tanaman padi dan binatang-binatang kecil yang berterbangan di sekitar tanaman padi. Jenis binatang yang termasuk kategori hama menurut petani tersebut yaitu berbagai

jenis ulat (nipe-nipe) dan serangga. Binatang-binatang lain yang mengganggu tanaman padi seperti keong mas, tikus dan burung tidak dikatakan sebagai hama tetapi petani menyebutnya dengan istilah binatang pengganggu tanaman padi. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam beberapa pikiran petani terdapat perbedaan antara hama dan binatang pengganggu.

Petani mengklasifikasikan nipe-nipe dan serangga menjadi hama karena menurut petani nipe-nipe dan serangga menempel dan melekat pada tanaman padi. Hama tersebut juga mengganggu dan merusak tanaman padi selama masa pertumbuhan. Selain itu, petani juga mengklasifikasikan binatang tersebut sebagai hama karena binatang tersebut tidak dapat diusir begitu saja tetapi harus dibasmi dengan menggunakan pestisida (obat) atau petani Kampung Susuk menyebutnya dengan istilah diracuni.

Keong mas, tikus dan burung tidak diklasifikasikan petani sebagai hama tetapi sebagai binatang pengganggu. Hal tersebut karena menurut petani binatang

pengganggu tidak akan mengganggu dan merusak tanaman padi milik petani jika

petani rajin menjaga dan mengontrol tanaman padi. Artinya, pembasmian

binatang pengganggu tersebut tidak harus menggunakan pestisida tetapi

tergantung bagaimana petani memelihara tanaman padinya. Salah seorang informan yaitu Nande Perangin-angin (60 tahun) mengatakan :

“Hama eme kap ….binatang sikitik-kitik eme kap nipe-nipe bas page ras ncedai sinuan page, adi bagi keong mas, menci ras perik labo termasuk hama tapi binatang ncedai page.”

Artinya :

Hama itu ya…. binatang-binatang kecil seperti ulat-ulat yang menempel pada padi dan merusak tanaman padi sedangkan

hewan-hewan yang memakan padi seperti keong mas, tikus dan burung bukan merupakan hama tetapi hewan yang mengganggu. 

 

Bapak Samion Tarigan (32 tahun) mengatakan :

Hama emekap binatang si keri banna page kerina adi la i racuni. Perik ras menci la ikataken hama perban perik la banci i racuni, sedangken hama si banci i racuni emekap nipe-nipe, kacinano, singke, belalang, keong mas, menci.

Hama yaitu binatang yang membuat padi habis jika tidak diracuni. Burung dan tikus tidak dikatakan hama karena burung dan tikus tidak dapat diracuni sedangkan hama dapat diracuni yaitu ulat, walang sangit, orong-orong, belalang, keong mas dan tikus.

Beberapa petani juga mengatakan bahwa semua binatang yang mengganggu tanaman padi dikatakan hama kecuali burung (perik). Perik tidak dikategorikan petani sebagai hama karena perik hanya memakan bulir padi yang telah menguning dan perik tidak dapat diracuni. Bapak Calvin Bangun (62 tahun) mengatakan:

Hama enda binatang ncedaken page arah awal pertumbuhan mgasa galang ras menempel ku page. Hama ergerak janah banci i pernen, la bagi jamur ia memang ngganggu page tapi la banci i pernen e maka jamur enda labo ikataken hama. Si termasuk hama emekap nipe-nipe, wereng, kacinano, singke, menci, keong mas, belalang. Adi burung la ikataken hama sebab labo ia menempel ku page arah awal pertumbuhen. Ia pendatang, nge kenca man-lawes.

Hama yaitu binatang yang merusak tanaman padi sejak awal pertumbuhan sampai besar (tua) dan menempel pada tanaman padi. Hama dapat bergerak dan dapat dilihat mata, tidak seperti jamur yang memang mengganggu tanaman padi tetapi tetapi tidak dapat dilihat mata. Itulah sebabnya jamur tidak dikatakan hama. Yang termasuk hama yaitu ulat, wereng, walang sangit, orong-orong, tikus, keong

mas dan belalang. Kalau burung tidak dikatakan hama karena burung tidak menempel pada tanaman padi dari awal pertumbuhan. Burung hanyalah pendatang, setelah makan-pergi.

Nande Vina Br Bangun (62 tahun) mengatakan :

Hama emekap binatang si ncedaken page. Si termasuk hama emekap wereng, nipe-nipe, menci, kacinano, keong mas, singke,, belalang. Perik la ikataken hama, sebab perik labo ncedai pertumbuhen page, man panganen na saja nge ibuat na janahpe si panna emekap page si nggo metua banci ikataken si nggo gersing nge si ipanna.

Artinya : hama yaitu binatang yang merusak padi. Yang termasuk hama yaitu wereng, ulat, tikus, walang sangit dan keong mas. Burung tidak dikatakan hama karena burung tidak merusak pertumbuhan padi. Burung mengambil padi hanya untuk makanannya saja yaitu padi yang sudah menguning (tua).

Dokumen terkait