• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Konsep Strategi Humas

1. Pengertian Strategi Humas/ PR

Ahmad S Adnanputra seorang pakar humas Indonesia dalam naskah workshop berjudul PR Strategi, mengemukakakan pendapat bahwa

“strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau plan, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan atau planning yang

akhirnya perencanaan adalah fungsi dasar dari proses manajemen”

(Ruslan, 2017)

Strategi humas memiliki arti rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan dengan memperhatikan jumlah anggaran dan waktu kegiatannya.

Strategi yang dilakukan oleh humas pada dasarnya mengacu pada visi dan misi organisasi dan harus sejalan dengan strategi perusahaan, sehingga strategi yang dibuat harus berhubungan dngan perencanaan tersusun jangka panjang yang berhubungan dengan perusahaan.

Sebelum membahas tentang strategi public relations secara lebih rinci, akan lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu pengertian strategi itu sendiri. Menurut Jim Lukasweski dalam “Let’s Get Serious about Strategy ”Strategi adalah kekuatan penggerak dalam setiap bisnis organisasi, strategi adalah kekuatan intelektual yang membantu mengorganisir, memprioritaskan, dan memberi energi terhadap apa-apa yang mereka lakukan. Tanpa strategi tidak ada energi. Tanpa strategi, tak ada arah. Tanpa strategi tak ada momentum, tanpa startegi, tak ada pengaruh.” (Ruslan, 2017)

Strategi humas dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat, yakni komponen sasaran dan komponen sarana. Komponen sasaran umumnya adalah publik yang mempunyai kepentingan yang sama.

Sasaran umum tersebut secara struktural dan formal dan di persempit

melalui upaya segmentasi yang dilandasi ”seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion), potensi, polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud sasaran khusus disni adalah yang disebut publik sasaran (target public). Sedangkan untuk komponensarana berfungsi untuk mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut kearah posisi atau dimensi yang menguntungkan.

2. Langkah-langkah dalam Menyusun Strategi

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations oleh Prof. Dr. Soleh Soemirat, M.S dan Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si. mengutip dari perkataan Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah strategi sebagai berikut:

a. Menentukan mission perusahaan termasuk didalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi, dan sasaran (goals)

b. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang di milikinya

c. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum

d. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan)

e. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan

f. Pemilihan strategi atas objeetive jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk untuk mencapai objective tersebut g. mengembangkan objective tahunan dan rencana jangka pendek

yang selaras dengan objective jangka panjang dan garis esar strategi

h. Impelemntasi atas hasil hal-hal diatas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada budget (anggaran) dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan

i. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan control dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan.

Tahap-tahap yang digunakan untuk membuat strategi humas menurut Ronald D Smith yang telah diterjemahkan adalah:

a. Fase Formative Research

Adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program. Riset program dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan.

b. Fase Strategi

Adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai.

3. Proses Strategi

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations oleh Prof. Dr. Soleh Soemirat, M.S dan Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si, mengutip dari perkataan Kasali proses dalam melakukan strategi yaitu:

a. Melakukan tugasnya sebagai bagian dari strategi managemen keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungannya dan membantu mendefinisikan misi, sasaran, dan objektif organisasi perusahaan.

b. PR dapat berperan sebagai strategi manajemen dapat mengolah kegiatannya secara strategi artinya bredia mengorbankan kegiatan jangka pendek demi arah perusahaan secara menyeluruh.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi dalam sebuah kegiatan humas harus dapat membuat rencana rancangan kegiatan jangka panjang pada perusahaan/ organisasi yang disesuaikan dengan visi dan misi sebuah perusahaan, karena pada dasarnya hal itulah yang menjadi pegangan seorang PR dalam menjalankan strategi untuk setiap kegiatannya.

Humas dalam menbangun citra dan kredibilitas lembaga membutuhkan strategi yang baik dan tepat. Humas perlu mengenali

khalayak, agar tujuan yang hendak dicapai dapat direspon dengan positif.

Ketika humas sudah mengenali khalayaknya, maka selanjutnya bagaimana menyalurkan pesan atau program (tujuan) yang diingkan oleh lembaga.

Strategi yang digunakan humas haruslah mampu mengubah opini publik dan perilaku lainnya sesuai tujuan humas.

Dalam bentuknya yang maju, PR adalah bagian proses perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang dilakukan secara ilmiah. Praktisi PR jenis ini menggunakan teori dan bukti terbaik yang ada untuk melakukan proses empat langkah pemecahan problem adalah sebagai berikut:

1. Mendefenisikan Problem (Peluang) PR

Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihka-pihak yang terkait dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi.

Pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan menentukan apan yang terjadi saat ini.

2. Perencanaan dan Pemrograman

Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik, dan sasaran. Langkah ini mempertimbangkan temuan dan langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua ini akan menjawab

pertanyaan “Berdasarkan apa kita tahu tentang situasi, dan apa yang harus lakukan atau apa yang harus kita ubah, dan apa yang harus kita katakan?”

3. Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi

Langkah ketiga adalah mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program.

Pertanyaan dalam langkah ini adalah”Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan, di mana, dan bagaimana caranya?”

4. Mengevaluasi Program

Langkah terakhir dalam proses ini adalam mengimplementasikan program persiapan, implementasi, dan hasil dari progam. Penyesuaian akan dilakukan sembari program diimplentasikan, dan disasarkan pada evaluasi atau umpan baik tentang bagaimana program itu berhasil atau tidak. Program akan dilakukan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan kita sekarang atau seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?”

Masing-masing langkah adalah penting, namun proses itu dimulai dengan pengumpulan data untuk mendiagnosis problem. Informasi dan pemahaman yang terbentuk dilangkah pertama akan mendorong dan memandu langkah berikutnya dalam proses tersebut. Dalam praktiknya, tentu saja, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi tidak dapat

dipisahkan secara tegas seperti itu, sebab proses ini berkelanjutan dan bersifat siklis dan diaplikasikan dalam seting yang dinamis.

Gambar 2.1. Langkah Proses PR

Humas dalam membangun citra dan kredibilitas lembaga membutuhkan strategi yang baik dan tepat. Humas perlu mengenali khalayaknya, agar tujuan yang hendak dicapai dapat direspon dengan positif. Ketika humas sudah mengenali khalayaknya, maka selanjutnya bagaimana menyalurkan pesan atau program (tujuan) yang diinginkan oleh lembaga. Strategi yang digunakan humas haruslah mampu mengubah opini publik dan perilaku lainnya sesuai tujuan humas.

Dokumen terkait