• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi dilakukan pada keluarga Tn. J khususnya Ny.S setelah semua asuhan keperawatan keluarga dilakukan pada keluarga Ny.Sa.Berikut hasil asuhan keperawatan keluarga yang telah dilakukan. Sehingga dapat dijelaskan pada tabel 3.5

CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA

Hari/tgl No.DX EVALUASI (SOAP) PARAF

Kamis /Mei/11/20 17 DX.1 TUK 1

S : Keluarga Tn. J mengatakan pengertian stroke adalah darah dibagian kepala tersumbat. Penyebab stroke yaitu Hipertensi dan Diabetes Militus. Tanda gejalanya seperti lemas, susah bicara, dan tidak bias bergerak pada tubuhnya.

O : Keluarga kurang kooperatif dan aktif saat dijelaskan dan terlihat bingung

A : Keluarga menyebutkan pengertian, penyebab dan tanda gejala stroke.

P : Lanjutkan TUK selanjutnya

Susan Kamis / Mei/11/20 17 DX.1 Tuk 2

S : keluarga Tn. J mengatakan akibat lanjut stroke jika tidak diobati yaitu tidak bisa jalan

O : keluarga Tn. J mendengarkan penjelasan yang diberikan Keluarga Tn. J aktif dalam kegiatan

A : Keluarga dapat menyebutkan akibat lanjut dari stroke dan akan merawat anggota keluarganya yang terkena stroke. P : Lanjutkan TUK selanjutnya

Susan Kamis / Mei/11/ 2017 DX.1 TUK 3

S : keluarga Tn. J khusunya Ny.S mengatakan merasa lebih baik setelah dilakukan ROM dan cara mencegah stroke dengan berolah raga

O : keluarga Tn. J khusunya Ny.S melakukan redemonstrasi ROM dengan semangat

A : keluarga Ny.S hanya dapat menyebutkan 1 pencegahan stroke dan akan merawat anggota keluarga yang terkena stroke

P : Lanjutkan TUK selanjutnya dan terus melakukan latihan ROM Kamis / Mei/11/2 017 DX.1 TUK 4

S : Keluarga Tn. J mengatakan lingkungan yang sehat yaitu bersih dan tidak licin.

O : Keluarga Tn. J mendengarkan penjelasan yang diberikan A : Keluarga Tn. J mengetahui cara memodifikasi

lingkungan yang sehat P : Lanjutkan ke TUK selanjutnya

Susan Kamis / Mei/11/ 2017 DX.1 TUK 5

S : Keluarga Ny.S mengatakan jika ada keluhan kesehatan puskesmas tetapi anak sibuk

O : Keluarga Ny.S mendengarkan penjelasan yang diberikan tentang manfaat pelayanan kesehatan

A : Keluarga Ny.S mengetahui manfaat pelayanan kesehatan P : masalah teratasi ingatkan kembali manfaat pelayanan

kesehatan

Tgl/Jam Dx Evaluasi/SOAP Paraf Jumat/12/05/ 2017 14.00 2 Subyek :

-Klien mengatakan hipertensi adalah tekanan

darah lebih dari normal > 140 mmhg > 90

mmhg

-Klien mengatakan penyebab hipertensi adalah

mengkomsumsi garam berlebihan, merokok,

dan jarang stress

-Klien mengatakan tanda dan gejala hipertensi

adalah pusing, pandangan kabur dan kunang-kunang, tengkuk terasa berat, dan lemas

-Klien mengatakan hipertensi adalah tekanan

darah lebih dari normal > 140 mmhg > 90

mmhg

-Klien mengatakan penyebab hipertensi adalah

mengkomsumsi garam berlebihan, merokok,

dan jarang stress

-Klien mengatakan tanda dan gejala hipertensi

adalah pusing, pandangan kabur dan kunang-kunang, tengkuk terasa berat, dan lemas

-Klien mengatakan dampak lanjut dari

hipertensi adalah stroke, gagal jantung, gagal

ginjal

-Klien mengatakan cara pencegahan hipertensi

adalah dengan rajin berolahraga, hindari stress,

mengurangi konsumsi garam berlebih dan

tidak merokok

-Klien mengatakan mengerti yang sudah

didemontrasikan

-Klien mengatakan genggaman tangan sambil

membuat kepalan dan melepaskan

-Meluruskan lengan kemudian tumpukan

pergelangan tangan kemudian tarik telapak

tangan hingga menghadap kedepan

-Menggegam kedua tangan lalu dikepalkan

diatas pundak

-Mengkerutkan dahi dan alis sampai keriput

-Menutup mata keras-keras

-Mengkatupkan rahang dan diikuti dengan

Menggigit gigi

-Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya

-Letakakan kepala sehingga beristirahat, dan

kursi

-Benamkan dagu ke dada

-Angkat tubuh dari sandaran kursi lalu

punggung di lengkungkan dan

-Tarik nafar sebanyak-banyaknya dan ditahan

sesaat lalu

-Tarik kuat-kuat perut kedalam lalu tahan

sampai perut jadi kencang dan keras, lalu di

lepaskan

-Luruskan kedua telapak kaki

-Klien mengatakan akan melakukan ketika

darahnya naik

-Klien mengatakan lingkungan yang nyaman

bagi hipertensi adalah lingkungan aman,

-Penerangan cukup, lantai tidak licin dan tidak

bising

-Klien mengatakan sudah memodifikasi

rumahnya dengan penerangan yang cukup, dan

lantai selalu kering

-Klien mengatakan berkunjung kepelayanan

kesehatan dan mendapatkan pendidikan

kesehatan tentang hipertensi

-Keluarga membawa klien ke puskesmas untuk

berobat

Obyek :

-Klien mampu menyebutkan pengertian

hipertensi dengan benar

-Klien dapat menyebutkan penyebab hipertensi

-Klien mampu menyebutkan pengertian,

penyebab, tanda dan gejala hipertensi

-Klien tampak kooperatif, dan dapat menjawab

pertanyaan dengan benar

-Klien mampu menyebutkan 3 dari 4 dampak

lanjut hipertensi

-Klien mampu menyebutkan akibat lanjut dari

hipertensi

-Keluarga terlihat kooperatif, memperhatikan

apa yang dijelaskan oleh perawat dan keluarga

terlihat sangat menyayangi Ny.S

-Keluarga nampak mengambil keputusan

dengan benar

-Klien mampu menyebutkan cara pencegahan

hipertensi dengan benar

-Klien terlihat memperhatikan dan kooperatif

saat perawat menjelaskan

-Klien mampu melakukan yang

didemontrasikan oleh perawat

-Klien terlihat rileks dan tenang

-Klien mampu menyebutkan lingkungan yang

aman bagi penderita hipertensi

-Klien tampak kooperatif, dan dapat menjawab

pertanyaan dengan benar

-Klien sudah melakukannya sangat kooperatif dan dapat

menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan

-Keluarga mau membawa klien ke puskesmas

-Klien tampak kooperatif, dan dapat menjawab

pertanyaan dengan benar

Analisa : Masalah teratasi sebagian Plaining :Melanjutkan intervensi

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis akan membandingkan antara tinjauan teori dan kasus tentangPemenuhan Kebutuhan Dasar Pada Keluarga Tn. J Khususnya Ny.S dengan Gangguan Sistem Persarafan: Stroke Di Rt 05 Rw 02 Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Utan Panjang Jakarta Pusat. Pembahasan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan melalui proses keperawatan yang meliputi proses pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

A. PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan tahap awal yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 3-13 Mei 2017 dalam pengkajian penulis melakukan pengumpulan data. Data diperoleh dengan menggunakan format pengkajian dan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan klien maupun keluarga, observasi dan pemeriksaan fisik. Setelah penulis melakukan pendekatan untuk menjalin hubungan saling percaya, keluarga Ny.S dapat menerima kedatangan penulis. Dalam pengkajian tidak ditemukan kesulitan dikarenakan keluarga Ny.S yang kooperatif keluarga Ny.S menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh penulis sehingga mempermudah mendapatkan informasi tetapi dalam pemeriksaan fisik terdapat kesulitan dalam mengumpulkan data karena anggota keluarga yang sibuk dengan aktifitas masing-masing, walaupun demikian data pemeriksaan fisik lengkap dengan kontrak waktu yang sudah disepakati dengan yang bersangkutan agar dapat bertemu. Selain itu penulis terbantu dengan adanya format pengkajian. Untuk tipe keluarga tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dikarenakan tipe keluarga pada keluarga Ny. S adalah keluarga besar. Dimana didalam teori Menurut Allender dan Spradley (2001) dijelaskan bahwa Keluarga besar (extended family) yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi.

Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap keluarga usia lanjut, dimana Ny. S mempunyai anak pertama yang berumur 57 tahun, tidak ada kesenjangan dalam tahap perkembangan usia lanjut keluarga Tn. J khususnya Ny. S, semua tugas perkembangan keluarga sudah terpenuhi.Peran Keluarga pada keluarga Tn. J khususnya Ny. S semua nya berjalan dengan baik, dimana Tn. J sebagai kepala keluarga mencari nafakah, begitu pula dengan anak-anak Tn. J yang tinggal serumah dengan Tn. J ikut membanatu mencari nafkah untuk membantu keuangan keluarga, begitu pula dengan istri Tn. J yang merupakan anak dari Ny. S yaitu Ny. Sr ikut berperan mencari nafkah dengan berjualan makanan untuk sarapan, selain ikut serta membantu menacari nafkah Ny. Sr berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keuangan keluarga, mengurus Ny. S dan mengurus urasan rumah tangga termasuk yang menyiapkan makanan.

Fungsi keluarga Ny. S terutama fungsi pemeliharaan kesehatanpada pemenuhan kebutuhan makanan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena keluarga Ny.S tidak mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.Keluarga Tn. J khususnya Ny. S tidak menyediakan diit khusus untuk Ny. S yang memiliki penyakit hipertensi, Ny. Sr terkadang masih menyediakan makanan yang mengadung yodium tinggi,

seperti ikan asin dan makanan yang membuat tekanan darah menjadi naik.

Fungsi pemeliharaan kesehatan dalam keluarga Ny. S memiliki kesenjangan antara teori dan kasus dimana dalam teori menurut friedmankeluarga dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta perawatan kesehatan.Keluarga Tn. J tidak membawa rutin Ny.S pergi berobat ke rumah sakit.Dari tanda dan gejala yang dikeluhkan Ny.S terdapat kesenjangan antara teori dan pembahasan seperti kaki dan tangan kanan Ny.S sulit digerakan dan Ny.S terkadang terjadi afasia. Sedangkan dalam teori tanda dan gejala dari stroke adalah Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) yang timbul secara mendadak, Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan., Penurunan kesadaran, Afasia, Disatria (bicara cadel atau pelo), Gangguan penglihatan, Ataksia, Vertigo, mual, muntah dan nyeri

kepala. Gejala lainnya yang menyertai seperti leher belakang terasa pegal, serta sering kesemutan.Hal ini tidak terjadi pada Ny.S karena Ny. S rajin melakukan olah raga pagi dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya.

Status lingkungan mulai dari karakteristik rumah, rumah yang ditempati yaitu Keluarga Ny.S memiliki rumah pribadi dengan jenis rumah tersendiri, hanya saja sedikit padat penduduk. Jenis bangunan permanen, luas bangunan kurang lebih 60 M² dan luas pekarangannya hanya 5 M², atap rumahnya terbuat dari seng/asbes, ventilasi rumahnya sangat minim yang luasnya <10% luas lantai, hanya saja ada lantai 2 yang terdapat ventilasi jadi terbantu ventilasi dari lantai atas. pada siang hari rumahnya dapat dimasuki oleh cahaya, penerangan rumah menggunakan listrik, lantai rumah terbuat dari ubin, kondisi kebersihan dari rumah Ny.S secara keseluruhan perabotan rumah kurang rapi . Keadaan bagian rumah Ny.S sedikit licin, tetapi WC bersih.sedangkan menurut teori ventilasi rumah harus >10% luas lantai, lantai tidak licin (bersih), dan perabotan rumah rapi.

Keluarga Tn. J dalam pengadaan makanan sehari-hari dengan cara memasak sendiri, dan yang memasak adalah Ny. Sr. Komposisi jenis makanan sehari-hari: selalu ada makanan pokok, tetapi untuk protein hewani jarang sekali keluarga Tn. J membeli makanan jenis protein hewani, dan untuk proten nabati Ny. Sr selalu menghidangkanya, seperti temped an tahu menjadi makanan yang setiap hari selalu ada di meja makan. Cara menyajikan makanan dalam keluarga kadang terbuka dan kadang tertutup. Pantangan terhadap makanan dalam keluarga adalah yang jenis makanannya asin karena pada keluarga Tn. J khususnya Ny.S memiliki penyakit hipertensi. Kebiasaan keluarga dalam mengelola air minum menggunakan air sanyo, sedangkan mengelola makanannya di potong dulu baru di cuci. Kebiasaan makan dalam keluarga adalah sendiri-sendiri sesuai keinginan.

Dalam fungsi sosialisasi, keluarga Tn. J, terutama anaknya yaitu Tn. F dan Ny. D membiasakananaknyabermain dengan teman-temannya.Tetapi semua anggota keluarganya hampir tidak pernah berperan aktif dalam bermasyarakat

hanya saja sekedar jika ada panggilan menyupir Tn. J bersosialisasi dan mengobrol dengan tetangga yang lain. Ny.S bisa membaca dan menulis, tetapi untuk menulis saat ini sudah kurang bisa, karena keterbatasan fisik setelah serangan stroke yang menimpanya. Keluarga Ny.S hanya bisa menasihati anak-anak dan cucunya jika salah, tetapi terkadang anak dan cucunya menghiraukanya karena anak dan cucu nya sudah mempunyai keluarga. Dan di wilayah keluarga Ny.S ada perkumpulan kegiatan pemasyarakatan atau sosial yaitu posyandu karena rumah dekat dengan kantor RW tetapi keluarga Ny.S jarang ikut serta dan jarang memeriksakan diri.

Dari tanda dan gejala awal yang dirasakan Ny. S, terdapat kesenjangan antara kasus dan teori, seperti Ny. S tidak merasakan keluhan apapun selain sering sakit kepala ketika tekanan darah nya naik, sedangkan menurut teori, tanda dan gejala stroke yang sering dirasakan adalah kekauan pada anggota tubuh, penurunan kesadaran bahkan hingga koma, gangguan pada sistem persarafan hingga menyebabkan kematian. Namun dari kasus yang di temukan pada Ny. S penyebab stroke yang menyerangnya adalah hipertensi, dimana Ny. S selalu memiliki tekanan darah di atas 160/100 mmhg, sehingga menyebabkan stroke hemorargik.

Menurut Abraham Maslow terdapat 5 kategori kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisiologis,kebutuhan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan rasa cinta, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Tetapi dari keluarga Tn. J khususnya Ny.S tidak mendapatkan kebutuhan keselamatan dan rasa aman karena faktor lingkungan rumah yang menjadi faktor risiko injuri:jatuh.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dalam membuat diagnosa penulis sudah mengacu sesuai teori yaitu aktual, resiko dan potensial. Dalam membuat diagnose, ada sedikit kesenjangan teori dan kasus yaitu jika didalam teori sasarannya individu dan keluarga, sedangkan dalam kasus penulis sasarannya lebih sering pada individu.Didalam keluarga Ny. S terdapat 2 masalah yaitu stroke dan hipertensi.

Dalam pada kasus penulis hanya membahas mengenai gangguan system persarafan: stroke dan hanya mendapatkan diagnose resiko. Untuk membuat scoring penulis mengalami kesulitan, karena keluarga tidak mengerti scoring. Tapi pada kasus penulis mendapatkan 2 masalah keperawatan keluarga yang kemudian dilakukan scoring untuk menentukan prioritas masalah yaitu :

1. Risiko terjadinya serangan stroke berulang (pecahnya pembuluh darah akibat hipertensi) pada keluarga Tn.J khususnya Ny.S b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit stroke khususnya Ny. S.

2. Resiko pecahnya pembuluh darah pada keluarga Tn. J khususnya Ny. S b.d Ketidakmampuan keluarga merawat keluarga yang hipertensi.

Diagnosa menurut teori ada yang Diagnosa sehat / wellness, Diagnosis ancaman (resiko), Diagnosis nyata/ gangguan. Berikut adalah masalah yang mucul pada penderita stroke dalam teori buku nic noc:Gangguan menelan, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, deficit perawatan diri, kerusakan integritas kulit, risiko injuri (jatuh), hambatan komunikasi verbal.

Pada kasus ini tidak menegakan gangguan menelan karena Ny.S tidak mengalami gangguan menelan begitupun dengan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, asupan makan Ny.S masih terpenuhi dengan baik.Ny.S tidak mengalami nyeri.Pada hambatan mobilitas fisik juga tidak ditegakan karena Ny.S sudah mengalami stroke kurang lebih 7 tahun sehingga Ny.S sudah terbiasa dalam melakukan mobilitas.Dalam perawatan diri Ny.S juga baik mulai dari mandi, sikat gigi, maupun keramasNy. S masih mampu sendiri.

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan pada laporan kasus tidak jauh berbeda dengan yang ada pada tinjauan teoritis yang diawali yaitu dengan menyusun urutan prioritas, menentukan tujuan, kriteria hasil, serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan pada diagnosa yang akan muncul. Setelah diagnosa keperawatan ditetapkan, perencanaan harus ditentukan bersama keluarga, tetapi berhubungan keluarga tidak bisa menentukan rencana tindakan apa yang harus

dilakukan pada keluarga Ny.S yang menderita stroke, maka penulis yang membuat rencana tindakan atas persetujuan keluarga. Rencana dapat diterima oleh keluarga dan rencana yang dibuat harus berkualitas. Perencanaan harus dibuat bersama keluarga dengan tujuan untuk mempermudah dalam penyampain sehingga rencana tindakan yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi keluarga terutama anggota keluarga yang mempunyai masalah.Pada diagnosa keperawatan yang pertama yaituRisiko terjadinya serangan stroke berulang (pecahnya pembuluh darah akibat hipertensi) pada keluarga Tn.J khususnya Ny.S b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit stroke khususnya Ny. S.Perawat dan keluarga merencanakan untuk mengadakan penyuluhan tentang masalah penyakit stroke mulai mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkugan, memanfaatkan fasilitas kesehatan. Keluarga menyatakan setuju dan rencana tindakan yang bersifat anjuran dan motivasi, faktor pendukung untuk mengadakan rencana tindakan diatas yaitu tingginya motivasi keluarga untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang penyakit stroke dan ingin segera mengatasiya sedangkan faktor penghambat untuk merealisasikan rencana yang telah dibuat adalah kurangnya pengetahuan tentang penyakit stroke. Adapun hambatan dalam membuat rencana keperawatan adalah ketidak hadiran seluruh anggota keluarga yang lain seperti kedua anaknya karena sekolah dan menantunya.

D. PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya bersama keluarga, pada tahap ini penulis melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan keperawatan yang telah dibuat dan tetap memperhatikan prioritas diagnosa keperawatan.

Pada diagnosa keperawatan pertama, rencana tindakan keperawatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu mengenalkan masalah, melakukan ROM (Range Of Motion), memodifikasi lingkungan dan menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan. Tidakan keperawatan mengenalkan masalah dilakukan karena Keluarga Ny.S belum begitu paham mengenai

stroke, Lalu melakukan ROM (Range Of Motion) dan memodifikasi lingkungan, hal ini disebabkan karena kaki dan tangan kanan Ny.S terjadi hemiparesis.Kaki kanan yaitu sangat berat saat melangkah. Tangan kanan tidak sepenuhnya dapat digerakkan merasakan. Memodifikasi lingkungan dilakukan karena perabotan dirumah tidak tertata rapi dan sedikit licin.Serta menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan karena keluarga Tn. J khususnya Ny.S tidak menggunakan fasilitas kesehatan lagi yang ada di masyarakat, hanya melakukan perawatan dirumah.

Kendala yang dihadapi pada saat tindakan yaitu ketidak hadiran anggota keluarga karena hanya ada Ny.S dan Ny.Sr,hal ini disebabkan karena anak jarang berada di rumah karena sibuk dengan urusan masing-masing. Serta cucu sibuk bekerja.Sebagai tindak lanjut penulis berpesan kepada keluarga Tn. J khususnya Ny.S untuk menyampaikan kembali kepada anggota keluarga yang tidak hadir dan penulis meninggalkan leaflet kepada anggota keluarga yang ada untuk menyampaikan dan memberitahu kepada anggota keluarga yang tidak hadir saat tindakan dengan harapan seluruh anggota keluarga dapat membacamya dan mengaplikasikannya.

E. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi merupakan kegiatan yang telah membandingkan antara hasil implemetasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Untuk mengukur keberhasilan rencana tindakan, dan evaluasi didasarkan pada keefektifan intervensi yang dilakukan oleh penulis dan keluarga, keefektifan intervensi dapat dilihat dari respon keluarga dan hasil yang disesuaikan dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan penulis dengan cara observasi secara langsung, wawancara, dan pemeriksaan fisik.

Pada diagnosa keperawatan yang pertama penulis melakukan evaluasi sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 10, 11, dan 12Mei 2017, berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka evaluasi yang diperoleh yaitu masalah stroke pada Ny. S sebagian yang dapat diatasi walaupun tidak sempurna, hal ini terjadi karena keterbatasan waktu, keluarga kurang tahu tentang stroke, dan

keluarga kurang begitu memanfaatkan sarana kesehatan yang ada diwilayahnya. Sebagai tindak lanjutnya penulismenganjurkan kepada keluarga untuk selalu menjaga kesehatan pada seluruh anggota keluarga seta menganjurkan untuk selalu menerapkan apa yang telah penulis ajarkan kepada keluarga.

Risiko terjadinya serangan stroke berulang (pecahnya pembuluh darah akibat hipertensi) pada keluarga Tn.J khususnya Ny.S b.d Ketidakmampuan keluargan merawat anggota keluarga yang sakit stroke khususnya Ny. S. Masalah ini dapat teratasi sebagian oleh karena itu perawat menganjurkan kepada keluarga untuk melanjutkan tindakan keperawatan yang telah diajarkan oleh perawat kepada keluarga.

BAB V

PENUTUP

Setelah membahas mengenai laporan kasus asuhan keperawatan keluarga dengan kebutuhan keamanan atau keselamatan dengan masalah stroke, dimana penulis melakukan perbandingan antara teori dengan kasus dilapangan, kemudian penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

Dokumen terkait