• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Ruang Luar

Dalam dokumen PUSAT PERMAINAN DAN HIBURAN DI SURABAYA. (Halaman 90-99)

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.4.2. Konsep Ruang Luar

Dengan konsep Single Building, sirkulasi kendaraan umum menggunakan pola Linier (satu arah). Dimana cenderung menyesuaikan dan mengikuti pola tatanan massa yang sudah dibentuk sesuai dengan konsep dan proses transformasi yang sudah dibuat. Sedangkan pada entrance bangunan bagian selatan terdapat plaza sebagai pengarah, penerima,dan penanda masuk kedalam bangunan. Selain itu,ruang luar disini berfungsi sebagai tempat pusat aktifitas diluar bangunan. Untuk sirkulasinya,jalur umum dan jalur servis disini dibedakan. Hal ini ditujukan agar tercapainya keamanan serta kenyamanannya akan aktifitas yang berhubungan dengan pengelolaan,pelayanan servis,dan pengunjung yang khusus menikmati permainan-permainan yang ada didalamnya. Selain itu juga terdapat pohon palem, kelapa,dan perdu sebagai pengarah jalan masuk ataupun keluar bangunan.

Adanya plaza yang ditandai dengan adanya sclupture berfungsi sebagai pengarah, penerima,dan penanda masuk kedalam bangunan.selain itu juga sebagai pusat kegiatan diluar bangunan. Keterangan : : Jalur Servis : Jalur Pengunjung : Keluar Masuk Basement : Main Entrance : Side Entrance

Untuk sirkulasi kendaraan umum menggunakan “Pola Linier” yang menyesuaikan dan mengikuti pola tatanan massa yang sudah dibentuk.

Sclupture

Terdapatnya pohon-pohon sejenis palem, kelapa,atau perdu juga dapat dijadikan sebagai pengarah masuk-keluar area site.

Finishing Perkerasan berupa permainan paving

5. 5. Konsep Or ientasi Massa Bangunan a. Konsep Tapak Menurut Analisa Mata Angin

Konsep tapak menurut analisa mata angin disini bertujuan untuk mengantisipasi daya tahan bangunan terhadap iklim lingkungan sekitar. Dengan tinggi bangunan yang mencapai ± 27m. Maka harus ada penyelesaian/pemecahan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Bentuk Kubus (Rubik) memang cenderung melawan kekuatan angin tetapi terdapat cara-cara penyelesaian dalam mengatasi masalah tersebut. Salah satunya mengikuti kaidah dari cara permainan rubik, yakni dengan memutar beberapa bagian sisi dari bentuk kubus itu sendiri atau dengan tatana massanya diorientasikan dengan sudut 15o dari arah datangnya angin kemarau yang bertiup kearah timur.

Gambar 5. 6. Konsep Orientasi Massa Bangunan (sumber: gbr. Pribadi)

Penyelesaian Tapak Menur ut Analisa Angin :

Pada musim kemarau bertiup ke arah Timur, sedangkan pada musim hujan datang ke arah Timur dan Utara.

Dengan bangunan yang mencapai tinggi ± 27 m. Massa kotak (kubus) memang cenderung melawan datangnya kekuatan angin. Tetapi terdapat cara dalam mengatasi permasalah tersebut. Salah satunya dengan mengikuti kaidah cara permainan dari rubik itu sendiri. Yakni dengan memutar beberapa sisi bentuk untuk memecah arah datangnya angin.

Sketsa Blok Plan

Sketsa Site Plan

b. Konsep Entrance

Entrance pada Pusat Permainan dan Hiburan ini terletak pada Jl. Tunjungan sebagai jalan Utama (arteri sekunder). Sedangkan side entrance terletak pada Jl. Kenari yang dibagi menjadi 2 arah (kendaraan umum-servis). Pada pintu masuk sebelah selatan terdapat sebuah Plaza & sclupture sebagai penerima, pengarah,dan penanda masuk kedalam bangunan. Selain itu juga sebagai pusat aktifitas diluar bangunan (Ruang Luar Positif). Pada area masuk maupun keluar area site terdapat pos jaga sebagai penerima pengunjung yang masuk maupun keluar juga sekaligus sebagai peningkatan pengamanan dan keamanan didalam area bangunan.

Gambar 5. 7. Konsep Entrance (sumber: gbr. Pribadi)

: Main Entrance : Side Entrance

Penyelesaia n Konsep Entr ance :

Terdapatnya pepohonan sebagai pengarah sirkulasi, juga diberi sclupture pada plaza sebagai pengarah, penerima,dan penanda masuk kedalam bangunan.

Main entrance terletak di Jl.Tunjungan sebagai Jl. Utama.

Pada Entrance diberikan pos jaga sebagai penerima, masuk kedalam area bangunan.

Sclupture Vegetasi berupa pohon-pohon palem,

5. 6. Konsep Bentuk dan Fasa d 5. 6. 1. Konsep Bentuk

Konsep bentuk bangunan dibuat dan dibentuk mengikut tema dan konsep yang dipakai yakni Rubik. Dimana bentuk bangunan secara umum menggunakan beberapa gabungan bentuk kubus yang merupakan bentuk dasar dari rubik yang mengalami modifikasi (penambahan-pengurangan-pemutaran) dengan proses transformasi yang berbeda-beda. Dimana proses transformasinya menyesuaikan dengan bentuk site yang ada. Serta mempertimbangkan dan memecahkan beberapa permasalahan faktor alam seperti mengatasi panas matahari yang berlebihan,dan analisa terhadap angin. Selain itu,untuk memperkuat unsur Rubik itu sendiri yakni dengan menampilkan beberapa permainan bentuk kubus yang dirotasi seperti halnya dalam proses permainan rubik itu sendiri,serta mencoba mempermainkan warna pada tampilan fasad menggunakan Alumunium Composit Panel (ACP),serta terdapat pada beberapa bagian yang mengexpose sistem strukturnya.

Gambar 5. 8. Konsep Bentuk (sumber: gbr. Pribadi) Konsep Bentuk : Kubus 1 Kubus 2 Kubus 3 Kubus 4 Kubus 5 Kubus 6

5. 6. 2. Konsep Fasad

Pada konsep perancangan fasad ini di dasari dengan tema awal yaitu Rubik dengan berkonsepkan Tangible Metaphors. Dalam olah fasad pada proyek ini yang dihadirkan adalah permainan bentuk kubus,penambahan unsur lempeng dan garis serta permainan warna pada finishing tampilan fasadnya. Yang dimana setiap permainan (zoning) juga memiliki tampilan fasad dan warna yang berbeda- beda disesuaikan dengan karakter & jenis permainan didalamnya.

Gambar 5. 10. Konsep Fasad

Penambahan unsur lempeng dan garis pada tampilan fasadnya.

Pen yelesaia n Konsep Fasad :

Tampilan fasad dengan

menggunakan Alumunium Panel dengan warna yang berbeda-beda dapat mencerminkan karakter dari permainan rubik.

Detail Alumunium composit panel (ACP)

Kubus 2

Gambar 5. 9. Penjelasan Transformasi Bentuk (sumber: gbr. Pribadi)

Terdapat proses Pengurangan (substract) dan rotate dengan tujuan pemenuh kebutuhan pada area pengelola sekaligus sebagai

pemecah sirkulasi angin.

Terdapat proses Rotasi pada sisi bagian tengah disesuaikan dengan

konsep rubik sekaligus sebagai

Focal Point dan penanda Main Entrance kedalam bangunan.

Terdapat proses Pengurangan (substract) dan rotate dengan

tujuan ingin memberikan kesan rubik pada sisi bentuk

massa bangunan. Terdapat proses

rotate dengan tujuan ingin memberikan

kesan tampilan bangunan menyerupai karakter dari tema yakni Rubik.

Terdapat proses Pengurangan (substract) tujuan menyesuaikan

bentuk lahan yang difungsikan sebagai sirkulasi kendaraan servis.

Terdapat proses Pengurangan (substract), penambahan (addictive, dan rotate dengan tujuan ingin penekanan terhadap Main Entrance. Penjelasan transfor masi bentuk dar i beber ap abagian dar i gabungan Rubik :

Kubus 1 Kubus 4

Gambar 5. 11. Konsep Ruang Dalam (sumber: gbr. Pribadi) 5. 7. Konsep Ruang Dalam

Konsep ruang dalam proyek Pusat Permainan dan Hiburan ini menggunakan pola Radial. Dimana Hall ditengah-tengah sebagai pusat berorientasi. Pola radial disini menjadi pilihan karena klasifikasi permainan dan keperuntukan/batasan umur dari setiap permainan yang ditampilkan berbeda-beda. Selain itu untuk memberikan kesan rubik yang ingin ditampilkan,yakni dengan memainkan pola lantai (tinggi-rendah) yang dibuat,serta penyelesain desain plafond dan dinding yang mendadorpsi dari bentuk-bentuk kubus yang dipermainkan.

5. 8. Konsep Str uktur

Sistem Struktur yang direncanakan memakai sistem GRID dengan modul yang dipakai adalah 9m x 9m dengan pertimbangan dan penyesuaian terhadap tema dan konsep yakni rubik (kubus). Penataan kolom dan balok juga mengikuti/menyesuaikan dengan pola bentuk yang sudah dibuat sebelumnya. Konstruksi yang digunakan pada kolom dan balok adalah beton bertulang. Serta Adanya permainan cantilever juga dipakai pada beberapa tempat. Sedangkan pada atap menggunakan Zingalume dan Alumunium Composit Panel (ACP). Material- material modern seperti kaca, Spider Glass dan aluminium panel juga dipergunakan untuk memperkuat identitas bangunan.

Pola Radial : Main Entrance : Side Entrance

Pusat Orientasi Untuk sirkulasi dalamnya menggunakan pola Radial.

Hal ini dilakukan karena keperuntukkan dan jenis klasifikasi permainanya

yang berbeda-beda.

Penyelesaian Konsep Ruang Dalam :

Konsep ruang dalam, untuk memberikan kesan rubik yang ingin

ditampilkan, yakni dengan memainkan pola lantai (tinggi-

rendah), atau bisa dengan penyelesain desain plafond,dinding

dan pemilihan warna yang sesuai dengan karakter dari rubik.

Gambar 5. 12. Konsep Struktur (sumber: gbr. Pribadi) 5. 9. Konsep Mekanikal Elektr ikal

A. Sistem Pencahayaan Buatan

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Dalam pola kerjanya, pencahayaan dibagi menjadi 4 bagian, sbb:

1. PENCAHAYAAN UMUM: Adalah pencahayaan merata untuk seluruh ruangan dan dimaksudkan untuk memberikan terang merata keseluruh ruangan.

2. PENCAHAYAAN KERJA (Task Lighting): Pencahayaan fungsional untuk kerja visual tertentu, biasanya disesuaikan dengan standar kebutuhan penerangan bagi jenis kerja yamg bersangkutan.

3. PENCAHAYAAN AKSEN (Accent Lighting): Pencahayaan yang secara khusus diarahkan ke obyek tertentu untuk memperkuat penampilannya (fungsi estetik)

4. PENCAHAYAAN AMBIEN (Ambien Lighting): Pencahayaan secara keseluruhan dalam suatu ruang yang merupakan efek gabungan dari 3 pencahayaan diatas.

Sistem GRID dengan modul yang dipakai 9m x 9m. Dan Adanya dilatasi pada beberapa area,dikarenakan mempunyai ketinggian yang berbeda dengan area yang lain.

Diagram 5. 3. Jenis-jenis Lampu (sumber: gbr. Pribadi) Pengelompokan J enis Lampu :

B. Sistem Alir an Listr ik

Listrik mutlak diperlukan sebagai kelangsungan kegiatan yang terus menerus pada Gedung Permainan dan Hiburan ini. Untuk itu disamping menggunakan aliran listrik dari PLN, disediakan pula alternatif generator set (genset), apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN. Penempatan genset disesuaikan sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu aktifitas dalam Gedung.

B. Sistem Penghawaan

Pencahayaan di beberapa area permainan diusahakan meminimalisir cahaya matahari yang masuk kedalam bangunan agar tidak terlalu silau dan merusak konsentrasi pemainnya. Antara lain seperti pada area Gamezone dan

Multiplayer Games. Penghawaan pada bangunan sigle building memang perlu

pertimbangkan dan terdapat beberapa tempat yang dibatasi dari udara luar yang lembab, berdebu, dan mengandung organisme. Oleh karena itu digunakan penghawaan buatan berupa ac sentral. Penghawaan buatan ini akan berfungsi pada saat pengunjung sedang ramai. Sedangkan ketika sepi dapat digunakan INCANDESCENT LAMP a.Standart Incandescent L. b.Halogen L. DISCHARGE LAMP a.Fluorecent L b.HID L a.1.Linier Fluorecent L. a.2.Compact Fluorecent L b.1.Metal- Hilide L. b.2.HighPressur Sodium Low-Pressure Sodium

penghawaan alami, seperti menggunakan Exhaust. Pemakaian jenis AC ini dipertimbangkan dengan :

•Kebisingan yang timbul AC dapat dihindarkan. • Pemeliharaan dan maintenance lebih mudah,dan •Biaya operasional lebih efisien.

C. Sistem Pencegahan Bahaya Kebakar an

Gedung Permainan dan Hiburan ini merupakan gedung dengan fungsi bangunan umum yang melibatkan banyak pelaku aktifitas, maka haruslah direncanakan keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan digunakannya sistem pencegahan kebakaran yang dapat mengamankan benda didalamnya. Adapun cara pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran antara lain adalah : - Perencanaan terhadap pemilihan bahan / material yang tidak mudah terbakar dan

penyebaran apinya lambat. Merencanakan pintu darurat atau tangga darurat dan sirkulasinya. Menyediakan peralatan pemadam kebakaran pada tempat – tempat umum yang mudah dilihat dan ditemukan, seperti :

a. Sprinkler dengan smoke detektor yang bekerja secara otomatis dengan

membunyikan fire alarm, yang ditempatkan pada masing – masing ruang dalam.

b. Fire Extinguiser khususnya pada ruang dapur, mekanikal / elektrikal atau

ruang - ruang yang terdapat aliran listrik.

c. Fire Hydrant yang ditempatkan pada ruang luar dengan sumber air yang

berasal dari pipa induk PDAM serta tanki – tanki air. Berikut adalah Diagram cara kerja Sprinkler Semi Otomatis :

Diagram 5.4.skema kerja sprinkler semi otomatis, (Sumber :Struktur Bangunan Tinggi) Area Kebakaran Hydrant Pipa Induk Jockey Jump Pilar Pompa Utama Tanki Air

Dalam dokumen PUSAT PERMAINAN DAN HIBURAN DI SURABAYA. (Halaman 90-99)

Dokumen terkait