• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi merupakan suatu aktifitas atau kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan, memberitahukan serta mengingatkan kembali manfaat suatu barang atau komoditas dengan harapan timbul suatu kemauan dari konsumen untuk membeli barang atau produk yang diinginkan agar menjadi miliknya. Sehingga bagi lembaga profit maupun non profit harus memiliki langkah- langkah yang tepat dalam memilih alat promosi yang akan digunakan sebagai fasilitas yang memudahkan dalam kegiatan promosi secara tepat dan efisien untuk mencapai keberhasilan yang didapat dalam penjualan.

Kegiatan promosi selalu merujuk pada sasaran akhir dengan harapan adanya kemauan dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Harapan itu terlihat dari produk yang dibeli oleh konsumen, dengan demikian dasar kegiatan promosi yang dilakukan dapat terukur dari komunikasi untuk mendorong terciptanya penjualan produk.

2.8. 1. Fungsi Promosi.

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu lembaga memiliki target-target tertentu sesuai dengan sasaran konsumen yang telah ditetapkan. Pada fungsi promosi yang dilakukan juga harus terukur dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor utama yang harus diperhatikan adalah usaha dalam menarik perhatian calon pembeli. Ketika perhatian dan minat dari calon pembeli telah kita raih, maka titik awal proses pengambilan keputusan dari calon pembeli terhadap barang dan jasa yang ditawarkan menjadi mudah dan gampang terealisasi. Selanjutnya agar kegiatan penjualan dimininati calon pembeli terus- menerus maka usaha yang perlu dilakukan yaitu menciptakan dan menumbuhkan kepercayaan yang tinggi pada diri calon pembeli.

Tahap selanjutnya yang perlu dijaga adalah para calon pembeli biasanya berusaha untuk rasa ingin mengetahui lebih jauh tentang barang/komoditi yang akan menjadi miliknya. Untuk itu, pada tahapan ini perlu kedisiplinan dari pemasar untuk mengawal proses komuniksi yang intens dan terukur dengan menawarkan jasa-jasa lain yang membangun rasa aman terhadap kepercayaan tahap awal tadi. Ketika

proses komunikasi terbangun, maka sebagai seorang pemasar harus memaksimalkan pelayanan yang prima dengan menjelaskan fungsi dan cara-cara pengoperasian jika itu sebuah alat. Tetapi jika itu sebuah produk konsumsi maka seorang pemasar pun perlu memberikan beberapa informasi yang seimbang kepada calon pembeli.

2.8. 2. Tujuan Promosi.

Komunikasi yang dilakukan untuk mempromosikan suatu barang atau produk dan jasa harus memiliki tujuan penerima. Kelompok sasaran tujuan promosi adalah konsumen pengguna yang membutuhkan informasi yang lengkap tentang produk baru disertai dengan nilai pemanfaatannya. Ketika proses penyampaian tujuan memperkenalkan barang dan jasa yang ditawarkan, para pemasar harus taat dan disiplin dalam memperkenalkan semua yang ditawarkan secara baik dan lengkap. Selama proses komunikasi ini berlangsung, diharapkan pemasar memanfaatkan sebaik-baik mungkin kesempatan ini dengan menjelaskan manfaat produk/jasa, menginformasikan tentang perubahan harga, menjelaskan secara baik dan bertahap bagaimana sebuah produk bekerja/beroperasi, memberikan informasi gambaran tentang jasa yang dibutuhkan sewaktu-waktu produk tersebut dengan mempromosikan merek produk untuk menjaga citra perusahaan.

Menarik perhatian calon pembeli tidak hanya dengan memperkenalkan keunggulan dan pemanfaatan dari produk barang/jasa yang ditawarkan pemasar. Untuk itu, agar para calon pembeli merasa sangat membutuhkan perlu peran ekstra dari para pemasar untuk mengajak calon pembeli dengan harapan proses komunikasi yang telah dilakukan dapat mengubah persepsi tentang atribut produk barang/jasa bisa diterima oleh calon pembeli. Didalam proses komunikasi itupun bagi pemasar perlu menggunakan slogan dan merek produk sebagai metode komunikasi yang mudah diingat oleh calon pembeli sehingga ketika calon pembeli ditempat lain akan selalu mengingat dan dalam proses itu maka akan terbangun kepercayaan yang tinggi tehadap produk yang dikonsumsi.

2.8.3.Anggaran Promosi

Anggaran promosi adalah sejumlah biaya yang dibutuhkan untuk mendanai kegiatan promosi suatu barang produk/jasa oleh pemasar kepada calon pembeli. Tjiptono (1997), menyatakan bahwa jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi yang bersifat nasional diperkirahkan juga besar. Sebaliknya bahwa jika dana yang terbatas maka perusahaan memilih penjualan personal, promosi penjualan maupun iklan dilakukan di tingkat wilayah lokal dan regional.

Kegiatan promosi terhadap suatu barang produk/jasa membutuhkan sejumlah sumberdaya yang cukup dan terukur. Untuk mengamankan kegiatan promosi yang telah diatur agar terlaksana tepat waktu dan sasaran, maka sangat diperlukan anggaran promosi yang wajib disediakan perusahaan/lembaga dalam membiayai suatu momen kegiatan promosi. Keputusan dalam membiayai kegiatan promosi diperlukan kebijakan yang tegas dan cepat karena kegiatan promosi membutuhkan biaya yang cukup besar dan diprediksi melebihi biaya produksi suatu produk. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, maka pihak promosi dalam serangkaian kegiatan promosi perlu memanajemenkan semua kegiatan dengan baik dan efisien.

Dalam memutuskan sejumlah biaya promosi yang diperlukan agar sesuai dengan harapan maka diperlukan metode penentuan anggaran promosi yang menjadi acuan adalah :

a) Menurut kemampuan

Dapat dilakukan dengan cara menetapkan besarnya anggaran promosi berdasarkan kemampuan keuangan perusahaan atau dengan besarnya dana yang dimiliki perusahaan.

b) Menurut persentase

Cara lain yang sering digunakan adalah dengan menetapkan sejumlah anggaran promosi berdasarkan persentasi tertentu dari besarnya penjualan baik yang terjadi sekarang maupun yang terjadi

kemudian atau akan datang berdasarkan persentasi dari harga penjualan.

c) Proposional

Para produsen/pemasar juga sering menetapkan anggaran promosi untuk mencapai paritas share-of-voice dengan para pesaing. Artinya bahwa besarnya pengeluaran biaya untuk kegiatan promosi harus sama atau proporsional dengan pengeluaran produsen/pesaing lain. d) Objektif

Dalam penentuan besarnya anggaran promosi, para produsen juga perlu mempertimbangkan objektifitas dari kegiatan promosi itu sendiri. Sehingga dalam penentuan besarnya anggaran yang diperlukan memerlukan langkah-langkah sistematis untuk menentukan tujuan yang spesifik dalam mengarahkan pada tugas- tugas yang segera dilakukan untuk mewujudkan tujuan promosi.

2.9. Bauran Promosi

Menurut Kotler (2005), promosi bertujuan untuk membangun kesadaran konsumen tentang produk yang ditawarkan sehingga konsumen akan mengetahui keberadaan suatu produk. Preferensi yang dibangun melalui promosi meliputi mutu, nilai, kinerja dan keistimewaan mengenai produk yang ditawarkan. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran Pemasaran yang terdiri atas 4 komponen utama, yaitu ;

2.9.1. Periklanan

Bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh dari periklanan seperti iklan pada televisi, radio, koran, film, brosur dan leaflet. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada konsumen agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan pada promosi.

2.9.2. Promosi penjualan

Insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan

sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan adalah seperti pemberian kupon, obral, kontes, pameran dan lain-lain.

2.9.3. Hubungan masyarakat

Bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu citra perusahaan yang baik, menanggani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas merupakan suatu konsep yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publisitas produk, komunikasi perusahaan, lobbying atau penyuluhan.

2.9.4. Penjualan perseorangan

Interaksi langsung dengan atau calon pembeli untuk melakukan presentasi, menjawab pertayaan atau menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling efektif dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli.

Dalam mengembangkan bauran promosi, terdapat tiga faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, yakni;

a) Jenis pasar produk

Alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan bisnis. Walaupun iklan lebih sedikit digunakan dalam pasar konsumen dari pada kunjungan penjualan dalam pasar bisnis, namun dalam pasar konsumen iklan dapat menjadi sarana perkenalan tentang perusahaan dan produknya. Jika produknya memiliki ciri baru maka iklan dapat menjelaskannya. Iklan akan mengingatkan dengan lebih hemat daripada kunjungan penjualan.

b) Kesiapan konsumen

Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap kesiapan pembeli yang juga berbeda. Iklan dan pemberitaan memegang peranan penting dalam tahap pembangunan kesadaran. Keyakinan pelanggang sangat dipengaruhi oleh penjualan perorangan. Sedangkan penutupan dipengaruhi oleh penjualan perorangan dan promosi penjualan.

c) Siklus hidup produk

Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap siklus hidup yang berbeda. Pada tahap pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya tertinggi disusul penjualan perseorangan untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi penjualan untuk mencoba. Pada tahap pertumbuhan, permintaan mempunyai momentum sendiri dengan cara mouth to mouth. Pada tahap kematangan, secara berturut- turut promosi penjualan, iklan dan penjualan perseorangan semuanya memiliki peranan penting. Pada tahap penurunan, promosi penjualan tetap berperan kuat, sedangkan iklan dan pemberitaan berkurang.

Dokumen terkait